Share

141. HAMIL? (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

141. HAMIL? (Bagian A)

Aku dan Bang Galuh pulang dari rumah orang tuaku dalam keadaan diam, kami berdua tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Aku sedang di bayangi oleh kata-kata Bapak dan juga Ibu tadi.

Tidak bisa dipungkiri, aku kini merasakan perasaan yang sangat tidak nyaman. Entahlah, aku juga tidak bisa menjabarkannya, pandanganku mengabur dan aku segera menyandarkan kepalaku di punggung Bang Galuh.

“Dek, kamu nggak apa-apa?” tanya Bang Galuh dengan nada khawatir yang sangat kentara.

Dia menggenggam tanganku yang sedang memeluk pinggangnya, dengan lembut dia meremas jemariku. Aku tahu dia pasti bermaksud ingin menenangkan aku.

“Nggak apa-apa,” kataku pelan. “Ini sudah sampai mana, Bang?” tanyaku padanya, tapi wajahku masih tenggelam di punggungnya yang lebar dn juga kokoh.

“Sampai simpang, ni mau ke rumah. Bentar lagi, kok,” balasnya sambil menarik tangannya dan memegang stang motor lagi. “Kamu ngantuk? Sabar ya,” lanjutnya pelan.

“LUH!”

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status