Share

147. MENYUSUN RENCANA (Bagian A)

Menantu Lemas, Ipar Panas, Mertua Lemas

147. MENYUSUN RENCANA (Bagian A)

POV AUTHOR

“Bang!”

Usman menghentikan langkahnya seketika, dia menoleh ke arah asal suara yang memanggilnya dan bisa menemukan Galuh di sana. Usman mengernyitkan dahinya heran, kenapa Galuh bisa ada di sini?

“Oi, Luh. Ngapain? Beli bakso juga?” tanya Usman sambil mendekati Galuh, setelah terlebih dahulu menggantungkan Bakso yang baru saja dibelinya di cantolan motor. "Ellen nggak masak?" tanya Usman lagi.

“Nggak, aku mau ke rumah,” jawab Galuh. "Dia masak lah, aku juga bawa sayur asem dr rumah Ibu," kata Galuh sambil menunjuk plastik sayur yang ada di gantungan motornya.

“Wah, tumben. Ada perlu apa? Padahal baru ketemu, udah kangen aja,” kata Usman sambil tersenyum kecil.

“Hahahaha, iya aku kangen. Abang udah selesai, kan?” tanya Galuh sambil menatap Usman dalam.

“Udah, kamu nggak mau sekalian?” tanya Usman sambil menunjuk warung bakso Kak Kyuu. "Kakakmu nggak masak, minta beli bakso," kata Usman.

“Nggak, deh.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status