Share

148. MENYUSUN RENCANA (Bagian B)

148. MENYUSUN RENCANA (Bagian B)

“Padahal dia keguguran tiga minggu yang lalu, dan kami be—belum pernah me—me—melakukan i—itu la—la—lagi ….” kata Galuh terbata, dan melirih di akhir kalimat.

“Ya, ya, lanjutkan,” kataku cuek.

Dia pasti malu mengatakan kalau belum melakukan ‘itu’ selama tiga minggu ini, jadi intinya kemungkinan Ellen hamil adalah NOL.

“Aku nggak tahu gimana caranya ngomong sama Ellen kalau dia keguguran, Bang. Aku takut dia drop, apalagi ….” Ucapan Galuh menggantung.

Aku menatapnya bingung, apalagi saat melihat dia menelan ludah terpaksa dan tiba-tiba saja suaranya bergetar seperti orang ketakutan.

“Apalagi ... dia itu sering kesakitan loh, Bang. Kepala dan juga perutnya sering tiba-tiba sakit, tapi kemudian reda sendiri. Bahkan dia sering terbentur dinding atau meja kalau sedang kesakitan,” kata Galuh lagi.

Dan di part inilah aku langsung melotot kaget, padahal tadi Ellena terlihat baik-baik saja. Masih tegar seperti biasa dan ceria seperti dahulu kala, aku bahkan tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status