Share

146. ISI HATI GALUH (Bagian B)

146. ISI HATI GALUH (Bagian B)

“Di kamar, Om,” katanya sambil berbisik.

“Kamu bisa panggil sebentar? Bilang Om mau ngomong!” pintaku padanya.

Ibra langsung mengangguk mengerti dan berlari menuju kamar Kak Ambar, anak pintar, sayang nasibnya malang.

“Ada perlu sama kakakmu?” tanya Ibu sambil melanjutkan masaknya. “Tadi Ellen juga nyariin kakakmu, sekarang kamu. Cinta banget kalian sama Ambar,” lanjut Ibu pelan, sambil tertawa kecil.

“Ellen nyari kakak? Mau apa?” tanyaku heran. "Kapan, Bu?" tanyaku lagi.

“Tadi, yang pas kamu jemput. Ibu nggak tau ada apa, wong nggak ngomong sama Ibu,” sahut Ibu, tangannya dengan cekatan memasukkan sayur asem ikan mas ke dalam wadah. “Tapi tadi Gery ke sini, ngajak kakakmu balikan,” kata Ibu lagi.

“Bang Gery? Nggak kapok dia dihajar?” tanyaku penasaran. "Nggak punya malu banget dia, Bu," kataku emosi.

“Hush, kamu jangan sampai kelepasan lagi kalau ketemu dia, Nang. Jangan sampai gara-gara hal sepele kita bayar mahal,” kata Ibu memperingatkan. "Sia-sia n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status