Share

227. Adu Mulut Mama Anak 2

“Cukup!” Rara bangun dan membentak.

“Berarti benar, aku selama ini hanya dijadikan bahan pelampiasan amarah. Hidupku, nggak punya nilai, seperti sampah daur ulang nggak berguna di sini. Bara yang anak angkat saja dimuliakan layaknya anak kandung. Sedangkan aku, diperlakukan bagai anak tiri yang tiap hari disalah-salahkan!”

“Dasar anak tidak tahu diri!” Rara mengangkat tangannya ke atas, siap menampar Lisa.

“Apa, Ma? Apa? Mama mau nampar aku? Lakuin aja, Lisa rela ditampar Mama dan jadi bahan pelampiasan amarah Mama! Cepat, Ma, tampar Lisa biar Mama puas!?”

Tangis air mata seorang anak tidak bisa berbohong.

Rara, yang melihat Lisa menangis sesenggukan, seketika tersentuh hatinya. Amarahnya melunak. Dia mulai sadar, bahwa, selama ini, kedatangan Lisa di rumah hanya jadi bahan pelampiasan amarah dan ego keluarga.

“Mama nggak tahu seberapa sakitnya hatiku saat tahu aku hanya pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status