Share

Bab 942 Kak Ujang

Beberapa pria dan wanita itu tertawa terbahak-bahak.

Adegan Hugo memberi pelajaran pada menantu benalu itu pasti sangat menarik.

Ardika mengerutkan keningnya, dia sedang memikirkan apakah dia harus melayangkan satu tamparan ke wajah setiap orang dari sekelompok pria dan wanita muda itu atau tidak.

Namun, Futari terlebih dahulu tidak tahan menyaksikan pemandangan itu lagi. Dia membelalak dan berkata, "Memangnya kalian sehebat apa?! Bisa-bisanya kalian menganggap remeh kakak iparku! Kakak iparku juga belum tentu ingin semeja bersama kalian!"

Selesai berbicara, dia langsung menoleh dan menendang Hariyo. "Ayo, kita pulang!"

"Lihatlah orang-orang seperti apa yang kamu kenal ini! Kalau Ayah dan Ibu tahu, mereka pasti akan marah besar padamu!"

Begitu mendengar ucapan Futari, ekspresi Jaiden dan yang lainnya langsung berubah menjadi sangat muram.

Namun, sebelum mereka sempat berbicara, Hariyo berkata seolah-olah menentang kakaknya, "Aku nggak mau pergi! Guruku masih belum datang!"

Menurutnya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status