Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 941 Aku Memang Seorang Menantu Benalu

Share

Bab 941 Aku Memang Seorang Menantu Benalu

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-17 18:00:00
"Menantu benalu?"

Begitu mendengar ucapan Hariyo, reaksi pertama Lilis dan yang lainnya adalah tidak percaya.

"Hariyo, apa kamu sedang bercanda dengan kami? Pakaian yang dikenakan oleh kakak iparmu pasti nggak murah. Hanya dilihat sekilas saja, sangat jelas pakaiannya murni buatan tangan."

"Selain itu, jam tangan bermerek Patek Philippe yang melingkar di pergelangan tangannya itu, paling nggak harganya bernilai 200 juta ke atas. Lagi pula, jam tangan yang dipakainya itu nggak terlihat seperti jam tangan palsu."

"Kalau dia benar-benar hanya seorang menantu benalu, bagaimana mungkin dia mendapatkan perlakuan sebaik ini?"

"Selain itu, dilihat dari aura kakak iparmu ini, dia juga nggak terlihat seperti menantu benalu yang tersiksa."

Lilis dan dua wanita lainnya mengungkapkan pemikiran mereka secara bergantian.

Dalam benak mereka, seorang menantu benalu tidak akan diberi makan bagus dan pakaian yang bagus, melainkan akan senantiasa ditindas oleh keluarga pihak wanita, sehingga saat berhadap
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 942 Kak Ujang

    Beberapa pria dan wanita itu tertawa terbahak-bahak.Adegan Hugo memberi pelajaran pada menantu benalu itu pasti sangat menarik.Ardika mengerutkan keningnya, dia sedang memikirkan apakah dia harus melayangkan satu tamparan ke wajah setiap orang dari sekelompok pria dan wanita muda itu atau tidak.Namun, Futari terlebih dahulu tidak tahan menyaksikan pemandangan itu lagi. Dia membelalak dan berkata, "Memangnya kalian sehebat apa?! Bisa-bisanya kalian menganggap remeh kakak iparku! Kakak iparku juga belum tentu ingin semeja bersama kalian!"Selesai berbicara, dia langsung menoleh dan menendang Hariyo. "Ayo, kita pulang!""Lihatlah orang-orang seperti apa yang kamu kenal ini! Kalau Ayah dan Ibu tahu, mereka pasti akan marah besar padamu!"Begitu mendengar ucapan Futari, ekspresi Jaiden dan yang lainnya langsung berubah menjadi sangat muram.Namun, sebelum mereka sempat berbicara, Hariyo berkata seolah-olah menentang kakaknya, "Aku nggak mau pergi! Guruku masih belum datang!"Menurutnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 943 Bagaimana Kalau Dia Tetap Tidak Mau Minum

    Hugo adalah orang yang diandalkan sekaligus merupakan sumber keberanian Jaiden.Saat ini, Hugo sedang berada di lantai atas, jadi sama sekali tidak ada yang perlu ditakutinya."Haha! Ternyata ada orang yang berani menampar wajahku di KTV Jewel!"Pemimpin sekelompok orang preman itu, yang juga dikenal dengan Kak Ujang, saat ini sedang menutupi wajahnya. Saking emosinya, dia malah tertawa dan berkata, "Bocah, kamu tahu nggak, orang yang membuka KTV Jewel adalah bos dari bosku! Kamu benar-benar cari mati!""Bos dari bosmu?"Jaiden mengerutkan keningnya. Detik berikutnya, ekspresinya langsung berubah drastis.Semua orang yang datang bersenang-senang di KTV Jewel, tentu saja tahu tempat ini adalah milik Jinto, kepala preman Kota Banyuli.Biasanya, Jinto sendiri bahkan sering berada di sini.Apa mungkin Ujang adalah anak buah dari anak buah Jinto?!Saat ini, ekspresi semua orang di tempat itu, termasuk Lilis berubah menjadi muram.Tiba-tiba, Jaiden menyadari satu hal. 'Sial! Tadi aku benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 944 Apa Sekarang Kamu Sudah Melihat dengan Jelas

    "Oke, kalau begitu, aku juga mau lihat apakah kamu berani memerintahkanku untuk minum atau nggak."Ardika melontarkan kata-kata itu dengan acuh tak acuh.Namun, nada bicaranya yang seolah-olah menganggap remeh lawan bicaranya itu, tidak hanya membuat ekspresi Ujang berubah menjadi muram.Tubuh Jaiden dan yang lainnya yang baru saja merangkak bangkit dari lantai juga gemetaran mendengar nada bicara Ardika."Hariyo, cepat suruh menantu benalu itu untuk tutup mulut!""Berani-beraninya kamu menyulut amarah Kak Ujang! Apa kamu ingin mencelakai kami semua?!""Kamu pikir kamu siapa, hah?! Berani-beraninya kamu melawan Kak Ujang!""Kak Ujang, kami nggak mengenal orang ini ...."Lilis dan yang lainnya melontarkan kata-kata makian pada Ardika, mereka semua buru-buru memutuskan hubungan dengan Ardika."Apa? Dia bilang apa?! Kak Ujang nggak berani memerintahnya untuk minum?! Siapa orang ini?! Benar-benar arogan!""Untuk apa beromong kosong lagi dengannya?! Langsung saja hajar orang yang berlagak h

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 945 Hugo Kosasih

    Saking ketakutannya, tubuh Jaiden langsung gemetaran. Dia memaksakan seulas senyum dan berkata, "Kak Ujang, apa Kak Ujang tahu identitas orang ini? Dia hanyalah seorang menantu benalu. Kak Ujang nggak perlu mengotori tangan sendiri untuk memberi pelajaran kepada orang sepertinya.""Karena itulah, aku berpikir untuk memberikan bantuan kepada Kak Ujang ...."Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, ucapannya sudah disela oleh teriakan penuh amarah Ujang."Dasar sialan! Pergi sana!"Ujang melayangkan satu tamparan ke wajah Jaiden, sampai-sampai pria itu terjatuh ke lantai. Kemudian, dia menghujani Jaiden dengan tendangan-tendangan dan pukulan-pukulan. "Kamu adalah makhluk sialan! Seluruh keluargamu adalah makhluk sialan!"Jaiden yang tergeletak di lantai berteriak dengan menyedihkan sambil melindungi kepalanya. Saking kesalnya, dia bahkan sudah hampir muntah darah.Tadi dia dihajar oleh Ujang karena dia telah cari mati sendiri dengan memprovokasi pria itu. Namun, mengapa sekarang saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 946 Arogan

    "Kak Hugo sudah datang, ya."Seharusnya Ujang memang mengenal Hugo. Setelah menyapa Hugo, dia berkata, "Apa beberapa orang ini adalah muridmu?""Murid-muridmu benar-benar arogan, ya. Terutama orang yang bernama Jaiden. Begitu bertemu denganku, tanpa berbasa-basi sama sekali, dia langsung menamparku. Menurutku, dia pantas kuhajar atau nggak?"Jaiden khawatir karena takut pada latar belakang Ujang, Hugo malah menghajarnya lagi.Dia buru-buru mendekati Hugo dan berkata dengan sedih, "Kak Hugo, Hariyo membawa Futari, kakaknya kemari. Tiba-tiba saja, Kak Ujang dan yang lainnya datang dan meminta Futari untuk menemani mereka minum-minum. Kami tahu dia adalah wanita pilihanmu, karena itulah aku terlibat konflik dengannya ...."Begitu mendengar ucapan muridnya, Hugo melirik Futari yang sedang duduk di sofa. Dalam sekejap, tatapannya langsung terpaku pada gadis itu.Sejak berusia belasan tahun, dia sudah memainkan berbagai tipe wanita. Wanita cantik yang ditemuinya bahkan tidak bisa dihitungnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 947 Memamerkan Kekuatan

    Kejadian yang dialami oleh Jinto dan Romi, tentu saja bukanlah hal yang memalukan bagi orang-orang dunia preman.Bagaimanapun juga, Duo Pendekar Kota Lino adalah makhluk yang sangat ganas. Begitu ditargetkan oleh mereka, tidak kehilangan nyawa saja sudah harus bersyukur.Namun, pandangan Hugo yang tidak takut pada apa pun itu berbeda.Di matanya, Jinto hanyalah si tua pecundang.Kala itu, kalau dia yang ditargetkan oleh Duo Pendekar, dia yang akan menyiksa dua makhluk ganas itu hingga sekarat!Begitu Ujang dan yang lainnya mendengar ucapan Hugo, hati mereka langsung mencelus.'Gawat! Gawat! Hugo si sialan itu sama sekali nggak takut pada Tuan Jinto! Hari ini bocah itu pasti akan mengubrak-abrik KTV Jewel.' Kira-kira seperti inilah pemikiran mereka."Jaiden, kemarilah."Hugo menarik Jaiden mendekatinya, lalu melirik Ujang dan yang lainnya dengan sorot mata arogan dan berkata dengan dingin, "Tadi, siapa-siapa saja yang telah menyerang kalian? Tunjukkan padaku sekarang juga! Aku akan memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 948 Menjadi Target Ejekan

    Hariyo tidak menyukai Ardika sama sekali.Setiap ada kesempatan, dia selalu melontarkan ejekan-ejekan dan sindiran-sindiran terhadap Ardika.Ardika hanya mendengar tanpa menganggap serius ucapan Hariyo.Tadi kalau bukan karena dia memilih untuk berperan sebagai penonton saja tanpa menunjukkan maksud yang jelas, Ujang dan yang lainnya baru tidak berani bertindak sembarangan.Kalau tidak, Ujang dan yang lainnya pasti tidak akan membiarkan Hugo bertindak semena-mena dan menginjak-injak harga diri mereka seperti itu.Jangan lupa, mereka adalah preman-preman yang sudah terkenal ganas dan berpengalaman. Dalam situasi genting, mereka bahkan berani untuk melakukan apa saja.Walaupun kemampuan bela diri Hugo lumayan bagus, tetapi begitu Ujang dan yang lainnya memainkan senjata api, dia juga akan berakhir dengan berlumuran darah.Hugo yang masih muda dan arogan itu belum memahami suatu hal.Bertindak keterlaluan seperti itu, hanya akan membahayakan diri sendiri. Dia tidak menyadari tadi dia hamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 949 Bengkak Wajahmu Sudah Mereda

    "Untung saja Kak Hugo turun tangan tepat waktu, nggak membiarkan rencana jahat pecundang itu berhasil.""Seharusnya dia berterima kasih pada Kak Hugo. Kalau nggak, karena dia memprovokasi Kak Ujang tadi, hari ini dia pasti akan berakhir dicabik-cabik oleh sekelompok preman itu!"Satu per satu dari mereka melontarkan kata-kata untuk menjatuhkan Ardika.Tidak hanya itu saja, orang-orang itu bahkan beranggapan bahwa tindakan Ardika menghentikan Ujang dan yang lainnya tadi, yang jelas-jelas merupakan tindakan menyelamatkan mereka sebagai bentuk pembalasan dendam. Mereka mencap Ardika sebagai orang jahat."Kak Ardika, lihatlah orang-orang itu! Benar-benar membuatku kesal setengah mati saja!"Mendengar kata-kata tajam yang keluar dari mulut sekelompok orang itu, sekujur tubuh Futari sampai bergetar kencang saking kesalnya. Gadis baik itu bahkan sampai berlinang air mata.Ardika menepuk-nepuk pundaknya dan menghiburnya, "Futari, nggak ada gunanya merasa kesal pada sekelompok sampah itu.""Ora

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1831 Sudah Merencanakan Segalanya

    Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1830 Chiko

    "Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1829 Masih Ada Kesempatan

    "Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1828 Hancur dengan Satu Tinju

    "Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status