Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1421 Permintaan yang Aneh Lagi

Share

Bab 1421 Permintaan yang Aneh Lagi

Penulis: Sarjana
Ardius tertawa dan berkata, "Ardika, hanya dengan mengucapkan beberapa kalimat saja, kamu sudah bisa menyulut amarah tiga ratus orang sobatku. Kamu benar-benar ahli dalam memanas-manasi situasi."

"Tapi, apakah kamu pernah memikirkan konsekuensi dari tindakanmu itu?"

"Oh ya, jangan berlagak hebat di hadapanku dengan mengatakan kamu bisa mengalahkan tiga ratus orang seorang diri."

"Padahal kebenarannya adalah, setelah mengetahui orang yang kamu singgung adalah aku, orang-orang yang kamu panggil kemari mengingkari janji mereka, bahkan istrimu juga nggak bersedia menemanimu menanggung konsekuensinya."

"Kamu sudah dicampakkan oleh keluarga dan teman-temanmu, menjadi seorang diri."

"Saat ini, kamu hanya sedang berusaha bertahan, bukan?"

Ini adalah alasan mengapa begitu Ardius datang dan melihat Ardika seorang diri, dia hanya tertegun sejenak tanpa berpikir banyak.

Karena itulah, di matanya situasi yang seharusnya di mana kedua belah pihak memanggil bala bantuan masing-masing, lalu terlibat d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jejak Politan
buang masa..cakap banyak UTK beberapa bab..bodoh .. menyesal aku baca..tak logik.. nk gaduh tapi banyak mulut..ni ke pahlawan cakap banyk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1422 Tujuan Sebenarnya

    Ardika menatap Ardius sambil tersenyum tipis. Akhirnya, dia mengungkapkan tujuannya yang sebenarnya.Dia hanya tertarik pada Wirhan.Karena cepat atau lambat dia akan berhadapan dengan Wirhan, jadi sebaiknya dia meminta Ardius untuk memanggil kakak sepupunya itu ke sini sekarang.Ardius berkata dengan dingin, "Ardika, sebaiknya kamu hanya sedang bercanda.""Eh? Aku serius."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Jujur saja, kalau aku benar-benar mematahkan lengan dan kaki tiga ratus orang termasuk kamu, hari ini departemen ortopedi semua rumah sakit Kota Banyuli pasti akan penuh dengan pasien.""Aku adalah tipe orang yang nggak suka menonjolkan diri. Aku nggak ingin membesar-besarkan masalah, aku juga nggak ingin terlihat brutal dan kejam.""Kalau kamu memanggil kakak sepupumu itu ke sini, situasinya berbeda. Aku hanya perlu mematahkan kakinya saja. Hanya dia seorang.""Ardius, aku berbicara panjang lebar seperti ini juga demi kebaikanmu sendiri.""Kalau biaya pengobatan satu orang diba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1423 Kakak Herdun

    Herdun tertegun sejenak.Kemudian, setelah melihat seulas senyum tipis di wajah Ardika, dia langsung mengerti maksud Ardika. Pria itu sedang mengisyaratkan kakaknya mengandalkan tubuh untuk menaikkan status dan kedudukan sendiri.Bagaikan seekor kelinci yang ekornya diinjak, dia langsung mengentakkan kakinya dan berkata dengan marah, "Eh, Ardika, berani-beraninya kamu menjelek-jelekkan kakakku! Tunggu mati saja kamu!""Tin ... tin ...."Begitu Herdun selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari arah belakang semua orang, yaitu pintu masuk tempat parkir bawah tanah.Karena mengetahui apa yang akan terjadi di tempat parkir bawah tanah, bos Hotel Blazar telah meminta petugas keamanan untuk memblokade akses jalan menuju ke tempat parkir bawah tanah.Saat ini, mobil yang memasuki tempat itu hanya antara dari pihak Ardius, atau dari pihak Ardika.Sangat jelas, saat ini hanya ada satu kemungkinan, yaitu dari pihak Ardius."Didengar dari suaranya saja, aku sudah tahu itu ada

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1424 Membiarkan Teman-Teman Memanjakan Mata

    Begitu Chelsea tiba di lokasi, hati Ardius langsung diselimuti kepercayaan diri.Walaupun dia dan wanita itu tidak saling mengenal sebelumnya, dia hanya bergaul dengan Herdun dan sekelompok temannya itu, boleh dibilang mereka berasal dari kalangan yang berbeda.Namun, mengingat identitas pendukung Chelsea, dia merasa hari ini kemenangan sudah pasti jatuh ke tangannya.Bahkan, dia merasa kedatangan Chelsea lebih menjanjikan dan menenangkan dibandingkan kedatangan Wirhan, kakak sepupunya.Terlepas dari seberapa besar popularitas empat tuan muda Kota Gamiga, bagaimanapun juga fondasi kakak sepupunya itu ada di Kota Gamiga. Wirhan belum lama tiba di Kota Banyuli, pengaruhnya masih belum tersebar luas.Mungkin inilah alasan mengapa Ardika si bodoh itu mengira dia bisa menantang Wirhan.Berbeda halnya dengan sosok tokoh hebat pendukung Chelsea itu.Di Provinsi Denpapan, walaupun sosok Tuan Muda Pertama Keluarga Sudibya itu masih belum berkuasa penuh, paling tidak dia juga sudah merupakan sos

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1425 Orang Tidak Penting Mana Si Huris Itu?

    Chelsea sama sekali tidak menyangka dia bisa bertemu Ardika di sini!Ya, benar. Tempat ini adalah Hotel Blazar, kantor pusat Asosiasi Dagang Kota Banyuli berasal di sini. Selain itu, istri Ardika adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli.Seharusnya dari awal hal ini sudah tebersit dalam benaknya!Dalam sekejap, ekspresi Chelsea berubah menjadi kaku.Saat ini, baik amarah yang menyelimuti hatinya maupun ekspresi arogan yang menghiasi wajahnya tadi sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak.Sekarang, hanya ekspresi ketakutan yang tampak jelas di wajahnya.Dia bahkan merasa kedua kakinya sudah mulai lemas.Chelsea tidak akan pernah bisa melupakan kejadian di Vila Hundo kala itu.Huris, sosok yang sudah seperti dewa dalam hatinya itu, berlutut dan memohon pada Ardika seperti seekor anjing, baru bisa menyelamatkan nyawa sendiri.Setelah Ardika pergi, Huris pun jatuh sakit.Tidak hanya didera demam tinggi tiada henti, Huris juga terus bermimpi buruk. Terkadang, sosok tuan muda yang sebelum

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1426 Kamu yang Bilang Membiarkanku Menamparmu Sesuka Hatiku

    "Ardika, kalau ucapanmu ini sampai ke telinga Tuan Muda Huris, kamu tunggu saja ajal menjemputmu!""Dia hanyalah seorang pecundang yang nggak tahu apa-apa, bagaimana mungkin perlu Tuan Muda Huris turun tangan sendiri? Meliriknya sekilas saja hanya akan membuang-buang waktu. Kak Chelsea saja sudah bisa menginjak-injaknya!""Ya, benar. Kak Chelsea adalah asisten pribadi Tuan Muda Huris, bagaimana mungkin dia melepaskan bocah itu?""Ardika, yang dihancurkan nggak hanya kebodohan dan kedunguanmu, tapi juga kesombonganmu!""..."Satu demi satu orang mulai melontarkan kata-kata tajam dan ejekan terhadap Ardika. Bahkan para wanita yang datang untuk menyaksikan pertunjukan, juga ikut mengolok-olok Ardika.Tuan Muda Pertama Keluarga Sudibya, pendiri Yayasan Investasi Staris ....Latar belakang dan identitas yang dimiliki oleh Huris, membuat para wanita itu maju secara naluriah untuk membelanya.Karena bagi para wanita pengagum pria kuat seperti mereka, Huris adalah pria idaman mereka.Di antara

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1427 Sebuah Kehormatan

    Ardika terkekeh pelan, lalu berkata, "Herdun, sebenarnya apa isi otakmu itu? Mengapa kamu nggak pikir, jelas-jelas aku sudah bersikap arogan cukup lama, tapi kakakmu malah nggak bersuara?""Berani-beraninya kamu mengataiku seperti itu! Eh, Ardika, percaya atau nggak, aku akan menghabisimu!"Herdun mengentakkan kakinya dengan kesal, dia masih belum memahami maksud Ardika.Ardika benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi. "Ya sudahlah, aku yang bersalah."Saat raut wajah Herdun sedikit membaik, dia mengira akhirnya Ardika sudah tunduk, tiba-tiba Ardika berkata, "Hmm, otakmu itu bukan isinya nggak jelas, tapi kamu nggak punya otak!""Aku ... ah ... aku akan menghabisimu!"Saking emosinya, Herdun sudah mengangkat lengannya, hendak memukul Ardika."Herdun!"Saat inilah, akhirnya Chelsea tersadar kembali. Melihat tindakan cari mati adiknya, secara refleks dia berteriak dengan suara melengking. Saking ketakutannya, ekspresinya sudah berubah menjadi pucat pasi."Plak!"Detik berikutnya, Chelsea

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1428 Aturan

    "Nggak perlu mengatakan kata-kata yang nggak ada artinya itu, seharusnya kamu sudah tahu jelas aturanku."Tanpa menunggu Chelsea menyelesaikan kalimatnya, Ardika langsung melambaikan tangan, menyelanya."Kak, aturan apa?"Herdun mengajukan pertanyaan itu dengan bingung. Orang-orang lainnya juga tampak kebingungan.Sementara itu, sekujur tubuh Chelsea sudah menegang.Tentu saja dia tahu aturan Ardika.Yudin ingin menyebarkan foto-foto erotis Luna ke seluruh pelosok kota dengan menggunakan helikopter. Alhasil, foto-foto erotisnya sendiri yang tersebar di seluruh kota.Huris ingin melepaskan pakaian Ardika, lalu menggantung Ardika di helikopter dan terbang mengelilingi Kota Banyuli satu putaran. Alhasil, dia sendiri yang merasakan diterbangkan oleh helikopter dalam kondisi telanjang.Chelsea mengangkat kepalanya, menatap Ardika dengan tatapan memohon. "Kak Ardika, aku ...."Namun, begitu melihat wajah tanpa ekspresi Ardika, dia tahu tidak ada gunanya lagi dia mengatakan apa pun.Pria yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1429 Kakak Memukul Adik

    Sudut bibir banyak orang berkedut, tetapi mereka tidak terlalu terkejut.Hanya dengan satu kalimat saja, Ardika bahkan sudah bisa membuat Chelsea melepaskan pakaian sendiri. Sekarang, melihatnya membantu Ardika memberi pelajaran pada adiknya sendiri, tidak terlalu mengejutkan lagi.Namun, mereka tetap tidak mengerti, berbagai pertanyaan memenuhi benak mereka.Ardika adalah seorang menantu benalu. Walaupun istrinya adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli, tetap saja tidak sehebat itu.Lalu, mengapa dia bisa membuat Chelsea ketakutan seperti itu?Mereka benar-benar tidak bisa memahami hal ini.Herdun tertegun sejenak, lalu berteriak dengan marah, "Kak, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Mengapa kamu begitu takut padanya?""Dia hanyalah seorang menantu benalu pecundang! Setiap hari, tugasnya hanya menuangkan air untuk mencuci kaki ibu mertuanya!"Dia bahkan ingin menghabisi Ardika, bagaimana mungkin dia bersedia berlutut di hadapan Ardika?Chelsea kesal setengah mati mendengar ucapan

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status