Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 139 Membeli Peti Mati

Share

Bab 139 Membeli Peti Mati

Sekarang Budi sudah paham.

Jangankan identitas Ardika saat ini, bahkan identitas lama pemuda itu saja sudah pasti sangat terhormat.

Hanya dengan menindas Ardika saat masih duduk di bangku sekolah, Tony berhasil membantu Keluarga Susanto meningkatkan kedudukannya.

Ardika mengalihkan pandangannya ke arah lima belas kepala preman yang telungkup di lantai itu, lalu bertanya dengan dingin, "Bagaimana dengan kalian? Apa kalian mengetahui sesuatu?"

"Tuan Ardika, kami benar-benar nggak tahu apa-apa. Beberapa tahun yang lalu, kami masih preman biasa. Dalam lubuk hati kami, Tuan Jacky adalah tokoh besar yang kami hormati."

Lima belas kepala preman itu buru-buru menyatakan mereka tidak ada hubungannya dengan kejadian itu.

Bagaimanapun juga, mereka dan Ardika tidak ada dendam pribadi. Jadi, walaupun hari ini mereka berakhir seperti ini, paling mereka hanya akan masuk penjara.

Kalau sampai mereka dikaitkan dengan kecelakaan mobil yang menimpa Jacky, maka sudah dapat dipastikan nyawa mereka akan mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status