Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1376 Apakah Kamu Berani Bertarung secara Adil

Share

Bab 1376 Apakah Kamu Berani Bertarung secara Adil

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 18:00:00
Kemudian, sebelum dua orang itu sempat bereaksi, Huris tiba-tiba menarik lengan kedua orang itu.

"Krak!"

Dengan iringan suara patah tulang, terdengar suara teriakan menyedihkan kedua orang itu.

Lengan kedua orang itu sudah dipatahkan oleh Huris hanya dengan satu tangan!

Menyaksikan kekuatan luar biasa yang ditunjukkan oleh Huris, ekspresi Levin juga berubah sejenak.

Ardika juga mengangkat alisnya, lalu tertawa dan berkata, "Hmm, menarik juga."

Sekarang dia sudah memercayai rumor yang dikatakan oleh Levin tadi.

Kalau dilihat dari kekuatan yang ditunjukkan oleh Huris barusan, dia memang lebih kuat dibandingkan Empat King Kong.

Atau mungkin bisa dikatakan mereka mempelajari seni bela diri yang berbeda.

Seni bela diri yang dipelajari oleh Empat King Kong adalah seni bela diri yang keras.

Huris berkebalikan dengan mereka.

Dia mempelajari seni bela diri yang cenderung lembut tetapi mematikan.

Kalau dalam novel seni bela diri, seni bela diri yang dipelajarinya termasuk seni bela diri licik.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1377 Bawa Dia Terbang Satu Putaran

    Satu demi satu tamparan Ardika mendarat di wajah Huris.Bagaikan dicambuk, tanpa butuh waktu lama, wajah Huris yang awalnya putih dan tampan itu sudah dipenuhi dengan luka-luka.Huris terus berteriak dengan marah seperti sudah menggila.Dia adalah Tuan Muda Pertama Keluarga Sudibya.Saat ini, dia malah ditampar oleh Ardika seperti seekor anjing yang tak berdaya.Namun, tidak peduli seberapa keras upayanya untuk menghindar, tamparan Ardika seolah-olah sangat elastis dan tetap mendarat di wajahnya tanpa meleset sekali pun.Hal yang lebih sulit diterima oleh Huris bukanlah hal ini.Kalau Ardika menggunakan kekuatan dan teknik bela diri yang luar biasa untuk mengalahkannya, dia masih bisa terima.Namun, sejak awal hingga akhir, Ardika hanya seperti preman jalanan yang sedang bertarung, yaitu hanya dengan melayangkan tamparan saja.Hal yang lebih mengesalkan lagi adalah, tidak peduli seberapa keras upayanya untuk menghindar, tamparan Ardika tetap akan mendarat tepat di wajahnya.Tidak meles

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1378 Pertahanan Mental Hancur

    Seperti seekor anjing mati, Huris diseret ke arah helikopter, seutas tali sudah dipersiapkan sejak awal.Tanpa butuh waktu lama, semua pakaiannya sudah dilepaskan, hanya menyisakan celana dalam. Kedua tangannya diikat di atas tali.Setelah persiapan selesai, helikopter pun mulai mengudara. Tak lama kemudian, helikopter sudah mencapai ketinggian tertentu dan terbang menuju ke pusat Kota Banyuli.Tanpa butuh waktu lama, Kota Banyuli kembali gempar.Sudah ada banyak orang yang melihat seorang pemuda tak berpakaian, digantung di atas helikopter dan terbang mengelilingi Kota Banyuli.Sekitar lebih dari dua puluh menit kemudian, helikopter sudah kembali ke Vila Hundo."Kak Ardika, aku merasa dua puluhan tahun yang kulewati sebelumnya benar-benar sia-sia saja. Dulu, aku hanya tahu menghajar orang, sama sekali nggak terlintas di benakku cara bermain yang menyenangkan seperti ini."Levin menyeret Huris kembali, ekspresinya menunjukkan seolah-olah dia masih belum puas bersenang-senang.Ardika be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1379 Kalau Ada Pekerjaan Sekretaris yang Kerjakan

    Setelah meninggalkan Vila Hundo, Ardika langsung pulang ke rumah."Sayang!"Luna sedang diliputi perasaan cemas, dia bahkan tidak berselera makan.Begitu melihat sosok bayangan Ardika, dia segera bangkit untuk menyambut kepulangan suaminya. Ekspresi cemas di wajahnya juga langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak."Bagaimana masalah itu?""Kamu nggak terluka, 'kan? Coba kulihat."Melihat putrinya segera menghampiri Ardika dan melontarkan pertanyaan penuh perhatian pada Ardika seolah-olah Ardika adalah harta karun yang sangat berharga, saking irinya Desi mendecakkan lidahnya. Secara naluriah, dia membuka mulutnya, ingin memarahi Ardika beberapa patah kata.Namun, pada akhirnya kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.Dengan mempertimbangkan saat berada di Starindum, Ardika telah maju untuk membelanya, kali ini dia tidak akan memarahi menantunya."Jelas-jelas bertemu sepanjang hari, tapi masih saja mengumbar kemesraan seperti itu! Cepat makan, kalau nggak akan kubuang semuanya!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1380 Hongkem Berubah Pikiran

    "Baik, Pak Ardika, aku pasti akan membersihkan ruanganmu dengan sangat teliti. Aku jamin akan memberimu sebuah lingkungan kerja yang nyaman."Jane menahan dirinya untuk tidak melayangkan satu tamparan ke arah Ardika. Dia membungkukkan badannya dengan patuh, lalu berbalik dan pergi.Melihat reaksi wanita itu, Ardika hanya tersenyum.Kepribadian wanita itu sama seperti Tina, yaitu angkuh setengah mati.Walaupun kelihatan sudah tunduk dari luar, tetapi sesungguhnya dalam lubuk hatinya, dia tidak terima.Karena itulah, tadi wanita itu sengaja menjebaknya.Tapi, itu bukanlah masalah baginya. Ardika yakin bisa menundukkan wanita itu.Kalau menundukkan seorang wanita bawahannya saja dia tidak mampu, maka sia-sia saja kehidupan yang telah dijalaninya selama ini."Sayang, aku pergi mandi dulu, ya."Malam harinya, Ardika menarik Luna ke dalam kamar dengan senang."Nggak perlu, malam ini kamu tidur di kamar sebelah!"Kekesalan Luna sebelumnya masih belum mereda. Selesai berbicara, dia langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1381 Menjadi Arogan Bukan Main

    "Nggak."Jane menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku mengatakan ingin bertemu dengan Hadiman, tapi setelah memberikan laporan pada Hadiman, orang-orang Hongkem mengatakan Hadiman nggak ingin bertemu denganku. Pak Ardika, apakah karena sebelumnya aku telah menolak untuk berinvestasi pada Hongkem, sudah menyinggung Hadiman?""Seharusnya nggak sampai segitunya juga. Hadiman bukanlah orang pendendam seperti itu."Ardika mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menelepon Hadiman dan bertanya padanya apa yang terjadi sebenarnya."Namun, ponsel Hadiman tidak aktif.Ardika juga mencoba untuk menghubungi Revina, tetapi ponsel gadis itu juga tidak aktif.Pada akhirnya, Ardika berhasil menghubungi seorang petinggi Hongkem yang bernama Sendo Tandaka.Sebelumnya, petinggi perusahaan yang satu ini cukup dipercaya oleh Hadiman. Sebelumnya saat Ardika pergi menemui Hadiman beberapa kali, dia selalu berada di sisi Hadiman, juga bersikap sangat hormat pada Ardika.Setelah panggilan telepon terhu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1382 Keributan Internal Keluarga Rewind

    Kediaman Keluarga Rewind."Klito, apa maksud kalian?! Situasi Hongkem baru saja membaik, tapi kamu malah memainkan permainan seperti ini! Apa kamu nggak takut informasi ini tersebar luas dan situasi Hongkem kembali memburuk?!"Dengan ekspresi masam, Hadiman menatap Keluarga Rewind yang dipimpin oleh kakak lelakinya, yaitu Klito Rewind.Di belakangnya, Revina dan anggota keluarganya yang lain juga memelototi Klito dan yang lainnya dengan marah.Hongkem adalah bisnis Keluarga Rewind, tentu saja tidak bisa terhindar dari masalah-masalah dan permainan-permainan curang seperti ini.Sejak Hongkem dibangun oleh Hadiman hingga sekarang, Klito dan yang lainnya memang sudah sering menimbulkan masalah untuknya.Hanya saja, Hadiman sangat berwibawa di Hongkem, juga memiliki aura seorang pebisnis yang menonjol.Semua pihak distributor sangat mengagumi kemampuannya dan berhubungan baik dengannya.Sepuluh tahun yang lalu, Hongkem juga pernah goyang sekali.Kala itu, Klito dan yang lainnya bekerja sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1383 Paman

    Sebelumnya, Klito sendiri juga pasti akan ketakutan setengah mati, sampai-sampai kedua kakinya terasa lemas ketika merasakan aura mengintimidasi adiknya itu.Namun, hari ini, dia malah berdiri dengan tegak sambil membusungkan dadanya dan berkata dengan nada arogan, "Hadiman, jangan menuduhku sembarangan. Kali ini aku nggak bersekongkol dengan orang luar.""Sebaliknya, kamu telah dikelabui oleh seorang menantu benalu, sampai-sampai menyerahkan strategi bisnis Hongkem padanya.""Kamu sendiri yang nggak mempertimbangkan Hongkem dan Keluarga Rewind.""Sebagai seorang kakak, kalau aku nggak maju untuk menghentikanmu, mungkin saja kamu akan menjual seluruh Keluarga Rewind pada orang luar!"Nada bicara Klito sangat tegas dan tajam.Melihat Klito menunjukkan kepercayaan diri seperti itu, hati Hadiman mencelus. Dia berkata dengan dingin, "Klito, sebenarnya siapa yang mendukungmu?!""Kamu ingin tahu siapa yang mendukungku? Oke, kalau begitu, aku akan mempersilakannya keluar!"Saat berbicara, Kli

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1384 Wirhan

    Sorot mata dingin Wirhan itu membuat hati Hadiman seolah terguncang.Untuk sesaat, dia merasakan dirinya seperti sudah dilirik seekor binatang buas yang ganas!Di belakang Wirhan, seorang pria yang tampak jelas adalah pengawal juga langsung melangkah maju selangkah.Sorot mata sedingin es bagaikan bilah pisau itu langsung menusuk Hadiman, membuat dirinya kian merinding.Saat masih muda, Hadiman pernah ikut berperang.Dia tahu jelas pria itu pasti sudah pernah melakukan pembunuhan!Tepat pada saat ini, Klito menegur dengan marah, "Hadiman, dasar lancang! Berani-beraninya kamu mempertanyakan keputusan Paman! Tindakanmu ini sama saja dengan menentang tetua!""Aku ... aku akan menuruti ucapan Paman ...."Hadiman hanya bisa menundukkan kepalanya dengan sedih.Dengan mempertimbangkan keselamatan keluarganya, dia tidak berani melakukan perlawanan lebih lanjut lagi.Seulas senyum mengembang di wajah Wirhan setelah mendengar ucapan Hadiman. Kemudian, saat pandangannya tertuju pada Revina, sorot

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1818 Benci Sekaligus Takut

    Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1817 Untuk Tuan Tridon

    Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1816 Terlambat

    "Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

DMCA.com Protection Status