Setelah meninggalkan Vila Hundo, Ardika langsung pulang ke rumah."Sayang!"Luna sedang diliputi perasaan cemas, dia bahkan tidak berselera makan.Begitu melihat sosok bayangan Ardika, dia segera bangkit untuk menyambut kepulangan suaminya. Ekspresi cemas di wajahnya juga langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak."Bagaimana masalah itu?""Kamu nggak terluka, 'kan? Coba kulihat."Melihat putrinya segera menghampiri Ardika dan melontarkan pertanyaan penuh perhatian pada Ardika seolah-olah Ardika adalah harta karun yang sangat berharga, saking irinya Desi mendecakkan lidahnya. Secara naluriah, dia membuka mulutnya, ingin memarahi Ardika beberapa patah kata.Namun, pada akhirnya kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.Dengan mempertimbangkan saat berada di Starindum, Ardika telah maju untuk membelanya, kali ini dia tidak akan memarahi menantunya."Jelas-jelas bertemu sepanjang hari, tapi masih saja mengumbar kemesraan seperti itu! Cepat makan, kalau nggak akan kubuang semuanya!"
"Baik, Pak Ardika, aku pasti akan membersihkan ruanganmu dengan sangat teliti. Aku jamin akan memberimu sebuah lingkungan kerja yang nyaman."Jane menahan dirinya untuk tidak melayangkan satu tamparan ke arah Ardika. Dia membungkukkan badannya dengan patuh, lalu berbalik dan pergi.Melihat reaksi wanita itu, Ardika hanya tersenyum.Kepribadian wanita itu sama seperti Tina, yaitu angkuh setengah mati.Walaupun kelihatan sudah tunduk dari luar, tetapi sesungguhnya dalam lubuk hatinya, dia tidak terima.Karena itulah, tadi wanita itu sengaja menjebaknya.Tapi, itu bukanlah masalah baginya. Ardika yakin bisa menundukkan wanita itu.Kalau menundukkan seorang wanita bawahannya saja dia tidak mampu, maka sia-sia saja kehidupan yang telah dijalaninya selama ini."Sayang, aku pergi mandi dulu, ya."Malam harinya, Ardika menarik Luna ke dalam kamar dengan senang."Nggak perlu, malam ini kamu tidur di kamar sebelah!"Kekesalan Luna sebelumnya masih belum mereda. Selesai berbicara, dia langsung me
"Nggak."Jane menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku mengatakan ingin bertemu dengan Hadiman, tapi setelah memberikan laporan pada Hadiman, orang-orang Hongkem mengatakan Hadiman nggak ingin bertemu denganku. Pak Ardika, apakah karena sebelumnya aku telah menolak untuk berinvestasi pada Hongkem, sudah menyinggung Hadiman?""Seharusnya nggak sampai segitunya juga. Hadiman bukanlah orang pendendam seperti itu."Ardika mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menelepon Hadiman dan bertanya padanya apa yang terjadi sebenarnya."Namun, ponsel Hadiman tidak aktif.Ardika juga mencoba untuk menghubungi Revina, tetapi ponsel gadis itu juga tidak aktif.Pada akhirnya, Ardika berhasil menghubungi seorang petinggi Hongkem yang bernama Sendo Tandaka.Sebelumnya, petinggi perusahaan yang satu ini cukup dipercaya oleh Hadiman. Sebelumnya saat Ardika pergi menemui Hadiman beberapa kali, dia selalu berada di sisi Hadiman, juga bersikap sangat hormat pada Ardika.Setelah panggilan telepon terhu
Kediaman Keluarga Rewind."Klito, apa maksud kalian?! Situasi Hongkem baru saja membaik, tapi kamu malah memainkan permainan seperti ini! Apa kamu nggak takut informasi ini tersebar luas dan situasi Hongkem kembali memburuk?!"Dengan ekspresi masam, Hadiman menatap Keluarga Rewind yang dipimpin oleh kakak lelakinya, yaitu Klito Rewind.Di belakangnya, Revina dan anggota keluarganya yang lain juga memelototi Klito dan yang lainnya dengan marah.Hongkem adalah bisnis Keluarga Rewind, tentu saja tidak bisa terhindar dari masalah-masalah dan permainan-permainan curang seperti ini.Sejak Hongkem dibangun oleh Hadiman hingga sekarang, Klito dan yang lainnya memang sudah sering menimbulkan masalah untuknya.Hanya saja, Hadiman sangat berwibawa di Hongkem, juga memiliki aura seorang pebisnis yang menonjol.Semua pihak distributor sangat mengagumi kemampuannya dan berhubungan baik dengannya.Sepuluh tahun yang lalu, Hongkem juga pernah goyang sekali.Kala itu, Klito dan yang lainnya bekerja sam
Sebelumnya, Klito sendiri juga pasti akan ketakutan setengah mati, sampai-sampai kedua kakinya terasa lemas ketika merasakan aura mengintimidasi adiknya itu.Namun, hari ini, dia malah berdiri dengan tegak sambil membusungkan dadanya dan berkata dengan nada arogan, "Hadiman, jangan menuduhku sembarangan. Kali ini aku nggak bersekongkol dengan orang luar.""Sebaliknya, kamu telah dikelabui oleh seorang menantu benalu, sampai-sampai menyerahkan strategi bisnis Hongkem padanya.""Kamu sendiri yang nggak mempertimbangkan Hongkem dan Keluarga Rewind.""Sebagai seorang kakak, kalau aku nggak maju untuk menghentikanmu, mungkin saja kamu akan menjual seluruh Keluarga Rewind pada orang luar!"Nada bicara Klito sangat tegas dan tajam.Melihat Klito menunjukkan kepercayaan diri seperti itu, hati Hadiman mencelus. Dia berkata dengan dingin, "Klito, sebenarnya siapa yang mendukungmu?!""Kamu ingin tahu siapa yang mendukungku? Oke, kalau begitu, aku akan mempersilakannya keluar!"Saat berbicara, Kli
Sorot mata dingin Wirhan itu membuat hati Hadiman seolah terguncang.Untuk sesaat, dia merasakan dirinya seperti sudah dilirik seekor binatang buas yang ganas!Di belakang Wirhan, seorang pria yang tampak jelas adalah pengawal juga langsung melangkah maju selangkah.Sorot mata sedingin es bagaikan bilah pisau itu langsung menusuk Hadiman, membuat dirinya kian merinding.Saat masih muda, Hadiman pernah ikut berperang.Dia tahu jelas pria itu pasti sudah pernah melakukan pembunuhan!Tepat pada saat ini, Klito menegur dengan marah, "Hadiman, dasar lancang! Berani-beraninya kamu mempertanyakan keputusan Paman! Tindakanmu ini sama saja dengan menentang tetua!""Aku ... aku akan menuruti ucapan Paman ...."Hadiman hanya bisa menundukkan kepalanya dengan sedih.Dengan mempertimbangkan keselamatan keluarganya, dia tidak berani melakukan perlawanan lebih lanjut lagi.Seulas senyum mengembang di wajah Wirhan setelah mendengar ucapan Hadiman. Kemudian, saat pandangannya tertuju pada Revina, sorot
Ucapan santai Wirhan membuat hati Hadiman dan Revina mencelus.Sementara itu, Nancy, Nilma dan yang lainnya yang sebelumnya masih menunjukkan ekspresi iri, kini menunjukkan ekspresi senang seakan-akan baru terhindar dari bencana.Tadi, mereka mengira Revina akan menikah dengan anggota keluarga kaya terkemuka dan kedudukannya naik secara signifikan.Namun, siapa sangka, hehe ....Benar, Revina memang akan menikah dengan anggota keluarga kaya terkemuka.Keluarga Basuki merupakan salah satu dari empat keluarga besar Kota Gamiga, memang merupakan keluarga kaya terkemuka.Namun ....Pria yang akan menikahi Revina adalah seorang anak haram, berusia empat puluh tahun, pernah menikah, serta dipandang rendah ....Kalau semua "kata kunci" itu digabungkan menjadi satu.Sepertinya juga tidak ada yang perlu dikagumi dari Revina yang akan dimasukkan ke dalam silsilah keluarga inti Keluarga Rewind.Karena siapa pun bisa melihat dengan jelas bahwa mengatur sebuah pernikahan seperti ini untuk Revina, h
"Baik, Paman!"Klito segera mengiakan dengan senang dan penuh semangat.Dia mengerti maksud Wirhan, yaitu mengurung Hadiman dan Revina secara halus.Mengekang kebebasan mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu.Dengan kata lain, Hadiman sekeluarga sudah tidak mungkin bisa membalikkan keadaan lagi.Mulai hari ini, Hongkem sudah menjadi milik Klito dan yang lainnya!Namun, setelah menenangkan dirinya, Klito mencuri pandang ke arah Wirhan, tetapi dia segera mengalihkan pandangannya dari arah pemuda itu.Sosok paman muda dari Keluarga Rewind Kota Gamiga itu baru tiba di Kota Banyuli dua puluh empat jam yang lalu, tetapi pemuda itu sudah bisa menguasai Hongkem dengan cepat dan menyingkirkan Hadiman sekeluarga.Dalam lubuk hati Klito, perasaan takut menyelimuti hatinya.Dia mengerti.Pemuda itu juga bisa menentukan takdir keluarganya dengan mudah!Tepat pada saat ini, Wirhan berkata dengan santai, "Klito, aku nggak akan terlalu banyak ikut