Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1379 Kalau Ada Pekerjaan Sekretaris yang Kerjakan

Share

Bab 1379 Kalau Ada Pekerjaan Sekretaris yang Kerjakan

Author: Sarjana
Setelah meninggalkan Vila Hundo, Ardika langsung pulang ke rumah.

"Sayang!"

Luna sedang diliputi perasaan cemas, dia bahkan tidak berselera makan.

Begitu melihat sosok bayangan Ardika, dia segera bangkit untuk menyambut kepulangan suaminya. Ekspresi cemas di wajahnya juga langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.

"Bagaimana masalah itu?"

"Kamu nggak terluka, 'kan? Coba kulihat."

Melihat putrinya segera menghampiri Ardika dan melontarkan pertanyaan penuh perhatian pada Ardika seolah-olah Ardika adalah harta karun yang sangat berharga, saking irinya Desi mendecakkan lidahnya. Secara naluriah, dia membuka mulutnya, ingin memarahi Ardika beberapa patah kata.

Namun, pada akhirnya kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.

Dengan mempertimbangkan saat berada di Starindum, Ardika telah maju untuk membelanya, kali ini dia tidak akan memarahi menantunya.

"Jelas-jelas bertemu sepanjang hari, tapi masih saja mengumbar kemesraan seperti itu! Cepat makan, kalau nggak akan kubuang semuanya!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1380 Hongkem Berubah Pikiran

    "Baik, Pak Ardika, aku pasti akan membersihkan ruanganmu dengan sangat teliti. Aku jamin akan memberimu sebuah lingkungan kerja yang nyaman."Jane menahan dirinya untuk tidak melayangkan satu tamparan ke arah Ardika. Dia membungkukkan badannya dengan patuh, lalu berbalik dan pergi.Melihat reaksi wanita itu, Ardika hanya tersenyum.Kepribadian wanita itu sama seperti Tina, yaitu angkuh setengah mati.Walaupun kelihatan sudah tunduk dari luar, tetapi sesungguhnya dalam lubuk hatinya, dia tidak terima.Karena itulah, tadi wanita itu sengaja menjebaknya.Tapi, itu bukanlah masalah baginya. Ardika yakin bisa menundukkan wanita itu.Kalau menundukkan seorang wanita bawahannya saja dia tidak mampu, maka sia-sia saja kehidupan yang telah dijalaninya selama ini."Sayang, aku pergi mandi dulu, ya."Malam harinya, Ardika menarik Luna ke dalam kamar dengan senang."Nggak perlu, malam ini kamu tidur di kamar sebelah!"Kekesalan Luna sebelumnya masih belum mereda. Selesai berbicara, dia langsung me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1381 Menjadi Arogan Bukan Main

    "Nggak."Jane menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku mengatakan ingin bertemu dengan Hadiman, tapi setelah memberikan laporan pada Hadiman, orang-orang Hongkem mengatakan Hadiman nggak ingin bertemu denganku. Pak Ardika, apakah karena sebelumnya aku telah menolak untuk berinvestasi pada Hongkem, sudah menyinggung Hadiman?""Seharusnya nggak sampai segitunya juga. Hadiman bukanlah orang pendendam seperti itu."Ardika mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menelepon Hadiman dan bertanya padanya apa yang terjadi sebenarnya."Namun, ponsel Hadiman tidak aktif.Ardika juga mencoba untuk menghubungi Revina, tetapi ponsel gadis itu juga tidak aktif.Pada akhirnya, Ardika berhasil menghubungi seorang petinggi Hongkem yang bernama Sendo Tandaka.Sebelumnya, petinggi perusahaan yang satu ini cukup dipercaya oleh Hadiman. Sebelumnya saat Ardika pergi menemui Hadiman beberapa kali, dia selalu berada di sisi Hadiman, juga bersikap sangat hormat pada Ardika.Setelah panggilan telepon terhu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1382 Keributan Internal Keluarga Rewind

    Kediaman Keluarga Rewind."Klito, apa maksud kalian?! Situasi Hongkem baru saja membaik, tapi kamu malah memainkan permainan seperti ini! Apa kamu nggak takut informasi ini tersebar luas dan situasi Hongkem kembali memburuk?!"Dengan ekspresi masam, Hadiman menatap Keluarga Rewind yang dipimpin oleh kakak lelakinya, yaitu Klito Rewind.Di belakangnya, Revina dan anggota keluarganya yang lain juga memelototi Klito dan yang lainnya dengan marah.Hongkem adalah bisnis Keluarga Rewind, tentu saja tidak bisa terhindar dari masalah-masalah dan permainan-permainan curang seperti ini.Sejak Hongkem dibangun oleh Hadiman hingga sekarang, Klito dan yang lainnya memang sudah sering menimbulkan masalah untuknya.Hanya saja, Hadiman sangat berwibawa di Hongkem, juga memiliki aura seorang pebisnis yang menonjol.Semua pihak distributor sangat mengagumi kemampuannya dan berhubungan baik dengannya.Sepuluh tahun yang lalu, Hongkem juga pernah goyang sekali.Kala itu, Klito dan yang lainnya bekerja sam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1383 Paman

    Sebelumnya, Klito sendiri juga pasti akan ketakutan setengah mati, sampai-sampai kedua kakinya terasa lemas ketika merasakan aura mengintimidasi adiknya itu.Namun, hari ini, dia malah berdiri dengan tegak sambil membusungkan dadanya dan berkata dengan nada arogan, "Hadiman, jangan menuduhku sembarangan. Kali ini aku nggak bersekongkol dengan orang luar.""Sebaliknya, kamu telah dikelabui oleh seorang menantu benalu, sampai-sampai menyerahkan strategi bisnis Hongkem padanya.""Kamu sendiri yang nggak mempertimbangkan Hongkem dan Keluarga Rewind.""Sebagai seorang kakak, kalau aku nggak maju untuk menghentikanmu, mungkin saja kamu akan menjual seluruh Keluarga Rewind pada orang luar!"Nada bicara Klito sangat tegas dan tajam.Melihat Klito menunjukkan kepercayaan diri seperti itu, hati Hadiman mencelus. Dia berkata dengan dingin, "Klito, sebenarnya siapa yang mendukungmu?!""Kamu ingin tahu siapa yang mendukungku? Oke, kalau begitu, aku akan mempersilakannya keluar!"Saat berbicara, Kli

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1384 Wirhan

    Sorot mata dingin Wirhan itu membuat hati Hadiman seolah terguncang.Untuk sesaat, dia merasakan dirinya seperti sudah dilirik seekor binatang buas yang ganas!Di belakang Wirhan, seorang pria yang tampak jelas adalah pengawal juga langsung melangkah maju selangkah.Sorot mata sedingin es bagaikan bilah pisau itu langsung menusuk Hadiman, membuat dirinya kian merinding.Saat masih muda, Hadiman pernah ikut berperang.Dia tahu jelas pria itu pasti sudah pernah melakukan pembunuhan!Tepat pada saat ini, Klito menegur dengan marah, "Hadiman, dasar lancang! Berani-beraninya kamu mempertanyakan keputusan Paman! Tindakanmu ini sama saja dengan menentang tetua!""Aku ... aku akan menuruti ucapan Paman ...."Hadiman hanya bisa menundukkan kepalanya dengan sedih.Dengan mempertimbangkan keselamatan keluarganya, dia tidak berani melakukan perlawanan lebih lanjut lagi.Seulas senyum mengembang di wajah Wirhan setelah mendengar ucapan Hadiman. Kemudian, saat pandangannya tertuju pada Revina, sorot

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1385 Nyonya Tisya

    Ucapan santai Wirhan membuat hati Hadiman dan Revina mencelus.Sementara itu, Nancy, Nilma dan yang lainnya yang sebelumnya masih menunjukkan ekspresi iri, kini menunjukkan ekspresi senang seakan-akan baru terhindar dari bencana.Tadi, mereka mengira Revina akan menikah dengan anggota keluarga kaya terkemuka dan kedudukannya naik secara signifikan.Namun, siapa sangka, hehe ....Benar, Revina memang akan menikah dengan anggota keluarga kaya terkemuka.Keluarga Basuki merupakan salah satu dari empat keluarga besar Kota Gamiga, memang merupakan keluarga kaya terkemuka.Namun ....Pria yang akan menikahi Revina adalah seorang anak haram, berusia empat puluh tahun, pernah menikah, serta dipandang rendah ....Kalau semua "kata kunci" itu digabungkan menjadi satu.Sepertinya juga tidak ada yang perlu dikagumi dari Revina yang akan dimasukkan ke dalam silsilah keluarga inti Keluarga Rewind.Karena siapa pun bisa melihat dengan jelas bahwa mengatur sebuah pernikahan seperti ini untuk Revina, h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1386 Empat Tuan Muda Kota Gamiga

    "Baik, Paman!"Klito segera mengiakan dengan senang dan penuh semangat.Dia mengerti maksud Wirhan, yaitu mengurung Hadiman dan Revina secara halus.Mengekang kebebasan mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu.Dengan kata lain, Hadiman sekeluarga sudah tidak mungkin bisa membalikkan keadaan lagi.Mulai hari ini, Hongkem sudah menjadi milik Klito dan yang lainnya!Namun, setelah menenangkan dirinya, Klito mencuri pandang ke arah Wirhan, tetapi dia segera mengalihkan pandangannya dari arah pemuda itu.Sosok paman muda dari Keluarga Rewind Kota Gamiga itu baru tiba di Kota Banyuli dua puluh empat jam yang lalu, tetapi pemuda itu sudah bisa menguasai Hongkem dengan cepat dan menyingkirkan Hadiman sekeluarga.Dalam lubuk hati Klito, perasaan takut menyelimuti hatinya.Dia mengerti.Pemuda itu juga bisa menentukan takdir keluarganya dengan mudah!Tepat pada saat ini, Wirhan berkata dengan santai, "Klito, aku nggak akan terlalu banyak ikut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1387 Wali Kota Lama Tidak Puas

    Ardika sama sekali tidak tahu Hadiman dan Revina telah dikurung secara halus oleh Keluarga Rewind, benar-benar sudah putus hubungan dengan dunia luar.Kalau tidak, dia tidak akan diam saja."Lanjutkan pengawasan kalian. Kalau ada informasi lain, segera beri tahu aku."Setelah memberi instruksi itu pada Jane, dia segera bangkit dan meninggalkan Perusahaan Investasi Gilra.Penyelesaian sisa urusan penanggulangan bencana sedang berlangsung dengan terstruktur. Itulah yang dia ketahui setelah mengelilingi Kediaman Wali Kota satu putaran.Hamdi dan Lukmi cukup berkemampuan, mereka berdua menyelesaikan tugas mereka dengan baik.Selesai melaporkan pekerjaan mereka, Hamdi berkata, "Tuan Ardika, apakah Tuan ada memperhatikan opini publik yang muncul belakangan ini dan ditujukan pada Tuan?""Ada banyak orang yang mempertanyakan kemampuan Tuan. Mereka mengatakan bencana hujan badai Kota Banyuli kali ini telah menunjukkan serangkaian masalah.""Dengan kata lain, pemerintahan Kota Banyuli cukup kaca

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status