Organisasi Redim bahkan membeli jasa netizen dan penulis artikel untuk membersihkan nama mereka dari berbagai sudut pandang.Intinya, pelaku utama dari semua kejadian ini adalah Oscar.Dalam kasus memopulerkan Teodor kali ini, Oscar, pengurus Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan ini yang telah menyelewengkan kekuasaan untuk kepentingan sendiri.Selain itu, di bawah arahan dari netizen dan artikel-artikel yang dibeli oleh Organisasi Redim, bahkan penangkapan Oscar pun dijadikan sebagai kontribusi yang diberikan oleh Organisasi Redim.Petinggi Organisasi Redim maju untuk memberikan klarifikasi, menyatakan bahwa setelah mengetahui tindakan Oscar, mereka tidak memilih untuk melindungi pelaku kejahatan itu, melainkan segera lapor polisi, agar Oscar menerima hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.Intinya, Organisasi Redim mengutarakan seolah-olah mereka tidak salah apa-apa dan tidak tahu apa-apa.Dengan pengaruh Organisasi Redim, tanpa butuh waktu lama, dampak negatif yang dibawa ole
"Jelita, apa maksudmu?!"Samar-samar, ekspresi marah tampak di wajah Luna.Dia tidak menyangka begitu bertemu saja, Jelita sudah mencari masalah dengannya, bahkan menuduhnya mencuri mobil!"Eh, kamu masih berpura-pura bodoh, ya? Apa aku masih perlu menjelaskan apa yang kumaksud?"Jelita mendecakkan lidahnya, menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah anggota Klub Mobil Balap itu, lalu menunjuk Luna dan berkata dengan volume suara tinggi, "Mungkin masih ada di antara teman-teman yang belum mengetahui identitas wanita ini, 'kan? Kalau begitu, aku akan memperkenalkannya pada kalian.""Wanita ini bernama Luna. Yah, kelihatan dari luar dia adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli, serta presdir Grup Hatari.""Tapi sesungguhnya, dia dan suami pecundangnya adalah pencuri mobil!""Semuanya, coba kalian lihat mobil Koenigsegg di depan pintu itu. Bagi anggota Klub Mobil Balap, seharusnya sudah tahu jelas siapa pemilik mobil itu, 'kan?"Jelita berjalan ke arah jendela, lalu menunjuk ke arah Koen
"Pffftttt!"Jelita langsung tertawa. "Hahahaha .... Semuanya, kalian sudah dengar, 'kan? Dia bilang mobil apa? Maserati Quattroporte?""Hahaha ...."Anggota Klub Mobil Balap yang berada di tempat itu juga tertawa terbahak-bahak."Luna cantik, aku bukannya ingin mempermalukanmu, tapi orang yang mengendarai Maserati belum memenuhi kualifikasi untuk bergabung dengan klub kami.""Apa mungkin kamu sedang bercanda pada kami? Sebuah Maserati Quattroporte milikmu yang bernilai empat miliar dirusak, tapi Tuan Muda Yudin malah memberimu sebuah Koenigsegg yang paling nggak bernilai 100 miliar sebagai kompensasi?""Kamu menganggap Tuan Muda Yudin bodoh, atau menganggap kami bodoh?"Para anggota klub tertawa terbahak-bahak.Mobil sebesar empat miliar dirusak, tetapi meminta mobil sebesar 100 miliar sebagai kompensasi?Bukankah itu adalah hal yang di luar nalar?Siapa pun tidak akan memercayainya.Luna berkata dengan ekspresi terkejut sekaligus ketakutan, "Mobil itu benar-benar bernilai 100 miliar?"
"Bu Luna!"Melihat Luna dipukul, beberapa anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli segera mengerumuninya untuk melindunginya. Pada saat bersamaan, mereka juga memelototi Jelita dengan marah."Jelita, kamu benar-benar keterlaluan!""Bisa-bisanya kamu memukul orang seperti itu! Dasar wanita keji!""Memangnya seorang pengurus Klub Mobil Balap saja sudah hebat?! Bisa-bisanya kamu menindas orang lain seperti itu!"Satu per satu dari beberapa anggota asosiasi itu segera menyalahkan Jelita.Luna dipukul oleh orang di depan umum seperti ini, maka sama saja dengan merusak reputasi Asosiasi Dagang Kota Banyuli.Menghadapi amarah orang-orang itu, Jelita tetap santai saja. Dia mengibaskan tangannya, lalu tertawa dingin dan berkata, "Dido, lihatlah, ada orang yang meremehkan Klub Mobil Balap! Mereka menganggap remeh semua anggota klub di sini!"Benar saja.Begitu dihasut oleh Jelita, banyak anggota Klub Mobil Balap yang menunjukkan ekspresi marah."Plak!"Seorang pemuda berusia dua puluhan tahun langsu
"Jelita, apa maksudmu?"Luna langsung mendongak, menatap wanita itu dengan ekspresi sedikit muram.Apa mungkin Grorius mengundangnya kemari bukan untuk membicarakan tentang investasi, melainkan ada tujuan lain?Jelita mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kamu menanyakan padaku apa maksudku? Nggak lama lagi kamu juga akan tahu sendiri .... Eh, bukankah itu Pak Grorius sudah datang?"Pintu Klub Mobil Balap terbuka.Grorius berjalan memasuki klub dengan didampingi oleh beberapa orang anak buahnya."Pak Grorius!""Halo, Paman Grorius ...."Dalam sekejap, terdengar suara-suara orang menyapa Grorius.Kebanyakan anggota Klub Mobil Balap memang merupakan keturunan keluarga terpandang, memiliki latar belakang yang tidak bisa dianggap remeh.Namun, saat berhadapan dengan Grorius yang merupakan sosok tokoh hebat yang memiliki kedudukan setara dengan Amir di dunia investasi, mereka tetap bersikap hormat pada pria tersebut.Ada di antara mereka yang ayahnya menjalin hubungan pertemanan dengan Grorius
Mendengar nada bicara Luna yang tegas, Grorius tertegun sejenak.Dia tidak menyangka dengan status dan kedudukannya saat ini, Luna yang hanya merupakan kepala asosiasi tempat kecil seperti Kota Banyuli, berani berbicara seperti itu padanya."Kalau aku dengar dari ucapan Bu Luna, kamu nggak bermaksud untuk mengembalikan mobil?"Grorius memicingkan matanya.Nada bicaranya tidak terdengar hangat lagi, melainkan datar.Luna menarik napas dalam-dalam, lalu berkata sekali lagi, "Yudin yang memberikan mobil itu padaku sebagai bentuk kompensasi, mengapa aku harus mengembalikannya?"Semua orang di tempat itu langsung tercengang.Bagaimana Luna berani bersikap sekeras itu?Bahkan nada bicara Grorius saja sudah berubah, itu artinya perasaan tidak puas sudah menyelimutinya hatinya. Apakah Luna tidak bisa merasakannya?"Luna, kamu benar-benar bernyali besar!"Jelita menegur dengan marah, "Kamu sudah mencuri mobil Tuan Muda Yudin, bahkan Pak Grorius sudah memanggilmu kemari untuk mengembalikan mobil
Jelita sama sekali tidak menyangka, orang yang turun dari mobil benar-benar adalah Ardika."Ardika, apa kamu sedang menjadi sopir untuk seorang tokoh hebat?"Secara naluriah, dia melihat ke kursi penumpang belakang. Namun, tidak ada siapa pun di sana.Ardika melirik wanita itu dengan tatapan keheranan dan berkata, "Jelita, apa otakmu bermasalah? Kenapa kamu terkejut seperti ini?""Ardika, dasar pecundang! Berani-beraninya kamu mengataiku!"Jelita benar-benar kesal setengah mati, dia berkata dengan penuh emosi, "Ardika, apa kamu pikir ini adalah tempat yang bisa kamu kunjungi?!""Malam ini ada perjamuan di Klub Mobil Balap. Pak Grorius dari Perusahaan Investasi Denpapan akan menjamu tamu kehormatannya di sini.""Cepat pergi dari sini sekarang juga!"Jelita mengulurkan lengannya ke arah luar Showroom Mobil Neptus, menyuruh Ardika untuk pergi sejauh mungkin.Ardika tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau aku nggak salah, tamu kehormatan Pak Grorius yang akan dijamu oleh Pak G
"Bam!"Beberapa saat kemudian, pintu Klub Mobil Balap terbuka dengan diiringi suara hantaman keras."Ahhh ...."Sambil berteriak dengan suara melengking, Jelita yang dalam kondisi rambutnya berantakan itu pun terlempar masuk ke dalam.Begitu melihat pemandangan itu, semua orang langsung terkejut bukan main."Bu Jelita!"Beberapa orang anggota klub yang berada di dekat Jelita, buru-buru memapah wanita itu berdiri. Kemudian, mereka berteriak ke arah luar pintu dengan marah, "Bajingan mana yang berani memukuli Bu Jelita?! Masuk sekarang juga!""Bisa-bisanya memukul seorang wanita dengan sekejam ini, kamu adalah seorang pria atau bukan, hah?!""Berani-beraninya membuat keributan di wilayah kekuasaan Klub Mobil Balap! Mau cari mati?!"Di dalam klub.Grorius hanya berdiri diam di sana. Melihat wajah Jelita membengkak dan penampilannya yang berantakan sekaligus menyedihkan, Grorius pun mengerutkan keningnya."Bam!"Dengan iringan suara hantaman yang sangat keras, pintu Klub Mobil Balap ditend