Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1332 Pencuri Mobil

Share

Bab 1332 Pencuri Mobil

Penulis: Sarjana
Organisasi Redim bahkan membeli jasa netizen dan penulis artikel untuk membersihkan nama mereka dari berbagai sudut pandang.

Intinya, pelaku utama dari semua kejadian ini adalah Oscar.

Dalam kasus memopulerkan Teodor kali ini, Oscar, pengurus Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan ini yang telah menyelewengkan kekuasaan untuk kepentingan sendiri.

Selain itu, di bawah arahan dari netizen dan artikel-artikel yang dibeli oleh Organisasi Redim, bahkan penangkapan Oscar pun dijadikan sebagai kontribusi yang diberikan oleh Organisasi Redim.

Petinggi Organisasi Redim maju untuk memberikan klarifikasi, menyatakan bahwa setelah mengetahui tindakan Oscar, mereka tidak memilih untuk melindungi pelaku kejahatan itu, melainkan segera lapor polisi, agar Oscar menerima hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

Intinya, Organisasi Redim mengutarakan seolah-olah mereka tidak salah apa-apa dan tidak tahu apa-apa.

Dengan pengaruh Organisasi Redim, tanpa butuh waktu lama, dampak negatif yang dibawa ole
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1333 Mengintimidasi

    "Jelita, apa maksudmu?!"Samar-samar, ekspresi marah tampak di wajah Luna.Dia tidak menyangka begitu bertemu saja, Jelita sudah mencari masalah dengannya, bahkan menuduhnya mencuri mobil!"Eh, kamu masih berpura-pura bodoh, ya? Apa aku masih perlu menjelaskan apa yang kumaksud?"Jelita mendecakkan lidahnya, menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah anggota Klub Mobil Balap itu, lalu menunjuk Luna dan berkata dengan volume suara tinggi, "Mungkin masih ada di antara teman-teman yang belum mengetahui identitas wanita ini, 'kan? Kalau begitu, aku akan memperkenalkannya pada kalian.""Wanita ini bernama Luna. Yah, kelihatan dari luar dia adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli, serta presdir Grup Hatari.""Tapi sesungguhnya, dia dan suami pecundangnya adalah pencuri mobil!""Semuanya, coba kalian lihat mobil Koenigsegg di depan pintu itu. Bagi anggota Klub Mobil Balap, seharusnya sudah tahu jelas siapa pemilik mobil itu, 'kan?"Jelita berjalan ke arah jendela, lalu menunjuk ke arah Koen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1334 Luna yang Tegar

    "Pffftttt!"Jelita langsung tertawa. "Hahahaha .... Semuanya, kalian sudah dengar, 'kan? Dia bilang mobil apa? Maserati Quattroporte?""Hahaha ...."Anggota Klub Mobil Balap yang berada di tempat itu juga tertawa terbahak-bahak."Luna cantik, aku bukannya ingin mempermalukanmu, tapi orang yang mengendarai Maserati belum memenuhi kualifikasi untuk bergabung dengan klub kami.""Apa mungkin kamu sedang bercanda pada kami? Sebuah Maserati Quattroporte milikmu yang bernilai empat miliar dirusak, tapi Tuan Muda Yudin malah memberimu sebuah Koenigsegg yang paling nggak bernilai 100 miliar sebagai kompensasi?""Kamu menganggap Tuan Muda Yudin bodoh, atau menganggap kami bodoh?"Para anggota klub tertawa terbahak-bahak.Mobil sebesar empat miliar dirusak, tetapi meminta mobil sebesar 100 miliar sebagai kompensasi?Bukankah itu adalah hal yang di luar nalar?Siapa pun tidak akan memercayainya.Luna berkata dengan ekspresi terkejut sekaligus ketakutan, "Mobil itu benar-benar bernilai 100 miliar?"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1335 Klub Mobil Balap

    "Bu Luna!"Melihat Luna dipukul, beberapa anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli segera mengerumuninya untuk melindunginya. Pada saat bersamaan, mereka juga memelototi Jelita dengan marah."Jelita, kamu benar-benar keterlaluan!""Bisa-bisanya kamu memukul orang seperti itu! Dasar wanita keji!""Memangnya seorang pengurus Klub Mobil Balap saja sudah hebat?! Bisa-bisanya kamu menindas orang lain seperti itu!"Satu per satu dari beberapa anggota asosiasi itu segera menyalahkan Jelita.Luna dipukul oleh orang di depan umum seperti ini, maka sama saja dengan merusak reputasi Asosiasi Dagang Kota Banyuli.Menghadapi amarah orang-orang itu, Jelita tetap santai saja. Dia mengibaskan tangannya, lalu tertawa dingin dan berkata, "Dido, lihatlah, ada orang yang meremehkan Klub Mobil Balap! Mereka menganggap remeh semua anggota klub di sini!"Benar saja.Begitu dihasut oleh Jelita, banyak anggota Klub Mobil Balap yang menunjukkan ekspresi marah."Plak!"Seorang pemuda berusia dua puluhan tahun langsu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1336 Mempermainkan Orang Lain

    "Jelita, apa maksudmu?"Luna langsung mendongak, menatap wanita itu dengan ekspresi sedikit muram.Apa mungkin Grorius mengundangnya kemari bukan untuk membicarakan tentang investasi, melainkan ada tujuan lain?Jelita mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kamu menanyakan padaku apa maksudku? Nggak lama lagi kamu juga akan tahu sendiri .... Eh, bukankah itu Pak Grorius sudah datang?"Pintu Klub Mobil Balap terbuka.Grorius berjalan memasuki klub dengan didampingi oleh beberapa orang anak buahnya."Pak Grorius!""Halo, Paman Grorius ...."Dalam sekejap, terdengar suara-suara orang menyapa Grorius.Kebanyakan anggota Klub Mobil Balap memang merupakan keturunan keluarga terpandang, memiliki latar belakang yang tidak bisa dianggap remeh.Namun, saat berhadapan dengan Grorius yang merupakan sosok tokoh hebat yang memiliki kedudukan setara dengan Amir di dunia investasi, mereka tetap bersikap hormat pada pria tersebut.Ada di antara mereka yang ayahnya menjalin hubungan pertemanan dengan Grorius

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1337 Tamu Kehormatan Sudah Tiba

    Mendengar nada bicara Luna yang tegas, Grorius tertegun sejenak.Dia tidak menyangka dengan status dan kedudukannya saat ini, Luna yang hanya merupakan kepala asosiasi tempat kecil seperti Kota Banyuli, berani berbicara seperti itu padanya."Kalau aku dengar dari ucapan Bu Luna, kamu nggak bermaksud untuk mengembalikan mobil?"Grorius memicingkan matanya.Nada bicaranya tidak terdengar hangat lagi, melainkan datar.Luna menarik napas dalam-dalam, lalu berkata sekali lagi, "Yudin yang memberikan mobil itu padaku sebagai bentuk kompensasi, mengapa aku harus mengembalikannya?"Semua orang di tempat itu langsung tercengang.Bagaimana Luna berani bersikap sekeras itu?Bahkan nada bicara Grorius saja sudah berubah, itu artinya perasaan tidak puas sudah menyelimutinya hatinya. Apakah Luna tidak bisa merasakannya?"Luna, kamu benar-benar bernyali besar!"Jelita menegur dengan marah, "Kamu sudah mencuri mobil Tuan Muda Yudin, bahkan Pak Grorius sudah memanggilmu kemari untuk mengembalikan mobil

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1338 Jelita Meminta Maaf

    Jelita sama sekali tidak menyangka, orang yang turun dari mobil benar-benar adalah Ardika."Ardika, apa kamu sedang menjadi sopir untuk seorang tokoh hebat?"Secara naluriah, dia melihat ke kursi penumpang belakang. Namun, tidak ada siapa pun di sana.Ardika melirik wanita itu dengan tatapan keheranan dan berkata, "Jelita, apa otakmu bermasalah? Kenapa kamu terkejut seperti ini?""Ardika, dasar pecundang! Berani-beraninya kamu mengataiku!"Jelita benar-benar kesal setengah mati, dia berkata dengan penuh emosi, "Ardika, apa kamu pikir ini adalah tempat yang bisa kamu kunjungi?!""Malam ini ada perjamuan di Klub Mobil Balap. Pak Grorius dari Perusahaan Investasi Denpapan akan menjamu tamu kehormatannya di sini.""Cepat pergi dari sini sekarang juga!"Jelita mengulurkan lengannya ke arah luar Showroom Mobil Neptus, menyuruh Ardika untuk pergi sejauh mungkin.Ardika tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau aku nggak salah, tamu kehormatan Pak Grorius yang akan dijamu oleh Pak G

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1339 Bukankah Sudah Sedikit Keterlaluan

    "Bam!"Beberapa saat kemudian, pintu Klub Mobil Balap terbuka dengan diiringi suara hantaman keras."Ahhh ...."Sambil berteriak dengan suara melengking, Jelita yang dalam kondisi rambutnya berantakan itu pun terlempar masuk ke dalam.Begitu melihat pemandangan itu, semua orang langsung terkejut bukan main."Bu Jelita!"Beberapa orang anggota klub yang berada di dekat Jelita, buru-buru memapah wanita itu berdiri. Kemudian, mereka berteriak ke arah luar pintu dengan marah, "Bajingan mana yang berani memukuli Bu Jelita?! Masuk sekarang juga!""Bisa-bisanya memukul seorang wanita dengan sekejam ini, kamu adalah seorang pria atau bukan, hah?!""Berani-beraninya membuat keributan di wilayah kekuasaan Klub Mobil Balap! Mau cari mati?!"Di dalam klub.Grorius hanya berdiri diam di sana. Melihat wajah Jelita membengkak dan penampilannya yang berantakan sekaligus menyedihkan, Grorius pun mengerutkan keningnya."Bam!"Dengan iringan suara hantaman yang sangat keras, pintu Klub Mobil Balap ditend

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1340 Berbicara Adil

    Setelah mendengar ucapan Grorius, ekspresi senang tampak jelas di wajah anggota Klub Mobil Balap.Sebelumnya, mereka masih khawatir adanya kemungkinan Grorius akan memihak pada Ardika karena Ardika adalah tamu kehormatan yang diundang oleh Grorius.Sekarang sepertinya perasaan cemas mereka itu benar-benar berlebihan.Sangat jelas bahwa Grorius tidak terlalu memedulikan kejadian Luna dipukul, melainkan malah bermaksud mempermasalahkan tindakan Ardika yang memukul orang dan membuat keributan.Sorot mata Ardika langsung berubah menjadi dingin. "Grorius, menurutmu Jelita memukul wanitaku wajar saja karena dia punya alasan sendiri, sedangkan aku membalaskan dendam wanitaku dianggap berlebihan?"Grorius menganggukkan kepalanya tanpa membenarkan atau menyangkal ucapan Ardika. "Ardika, kalau kamu mengartikannya seperti itu, juga boleh. Aku hanya berdiri di sudut pandang orang luar dan berbicara secara adil saja.""Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang pria. Secara natural, kekuatan pria lebih

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status