Share

Bab 1137 Terlalu Mengintimidasi

Pendo menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Dia membiarkan Ardika melayangkan satu demi satu tamparan ke wajahnya.

Rasa sakit yang luar biasa sudah menjalar di seluruh wajahnya. Namun, sepanjang proses ini, dia bahkan tidak berani berteriak kesakitan.

Dia bertahan dengan mengandalkan tekad yang kuat.

"Kenapa kamu nggak berbicara?"

Ardika berhenti menampar Pendo, melainkan menepuk-nepuk wajah pria itu dengan perlahan. "Bukankah saat kamu berjalan masuk tadi, kamu sangat hebat?"

"Bukankah kamu punya senjata api? Kamu hanya perlu menggerakkan jari-jarimu saja, kamu sudah bisa menghabisiku. Begini saja kamu nggak berani?"

"Ckckck, biasanya kamu juga menggunakan senjata api di yang terselip di pinggangmu itu untuk menakut-nakuti rakyat jelata, 'kan?"

Ardika berkata dengan nada mengejek, "Sebelumnya saat berada di Vila Hundo, boleh dibilang aku sudah memberimu satu kesempatan untuk berubah, nggak mencari perhitungan denganmu untuk sementara waktu."

"Tapi sekarang, kamu ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status