"Nggak, nggak, tentu saja kami nggak berani!"Lukmi segera menggelengkan kepalanya.Jangankan Grup Bintang Darma, semua bisnis yang berhubungan dengan Ardika, termasuk dua perusahaan Luna, perlu dia lindungi dengan baik.Kalau tidak, begitu beberapa perusahaan itu tertimpa sedikit masalah saja, Ardika pasti akan mencurigai dirinya dan putranya.Melihat sikap ayah dan anak itu terhadap Ardika, hati semua orang di dalam ruangan tersebut benar-benar terguncang.Leon benar-benar tidak bisa menahan diri lagi, dia bertanya pada Lukmi, "Kak Lukmi, apa hubungan Ardika dengan Grup Bintang Darma?""Tuan Ardika adalah presdir Grup Bintang Darma."Sambil melirik Ardika dengan hati-hati, Lukmi mengucapkan satu kalimat itu.Apa?!Ternyata Ardika adalah presdir Grup Bintang Darma?!Dalam sekejap, ekspresi Leon langsung berubah menjadi masam.Cukup masuk akal kalau Ardika bisa menjabat sebagai manajer umum Perusahaan Investasi Gilra dengan mengandalkan relasi Luna.Namun, kenapa dia tiba-tiba bisa men
Dalam kurun waktu beberapa menit ini, Desi terus memuji Ardika tanpa henti."Wali kota baru? Apa yang kamu pikirkan, Kak? Aku dengar dari Doni wali kota baru itu juga seorang pemuda. Dia memiliki masa depan yang cerah. Kelak, ada kemungkinan dia akan menjadi Kodam, Duta Perbatasan. Nggak peduli seberapa kaya menantumu, juga nggak akan bisa menandinginya."Amanda tidak tahan mendengar ucapan kakaknya lagi."Huh! Kalau begitu, kita lihat saja nanti."Desi mendengus dengan tidak senang."Pak Ardika, lusa Kediaman Wali Kota akan mengadakan acara apresiasi terhadap para staf media yang berprestasi. Apa Bapak ada waktu untuk menghadiri acara ini?"Saat Desi sedang sibuk membangga-banggakan menantunya, Hamdi bertanya pada Ardika.Ini adalah acara yang cukup penting Kota Banyuli yang telah dijadwalkan. Karena itulah, dia bertanya pada Ardika. Kalau hanya masalah kecil biasa, sesuai perjanjian dia tidak akan melaporkannya pada Ardika."Kita lihat saja nanti. Kalau aku ada waktu, aku akan berpar
Dalam sekejap, Julia sudah memutuskan untuk menaklukkan wali kota baru itu!Namun, Julia juga tahu segala sesuatu yang dimilikinya sekarang ada di tangan Julius.Saat ini, biarpun dia benar-benar ingin segera menaklukkan wali kota baru itu, dia juga tidak bisa mengungkapkannya.Karena itulah, dia berkata dengan nada manja, "Ayah, Ayah nggak mungkin memintaku untuk melakukan hal seperti itu, 'kan? Dia adalah wali kota baru, berbeda dengan pria-pria sebelumnya.""Apa Ayah benar-benar sekejam itu, memintaku untuk melakukan hal seperti itu?"Walaupun mereka tetap mempertahankan "hubungan" mereka, tetapi Julius juga bukan baru sekali dua kali memintanya untuk "memuaskan" pria lain."Julia, ini juga demi kebaikanmu sendiri. Aku berharap kamu memiliki masa depan yang cerah.""Kali ini, aku akan menggerakkan semua sumber daya yang kumiliki untuk membantumu bisa menunjukkan dirimu di hadapan Tuan Wali Kota. Tapi, kamu juga harus membuat sebuah berita yang menggemparkan, agar Tuan Wali Kota bisa
Untuk menjadi sebuah keluarga kaya terpandang, punya uang saja tentu saja tidak cukup.Kalau hanya punya uang tanpa memiliki landasan dan relasi yang kuat, akan menjadi target pihak lain kapan saja.Paling, kelebihannya hanya akan menjadi target yang lebih menarik.Gindra berbicara demikian hanya ingin Keluarga Liwanto mulai memandang tinggi Luna sekeluarga.Bagaimanapun juga, Luna dan Ardika masih belum menginjak usia kepala tiga. Mereka bisa meraih pencapaian sebesar ini di usia semuda ini, kelak masa depan mereka pasti akan sangat cerah."Sekarang, karena Ardika, Luna sekeluarga sedang mendapat tekanan dari Keluarga Mahasura. Tapi, selama mereka bisa melewati cobaan ini, kelak siapa lagi yang bisa menghalangi mereka?""Memberikan bantuan pada saat dibutuhkan, tentu saja lebih baik daripada memberikan bantuan pada saat nggak dibutuhkan lagi.""Sekarang kita bisa memanfaatkan momen ini dengan baik. Kelak, begitu Luna sekeluarga mengalami perkembangan pesat, keuntungan yang akan Keluar
"Ya, benar, kemarin rekamannya."Ardika menganggukkan kepalanya. Kalau Luna tidak membicarakan hal ini, dia sudah hampir melupakannya.Saat itu juga, seulas senyum cerah mengembang di wajah Desi. "Ya ampun, Ardika, ternyata kamu sudah masuk TV, ya? Kenapa kamu nggak memberitahuku?""Handoko, cepat nyalakan TV! Mari kita lihat bagaimana penampilan kakak iparmu di TV!"Desi segera mendesak Handoko yang masih tampak menundukkan kepalanya dan sibuk makan.Wawancara eksklusif CNBC adalah acara Stasiun TV Kota Banyuli sangat cukup terkenal.Acara itu tayang seminggu sekali, kebetulan hari ini adalah hari penayangan acara tersebut.Handoko segera meletakkan alat makannya, lalu menyalakan TV dan mengatur siaran ke acara CNBC.Kebetulan sekali, sudah waktunya penayangan acara wawancara eksklusif tersebut. Dengan diiringi irama pembuka acara, muncul sosok bayangan Julia, sang pembawa acara."Halo, semuanya, seperti biasa hari ini kita kembali lagi dengan wawancara eksklusif bersama seorang tokoh
Selanjutnya, wawancara berjalan dengan Julia mengajukan satu pertanyaan, Ardika menjawab satu pertanyaan dan seterusnya.Awalnya, semua orang di dalam Vila Cakrawala terkejut. Hingga sekarang, mereka sudah benar-benar tercengang.Namun, acara tersebut masih berlanjut."Semuanya, aku yakin setelah kalian menyaksikan wawancara ini. Kalian sudah bisa melihat dengan jelas orang seperti apa Ardika ini.""Dia nggak lebih dari seorang pengecut dan penipu!""Untuk membuktikan hal-hal di atas bukan hanya karangan kami belaka untuk mencoreng nama baik Ardika. Selanjutnya, Tuan Jiko dipersilakan untuk masuk. Mari kita dengar keluhannya terhadap bajingan itu!"Di layar TV, Julia memasang ekspresi seolah-olah marah terhadap "ketidakadilan" ini.Selanjutnya, Jiko yang tampak luka-luka muncul di depan kamera."Awalnya, Grup Bintang Darma adalah milik Delvin dan Elsy, istriku. Demi mendapatkan Grup Bintang Darma, dia menjalin hubungan nggak jelas dengan Elsy, merusak rumah tangga orang lain.""Sekaran
Desi masih tidak terlalu percaya, dia berkata, "Luna, mengapa kamu begitu memercayainya? Bagaimana kalau hal itu adalah fakta?""Semalam kita juga melihat dengan mata kepala kita sendiri, Ardika dan Elsy pergi minum-minum bersama. Ardika bahkan menggandengnya. Mereka terlihat sangat dekat."Nada bicara tidak puas terdengar dalam ucapannya. Semalam dia masih tidak merasakan apa pun.Sekarang, setelah dia ingat-ingat kembali, dia merasa memang ada sesuatu antara Ardika dan Elsy. Dia merasa marah atas nama putrinya."Ibu, Elsy sudah dalam kondisi semabuk itu, apa salahnya Ardika menggandengnya sebentar?"Luna merasa geli mendengar ucapan ibunya, dia tetap memercayai cinta Ardika untuknya."Selain itu, masih ada satu alasan lagi aku memercayai Ardika. Dua hari yang lalu, saat kami pergi ke Hotel Framu, aku dan Ardika terlibat dalam pertengkaran hebat dengan pembawa acara bernama Julia itu."Luna berkata dengan ekspresi jijik, "Dengan karakter wanita itu, nggak mengherankan kalau dia menggu
Luna juga mengingatkan Ardika untuk senantiasa waspada. "Ayah benar. Ardika, kamu jangan menganggap remeh Julia.""Dengan kecantikan dan trik-trik yang dimainkannya, saat dia menghadapi situasi krisis, siapa tahu berapa banyak pria yang akan maju untuk membantunya?"Dia takut Ardika sudah merasa hebat dan tak terkalahkan hanya dengan mengandalkan identitasnya sebagai presdir Grup Bintang Darma dan manajer umum Perusahaan Investasi Gilra.Kecuali pengaruh Ardika sudah sangat besar, sampai-sampai hanya dengan beberapa patah kata darinya saja, dia sudah bisa membuat stasiun TV menarik kembali acara itu dan meminta maaf secara terbuka.Kalau tidak, masalah kali ini tidak mungkin semudah itu terselesaikan.Setelahnya, Luna menghubungi beberapa rekan media."Bu Luna, kalau acara itu masih belum ditayangkan, mungkin masih ada kesempatan untuk membalikkan keadaan. Tapi sekarang, acara itu sudah ditayangkan. Jadi, ini bukan hanya urusan Julia seorang diri lagi.""Adapun mengenai meminta pihak s
Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter
"Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr
"Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P
"Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan