Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1046 Keluarga Liwanto Memperumit Situasi

Share

Bab 1046 Keluarga Liwanto Memperumit Situasi

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Luna juga mengingatkan Ardika untuk senantiasa waspada. "Ayah benar. Ardika, kamu jangan menganggap remeh Julia."

"Dengan kecantikan dan trik-trik yang dimainkannya, saat dia menghadapi situasi krisis, siapa tahu berapa banyak pria yang akan maju untuk membantunya?"

Dia takut Ardika sudah merasa hebat dan tak terkalahkan hanya dengan mengandalkan identitasnya sebagai presdir Grup Bintang Darma dan manajer umum Perusahaan Investasi Gilra.

Kecuali pengaruh Ardika sudah sangat besar, sampai-sampai hanya dengan beberapa patah kata darinya saja, dia sudah bisa membuat stasiun TV menarik kembali acara itu dan meminta maaf secara terbuka.

Kalau tidak, masalah kali ini tidak mungkin semudah itu terselesaikan.

Setelahnya, Luna menghubungi beberapa rekan media.

"Bu Luna, kalau acara itu masih belum ditayangkan, mungkin masih ada kesempatan untuk membalikkan keadaan. Tapi sekarang, acara itu sudah ditayangkan. Jadi, ini bukan hanya urusan Julia seorang diri lagi."

"Adapun mengenai meminta pihak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1047 Dampak Masalah

    "Sekarang aku tetap merupakan manajer umum manajer umum Perusahaan Investasi Gilra dan presdir Grup Bintang Darma. Istriku memercayaiku sepenuhnya, bahkan membantuku mencari cara untuk menangani masalah ini. Dia nggak terpengaruh sama sekali."Ardika melontarkan kata-kata itu dengan santai."Hehe ...."Julia tertawa dingin dan berkata, "Eh, Ardika, kamu benar-benar bisa menahan diri, ya. Tapi, semua ini baru permulaan.""Selanjutnya, ke mana pun istrimu pergi, dia akan menjadi bahan ejekan dan sindiran orang lain.""Elsy juga akan dimaki sebagai wanita jalang dan merasakan pengaruh besar opini publik.""Adapun mengenai kamu, setelah masalah ini makin memanas, kamu akan menjadi selebriti internet yang terkenal.""Setelah perusahaanmu dan perusahaan istrimu bangkrut, kamu masih bisa menjual produk dengan mengandalkan siaran langsung. Bukankah seharusnya kamu berterima kasih padaku?""Sebenarnya, kalau kamu ingin menyelesaikan masalah ini, mudah saja. Kamu hanya perlu datang ke depan pint

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1048 Dicopot dari Jabatan

    "Merampas aset teman baik sendiri dan berselingkuh dengan istrinya, eh, Ardika, kenapa kamu begitu nggak tahu malu?!""Ternyata kamu hanya seorang pecundang yang mengandalkan relasi istrimu untuk menduduki jabatanmu sekarang ini. Selain itu, kamu adalah seorang bajingan! Reputasi Perusahaan Investasi Gilra sudah rusak karenamu!""Ya, benar. Perusahaan Investasi Gilra memegang dana sebesar puluhan triliun, perusahaan ini memiliki peluang besar dalam dunia investasi, kami nggak bisa membiarkan orang sepertimu merusak reputasi perusahaan!"Sekelompok karyawan itu mulai memaki Ardika dengan kasar.Di antara mereka, ada yang iri melihat keberuntungan Ardika, ada pula yang sudah tidak tahan menghadapi opini publik.Karyawan-karyawan itu menganggap diri mereka sebagai kaum elite industri keuangan, jadi mereka tidak takut tidak bisa mendapatkan pekerjaan setelah meninggalkan perusahaan ini.Hanya saja, mereka memandang tinggi perkembangan perusahaan, karena selama sebuah proyek investasi bisa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1049 Acara Pertemuan Berskala Kecil

    Setelah meninggalkan gedung Perusahaan Investasi Gilra, Ardika langsung pergi ke Kediaman Wali Kota.Saat dia baru saja duduk di ruangannya, Lukmi, penanggung jawab ketiga Kota Banyuli mengetuk pintu dan memasuki ruangan."Tuan Wali Kota, perusahaan-perusahaan media sudah merekomendasikan perwakilan mereka untuk menghadiri acara apresiasi terhadap para staf media berprestasi kali ini.""Sebelum acara ini diadakan, Kediaman Wali Kota sudah mengatur sebuah acara pertemuan berskala kecil.""Tuan Wali Kota, bagaimana menurut Tuan? Apakah Tuan ingin bertemu mereka terlebih dahulu untuk menilai mereka?"Lukmi berbicara dengan penuh hormat.Ardika meneguk seteguk air, lalu tersenyum tipis dan berkata pada Lukmi, "Lukmi, jangan bilang acara pertemuan berskala kecil ini diadakan secara khusus untukku?"Pemilihan staf media berprestasi seluruh Kota Banyuli sudah usai sebelum Ridwan pergi.Secara teknis, Ardika hanya perlu menghadiri acara tersebut pada hari penyelenggaraan dan mengucapkan bebera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1050 Sekretaris Kediaman Wali Kota

    "Pfffttt ...."Begitu membaca pesan tersebut, Julia tidak bisa menahan dirinya, dia langsung mengeluarkan suara tawa.Ardika sudah dipecat oleh Perusahaan Investasi Gilra.Bukankah acaranya baru disiarkan kurang dari tiga jam yang lalu? Pergerakan mereka benar-benar cepat.'Ardika, hanya kamu dipecat oleh Perusahaan Investasi Gilra saja masih belum cukup.''Ini baru hidangan pembuka untukmu. Selanjutnya giliran istrimu, lalu ibu mertuamu ....''Aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya neraka!''Ini adalah konsekuensi yang harus kamu terima karena sudah menyinggungku!'Saat itu juga, perasaan senang karena meraih suatu pencapaian menyelimuti hatinya.Julia benar-benar sangat senang, bahkan senyuman cerah sudah terlukis di wajahnya.Dia terlihat sangat bersemangat."Kak Julia, ada hal baik apa? Kamu bahkan sampai tersenyum sebegitu senangnya.""Ceritakanlah pada kami."Beberapa orang pria yang mengerumuninya sedang bingung mencari topik pembicaraan. Melihat reaksinya, mereka segera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1051 Pria yang Mengintimidasi

    Setelah berpikir demikian, Julia berjalan menghampiri Willis dengan membawa aroma harum semerbaknya."Pak, bisakah Bapak tolong memberi tahu kami tentang Tuan Wali Kota, agar nanti kami bisa lebih memperhatikan dan nggak melakukan kesalahan."Julia mengucapkan beberapa patah kata itu dengan lembut.Walaupun terkesan polos, tetapi ada aura menggoda yang terpancar dalam diri wanita itu. Tidak perlu diragukan lagi, dia bagaikan "racun" bagi kaum lelaki.Willis menarik napas dalam-dalam, buru-buru menenangkan dirinya, lalu tersenyum dan berkata, "Kamu benar, aku memang perlu mengingatkan kalian terlebih dahulu.""Tapi, aku juga nggak terlalu mengenal Tuan Wali Kota. Aku hanya tahu dia masih sangat muda, usianya belum mencapai kepala tiga.""Selain itu, begitu menjabat, dia sudah melakukan suatu hal yang besar.""Gulko, penanggung jawab ketiga Biro Pengawas Obat dan Makanan sekaligus putra Pak Lukmi sudah dipecat. Seharusnya kalian sudah mendengar tentang hal ini, 'kan ....""Sekarang, dua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1052 Orang yang Tidak Punya Harga Diri

    Bukankah Tuan Wali Kota ingin bertemu dengan mereka? Mengapa dia malah langsung pergi begitu saja?Julia dan yang lainnya sedikit kebingungan.Jelas-jelas mereka sudah melihat sosok bayangan Tuan Wali Kota, tetapi pria itu tiba-tiba saja berbalik dan pergi. Bukankah sama saja dengan membuat mereka datang sia-sia saja?Namun, semua orang hanya berada mengeluh dalam hati masing-masing, tidak berani menunjukkan kekesalan mereka secara langsung.Sementara itu, perasaan Julia diliputi kekecewaan yang mendalam.Kalau dia tidak bisa bertemu Tuan Wali Kota secara langsung, biarpun dia memiliki kecantikan dan pesona yang luar biasa, dia juga tidak bisa menunjukkannya di hadapan pria itu.Tepat pada saat ini, Willis kembali menghampiri mereka semua seorang diri."Pak, apa Tuan Wali Kota ada urusan mendadak?"Julia menggantikan ekspresi kekecewaannya dengan seulas senyum saat mengajukan pertanyaan itu pada Willis.Willis menatap semua orang dengan tatapan muram, lalu berkata dengan dingin, "Tuan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1053 Bercerai dengan Ardika Tanpa Memberinya Sepeser Pun

    "Kak Julia, apa kita jadi makan bersama?"Di depan pintu Kediaman Wali Kota, seorang pria menyerahkan tas Julia dengan penuh semangat.Sebelumnya, saat diusir keluar, tas Julia ketinggalan di dalam."Makan apaan lagi? Aku sudah kenyang saking kesalnya!"Julia langsung merampas tasnya, lalu berbalik dan pergi. Dia bahkan sudah malas untuk berpura-pura lembut dan elegan lagi.Dia memiliki paras yang cantik, juga merupakan tokoh penting dalam Stasiun TV Kota Banyuli. Sebelumnya, ke mana pun dia pergi, dia selalu dihormati oleh semua orang.Hari ini, dia malah diusir keluar dari Kediaman Wali Kota.Saat ini, api amarah sedang bergejolak dalam hati Julia, tetapi dia tidak berani berbuat macam-macam.Semua ini salah orang yang tidak punya harga diri itu, mengacaukan rencananya saja.Diam-diam, Julia sudah membuat keputusan untuk bertemu secara pribadi dengan wali kota baru itu.Dia harus menundukkan pria tersebut."Julia, kamu sudah pulang, ya. Nah, minum air hangat dulu ...."Saat dia kemba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1054 Orang yang Tidak Bisa Maju

    Luna dibuat kesal oleh teman-temannya yang "berbaik hati" itu, pada akhirnya dia juga memilih untuk mematikan ponselnya."Bukankah Ardika mengatakan dia bisa menangani masalah ini? Mengapa masalah ini malah menjadi makin besar saja?"Di Vila Cakrawala, Luna mengucapkan beberapa patah kata itu dengan raut wajah sedikit pucat pasi.Dia benar-benar merasa lelah jiwa dan raga menghadapi masalah kali ini."Sudah kubilang, jangan memercayai omong kosongnya itu!"Desi juga merasa agak kesal.Awalnya, setelah identitas Ardika sebagai presdir Grup Bintang Darma terekspos, dia sudah janjian untuk bertemu dengan beberapa orang teman lamanya. Dia berencana untuk pamer bahwa dia telah menemukan seorang menantu yang baik.Namun, setelah kejadian seperti ini terjadi, tentu saja dia malu untuk bertemu dengan teman-teman lamanya itu.Sekarang dia bahkan tidak berani keluar dari rumah.Dia selalu merasa ke mana pun dia pergi, orang lain pasti akan mengatainya di belakang dan mentertawakannya."Luna, cob

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1628 Akan Membunuhmu Setelah Membeli Pedang Ular Gelap

    Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1627 Harga Penawaran Awal Dua Triliun

    Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1626 Acara Lelang Dimulai

    Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1625 Organisasi Tigerim Organisasi Wolfie

    Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1624 Lila Stile, Organisasi Dragone

    Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1623 Felda Lukito

    Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya.Hari ini adalah hari di mana acara lelang diselenggarakan.Setelah mengantar Luna keluar, Ardika baru keluar ke pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat."Kak Ardika."Levin yang sudah menunggu di sana pagi-pagi buta, bergegas menghampiri Ardika. Begitu Ardika melihatnya, dia berkata, "Lenganmu baik-baik saja, 'kan?""Hmm, nggak masalah."Levin menyunggingkan seulas senyum sambil menggerakkan lengannya yang masih diperban itu, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.Ardika mengangguk dan berkata, "Ayo pergi, hari ini aku akan membalaskan dendammu!"Dia sudah menerima informasi kemarin Chamir telah tiba di Provinsi Denpapan dari Kota Sewo.Acara lelang hari ini pasti tidak akan bisa berjalan dengan tenang.Kali ini, Bank Sentral langsung menyewa Pusat Pameran di mana acara lelang Hongkem diadakan sebelumnya untuk menyelenggarakan acara lelang hari ini.Ardika berjanji untuk tidak memberi tahu pihak Ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1622 Keputusan Chamir

    "Kalau begitu, menurut Tuan Muda, apakah kali ini Ardika bisa bertahan hidup?" tanya wanita itu pada Wirhan lagi dengan penasaran.Biarpun Ardika bisa memaksa Chamir untuk datang ke Kota Banyuli dengan cara melelang Pedang Ular Gelap.Bagaimanapun juga, Chamir adalah ketua cabang Organisasi Snakei.Chamir bisa menggerakkan semua anggota dan sumber daya di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Ini pasti merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa menakutkan.Sekalipun Ardika adalah tokoh hebat di Kota Banyuli, saat berhadapan dengan Chamir, dia juga terlihat sangat lemah.Wirhan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Masih nggak bisa dipastikan. Walau secara logika aku merasa Ardika pasti akan mati, secara emosional aku menantikannya untuk menciptakan keajaiban lagi.""Bagaimanapun juga, hanya lawan yang sulit dihadapi sepertinya baru layak untuk kujadikan sebagai objek untuk mengasah kemampuanku.""Kita tunggu dan lihat saja ...."Seiring dengan kalimat terakhir yang Wirhan katakan dengan suar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1621 Organisasi Lelang Sentral

    "Bank Sentral nggak takut menyinggung Organisasi Snakei? Berapa persen komisi yang mereka inginkan?"Ardika tampak keheranan.Bank Sentral menggeluti bisnis keuangan ilegal, secara logika seharusnya organisasi semacam ini paling takut pada Organisasi Snakei.Bagaimanapun juga, tugas dan wewenang Organisasi Snakei adalah untuk mengendalikan kekuatan dunia preman, boleh dibilang mereka sudah menjadi musuh Bank Sentral secara natural.Namun, hal yang paling penting bagi Bank Sentral adalah menghasilkan uang.Selama komisi yang ditawarkan cukup menarik, mereka juga mungkin saja mengambil risiko untuk melelang Pedang Ular Gelap.Ardika sangat penasaran, berapa komisi yang mereka inginkan.Sesuai dengan aturan main yang berlaku, organisasi lelang akan mengambil komisi dari harga akhir penjualan barang lelang. Sementara itu, berapa persen komisi yang akan diperoleh organisasi lelang tidak ada angka yang tetap. Semuanya tergantung pada hasil negosiasi antara organisasi lelang dengan sang penju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1620 Bank Sentral Datang Mencari

    Sekarang, sudah ada banyak orang yang tahu, Pedang Ular Gelap, senjata suci Organisasi Snakei jatuh ke tangan Ardika.Karena hal ini, Organisasi Snakei bahkan sudah melakukan pergerakan besar. Ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, Chamir, sudah mengeluarkan pernyataan secara pribadi, meminta Ardika untuk pergi ke Kota Sewo dan mengantarkan Pedang Ular Gelap dalam tiga hari. Selain itu, Ardika juga harus berlutut memohon pengampunan.Semua orang sedang menunggu tanggapan dari Ardika.Kali ini Ardika sudah bertemu dengan lawan yang sulit dihadapi.Organisasi Snakei.Dua kata ini saja sudah bisa membuat banyak orang ketakutan setengah mati!Bagi banyak orang, tanpa perlu tiga hari, Ardika akan pergi ke Kota Sewo dengan patuh, lalu berlutut di hadapan Chamir dengan patuh, menyerahkan Pedang Ular Gelap kembali.Namun ....Tepat pada saat ini, malah ada orang yang menghubungi beberapa organisasi lelang besar, ingin melelang Pedang Ular Gelap!Dalam hati semua orang, langsung muncul nama ses

DMCA.com Protection Status