Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1051 Pria yang Mengintimidasi

Share

Bab 1051 Pria yang Mengintimidasi

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah berpikir demikian, Julia berjalan menghampiri Willis dengan membawa aroma harum semerbaknya.

"Pak, bisakah Bapak tolong memberi tahu kami tentang Tuan Wali Kota, agar nanti kami bisa lebih memperhatikan dan nggak melakukan kesalahan."

Julia mengucapkan beberapa patah kata itu dengan lembut.

Walaupun terkesan polos, tetapi ada aura menggoda yang terpancar dalam diri wanita itu. Tidak perlu diragukan lagi, dia bagaikan "racun" bagi kaum lelaki.

Willis menarik napas dalam-dalam, buru-buru menenangkan dirinya, lalu tersenyum dan berkata, "Kamu benar, aku memang perlu mengingatkan kalian terlebih dahulu."

"Tapi, aku juga nggak terlalu mengenal Tuan Wali Kota. Aku hanya tahu dia masih sangat muda, usianya belum mencapai kepala tiga."

"Selain itu, begitu menjabat, dia sudah melakukan suatu hal yang besar."

"Gulko, penanggung jawab ketiga Biro Pengawas Obat dan Makanan sekaligus putra Pak Lukmi sudah dipecat. Seharusnya kalian sudah mendengar tentang hal ini, 'kan ...."

"Sekarang, dua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1052 Orang yang Tidak Punya Harga Diri

    Bukankah Tuan Wali Kota ingin bertemu dengan mereka? Mengapa dia malah langsung pergi begitu saja?Julia dan yang lainnya sedikit kebingungan.Jelas-jelas mereka sudah melihat sosok bayangan Tuan Wali Kota, tetapi pria itu tiba-tiba saja berbalik dan pergi. Bukankah sama saja dengan membuat mereka datang sia-sia saja?Namun, semua orang hanya berada mengeluh dalam hati masing-masing, tidak berani menunjukkan kekesalan mereka secara langsung.Sementara itu, perasaan Julia diliputi kekecewaan yang mendalam.Kalau dia tidak bisa bertemu Tuan Wali Kota secara langsung, biarpun dia memiliki kecantikan dan pesona yang luar biasa, dia juga tidak bisa menunjukkannya di hadapan pria itu.Tepat pada saat ini, Willis kembali menghampiri mereka semua seorang diri."Pak, apa Tuan Wali Kota ada urusan mendadak?"Julia menggantikan ekspresi kekecewaannya dengan seulas senyum saat mengajukan pertanyaan itu pada Willis.Willis menatap semua orang dengan tatapan muram, lalu berkata dengan dingin, "Tuan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1053 Bercerai dengan Ardika Tanpa Memberinya Sepeser Pun

    "Kak Julia, apa kita jadi makan bersama?"Di depan pintu Kediaman Wali Kota, seorang pria menyerahkan tas Julia dengan penuh semangat.Sebelumnya, saat diusir keluar, tas Julia ketinggalan di dalam."Makan apaan lagi? Aku sudah kenyang saking kesalnya!"Julia langsung merampas tasnya, lalu berbalik dan pergi. Dia bahkan sudah malas untuk berpura-pura lembut dan elegan lagi.Dia memiliki paras yang cantik, juga merupakan tokoh penting dalam Stasiun TV Kota Banyuli. Sebelumnya, ke mana pun dia pergi, dia selalu dihormati oleh semua orang.Hari ini, dia malah diusir keluar dari Kediaman Wali Kota.Saat ini, api amarah sedang bergejolak dalam hati Julia, tetapi dia tidak berani berbuat macam-macam.Semua ini salah orang yang tidak punya harga diri itu, mengacaukan rencananya saja.Diam-diam, Julia sudah membuat keputusan untuk bertemu secara pribadi dengan wali kota baru itu.Dia harus menundukkan pria tersebut."Julia, kamu sudah pulang, ya. Nah, minum air hangat dulu ...."Saat dia kemba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1054 Orang yang Tidak Bisa Maju

    Luna dibuat kesal oleh teman-temannya yang "berbaik hati" itu, pada akhirnya dia juga memilih untuk mematikan ponselnya."Bukankah Ardika mengatakan dia bisa menangani masalah ini? Mengapa masalah ini malah menjadi makin besar saja?"Di Vila Cakrawala, Luna mengucapkan beberapa patah kata itu dengan raut wajah sedikit pucat pasi.Dia benar-benar merasa lelah jiwa dan raga menghadapi masalah kali ini."Sudah kubilang, jangan memercayai omong kosongnya itu!"Desi juga merasa agak kesal.Awalnya, setelah identitas Ardika sebagai presdir Grup Bintang Darma terekspos, dia sudah janjian untuk bertemu dengan beberapa orang teman lamanya. Dia berencana untuk pamer bahwa dia telah menemukan seorang menantu yang baik.Namun, setelah kejadian seperti ini terjadi, tentu saja dia malu untuk bertemu dengan teman-teman lamanya itu.Sekarang dia bahkan tidak berani keluar dari rumah.Dia selalu merasa ke mana pun dia pergi, orang lain pasti akan mengatainya di belakang dan mentertawakannya."Luna, cob

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1055 Luna Tunduk

    Luna bisa merasakan niat Julia untuk menundukkannya, dia merasa sedikit kesal.Namun, dia tetap menahan gejolak emosinya dan berkata, "Nona Julia, aku meminta maaf pada Nona karena sebelumnya aku dan Ardika telah menyinggung Nona.""Selain itu, Grup Perfe juga bersedia mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk mensponsori acara Nona.""Melalui kasus kali ini, Ardika juga sudah mendapatkan hukuman yang seharusnya diterimanya. Dia juga sudah menyadari kesalahannya.""Aku hanya berharap Nona Julia bisa berbesar hati dan nggak menargetkan kami sekeluarga lagi ...."Luna berbicara dengan nada memohon, dia juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap merendah."Oh? Dia sudah menyadari kesalahannya sendiri?"Julia tertawa dingin dan berkata, "Bu Luna, sebelumnya saat suamimu menyuruhku berlutut dan menjilat sepatunya di hadapan begitu banyak orang, apa dia menyadari kesalahannya?""Ckckck, kesalahan-kesalahannya itu harus dia tanggung sendiri.""Selain itu, Bu Luna, bagaimanapun jug

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1056 Tukang Tipu

    "Beberapa waktu yang lalu, Grup Lautan Berlian sudah bergabung dengan Grup Susanto Raya, seharusnya Tina mengenal presdir itu.""Sepertinya aku hanya bisa meminta bantuannya."Setelah berpikir sejenak, Luna pun menghubungi Tina.Tina tidak bisa berkata-kata lagi setelah menerima panggilan telepon dari teman baiknya itu.Dia tidak enak hati memberi tahu sahabatnya bahwa dia sendiri juga belum pernah bertemu presdir itu.Dia sudah beberapa kali mengajukan untuk bertemu dengan pria itu, tetapi pria itu selalu mengabaikannya.Namun, masalah yang menimpa Ardika kali ini bukan hanya urusan Luna, Perusahaan Investasi Gilra di bawah naungannya juga terkena dampak.Jadi, Tina berkata, "Oke. Lagi pula, sebentar lagi aku juga berencana untuk menemui Pak Presdir untuk menyampaikan laporan kerja padanya. Aku bisa sekalian membawa Julia.""Kamu minta dia temui aku saja ...."Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya, Luna langsung merasa lega. Dia segera menghubungi Julia."Bu Luna, pergerakanmu ben

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1057 Sulit untuk Diucapkan

    "Pak Presdir menyuruhnya untuk pergi dari sini!"Nada bicara Jesika sangat tegas dan dipenuhi rasa jijik.Dia sedang meniru nada bicara Ardika di telepon tadi.Julia tertegun, raut wajahnya berubah menjadi masam.'Apa? Pak Presdir itu menyuruhku untuk pergi?''Nggak mungkin!'Dia adalah tokoh penting sekaligus pembawa acara cantik di Stasiun TV Kota Banyuli.Penampilannya di depan layar sangat bagus, dia adalah wanita idaman banyak pria di Kota Banyuli.Bagaimana mungkin presdir perusahaan ini menyuruhnya pergi begitu saja?Setelah tersadar kembali, Julia tertawa dingin dan berkata, "Bu Jesika, jangan bilang kamu memalsukan perintah dari Pak Presdir. Kamu pasti iri padaku, 'kan? Kamu takut aku bertemu dengan Pak Presdir, 'kan?!"Ya, pasti benar begitu. Jesika pasti iri padanya.Sebelumnya, saat dia ingin bertemu dengan sang presdir, Jesika bersikap acuh tak acuh padanya seolah tidak ingin dia bertemu dengan sang presdir.Sekarang pasti juga demikian."Bu Jesika, kamu benar-benar kasiha

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1058 Kekuatan untuk Memutuskan Hubungan

    Julia berdiri tercengang di tempat.Ekspresi tidak percaya terpampang jelas di wajahnya.Dia adalah seorang wanita cantik sekaligus tokoh penting di stasiun TV, wanita impian banyak pria. Namun, dia malah bukan apa-apa di mata presdir Grup Susanto Raya.Tidak hanya menganggapnya bukan apa-apa, sang presdir bahkan merupakan "sampah" yang malas ditemuinya.Julia tidak tahu semua orang harus menanggung konsekuensi atas pilihan sendiri.Saat dia memanfaatkan tubuhnya sebagai senjata, menaikkan posisinya dengan memanfaatkan satu demi satu orang pria, dia sudah menutup jalan bagi dirinya sendiri untuk naik ke kalangan masyarakat kelas atas.Tidak ada seorang pun yang bodoh.Mereka tahu wanita sepertinya hanya boleh "dimainkan", tidak boleh sampai dinikahi.Pada akhirnya, kemungkinan terbaiknya hanyalah menyerahkan dirinya kepada orang kaya baru.Setelah terdiam sejenak dengan ekspresi masam sekaligus pucat, Julia baru tersadar kembali. Dia berkata dengan sangat kesal, "Memangnya apa hebatnya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1059 Hasil Penyelidikan Sudah Keluar

    Tak lama kemudian, sebagian besar media Provinsi Denpapan mulai mengeluarkan serangkaian artikel panjang tentang kasus Ardika.Setelah mendapat peringatan dari Henry, kali ini Julia tidak berani menargetkan Perusahaan Investasi Gilra di bawah naungan Grup Susanto Raya lagi.Karena itulah, artikel-artikel ini mulai menyamarkan hubungan Ardika dengan Perusahaan Investasi Gilra, melainkan memusatkan fokus dalam melaporkan "hubungan terlarang" antara Ardika dengan Elsy, serta masalah mengenai dia merebut Grup Bintang Darma.Agar berdampak makin besar, kali ini Julia kembali mengeluarkan informasi baru.Kasus mengenai kecelakaan kerja Desi kala itu, sampai-sampai seorang pasien yang masih kecil merenggang nyawa kembali dibongkar.Kali ini, Desi bahkan sampai tidak berani keluar dari rumah, karena selama dia keluar dari rumah, sekelompok orang pasti sudah menunggunya di depan pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara, memakinya, serta menuntutnya untuk memberikan pertanggungjawaban kepada keluar

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1628 Akan Membunuhmu Setelah Membeli Pedang Ular Gelap

    Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1627 Harga Penawaran Awal Dua Triliun

    Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1626 Acara Lelang Dimulai

    Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1625 Organisasi Tigerim Organisasi Wolfie

    Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1624 Lila Stile, Organisasi Dragone

    Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1623 Felda Lukito

    Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya.Hari ini adalah hari di mana acara lelang diselenggarakan.Setelah mengantar Luna keluar, Ardika baru keluar ke pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat."Kak Ardika."Levin yang sudah menunggu di sana pagi-pagi buta, bergegas menghampiri Ardika. Begitu Ardika melihatnya, dia berkata, "Lenganmu baik-baik saja, 'kan?""Hmm, nggak masalah."Levin menyunggingkan seulas senyum sambil menggerakkan lengannya yang masih diperban itu, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.Ardika mengangguk dan berkata, "Ayo pergi, hari ini aku akan membalaskan dendammu!"Dia sudah menerima informasi kemarin Chamir telah tiba di Provinsi Denpapan dari Kota Sewo.Acara lelang hari ini pasti tidak akan bisa berjalan dengan tenang.Kali ini, Bank Sentral langsung menyewa Pusat Pameran di mana acara lelang Hongkem diadakan sebelumnya untuk menyelenggarakan acara lelang hari ini.Ardika berjanji untuk tidak memberi tahu pihak Ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1622 Keputusan Chamir

    "Kalau begitu, menurut Tuan Muda, apakah kali ini Ardika bisa bertahan hidup?" tanya wanita itu pada Wirhan lagi dengan penasaran.Biarpun Ardika bisa memaksa Chamir untuk datang ke Kota Banyuli dengan cara melelang Pedang Ular Gelap.Bagaimanapun juga, Chamir adalah ketua cabang Organisasi Snakei.Chamir bisa menggerakkan semua anggota dan sumber daya di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Ini pasti merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa menakutkan.Sekalipun Ardika adalah tokoh hebat di Kota Banyuli, saat berhadapan dengan Chamir, dia juga terlihat sangat lemah.Wirhan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Masih nggak bisa dipastikan. Walau secara logika aku merasa Ardika pasti akan mati, secara emosional aku menantikannya untuk menciptakan keajaiban lagi.""Bagaimanapun juga, hanya lawan yang sulit dihadapi sepertinya baru layak untuk kujadikan sebagai objek untuk mengasah kemampuanku.""Kita tunggu dan lihat saja ...."Seiring dengan kalimat terakhir yang Wirhan katakan dengan suar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1621 Organisasi Lelang Sentral

    "Bank Sentral nggak takut menyinggung Organisasi Snakei? Berapa persen komisi yang mereka inginkan?"Ardika tampak keheranan.Bank Sentral menggeluti bisnis keuangan ilegal, secara logika seharusnya organisasi semacam ini paling takut pada Organisasi Snakei.Bagaimanapun juga, tugas dan wewenang Organisasi Snakei adalah untuk mengendalikan kekuatan dunia preman, boleh dibilang mereka sudah menjadi musuh Bank Sentral secara natural.Namun, hal yang paling penting bagi Bank Sentral adalah menghasilkan uang.Selama komisi yang ditawarkan cukup menarik, mereka juga mungkin saja mengambil risiko untuk melelang Pedang Ular Gelap.Ardika sangat penasaran, berapa komisi yang mereka inginkan.Sesuai dengan aturan main yang berlaku, organisasi lelang akan mengambil komisi dari harga akhir penjualan barang lelang. Sementara itu, berapa persen komisi yang akan diperoleh organisasi lelang tidak ada angka yang tetap. Semuanya tergantung pada hasil negosiasi antara organisasi lelang dengan sang penju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1620 Bank Sentral Datang Mencari

    Sekarang, sudah ada banyak orang yang tahu, Pedang Ular Gelap, senjata suci Organisasi Snakei jatuh ke tangan Ardika.Karena hal ini, Organisasi Snakei bahkan sudah melakukan pergerakan besar. Ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, Chamir, sudah mengeluarkan pernyataan secara pribadi, meminta Ardika untuk pergi ke Kota Sewo dan mengantarkan Pedang Ular Gelap dalam tiga hari. Selain itu, Ardika juga harus berlutut memohon pengampunan.Semua orang sedang menunggu tanggapan dari Ardika.Kali ini Ardika sudah bertemu dengan lawan yang sulit dihadapi.Organisasi Snakei.Dua kata ini saja sudah bisa membuat banyak orang ketakutan setengah mati!Bagi banyak orang, tanpa perlu tiga hari, Ardika akan pergi ke Kota Sewo dengan patuh, lalu berlutut di hadapan Chamir dengan patuh, menyerahkan Pedang Ular Gelap kembali.Namun ....Tepat pada saat ini, malah ada orang yang menghubungi beberapa organisasi lelang besar, ingin melelang Pedang Ular Gelap!Dalam hati semua orang, langsung muncul nama ses

DMCA.com Protection Status