Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1053 Bercerai dengan Ardika Tanpa Memberinya Sepeser Pun

Share

Bab 1053 Bercerai dengan Ardika Tanpa Memberinya Sepeser Pun

Penulis: Sarjana
"Kak Julia, apa kita jadi makan bersama?"

Di depan pintu Kediaman Wali Kota, seorang pria menyerahkan tas Julia dengan penuh semangat.

Sebelumnya, saat diusir keluar, tas Julia ketinggalan di dalam.

"Makan apaan lagi? Aku sudah kenyang saking kesalnya!"

Julia langsung merampas tasnya, lalu berbalik dan pergi. Dia bahkan sudah malas untuk berpura-pura lembut dan elegan lagi.

Dia memiliki paras yang cantik, juga merupakan tokoh penting dalam Stasiun TV Kota Banyuli. Sebelumnya, ke mana pun dia pergi, dia selalu dihormati oleh semua orang.

Hari ini, dia malah diusir keluar dari Kediaman Wali Kota.

Saat ini, api amarah sedang bergejolak dalam hati Julia, tetapi dia tidak berani berbuat macam-macam.

Semua ini salah orang yang tidak punya harga diri itu, mengacaukan rencananya saja.

Diam-diam, Julia sudah membuat keputusan untuk bertemu secara pribadi dengan wali kota baru itu.

Dia harus menundukkan pria tersebut.

"Julia, kamu sudah pulang, ya. Nah, minum air hangat dulu ...."

Saat dia kemba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1054 Orang yang Tidak Bisa Maju

    Luna dibuat kesal oleh teman-temannya yang "berbaik hati" itu, pada akhirnya dia juga memilih untuk mematikan ponselnya."Bukankah Ardika mengatakan dia bisa menangani masalah ini? Mengapa masalah ini malah menjadi makin besar saja?"Di Vila Cakrawala, Luna mengucapkan beberapa patah kata itu dengan raut wajah sedikit pucat pasi.Dia benar-benar merasa lelah jiwa dan raga menghadapi masalah kali ini."Sudah kubilang, jangan memercayai omong kosongnya itu!"Desi juga merasa agak kesal.Awalnya, setelah identitas Ardika sebagai presdir Grup Bintang Darma terekspos, dia sudah janjian untuk bertemu dengan beberapa orang teman lamanya. Dia berencana untuk pamer bahwa dia telah menemukan seorang menantu yang baik.Namun, setelah kejadian seperti ini terjadi, tentu saja dia malu untuk bertemu dengan teman-teman lamanya itu.Sekarang dia bahkan tidak berani keluar dari rumah.Dia selalu merasa ke mana pun dia pergi, orang lain pasti akan mengatainya di belakang dan mentertawakannya."Luna, cob

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1055 Luna Tunduk

    Luna bisa merasakan niat Julia untuk menundukkannya, dia merasa sedikit kesal.Namun, dia tetap menahan gejolak emosinya dan berkata, "Nona Julia, aku meminta maaf pada Nona karena sebelumnya aku dan Ardika telah menyinggung Nona.""Selain itu, Grup Perfe juga bersedia mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk mensponsori acara Nona.""Melalui kasus kali ini, Ardika juga sudah mendapatkan hukuman yang seharusnya diterimanya. Dia juga sudah menyadari kesalahannya.""Aku hanya berharap Nona Julia bisa berbesar hati dan nggak menargetkan kami sekeluarga lagi ...."Luna berbicara dengan nada memohon, dia juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap merendah."Oh? Dia sudah menyadari kesalahannya sendiri?"Julia tertawa dingin dan berkata, "Bu Luna, sebelumnya saat suamimu menyuruhku berlutut dan menjilat sepatunya di hadapan begitu banyak orang, apa dia menyadari kesalahannya?""Ckckck, kesalahan-kesalahannya itu harus dia tanggung sendiri.""Selain itu, Bu Luna, bagaimanapun jug

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1056 Tukang Tipu

    "Beberapa waktu yang lalu, Grup Lautan Berlian sudah bergabung dengan Grup Susanto Raya, seharusnya Tina mengenal presdir itu.""Sepertinya aku hanya bisa meminta bantuannya."Setelah berpikir sejenak, Luna pun menghubungi Tina.Tina tidak bisa berkata-kata lagi setelah menerima panggilan telepon dari teman baiknya itu.Dia tidak enak hati memberi tahu sahabatnya bahwa dia sendiri juga belum pernah bertemu presdir itu.Dia sudah beberapa kali mengajukan untuk bertemu dengan pria itu, tetapi pria itu selalu mengabaikannya.Namun, masalah yang menimpa Ardika kali ini bukan hanya urusan Luna, Perusahaan Investasi Gilra di bawah naungannya juga terkena dampak.Jadi, Tina berkata, "Oke. Lagi pula, sebentar lagi aku juga berencana untuk menemui Pak Presdir untuk menyampaikan laporan kerja padanya. Aku bisa sekalian membawa Julia.""Kamu minta dia temui aku saja ...."Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya, Luna langsung merasa lega. Dia segera menghubungi Julia."Bu Luna, pergerakanmu ben

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1057 Sulit untuk Diucapkan

    "Pak Presdir menyuruhnya untuk pergi dari sini!"Nada bicara Jesika sangat tegas dan dipenuhi rasa jijik.Dia sedang meniru nada bicara Ardika di telepon tadi.Julia tertegun, raut wajahnya berubah menjadi masam.'Apa? Pak Presdir itu menyuruhku untuk pergi?''Nggak mungkin!'Dia adalah tokoh penting sekaligus pembawa acara cantik di Stasiun TV Kota Banyuli.Penampilannya di depan layar sangat bagus, dia adalah wanita idaman banyak pria di Kota Banyuli.Bagaimana mungkin presdir perusahaan ini menyuruhnya pergi begitu saja?Setelah tersadar kembali, Julia tertawa dingin dan berkata, "Bu Jesika, jangan bilang kamu memalsukan perintah dari Pak Presdir. Kamu pasti iri padaku, 'kan? Kamu takut aku bertemu dengan Pak Presdir, 'kan?!"Ya, pasti benar begitu. Jesika pasti iri padanya.Sebelumnya, saat dia ingin bertemu dengan sang presdir, Jesika bersikap acuh tak acuh padanya seolah tidak ingin dia bertemu dengan sang presdir.Sekarang pasti juga demikian."Bu Jesika, kamu benar-benar kasiha

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1058 Kekuatan untuk Memutuskan Hubungan

    Julia berdiri tercengang di tempat.Ekspresi tidak percaya terpampang jelas di wajahnya.Dia adalah seorang wanita cantik sekaligus tokoh penting di stasiun TV, wanita impian banyak pria. Namun, dia malah bukan apa-apa di mata presdir Grup Susanto Raya.Tidak hanya menganggapnya bukan apa-apa, sang presdir bahkan merupakan "sampah" yang malas ditemuinya.Julia tidak tahu semua orang harus menanggung konsekuensi atas pilihan sendiri.Saat dia memanfaatkan tubuhnya sebagai senjata, menaikkan posisinya dengan memanfaatkan satu demi satu orang pria, dia sudah menutup jalan bagi dirinya sendiri untuk naik ke kalangan masyarakat kelas atas.Tidak ada seorang pun yang bodoh.Mereka tahu wanita sepertinya hanya boleh "dimainkan", tidak boleh sampai dinikahi.Pada akhirnya, kemungkinan terbaiknya hanyalah menyerahkan dirinya kepada orang kaya baru.Setelah terdiam sejenak dengan ekspresi masam sekaligus pucat, Julia baru tersadar kembali. Dia berkata dengan sangat kesal, "Memangnya apa hebatnya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1059 Hasil Penyelidikan Sudah Keluar

    Tak lama kemudian, sebagian besar media Provinsi Denpapan mulai mengeluarkan serangkaian artikel panjang tentang kasus Ardika.Setelah mendapat peringatan dari Henry, kali ini Julia tidak berani menargetkan Perusahaan Investasi Gilra di bawah naungan Grup Susanto Raya lagi.Karena itulah, artikel-artikel ini mulai menyamarkan hubungan Ardika dengan Perusahaan Investasi Gilra, melainkan memusatkan fokus dalam melaporkan "hubungan terlarang" antara Ardika dengan Elsy, serta masalah mengenai dia merebut Grup Bintang Darma.Agar berdampak makin besar, kali ini Julia kembali mengeluarkan informasi baru.Kasus mengenai kecelakaan kerja Desi kala itu, sampai-sampai seorang pasien yang masih kecil merenggang nyawa kembali dibongkar.Kali ini, Desi bahkan sampai tidak berani keluar dari rumah, karena selama dia keluar dari rumah, sekelompok orang pasti sudah menunggunya di depan pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara, memakinya, serta menuntutnya untuk memberikan pertanggungjawaban kepada keluar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1060 Pertemuan Pribadi

    Setelah mendengar ucapan Ardika, baik Willis maupun staf itu langsung tercengang.'Tuan Wali Kota secara khusus menyebut nama Julia, sepertinya kesannya pada wanita itu sangat dalam.''Apa mungkin Tuan Wali Kota tertarik pada wanita itu?'Willis yang sudah ahli dalam membaca situasi dan mulai bersemangat, segera memberikan isyarat mata kepada staf tersebut.Staf itu bertanya dengan hati-hati, "Ya, dia juga datang. Apa Tuan Wali Kota ingin bertemu dengannya secara pribadi? Apa perlu kami melakukan pengaturan?""Kalau begitu, bawa para perwakilan itu ke ruangan tamu, nanti aku akan pergi menemui mereka."Ardika melambaikan tangannya dan berkata, "Adapun mengenai Julia dari Stasiun TV Kota Banyuli itu, biarkan dia menunggu terlebih dahulu. Nanti baru kita bicarakan lagi."..."Maksud Tuan Wali Kota nanti dia akan temui aku secara pribadi?"Setelah Willis menyampaikan hal tersebut secara pribadi kepada Julia, samar-samar ekspresi menggoda mulai kelihatan di wajah wanita itu.Sangat jelas d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1061 Keserakahan Menggebu-Gebu

    Dalam lubuk hatinya, Julia sangat bangga. Tentu saja dia tahu itu adalah fakta.Dia berkata, "Tapi, aku nggak ingin membiarkan Tuan Wali Kota mendapatkanku secepat itu.""Makin mudah didapatkan, orang makin nggak akan menghargainya.""Aku ingin menjadi sekretarisnya terlebih dahulu, menjalin hubungan dengannya perlahan-lahan.""Jadi, Ayah harus membantuku, ikut pergi denganku untuk menyampaikan laporan kerja sekaligus merekomendasikanku menjadi sekretarisnya."Dalam hati Julia, dia tetap memiliki impian untuk menikah dengan orang kaya raya.Walaupun dia bisa memanfaatkan tubuhnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek, tetapi semuanya juga bersifat sementara.Tentu saja dia akan memperjuangkan kesempatan untuk menjadi pendamping sah wali kota baru tersebut, bukan wanita simpanan pria itu di belakang layar."Ayah, kali ini Ayah harus membantuku. Kelak aku akan memberikan balasan yang setimpal untuk Ayah."Julia mengucapkan beberapa patah kata itu dengan lembut dan manja.

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status