"Apa maksudmu? Kamu sedang mengutukku?!"Setelah mendengar ucapan Ardika, ekspresi Tarim langsung berubah menjadi muram.Sebelumnya, dia ingin memperoleh dana investasi sebesar dua triliun dari Perusahaan Investasi Gilra, tetapi rencananya kacau dibuat Ardika.Sekarang, dia sangat yakin bisa memperoleh hak keagenan luar provinsi Grup Bintang Darma, Ardika malah mengutuknya.Dendam lama ditambah lagi dendam baru, benar-benar membuat api amarah bergejolak dalam hati Tarim."Aku bukan sedang mengutukmu, aku hanya memberitahumu sebuah fakta saja."Ardika menggelengkan kepalanya. Tidak ingin memedulikan orang itu, dia menggandeng Luna dan hendak pergi begitu saja."Berhenti! Jangan pergi kamu! Katakan dulu dengan jelas!"Tarim berteriak dengan marah, bahkan ingin menarik lengan Ardika.Kemarin, Leon sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kemampuan bertarung Ardika. Takut terjadi sesuatu pada Tarim, dia buru-buru berkata, "Sudahlah, Tarim, untuk apa kamu berdebat dengan seorang pecu
"Nggak, nggak, tentu saja kami nggak berani!"Lukmi segera menggelengkan kepalanya.Jangankan Grup Bintang Darma, semua bisnis yang berhubungan dengan Ardika, termasuk dua perusahaan Luna, perlu dia lindungi dengan baik.Kalau tidak, begitu beberapa perusahaan itu tertimpa sedikit masalah saja, Ardika pasti akan mencurigai dirinya dan putranya.Melihat sikap ayah dan anak itu terhadap Ardika, hati semua orang di dalam ruangan tersebut benar-benar terguncang.Leon benar-benar tidak bisa menahan diri lagi, dia bertanya pada Lukmi, "Kak Lukmi, apa hubungan Ardika dengan Grup Bintang Darma?""Tuan Ardika adalah presdir Grup Bintang Darma."Sambil melirik Ardika dengan hati-hati, Lukmi mengucapkan satu kalimat itu.Apa?!Ternyata Ardika adalah presdir Grup Bintang Darma?!Dalam sekejap, ekspresi Leon langsung berubah menjadi masam.Cukup masuk akal kalau Ardika bisa menjabat sebagai manajer umum Perusahaan Investasi Gilra dengan mengandalkan relasi Luna.Namun, kenapa dia tiba-tiba bisa men
Dalam kurun waktu beberapa menit ini, Desi terus memuji Ardika tanpa henti."Wali kota baru? Apa yang kamu pikirkan, Kak? Aku dengar dari Doni wali kota baru itu juga seorang pemuda. Dia memiliki masa depan yang cerah. Kelak, ada kemungkinan dia akan menjadi Kodam, Duta Perbatasan. Nggak peduli seberapa kaya menantumu, juga nggak akan bisa menandinginya."Amanda tidak tahan mendengar ucapan kakaknya lagi."Huh! Kalau begitu, kita lihat saja nanti."Desi mendengus dengan tidak senang."Pak Ardika, lusa Kediaman Wali Kota akan mengadakan acara apresiasi terhadap para staf media yang berprestasi. Apa Bapak ada waktu untuk menghadiri acara ini?"Saat Desi sedang sibuk membangga-banggakan menantunya, Hamdi bertanya pada Ardika.Ini adalah acara yang cukup penting Kota Banyuli yang telah dijadwalkan. Karena itulah, dia bertanya pada Ardika. Kalau hanya masalah kecil biasa, sesuai perjanjian dia tidak akan melaporkannya pada Ardika."Kita lihat saja nanti. Kalau aku ada waktu, aku akan berpar
Dalam sekejap, Julia sudah memutuskan untuk menaklukkan wali kota baru itu!Namun, Julia juga tahu segala sesuatu yang dimilikinya sekarang ada di tangan Julius.Saat ini, biarpun dia benar-benar ingin segera menaklukkan wali kota baru itu, dia juga tidak bisa mengungkapkannya.Karena itulah, dia berkata dengan nada manja, "Ayah, Ayah nggak mungkin memintaku untuk melakukan hal seperti itu, 'kan? Dia adalah wali kota baru, berbeda dengan pria-pria sebelumnya.""Apa Ayah benar-benar sekejam itu, memintaku untuk melakukan hal seperti itu?"Walaupun mereka tetap mempertahankan "hubungan" mereka, tetapi Julius juga bukan baru sekali dua kali memintanya untuk "memuaskan" pria lain."Julia, ini juga demi kebaikanmu sendiri. Aku berharap kamu memiliki masa depan yang cerah.""Kali ini, aku akan menggerakkan semua sumber daya yang kumiliki untuk membantumu bisa menunjukkan dirimu di hadapan Tuan Wali Kota. Tapi, kamu juga harus membuat sebuah berita yang menggemparkan, agar Tuan Wali Kota bisa
Untuk menjadi sebuah keluarga kaya terpandang, punya uang saja tentu saja tidak cukup.Kalau hanya punya uang tanpa memiliki landasan dan relasi yang kuat, akan menjadi target pihak lain kapan saja.Paling, kelebihannya hanya akan menjadi target yang lebih menarik.Gindra berbicara demikian hanya ingin Keluarga Liwanto mulai memandang tinggi Luna sekeluarga.Bagaimanapun juga, Luna dan Ardika masih belum menginjak usia kepala tiga. Mereka bisa meraih pencapaian sebesar ini di usia semuda ini, kelak masa depan mereka pasti akan sangat cerah."Sekarang, karena Ardika, Luna sekeluarga sedang mendapat tekanan dari Keluarga Mahasura. Tapi, selama mereka bisa melewati cobaan ini, kelak siapa lagi yang bisa menghalangi mereka?""Memberikan bantuan pada saat dibutuhkan, tentu saja lebih baik daripada memberikan bantuan pada saat nggak dibutuhkan lagi.""Sekarang kita bisa memanfaatkan momen ini dengan baik. Kelak, begitu Luna sekeluarga mengalami perkembangan pesat, keuntungan yang akan Keluar
"Ya, benar, kemarin rekamannya."Ardika menganggukkan kepalanya. Kalau Luna tidak membicarakan hal ini, dia sudah hampir melupakannya.Saat itu juga, seulas senyum cerah mengembang di wajah Desi. "Ya ampun, Ardika, ternyata kamu sudah masuk TV, ya? Kenapa kamu nggak memberitahuku?""Handoko, cepat nyalakan TV! Mari kita lihat bagaimana penampilan kakak iparmu di TV!"Desi segera mendesak Handoko yang masih tampak menundukkan kepalanya dan sibuk makan.Wawancara eksklusif CNBC adalah acara Stasiun TV Kota Banyuli sangat cukup terkenal.Acara itu tayang seminggu sekali, kebetulan hari ini adalah hari penayangan acara tersebut.Handoko segera meletakkan alat makannya, lalu menyalakan TV dan mengatur siaran ke acara CNBC.Kebetulan sekali, sudah waktunya penayangan acara wawancara eksklusif tersebut. Dengan diiringi irama pembuka acara, muncul sosok bayangan Julia, sang pembawa acara."Halo, semuanya, seperti biasa hari ini kita kembali lagi dengan wawancara eksklusif bersama seorang tokoh
Selanjutnya, wawancara berjalan dengan Julia mengajukan satu pertanyaan, Ardika menjawab satu pertanyaan dan seterusnya.Awalnya, semua orang di dalam Vila Cakrawala terkejut. Hingga sekarang, mereka sudah benar-benar tercengang.Namun, acara tersebut masih berlanjut."Semuanya, aku yakin setelah kalian menyaksikan wawancara ini. Kalian sudah bisa melihat dengan jelas orang seperti apa Ardika ini.""Dia nggak lebih dari seorang pengecut dan penipu!""Untuk membuktikan hal-hal di atas bukan hanya karangan kami belaka untuk mencoreng nama baik Ardika. Selanjutnya, Tuan Jiko dipersilakan untuk masuk. Mari kita dengar keluhannya terhadap bajingan itu!"Di layar TV, Julia memasang ekspresi seolah-olah marah terhadap "ketidakadilan" ini.Selanjutnya, Jiko yang tampak luka-luka muncul di depan kamera."Awalnya, Grup Bintang Darma adalah milik Delvin dan Elsy, istriku. Demi mendapatkan Grup Bintang Darma, dia menjalin hubungan nggak jelas dengan Elsy, merusak rumah tangga orang lain.""Sekaran
Desi masih tidak terlalu percaya, dia berkata, "Luna, mengapa kamu begitu memercayainya? Bagaimana kalau hal itu adalah fakta?""Semalam kita juga melihat dengan mata kepala kita sendiri, Ardika dan Elsy pergi minum-minum bersama. Ardika bahkan menggandengnya. Mereka terlihat sangat dekat."Nada bicara tidak puas terdengar dalam ucapannya. Semalam dia masih tidak merasakan apa pun.Sekarang, setelah dia ingat-ingat kembali, dia merasa memang ada sesuatu antara Ardika dan Elsy. Dia merasa marah atas nama putrinya."Ibu, Elsy sudah dalam kondisi semabuk itu, apa salahnya Ardika menggandengnya sebentar?"Luna merasa geli mendengar ucapan ibunya, dia tetap memercayai cinta Ardika untuknya."Selain itu, masih ada satu alasan lagi aku memercayai Ardika. Dua hari yang lalu, saat kami pergi ke Hotel Framu, aku dan Ardika terlibat dalam pertengkaran hebat dengan pembawa acara bernama Julia itu."Luna berkata dengan ekspresi jijik, "Dengan karakter wanita itu, nggak mengherankan kalau dia menggu
Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma
Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark
Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka
Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila
Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah
Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya.Hari ini adalah hari di mana acara lelang diselenggarakan.Setelah mengantar Luna keluar, Ardika baru keluar ke pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat."Kak Ardika."Levin yang sudah menunggu di sana pagi-pagi buta, bergegas menghampiri Ardika. Begitu Ardika melihatnya, dia berkata, "Lenganmu baik-baik saja, 'kan?""Hmm, nggak masalah."Levin menyunggingkan seulas senyum sambil menggerakkan lengannya yang masih diperban itu, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.Ardika mengangguk dan berkata, "Ayo pergi, hari ini aku akan membalaskan dendammu!"Dia sudah menerima informasi kemarin Chamir telah tiba di Provinsi Denpapan dari Kota Sewo.Acara lelang hari ini pasti tidak akan bisa berjalan dengan tenang.Kali ini, Bank Sentral langsung menyewa Pusat Pameran di mana acara lelang Hongkem diadakan sebelumnya untuk menyelenggarakan acara lelang hari ini.Ardika berjanji untuk tidak memberi tahu pihak Ke
"Kalau begitu, menurut Tuan Muda, apakah kali ini Ardika bisa bertahan hidup?" tanya wanita itu pada Wirhan lagi dengan penasaran.Biarpun Ardika bisa memaksa Chamir untuk datang ke Kota Banyuli dengan cara melelang Pedang Ular Gelap.Bagaimanapun juga, Chamir adalah ketua cabang Organisasi Snakei.Chamir bisa menggerakkan semua anggota dan sumber daya di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Ini pasti merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa menakutkan.Sekalipun Ardika adalah tokoh hebat di Kota Banyuli, saat berhadapan dengan Chamir, dia juga terlihat sangat lemah.Wirhan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Masih nggak bisa dipastikan. Walau secara logika aku merasa Ardika pasti akan mati, secara emosional aku menantikannya untuk menciptakan keajaiban lagi.""Bagaimanapun juga, hanya lawan yang sulit dihadapi sepertinya baru layak untuk kujadikan sebagai objek untuk mengasah kemampuanku.""Kita tunggu dan lihat saja ...."Seiring dengan kalimat terakhir yang Wirhan katakan dengan suar
"Bank Sentral nggak takut menyinggung Organisasi Snakei? Berapa persen komisi yang mereka inginkan?"Ardika tampak keheranan.Bank Sentral menggeluti bisnis keuangan ilegal, secara logika seharusnya organisasi semacam ini paling takut pada Organisasi Snakei.Bagaimanapun juga, tugas dan wewenang Organisasi Snakei adalah untuk mengendalikan kekuatan dunia preman, boleh dibilang mereka sudah menjadi musuh Bank Sentral secara natural.Namun, hal yang paling penting bagi Bank Sentral adalah menghasilkan uang.Selama komisi yang ditawarkan cukup menarik, mereka juga mungkin saja mengambil risiko untuk melelang Pedang Ular Gelap.Ardika sangat penasaran, berapa komisi yang mereka inginkan.Sesuai dengan aturan main yang berlaku, organisasi lelang akan mengambil komisi dari harga akhir penjualan barang lelang. Sementara itu, berapa persen komisi yang akan diperoleh organisasi lelang tidak ada angka yang tetap. Semuanya tergantung pada hasil negosiasi antara organisasi lelang dengan sang penju
Sekarang, sudah ada banyak orang yang tahu, Pedang Ular Gelap, senjata suci Organisasi Snakei jatuh ke tangan Ardika.Karena hal ini, Organisasi Snakei bahkan sudah melakukan pergerakan besar. Ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, Chamir, sudah mengeluarkan pernyataan secara pribadi, meminta Ardika untuk pergi ke Kota Sewo dan mengantarkan Pedang Ular Gelap dalam tiga hari. Selain itu, Ardika juga harus berlutut memohon pengampunan.Semua orang sedang menunggu tanggapan dari Ardika.Kali ini Ardika sudah bertemu dengan lawan yang sulit dihadapi.Organisasi Snakei.Dua kata ini saja sudah bisa membuat banyak orang ketakutan setengah mati!Bagi banyak orang, tanpa perlu tiga hari, Ardika akan pergi ke Kota Sewo dengan patuh, lalu berlutut di hadapan Chamir dengan patuh, menyerahkan Pedang Ular Gelap kembali.Namun ....Tepat pada saat ini, malah ada orang yang menghubungi beberapa organisasi lelang besar, ingin melelang Pedang Ular Gelap!Dalam hati semua orang, langsung muncul nama ses