Share

Bab 307. Mengambil Keputusan

Teh Ainun dan Ak Rudi tentu makin tak mengerti.

"Mbak, bisa percaya pada kami." Ucap pelan Ainun.

Tentu, Nita bisa yakin jika dua orang ini dapat dipercaya. Apalagi Aak Rudi ini adalah laki-laki yang paham tentang agama.

Dia butuh teman saat ini, dia butuh pendapat. Nita tidak mau gegabah. Ini tentang nama baik suaminya. Lalu setelah terdiam cukup lama, Nita mengangguk pelan.

"Kita ke rumah teteh saja."

"Gemilang bagaimana? Bawa aja."

"Ada Nana kok. Mereka sudah tidur."

Teh Ainun mengangguk, kemudian memapah Nita untuk ke rumahnya. Ak Rudi menutup pintu Nita dan ikut menyusul.

Sampai dirumah teh Ainun, tanpa sempat duduk, Nita kembali memeluk Teh Ainun dan menangis keras. Dia menumpahkan semua kegundahan hatinya. Hingga berapa lama Nita dibiarkan menangis, ak Rudi menyuruh Nita duduk diatas tikar, lalu mengulurkan air minum.

"Minum dulu. Tenangkan pikiran, baru cerita sama kami. Jangan terlalu emosi. Gak baik juga buat kesehatan mbak Nita."

Nita mengangguk patuh. Setelah minum air put
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status