Share

Bab 230. Panas dingin.

Sampai di rumahnya Rani jadi uring-uringan tidak jelas. Menendang baskom dan membanting mangkok atom. Dia sangat kesal. Begitu kesal. Ingat tumpukan uang milik Nita tadi.

"Kapan aku punya uang segitu?"

Saat suaminya pulang dari kerja, langsung di dampratnya.

"Coba cari kerja lainnya Mas! Merantau kek! Liat tuh Nita sama Heru, sudah membuat rumah bagus! Kebeli ini itu! Kita kapan?"

Pada akhirnya, siapa yang punya urusan, siapa yang ribut dan panas dingin.

****

Kembali ke rumah idaman Nita.

Malam hari ketika Heru dan Nita sedang bersantai di ruangan tengah. Terdengar suara motor berhenti di depan rumah mereka.

Nita menoleh. "Siapa, Mas?" Tanya Nita.

"Palingan Adi. Tadi aku nyuruh dia kemari memang." Jawab Heru.

Nita menggeleng, "Bukan ah. Kayaknya suara motor bapak." Nita memang bisa hafal suara motor satu-satunya orang terdekat mereka.

Saat Nita berdiri, terdengar suara salam. Dan benar saja, ibu dan bapak yang datang bertandang. Sudah lumayan lama memang bapak dan ibu tidak datang kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status