Share

Bab 127. Calia takut ditinggal Papa.

“Jangan seperti itu, Nak? Tidak baik berprasangka buruk. Cukup, Nak ya. Cukup. Kamu tidak sendiri, masih ada kami yang menyayangi kamu dan putrimu. Kamu harus kuat, demi Calia.”

Dinda perlahan mengangguk dan melepaskan pelukannya. Bu Rita langsung menoleh pada Calia yang di gendongan Silvia. “Ya Allah, cucu nenek.” Dia langsung mengambil Calia dari gendongan Silvia dan memeluknya begitu erat. Bu Rita kembali menangis. “Jangan sedih ya, Calia. Ada nenek dan bibi juga. Calia tidak boleh bersedih.”

Gara menghampiri pak Wibowo dan Riko, sedangkan Farhan menghampiri istrinya yang langsung memeluknya sambil kembali menangis.

Pagi ini di kediaman Bu Rita ini penuh dengan duka yang mendalam. Semua yang hadir mengucapkan bela sungkawa dan tidak pernah menyangka jika suami Dinda telah meninggal dunia.

Sebelum proses pemakaman dimulai, ada baiknya pak Wibowo menghubungi pihak keluarga almarhum di kampung. Tentu saja kabar dari pak Wibowo disambut jeritan histeris dari Bu Marni dan anak-anakny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winda Cemoeng
kenapa peran alex harus meninggal??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status