Share

Bab 131. Suami yang setia.

Tentu saja Dinda belum mempunyai jawaban untuk ini. Semisal dia pulang, ibu dan ayah sudah terus memintanya untuk tinggal di sini saja. Tapi jika tidak pulang, dia tidak tega meninggalkan keluarganya di kampung.

Dinda menggeleng, “Belum tahu. Kalau aku tidak pulang, kasihan ibu dan adik-adik almarhum di sana.”

Riko tidak bertanya kembali mereka sama-sama terdiam dalam waktu yang cukup lama. Hingga suasana terlibat sangat hening.

Calia menguap beberapa kali dan akhirnya tumbang di dada Riko. Setelah memastikan anak itu terlelap, Dinda ingin memindahkan Calia.

Riko pada akhirnya berpamitan, “Kalau begitu aku pulang dulu ya? Kamu beristirahat yang baik, mumpung anakmu tidur.”

Dinda mengangguk.

Riko menunduk, mencium kening Calia yang sudah ada di gendongan Dinda. “Papa pulang dulu ya, Nak? Kalau bangun nanti, jangan menangis. Besok Papa Riko kemari lagi, kita main lagi ya? Cepatlah sembuh.”

Hati Dinda bergetar saat menatap Riko yang menunduk untuk mencium putrinya. Kemudian pria itu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status