Share

18. Nama Adnan Terseret

Penulis: Angdan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-03 09:55:32

Galih tersenyum lebar sambil melirik Adnan yang hanya diam, tapi melotot ke arah Hans. Pertanyaan yang sangat dipahami olehnya.

Galih mengetahui sosok Hans yang sebenarnya sehingga berusaha terlihat tidak mengenal dan baru mengenalnya karena pertanyaan yang tidak ingin melapor ke Adnan sebagai Manajer.

Galih juga tahu alasan Lee Hans Ruth dipekerjakan di kantornya. Namun, dia tetap bungkam untuk menangkap pelaku penggelapan uang di kantornya.

Dia merupakan orang kepercayaan Cody Ruth sehingga bisa menjaga rahasia yang sangat penting dan mendapat posisi penting di kantornya. Namun, Galih tidak bisa mencari tahu sosok yang melakukan penggelapan uang.

“Kamu bekerja sebagai Admin keuangan ketika terjadi sesuatu, lapor ke Manajer karena dia yang bertanggung jawab untuk mengajarkan hal yang berhubungan dengan angka.”

“Bagaimana jika Manajer keuangan tidak mengajarkan yang dikatakan seperti Pak Galih?” tanya Hans menatap lamat.

Galih menghela napas panjang. “Banyak orang di ruangan ini dan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   19. Bertemu dan Bicara Dengan Abigail

    Abigail bersandar di sofa sambil menghela napas panjang dan memerintahkan pelayan untuk mengambil minuman.‘Apakah alasan Pak Haedar ingin bicara kepadaku untuk membahas ini?’ batin Hans bertanya-tanya.Setelah bertanya dalam hati, ia tersadar bahwa Abigail memiliki banyak mata di mana pun berada. Apa pun yang dilakukan olehnya pasti diketahui oleh ibunya.“Aku datang ke rumah Ibu tidak diberi pelukan atau sapaan hangat selama hampir sepuluh tahun berpisah?” tanya Hans yang ternyata rindu dengan pelukan ibunya.“Emang masih perlu?” Abigail bertanya kembali kepadanya.Hans tersenyum miring sambil berdesis. “Ibu memata-matai yang kulakukan?” tanya Hans yang masih berdiri di depan Abigail.“Tidak.”“Lalu? Kenapa ibu langsung mengarah kepadaku? Bukankah jurnalis banyak di negara ini?” tanya Hans menutupi alasannya.“Selama kamu tidak ada di rumah, jangan dikira Ibu diam untuk tidak mencarimu. Ibu mencarimu di mana-mana hingga akhirnya Haedar berhasil menemukan keberadaanmu dan menikahi an

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   20. Alasan Sang Ayah

    “Ayah tidak tahu siapa dia karena tidak ingin mencari tahu.”“Ibu tahu siapa dia?” tanya Hans menekan.Abigail terdiam dengan jemari yang meremat punggung tangan. Dia terlihat khawatir dan takut akan mengungkapkan latar belakang selingkuhannya.Hans mengambil handphone. “Aku akan mencari tahu sendiri, jika ibu tidak memberitahuku.”“Jangan!” cegah Abigail memegang pergelangan tangannya erat.Hans melirik tangannya yang sudah tidak mulus dan terlihat ototnya. Pergerakan secepat kilat membuatnya curiga kepadanya.Ada apa dengannya? Apakah dia berasal dari keluarga yang kukenal? Atau orang kaya juga?Hans menyingkirkan tangannya secara pelan. “Jangan mencegahku. Aku harus tahu semuanya karena sejak pulang dari London, aku tidak sempat membicarakan apa pun dengan ibu. Aku juga perlu tahu tentang semuanya yang gak pernah kuketahui sebelumnya.”Haedar pergi ke arah meja kantor yang terdapat foto keluarga. Foto keluarga terpampang jelas di meja kantor, tapi tidak ada yang mengetahui sosok di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   21. Karyawan Keuangan

    “Kamera di sana ada empat dan ada yang menghadap di ruangan Manajer.”Hans mengernyitkan dahi karena mencium kesengajaan untuk menghilangkan atau menyingkirkan tiga kamera pengintai. Satu kamera pengintai tidak mengarah ke meja Adnan.Ada seseorang yang menyingkirkannya.“Adnan menjabat sebagai Manajer keuangan sudah berapa lama?” tanya Hans penasaran.“Tiga tahun.”“Sebelum menjabat sebagai Manajer keuangan, dia bagian apa?” tanya Hans selidiki.“Dia bekerja sebagai Admin keuangan.”“Bagaimana dengan kinerjanya? Kapan dia masuk ke perusahaan pangan?” tanya Hans mencari tahu sembari mempersiapkan handphone untuk merekamnya tanpa sepengetahuan siapa pun.“Laporan dari bagian Humas, Adnan bekerja sudah delapan tahun di sana. Dia mengenal Tuan besar, tapi ….”“Kenapa?”“Tuan besar tidak menyukai kinerjanya karena dia terkenal memanipulasi laporan keuangan.”“Memanipulasi laporan keuangan? Bagaimana bisa dipertahankan karyawan seperti itu?” tanya Hans heran yang dipertahankan di perusahaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   22. Semua Karena Kamu!

    “Berdasarkan hasil tes urin, dia positif mengonsumsi narkoba.”“Apakah Ayah mengetahui sendiri bahwa Pak Ahmad mengonsumsi atau ketika memakai narkoba?”“Tidak. Tuan besar menangkap Pak Ahmad berdasarkan hasil laporan dari pengirim anonim tanpa ada bukti video dan foto yang mengarah kepadanya.”“Lalu, kenapa Ayah seceroboh itu? Ada apa dengannya?”“Tuan besar tidak suka terhadap orang yang mengonsumsi narkoba di perusahaannya. Jadi, pengirim menulis pesan berupa secarik kertas tanpa mengirim ke surel.”“Masih ada tulisan itu?”“Ada, Tuan muda.”“Tolong foto dan kirim kepada saya.”“Baik, Tuan muda.”Hans bergegas membersihkan diri dan mengganti pakaian. Tepat pukul satu pagi, ia belum bisa memejamkan mata dan pikiran masih berjalan untuk memahami kasus kematian ayah dan adiknya.Ia mengingat artikel yang ditunjukkan kepadanya. Foto dalam artikel menjelaskan bahwa kematian Ayah dan adik kecelakaan mobil di waktu yang berbeda.Namun, pola kematian mereka mirip.Hans keluar dari kamar ho

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   23. Black Card

    “Tukang bersih-bersih kantor.”“Tukang bersih-bersih kantor atau karyawan divisi lain?” Hans bertanya kembali setelah Ryan menjawab pertanyaannya.Adnan mengatakan bahwa seseorang divisi lain melihat Hans sedang mengawasinya. Namun, Hans berhasil menutupinya dengan alasan yang masuk akal.Ryan memperhatikan Adnan sekilas sambil meremas tangannya secara bergantian. Dia terlihat takut dan ragu ketika menuduhnya tanpa bukti.Alis Hans naik satu dengan senyuman miring sambil memasukkan tangan ke kantong celana. Ia sangat santai menghadapi mereka yang tidak memiliki bukti karena tidak ada kamera pengintai di sana.“Kenapa diam dan kelihatan … ragu?” tanya Hans meledek sambil terkekeh.“Aku pasti membuktikan bahwa kamu adalah penulis artikel itu.” Adnan menjawab datar sambil mendekati dan menatap tajam.Senyuman lebar perlahan mengecil sambil menatap tajam. Ia tidak takut sama sekali atas perkataannya karena tindakan yang telah diambil sangat benar.“Silakan. Temukan bukti itu.”“Oke.”“Jik

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   24. Petunjuk Berkelanjutan

    Senyuman miring dengan desisan setelah Sandrina meremehkannya bahwa tidak mengetahui perbedaaan black card dengan kartu biasa yang sering digunakan oleh banyak orang.Bahkan, pengusaha seperti Rashid dan keluarganya tidak memiliki kartu yang dimiliki olehnya. Mereka terkejut karena tidak memiliki kartu dan menginginkannya atau sengaja merendahkannya.Karyawan restoran hotel memperhatikan mereka yang merendahkan pria dengan paras tampan dan menyegarkan. Dia hendak membelanya, tapi Hans menggelengkan kepala kepadanya untuk membiarkan mereka mau berbuat apa pun.“Benar juga, tapi aku rugi kalau menjelaskan kepadanya karena dia juga tidak tahu dan … sepertinya, kartu itu miliki atasannya atau mencuri dari orang lain.”Hans mengambil black card dari tangan Adnan dan bergegas dimasukkan ke dalam dompet. Ia menghela napas panjang sambil senyum heran kepadanya.“Kenapa ekspresimu begitu? Kamu meledek kita?” protes Sandrina dengan intonasi penekanan.Hans berdecak lalu berkata, “Aku kasihan sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   25. Rapat Keuangan yang Memanas

    “Lihat saja nanti.”Hans memasuki ruangan rapat dan terdapat karyawan eksekutif di meja. Bola mata membulat saat melihat sosok Galih, Haedar, Abigail dan lima orang mengenakan jas hitam yang terdapat papan nama dan jabatannya.Samping kiri Galih bernama Agil Maxwell sebagai Direktur Sales, sisi kanan Agil bernama Nurdi Sutomo sebagai Direktur Produksi, Nana Niswanto sebagai Direktur Pengembangan Teknologi Informasi, Nikita Suwandi sebagai Direktur Pengelolaan dan Pengemasan Barang Jadi dan Suwanto Suroyo sebagai Direktur Pengembangan Hubungan Masyrakat.Hans duduk di samping rekan kerja wanita bernama Gabby Susanti bagian keuangan. Ia membuka laptop sembari memperhatikan ekspresi karyawan eksekutif.Mereka terlihat memiliki emosional yang bisa digambarkan seperti kesal dengan bagian keuangan. Namun, Hans harus memastikan ekspresi yang mereka perlihatkan dengan jelas maupun tidak sengaja.Rapat pun dimulai dan diawali oleh Galih Cahyadi. Galih Cahyadi memperjelaskan bagian keuangan per

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   26. Lukisan Pengintai

    Semua orang terdiam ketika Hans membahas masalah pengauditan yang ada pada perusahaan pangannya. Ia menatap Galih yang menunjukkan angka delapan, artinya audit keuangan dilakukan terakhir kali pada delapan tahun yang lalu.“Delapan tahun.”Hans mengangguk sekali. “Sudah lama ternyata. Menurut saya lebih baik dilakukan audit agar masalah yang sensitif tidak berujung lama dan semakin parah.”“Baik. Lakukan audit keuangan!” seru Abigail.Hans duduk bersandar sambil memperhatikan laporan keuangan yang terdapat keanehan. Sumber daya manusia yang bersifat jujur, bisa membelok ketika membutuhkan uang.Ia bisa bekerja sama dengan siapa pun yang melakukan kecurangan di perusahaan. Hans tidak boleh melengah kali ini karena untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya.Hans bekerja keras untuk memulihkan perusahaan pangan yang bisa dikatakan keuangannya sedang berada di ambang penyusutan. Semua pemasukan dari hasil produksi tidak kembali pada perusahaan.Tanpa diketahui siapa pun, Adnan pernah mengaks

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11

Bab terbaru

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

DMCA.com Protection Status