Share

130. Mengakhiri Bersama

Penulis: Angdan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 11:17:12

“Ibu juga belum tahu siapa dia, tapi dia sering pergi dengan Ayah Adnan dan mendampinginya ke mana pun pergi.”

Hans memperhatikan foto pria yang tubuhnya tegap dan kekar dengan senyuman yang terdapat lesung pipi.

Jika dia sering mendampingi Ayah Adnan ke mana pun pergi hanya memiliki dua arti. Kemungkinan dia bekerja sebagai Asisten atau Ajudannya.

Tugas dua jabatan itu hampir sama, tetapi memiliki perbedaan. Ia belum pernah melihat dengan dua matanya terkait pria yang sedang dicari dan masih tanda tanya.

“Aku akan cari tahu dia.”

“Hati-hati, Nak. Ibu juga mencari tahu siapa dia.”

“Apakah pria yang mengurus warisan Ayah untukku tahu dia?” tanya Hans tiba-tiba kepikiran pria yang memberitahu sosok mereka terkait hubungan dengan ayahnya.

“Sepertinya tahu.”

“Oke. Aku mau berangkat kerja dan Adnan tidak boleh lolos dari jeratan hukum dengan kasus penggelapan dana.” Hans memasukkan foto ke dalam dashboard dan bersiap untuk berangkat ke kantor.

Tangan memegang pengatur perpindahan laju
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   131. Membedah Temuan Baru

    “Saya kembali ke ruangan kerja saya dulu,” pamit Galih lalu keluar ruangan.Rekan kerja bagian keuangan meninggalkan ruangan keuangan untuk pengerjaan laporan dan audit sedang berlangsung. Ruangan keuangan tersisa rekan timnya. Tiwi mengalihkan kue tart di kulkas. Hans tidak ingin membahas dirinya sehingga mengganti topik pembicaraan dengan menanyakan kebingungan mereka terkait temuan di rumah Rashid. Semua rekan tim mengambil berkas, laptop dan buku catatan untuk membahas masalah audit yang belum terselesaikan karena terduga diusahakan untuk tidak tertangkap.“Saya ingat bahwa salah satu dari kalian naik ke atas saat mendengar langkah kaki yang turun dari tangga. Siapa dia? Apakah dia wanita atau pria?” tanya Hans santai sambil menatap rekan timnya satu per satu.“Dia adalah seorang pria karena saat suaranya mengerang dan saat kita keluar dari kamar rahasia mewah tanpa sengaja lampu senter milik Mira menyoroti wajah pria itu.”“Kami tidak tahu siapa dan berpikir bahwa dia adalah p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   132. Rahasia Hans Terdengar

    “Tidak pernah, Pak, tapi saya pernah melihat Pak Rashid beberapa kali datang ke kantor untuk menemui ibu Abigail.” Komar memberitahu dengan hati-hati.“Kata siapa dia datang untuk menemui ibu Abigail?”“Saya pernah menanyainya langsung saat menunggu di ruang tunggu ketika ibu Abigail sedang rapat dengan pengusaha lain yang berasal dari Inggris.”Hans membisu sambil mengernyitkan dahi dan memikirkan tujuan Rashid Omar Nadim mendatangi ibunya kesekian kali. ‘Apakah tujuan dia masih sama seperti dulu? Atau semakin parah dengan mengancam ibu?’ batin Hans penasaran.Hans beranjak dari kursi lalu pergi meninggalkan tim yang masih ingin berdiskusi dengannya. Sorot mata tertuju padanya karena sikap yang tak pernah terjadi padanya.“Aku mau ke toilet dulu, udah kebelet dari tadi.”Tiwi ikut beranjak dari kursi dengan alasan pergi ke toilet pada awalnya, tetapi tujuan itu berubah saat melihat arah Hans menuju ruangan pemilik atau CEO perusahaan sehingga diikuti olehnya secara diam-diam karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   133. Hans Membuka Identitas di Depan Rekan Timnya

    Hans tersenyum miring. “Jangan bicara sembarangan, mana ada saya itu anak Pak Cody Ruth, Raja bisnis.”Hans mengelak dan tetap memilih untuk membungkam rahasianya. “Bapak tidak perlu menutupi rahasia itu lagi,” kata Agustinus sambil menatapnya.“Rahasia apa, sih? Saya tidak punya rahasia apa pun,” balas Hans sembari beranjak dari kursi kerja dan menghindar dari tatapan maut mereka. Hans berusaha hendak kabur, tapi teringat dengan janjinya bahwa kabur dari masalah bukanlah solusi, melainkan memperparah keadaan.“Saya mendengar semuanya, Pak di ruangan Ibu Abigail!” sahut Tiwi dengan intonasi penekanan.Darah Hans seolah berhenti mengalir saat mendengar perkataan Tiwi. Ia kaget bukan main bahwa Tiwi mendengar semua percakapannya dengan istri dari pemilik perusahaan pangan.Hans memejamkan mata dengan mengatur napas untuk tetap tenang dan mencoba untuk memberikan pengertian untuk mereka.“Kamu mengikuti saya?” tanya Hans sambil berbalik badan dan menatap lamat ke arah Tiwi.Tiwi berdir

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   134. Mengungkapkan Semuanya di Depan Rekan Timnya

    Hans tersenyum. “Saya sudah pernah menikah, tapi pernikahan saya gagal.”“Tapi, tidak terlihat seperti pria pernah menikah,” celetuk Agustinus.“Jangan tanya masalah pernikahan saya.”Hans meminta kepada rekan tim untuk tidak menanyakan masalah pribadinya.Hampir semua rekan tim mengangguk kecuali, Tiwi yang sedari tadi membisu dan merengut. Dia terlihat memikirkan sesuatu.“Apakah mantan istri bapak adalah Mbak Sandria?” tanya Tiwi menembak langsung ke Sandria.Keheningan dibubarkan oleh pertanyaannya hingga menoleh ke arah Hans dan menatap lamat disertai dengan posisi duduk semula.Lagi dan lagi, mereka penasaran dengan jawaban Hans.Hans memperhatikan rekan timnya satu per satu sambil menelan air saliva. Tiwi menyadari sikap marah dan kesalnya terhadap Sandria dan Adnan saat menyelidiki kasus penggelapan dana. “Apakah yang dikatakan oleh Tiwi benar, Pak?” tanya Agustinus menekan.Hans mengusap bibir secara perlahan sambil menghela napas panjang. Ia harus menjawab pertanyaan dari m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   135. Niat yang Berubah

    “Astaga. Jadi, Bapak tidak masuk beberapa minggu melakukan perawatan luka dan operasi?” tanya Mira dengan intonasi penekanan.“Betul. Saya harus melakukan ini untuk rencana ke depannya nanti.”“Astaga.”“Wajah yang kalian lihat sekarang adalah wajah saya yang sesungguhnya dan sudah saatnya beraksi untuk menangkap banyak orang yang melakukan kejahatan.”“Siap, Pak.”“Tolong jaga rahasia ini, ya.”“Iya, Pak. Kami bisa menjaga rahasia.”Hans tersenyum saat mendengar bahwa mereka bisa menyimpan dan menjaga rahasia penting. Ia mempercayai mereka untuk menjaga semua yang dimiliki olehnya. Hans duduk di samping Komar sembari membuka catatan hasil audit. Adnan sudah dinyatakan bersalah dan diberhentikan secara tidak hormat beserta timnya, tetapi siapa pun yang berada di dekatnya tidak akan membiarkan Adnan dijerat hukuman penjara.“Pak Adnan sudah diberhentikan bekerja di sini dan dinyatakan bersalah oleh ibu Abigail, tetapi ada seseorang yang menginginkan atau berusaha dia tidak dijatuhi hu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   136. Informasi Markas Terbaru

    “Sepuluh menit lagi saya tiba di lokasi.”“Baik, Hans.”Hans mengakhir panggilan keluar ke Carlos tanpa memberitahu apa pun kepadanya tentang ia mengajak pasukan untuk berlatih menembak. Mereka harus dibekali ilmu menembak untuk bertempur menghadapi musuh yang sangat licik dan membahas strategi untuk mengungkapkan pelaku kejahatan.Beberapa menit berlalu, Hans tiba di restoran barat dekat museum kapal dan berpapasan dengan rekan timnya.Hans dan mereka keluar mobil dan sama-sama menuju pintu masuk restoran hingga langkah mereka terhenti saat melihat fisik mobil mewah ketua timnya. “Keren,” celetuk Tiwi melongo sambil melirik mobil mewahnya.“Mobil dan pemiliknya sama-sama keren dan cakep,” imbuh Mira yang takjub dengan fisik mereka.“Ayo, masuk.”Hans mempersilakan mereka masuk ke restoran dan memasuki ruangan rapat yang cukup besar dengan meja panjang untuk membahas strategi untuk menangkap dan melakukan hal yang sama kepada mereka. Hal itu yang diinginkan oleh Hans dan harus terw

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   137. Penjelasan Kronologi Kejadian

    “Dia menghubungi seseorang dan transaksi dengan seseorang. Aku punya beberapa video yang menunjukkan pria itu bertransaksi dengan banyak orang.”“Saya mau melihat video itu sekarang juga.”Semua rekan tim menatap sambil mengangguk memohon kepada Carlos untuk menunjukkan salah satu video dari rekaman yang pernah diambil olehnya saat menyelidiki markas bertato kepala tengkorak dan bulan bintang. Carlos menghabiskan makanannya terlebih dahulu lalu meminum dan menghela napas panjang. Dia tidak bisa menolak permintaan seseorang yang ingin tahu tentang bukti yang telah didapatkan olehnya.“Tapi, jangan terkejut dengan sebuah video yang akan saya tunjukkan secara random, ya,” pesan Carlos.“Kenapa? Ada apa? Apakah ada adegan yang menggairahkan?” tanya Agustinus bercanda.“Ada seseorang yang mungkin kalian kenal kecuali anak dari Pak Rashid Omar Nadim.” Carlos menjawab pertanyaan dari Agustinus sambil mengambil handphone.Carlos meletakkan handphone di meja restoran setelah menemukan video y

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   138. Pembahasan Rencana

    “Betul. Kalian pasti sudah tahu siapa Alan. Dia adalah seorang Jurnalis yang dikenal keberaniannya dalam meliputi berita dan menulis artikel sesuai fakta tanpa melebihkan atau mengurangi.”“Kalau Alan sampai diberhentikan secara tidak hormat artinya dia menulis kematian Raja bisnis secara fakta dan memiliki bukti yang akurat?” Tiwi mencoba untuk menganalisis dari bukti yang didiskusikan.“Betul. Saya sudah bertemu dengannya dan mengonfirmasi bahwa tulisan itu benar adanya. Dia juga punya salinan artikel tentang itu.”“Jika itu benar maka banyak orang yang mengejarnya untuk menyita bukti agar tidak ada bukti lagi yang ada padanya sehingga siapa pun yang berhubungan dengan kematian Pak Cody terbebas dari jeratan hukum, dong?” imbuh Mira nada protes.Hans mengangguk membenarkan kalimat pernyataan Mira dari hasil analisa yang dibicarakan olehnya. “Dia sudah aman sekarang.”“Apa langkah selanjutnya?” tanya Carlos serius sambil menatap tajam.“Saya sudah mengirim semua informasi ke surel d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status