Home / Urban / Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan / 107. Hasil dari Kerja Keras

Share

107. Hasil dari Kerja Keras

Author: Angdan
last update Last Updated: 2024-11-08 14:03:17

Enam pengawal Abigail mengeluarkan Adnan dan timnya dari perusahaan secara paksa. Pengawal lain membawa barang mereka dan diberikan kepadanya.

Pemandangan Adnan bersama tim Auditnya dikeluarkan dan diusir secara tidak hormat menarik perhatian seluruh karyawan yang menunggu jawaban sosok pelaku kejahatan penggelapan dana di perusahaan pangan terbesar dan ternama di negerinya.

Semua berbisik satu sama lain dengan menyipitkan mata dan memperhatikan mereka dengan sinis.

“Aku gak menyangka ternyata Pak Adnan pelaku dari penggelapan dana perusahaan ini.”

“Iya, padahal dia adalah anak dari keluarga pebisnis elektronik.”

“Bagaimana bisa dia bisa menggelapkan dana perusahaan? Apakah dia kekurangan uang padahal orang tuanya kaya?”

“Uangnya mungkin buat foya-foya atau bermain dengan perempuan.”

“Ssst, dia sudah punya istri.”

“Apakah istrinya tahu, ya? Kasihan istrinya.”

“Wah, Wulan terlibat juga.”

“Jelas, dia adalah pacarnya pasti membantu untuk melancarkan aksi yang laki.”

“Aku gak sabar ada b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   108. Berita Palsu Penyebar Fitnah

    Rekan kerja tim Hans menggeleng cepat saat Abigail mengajukan pertanyaan tentang Misternot yang dibahas oleh Adnan dan Naufal di ruangan rapat. Hanya Hans yang mengetahui sosok Misternot untuk sementara.“Apakah tidak ada yang tahu tentang Misternot?” tanya Abigail sekali lagi.“Maaf, Bu, kami belum tahu,” jawab Mira sopan.“Yakin?”Rekan kerja tim Hans saling melempar pandangan dengan mengangkat kedua pundaknya. Mereka belum mengetahui sosok Misternot. “Mungkin Pak Lee yang tahu, Bu.”“Apakah Anda tahu sosok Misternot?”“Saya tidak tahu, Bu. Kami masih proses pencarian siapa dia.” Hans berbohong.“Ah, baiklah. Kalian harus cari tahu siapa dia karena jika tidak maka bertindak cepat untuk mengakses website gelap.”“Tenang saja, Bu. Website gelap itu sudah diblokir,” balas Hans santai yang membuat semua rekan kerjanya menoleh dengan membulatkan bola mata.Pemblokiran website gelap tidak ada dalam diskusi tadi pagi. Dia hanya menunjukkan hak akses yang dimiliki oleh Adnan dan siapa saj

    Last Updated : 2024-11-09
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   109. Dihapus Permanen dan Menjadi Bayangan

    “Aku tutup dulu.”Hans mengakhiri panggilan keluar kepada Carlos sambil menelan air saliva. Ia tidak percaya bahwa Adnan mengeluarkan cara pembalasan yang licik dan semuanya berupa kebohongan hingga membuat senyuman miring keluar.Adnan bukanlah pria pemberani dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia masih beruntung tidak dimasukkan ke dalam penjara oleh ibunya. “Apakah kalian lupa bahwa wajah Pak Adnan tidak seperti itu saat keluar dari kantor ini?” cecar Hans dengan santai.Setelah bertanya seperti itu kepada rekan kerja, ia pergi meninggalkan resepsionis menuju ruang kerjanya. Hans baru saja tiba di meja dan menarik napas didatangi oleh rekan timnya dengan bola mata yang membulat. “Ada apa? Apakah semua ini karena berita di televisi?” tanya Hans santai sambil membuka laptop.“Iya. Kita tidak terima kalau kamu difitnah seperti itu.”“Biarkan dia mau bertindak apa nanti kebenaran akan terungkap sendiri.”“Tapi, dia menggunakan media, Lee. Artinya seluruh dunia mengenal wajahmu

    Last Updated : 2024-11-09
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   110. Jalan Terang Bersama Tim

    “Kata teman kuliah saat saya berkonsultasi dengannya, dia bilang bahwa rumah sistem yang terdiri dari biodata diri itu bisa dimasukkan dua nomor identitas, tapi salah satu nomor itu bukan dijadikan utama sehingga saat orang lain memasukkan nama Sandria yang keluar nomor identitas yang sesungguhnya, tapi saat pembuatan akun sebuah website gelap, pelaku memasukkan nomor identitas yang bukan utama atau bisa disebut dengan bayangan.”Wajah rekan kerja terlihat bingung dengan penjelasannya terkait nomor identitas bayangan, tetapi bisa muncul nama yang sama. Semua bisa dilakukan dengan kecurangan ketika pelaku memesan untuk menghapus nama dari pemilik nomor identitas yang ada pada website gelap tersebut. “Tunggu, otakku masih loading,” kata Komar sambil memijat keningnya. “Apakah maksudmu adalah seseorang meminta karyawan teknologi di perusahaan itu menghapus nama yang sesungguhnya dari nomor identitas bayangan itu?” tanya Agustinus menembak tuduhan paling buruk.“Betul. Teman kuliah saya

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   111. Perubahan Rencana

    “Jika dia seorang pebisnis biasanya sibuk setiap hari, tapi entah apa yang disibukkan olehnya.”“Ada jadwal khusus yang dimiliki oleh Pak Rashid di hari minggu bermain golf bersama rekannya, termasuk ahli waris Tuan muda,” imbuh Haedar.Hans menuju meja ibu yang terdapat kalender yang menunjukkan tanggal sekarang dan harinya. Hari ini merupakan hari Jumat.Jika ia menunggu hari Minggu tiba maka kelamaan.“Ada apa, Tuan muda?”“Aku membutuhkan kartu keluarga mereka.”“Untuk apa?” tanya Abigail menekan sambil menatapnya lamat.“Ada sesuatu yang harus kulakukan untuk mengungkap semuanya, Bu.”Semua orang dalam ruangan CEO membisu dengan saling melempar pandangan. Hans tampak melupakan sesuatu dan teringat dengan sesuatu dalam sebuah acara penting yang bergengsi di luar negeri. “Tuan melupakan jadwal penting selain mengurus pekerjaan,” kata Haedar yang membuyarkan kebisuan ruangan lebar dengan desain marmer motif berwarna abu-abu semi gelap dengan garis berwarna hitam.“Jadwal penting?”

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   112. Penugasan Khusus Kepada Pengawal

    “Aku hanya menebak saja dan sering menonton film di bioskop,” kilah Hans sambil menyengir.“Kirain kamu punya hubungan dengannya atau kenal dengan Sandria.”Hans hanya tersenyum miring saat Mira membalas perkataannya.Ia tidak akan pernah mengungkapkan siapa dirinya di depan rekan kerjanya karena semua hanyalah masa lalu yang harus dilupakan tanpa harus diingat kembali. Namun, Hans tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka kepadanya sehingga rasa membalas dendam semakin memuncak. Acara bergengsi di Paris merupakan kesempatan baginya untuk membalas dendam. Bahkan, ia berencana untuk menggunakan wajah aslinya di depan banyak orang. “Saya pulang dulu dan kalian beristirahatlah dengan tenang. Jangan gegabah dalam bertindak dan jika terjadi sesuatu hubungi saya.”“Baik, Pak Lee.”Hans merasa lega saat berdiskusi dengan timnya tentang pekerjaan untuk mengungkapkan siapa sosok Misternot. Misternot tidak hanya terlibat dalam penggelapan dana saja. Dia juga terlibat dalam kasus pembunuh

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   113. Mapping Penugasan Khusus

    “Saya tidak pernah tidur dengan wanita mana pun, Tuan muda.”“Baiklah.”Hans mengambil satu kotak pengaman dari laci lemari lalu diberikan kepada Arman.Arman melotot saat melihat alat kontrasepsi di tangan majikannya dan diberi olehnya.“Tuan muda memakai ini?”“Selama di luar negeri, aku memakai ini untuk tidur dengan wanita yang menjadi targetku.”“Jadi, tugas khusus untukku adalah tidur dengan seorang wanita?” tanya Arman bergetar.“Apakah kamu punya seorang wanita yang hatinya harus dijaga agar bisa mendapatkan kepercayaan darinya?” Hans bertanya kembali sebelum menjawab pertanyaannya.“Dulu ada, tapi sekarang tidak ada dan masih berusaha untuk mendekat dengan salah satu wanita yang akan kujadikan istri.”Hans tersenyum lebar sambil merangkul dari Arman dan menepuk lengannya. Ia menghargai pemikiran dan perbuatannya sehingga menimbulkan banyak pertanyaan sebelum melakukan tugas khusus. Seorang wanita yang menjadi target untuknya adalah wanita yang sangat menyukai tidur dengan pr

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   114. Bukti Baru Telah Terkirim

    “Iya, Tuan muda. Nyonya besar sedang berbicara dengan pemilik brand ternama di dunia untuk mewujudkan keinginan Tuan muda, tapi tidak hanya itu, mereka juga membicarakan tentang investor.”“Syukurlah.”Kebisuan seorang ibu ternyata memiliki makna yang berarti. Ibu tidak akan pernah mengatakan iya sebelum mendapatkan kepastian dari penyelenggara acara sehingga mengeluarkan kalimat penegasan untuknya.“Saya pamit menjemput ibu dulu, Tuan muda.”“Silakan, Pak.”Hans mengunci pintu kamarnya. Ia makan makanan yang telah disiapkan di dalam kamarnya sembari membuka laptop untuk membaca informasi yang didapatkan oleh Haedar terkait masa lalu dari pemilik dan pejabat tinggi di berbagai perusahaan media yang memblokir akses ibu untuk meminta keadilan.Ia membuka pintu kaca yang menampakkan pemandangan kota Paris dengan menara Eiffel yang bisa dilihat dari kamarnya. Langit kota yang cerah dengan udara yang sejuk dan dingin membuat suasana kamarnya semakin lengkap karena ia rindu dengan masa kul

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   115. Notifikasi yang Mencengangkan

    Sandria berada di seberang Hans sambil berjalan bersama dengan keluarga dan suaminya yang baru. Mereka terlihat bahagia dan kedinginan bak tidak memiliki beban hidup sama sekali.“Nyonya Sandria cantik sekali, Tuan muda.”Hans hanya terdiam dan melanjutkan langkahnya sambil memasukkan kedua tangan di kantong jaket tebalnya. Hans dan Arman berbelok ke arah kiri untuk menghindari berpapasan dengannya dan perselisihan di antara mereka.“Kenapa Tuan muda diam saja?” “Jika kamu sudah melihatnya maka ubahlah senyuman itu menjadi banyak kalimat dan tangisan,” jawab Hans ketus.“Baik, Tuan muda,” balas Arman sambil menatap Hans bingung.Arman hanya menuruti perintah dari majikannya tanpa banyak bicara. “Saya boleh tanya satu hal, Tuan muda?”Hans terus melangkah seraya menikmati bangunan tinggi dengan desain klasik di sekitarnya dan dipenuhi oleh banyak orang berjalan kaki dan bersepeda.Ia disuguhkan pemandangan sepasang kekasih sedang berkecupan di pinggir jalan hingga bagian tepi Menara

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   156. Halaman demi Halaman Terbuka

    “Dia adalah mantan kekasih Adnan yang ditinggal demi Nyonya Sandria karena harta yang berlimpah dan mendengar akan dijadikan sebagai Raja saat orang tuanya bekerja sama dengan Pak Rashid Omar Nadim.” Pengawal pribadi Hans menjelaskan dengan lembut. Hans mengernyitkan dahi sambil menatap lamat. “Seorang wanita yang kukencani demi menipu adalah wanita yang ahli dalam hal begituan dan berpura-pura polos?”Pengawal pribadinya mengangguk pelan dengan menundukkan kepala.“Apakah dia tidak pernah berhubungan lagi dengannya?”“Tidak pernah, sejak ditinggalkan oleh Adnan dalam kondisi mengandung, ibu sakit dan dia lebih memilih menggugurkan kandungannya.”“Bagaimana bisa kamu berhubungan dengannya sampai mengetahui informasi tentang kehidupannya secara detail?” tanya Hans penasaran.Bola mata dia terbelalak saat diberi pertanyaan mudah dengan bibir mengatup. Bola mata bergerak ke arah mana pun dan mengeluarkan keringat dingin di dahi.Tatapan dan pergerakan tangan yang saling mengusap sambil

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   155. Terekam yang Menegangkan

    “Benda berwarna hijau yang kamu lihat di atas mesin bergerak menuju mesin besar adalah buah hijau yang berbentuk seperti rambutan,” jelas Hans pelan.“Lalu?”“Buah itu mengandung zat adiktif yang bisa membuat pengguna atau siapa pun yang pernah memakannya menjadi ketergantungan. Buah itu dimanfaatkan oleh mereka dan dimanfaatkan sebagai sumber cuan dengan dalil obat penyembuh setres.” Hans menerangkan kepada Carlos secara perlahan.Hans melangkah dengan penglihatan waspada di sekitarnya untuk melindungi diri dari serangan berbagai arah dan memastikan bahwa identitasnya aman.Ia tidak luput mengambil cara kerja di sebuah laboratorium milik Rashid dan Ayah Adnan dari awal hingga proses produksi. “Siapa kalian?!” sentak nada bariton di belakang Hans.Hans belum selesai merekam semua aktivitas di dalam laboratorium telah kedatangan seorang pria bernada bariton keras dan berat. Sontak, ia mematikan dan menyimpan rekaman itu lalu handphone dimasukkan ke bagian kantong jaket. Hans dan Car

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   154. Petunjuk Titik Terang

    Semua menoleh ke arah Alan sambil menunggu jawabannya. Hans berharap semua yang dikatakan mereka adalah benar.“Mereka adalah salah satu orang yang menghampiriku dengan meminta bukti yang kumiliki. Perkataan Adnan benar, Ajudan dia hendak membunuhku, tetapi niat itu diurungkan dan memilih melanggar perintah dari atasannya dengan membuat perjanjian di antara mereka.”“Perjanjian apa itu?” tanya Hans menekan.“Aku juga tidak tahu perjanjian apa yang mereka bicarakan karena bicara di luar rumahku.”Hans mengalihkan pandangannya ke arah lantai dengan mengingat rekaman yang dijeda olehnya. Adnan berkata bahwa Ajudannya yang menghentikan pembunuhan terhadap Alan, apakah dia memiliki sisi sadar dalam membunuh seseorang atau ada sesuatu di balik itu semua?Semua berkaitan dengan kematian Cody Ruth dan adiknya. Ajudan dan Adnan menemui Alan dengan meminta bukti dimiliki oleh Alan. Hans mendapat titik terang berupa petunjuk dari rekaman video. Ia memutar rekaman itu kembali dan mendengarkan

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   153. Kode dari Sebuah Rekaman

    Abigail terdiam saat ditembak pertanyaan tentang Rashid dirawat di rumah sakit. Hans tersenyum miring sambil menghela napas dan menggeleng pelan. “Ibu tahu.”Hans hendak membuka pintu ruangan Abigail terhenti dengan tangan mungil yang sudah tidak muda lagi dan jemari dipenuhi oleh perhiasan yang melingkar di sana.Bola mata Hans merayap perlahan ke arah ibunya. Ia menatap lamat dengan mulut tertutup lalu menyingkirkan tangan ibunya perlahan. “Aku tidak ingin membahas dia lagi.” Hans menolak secara halus.Tatapan Abigail menunjukkan ada sebuah rahasia yang harus diberitahu kepadanya. Namun, jika itu membahas Rashid maka tidak ingin lagi mendengar dan memperhatikannya.Kedua kali hendak membuka pintu, lagi dan lagi pandangannya teralihkan dengan perkataan ibunya.“Penyakit ibu tidak sembuh.”Hans menyingkirkan tangan dari pegangan pintu. “Apa maksudnya?”“Operasi kemarin berjalan lancar, tapi tidak bisa mengangkat akarnya karena sudah menyebar di beberapa anggota tubuh ibu. Ibu memin

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   152. Ancaman Hans Pada Rashid

    “Kenapa terkejut seperti itu, Pak? Apakah bapak mengenal saya?” tanya Hans meledek dengan senyuman iblisnya yang memperhatikan tubuh Rashid yang tampak sehat bugar.“Tidak. Saya tidak mengenalmu.” Rashid terbata-bata dan berusaha menghindar kontak mata darinya. Lagi dan lagi, kebiasaan keluarga Rashid ketika berbuat salah atau menyembunyikan sesuatu maka berpaling dari lawan bicaranya dan berusaha menutupi apa pun yang diketahui olehnya. Ciri khas itu sudah dipelajari olehnya, sama halnya ketika dia menyuntikkan benda cair ke dalam tubuhnya lalu kolaps hingga dipanggil oleh Dokter yang menanganinya. Dokter yang menangani Rashid adalah dokter yang bekerja di rumah sakit Internasional dan telah berbicara yang sesungguhnya bahwa dia kecanduan obat terlarang sehingga membuka bisnis demi melancarkan pengedaran obat terlarang.“Sungguh? Bukankah Anda mengenal saya, Pak Rashid Omar Nadim?” tanya Hans santai sambil melangkah mendekatinya. Rashid menjauh perlahan dengan kedua tangan yang m

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   151. Kenyataan yang Berbeda di Balik Layar

    Hans duduk di depan kamar VIP yang jaraknya dua dari kamar Rashid Omar Nadim. Ia bersandar di dinding sambil bermain handphone dan mendengarkan pembicaraan mereka. Sandria tertawa dengan seorang pria yang terlihat seperti Ryan. Ia berusaha fokus terhadap pembicaraan mereka yang terdengar samar.“Ayah sungguh luar biasa.”“Saat mengetahui liputan dari Alan seorang Jurnalis handal yang terpercaya di negara ini, langsung bertindak,” kata Sandria sambil menepuk pundak pria itu. Hans terus menundukkan kepala dengan sibuk di layar handphone sembari berpura-pura menghubungi keluarga yang berada di dalam kamar itu. Mata Hans tidak luput dari pandangan ke arah Sandria dan pria itu. Senyuman Sandria masih terlihat sumringah dan tidak menunjukkan kesedihan sama sekali. Hans perlahan mengarahkan handphone ke Sandria dan pria itu untuk merekam kegiatan dan pembicaraannya. Namun, Sandria menyadari aktivitas Hans yang sengaja merekam perkataan dan aktivitasnya. Ia menggerakkan handphone ke sega

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   150. Liputan dan Berita yang Menggemparkan

    “Saya masih berpegang teguh dengan pendirian apa pun itu. Walaupun pernah memiliki hubungan dengan saya.”“Lalu, apa penilaian bapak terkait hal ini? apakah semuanya akan berhubungan secara kebetulan atau sudah direncanakan oleh mereka hingga tidak menyelidiki kasus kematian Pak Cody, Raja bisnis. Semua dunia akan membicarakan berita ini.” Agustinus menekan.Hans membisu lalu meminum minum kopi dingin sambil menghela napas panjang.Ia tidak bisa menilai sebelum mengamati, mengetahui dan menganalisis hasil yang didapatkan dari usahanya bersama rekan tim. Musuh yang dihadapi oleh Hans bukanlah musuh kelas bawah, melainkan mereka adalah musuh kelas kakap. Musuh yang memiliki banyak orang yang digunakan untuk menghabisi nyawa seseorang.Semua yang didapat olehnya seperti kebetulan dan atau bisa dikatakan dengan satu kata, yaitu takdir. Takdir yang mempertemukan Hans dengan keluarga Rashid dan Adnan yang memiliki niat buruk kepada keluarganya saat bertemu dengan seorang pria di London y

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   149. Beraksi Dengan Strategi

    Tono mengangguk sambil tersenyum lebar. Semua menatap khawatir ke Tono yang berkorban untuk mencari tahu informasi penembak jitu ke dalam kandang yang berbahaya.“Maaf, Pak, Pak Tono lebih baik datang ke rumah Adnan saat saya melakukan liputan dengan alat yang dipasang karena ingin tahu ekspresi mereka ketika membahas malam tragis dan menyebut nama mereka.” Alan memberi saran kepada Pak Tono. Tono menoleh ke arah Hans dengan menatap lamat lalu Hans mengangguk. “Baiklah. Semangat,” kata Tono sambil mengepalkan tangan erat dan menggerakkannya dari atas ke bawah dengan senyuman lebar.Semua rekan tim mengikuti gerakan dia dengan senyuman lebar. “Aku sela,” potong Carlos.“Ada apa?” tanya Hans santai.“Kamu tadi bilang kalau ibu Abigail dan Pak Haedar mengawasi Alan yang meliput di depan hotel mewah, kan?” tanya Carlos menekan sambil mengusap dagu.“Iya. Kenapa?”“Sebaiknya, jangan. Jangan membawa ibumu ke hotel mewah karena mereka akan tahu keberadaannya.”“Lalu?” tanya Hans dengan in

DMCA.com Protection Status