Home / Urban / Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan / 108. Berita Palsu Penyebar Fitnah

Share

108. Berita Palsu Penyebar Fitnah

Author: Angdan
last update Last Updated: 2024-11-09 10:19:10

Rekan kerja tim Hans menggeleng cepat saat Abigail mengajukan pertanyaan tentang Misternot yang dibahas oleh Adnan dan Naufal di ruangan rapat.

Hanya Hans yang mengetahui sosok Misternot untuk sementara.

“Apakah tidak ada yang tahu tentang Misternot?” tanya Abigail sekali lagi.

“Maaf, Bu, kami belum tahu,” jawab Mira sopan.

“Yakin?”

Rekan kerja tim Hans saling melempar pandangan dengan mengangkat kedua pundaknya. Mereka belum mengetahui sosok Misternot.

“Mungkin Pak Lee yang tahu, Bu.”

“Apakah Anda tahu sosok Misternot?”

“Saya tidak tahu, Bu. Kami masih proses pencarian siapa dia.” Hans berbohong.

“Ah, baiklah. Kalian harus cari tahu siapa dia karena jika tidak maka bertindak cepat untuk mengakses website gelap.”

“Tenang saja, Bu. Website gelap itu sudah diblokir,” balas Hans santai yang membuat semua rekan kerjanya menoleh dengan membulatkan bola mata.

Pemblokiran website gelap tidak ada dalam diskusi tadi pagi. Dia hanya menunjukkan hak akses yang dimiliki oleh Adnan dan siapa saj
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   109. Dihapus Permanen dan Menjadi Bayangan

    “Aku tutup dulu.”Hans mengakhiri panggilan keluar kepada Carlos sambil menelan air saliva. Ia tidak percaya bahwa Adnan mengeluarkan cara pembalasan yang licik dan semuanya berupa kebohongan hingga membuat senyuman miring keluar.Adnan bukanlah pria pemberani dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia masih beruntung tidak dimasukkan ke dalam penjara oleh ibunya. “Apakah kalian lupa bahwa wajah Pak Adnan tidak seperti itu saat keluar dari kantor ini?” cecar Hans dengan santai.Setelah bertanya seperti itu kepada rekan kerja, ia pergi meninggalkan resepsionis menuju ruang kerjanya. Hans baru saja tiba di meja dan menarik napas didatangi oleh rekan timnya dengan bola mata yang membulat. “Ada apa? Apakah semua ini karena berita di televisi?” tanya Hans santai sambil membuka laptop.“Iya. Kita tidak terima kalau kamu difitnah seperti itu.”“Biarkan dia mau bertindak apa nanti kebenaran akan terungkap sendiri.”“Tapi, dia menggunakan media, Lee. Artinya seluruh dunia mengenal wajahmu

    Last Updated : 2024-11-09
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   110. Jalan Terang Bersama Tim

    “Kata teman kuliah saat saya berkonsultasi dengannya, dia bilang bahwa rumah sistem yang terdiri dari biodata diri itu bisa dimasukkan dua nomor identitas, tapi salah satu nomor itu bukan dijadikan utama sehingga saat orang lain memasukkan nama Sandria yang keluar nomor identitas yang sesungguhnya, tapi saat pembuatan akun sebuah website gelap, pelaku memasukkan nomor identitas yang bukan utama atau bisa disebut dengan bayangan.”Wajah rekan kerja terlihat bingung dengan penjelasannya terkait nomor identitas bayangan, tetapi bisa muncul nama yang sama. Semua bisa dilakukan dengan kecurangan ketika pelaku memesan untuk menghapus nama dari pemilik nomor identitas yang ada pada website gelap tersebut. “Tunggu, otakku masih loading,” kata Komar sambil memijat keningnya. “Apakah maksudmu adalah seseorang meminta karyawan teknologi di perusahaan itu menghapus nama yang sesungguhnya dari nomor identitas bayangan itu?” tanya Agustinus menembak tuduhan paling buruk.“Betul. Teman kuliah saya

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   111. Perubahan Rencana

    “Jika dia seorang pebisnis biasanya sibuk setiap hari, tapi entah apa yang disibukkan olehnya.”“Ada jadwal khusus yang dimiliki oleh Pak Rashid di hari minggu bermain golf bersama rekannya, termasuk ahli waris Tuan muda,” imbuh Haedar.Hans menuju meja ibu yang terdapat kalender yang menunjukkan tanggal sekarang dan harinya. Hari ini merupakan hari Jumat.Jika ia menunggu hari Minggu tiba maka kelamaan.“Ada apa, Tuan muda?”“Aku membutuhkan kartu keluarga mereka.”“Untuk apa?” tanya Abigail menekan sambil menatapnya lamat.“Ada sesuatu yang harus kulakukan untuk mengungkap semuanya, Bu.”Semua orang dalam ruangan CEO membisu dengan saling melempar pandangan. Hans tampak melupakan sesuatu dan teringat dengan sesuatu dalam sebuah acara penting yang bergengsi di luar negeri. “Tuan melupakan jadwal penting selain mengurus pekerjaan,” kata Haedar yang membuyarkan kebisuan ruangan lebar dengan desain marmer motif berwarna abu-abu semi gelap dengan garis berwarna hitam.“Jadwal penting?”

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   112. Penugasan Khusus Kepada Pengawal

    “Aku hanya menebak saja dan sering menonton film di bioskop,” kilah Hans sambil menyengir.“Kirain kamu punya hubungan dengannya atau kenal dengan Sandria.”Hans hanya tersenyum miring saat Mira membalas perkataannya.Ia tidak akan pernah mengungkapkan siapa dirinya di depan rekan kerjanya karena semua hanyalah masa lalu yang harus dilupakan tanpa harus diingat kembali. Namun, Hans tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka kepadanya sehingga rasa membalas dendam semakin memuncak. Acara bergengsi di Paris merupakan kesempatan baginya untuk membalas dendam. Bahkan, ia berencana untuk menggunakan wajah aslinya di depan banyak orang. “Saya pulang dulu dan kalian beristirahatlah dengan tenang. Jangan gegabah dalam bertindak dan jika terjadi sesuatu hubungi saya.”“Baik, Pak Lee.”Hans merasa lega saat berdiskusi dengan timnya tentang pekerjaan untuk mengungkapkan siapa sosok Misternot. Misternot tidak hanya terlibat dalam penggelapan dana saja. Dia juga terlibat dalam kasus pembunuh

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   113. Mapping Penugasan Khusus

    “Saya tidak pernah tidur dengan wanita mana pun, Tuan muda.”“Baiklah.”Hans mengambil satu kotak pengaman dari laci lemari lalu diberikan kepada Arman.Arman melotot saat melihat alat kontrasepsi di tangan majikannya dan diberi olehnya.“Tuan muda memakai ini?”“Selama di luar negeri, aku memakai ini untuk tidur dengan wanita yang menjadi targetku.”“Jadi, tugas khusus untukku adalah tidur dengan seorang wanita?” tanya Arman bergetar.“Apakah kamu punya seorang wanita yang hatinya harus dijaga agar bisa mendapatkan kepercayaan darinya?” Hans bertanya kembali sebelum menjawab pertanyaannya.“Dulu ada, tapi sekarang tidak ada dan masih berusaha untuk mendekat dengan salah satu wanita yang akan kujadikan istri.”Hans tersenyum lebar sambil merangkul dari Arman dan menepuk lengannya. Ia menghargai pemikiran dan perbuatannya sehingga menimbulkan banyak pertanyaan sebelum melakukan tugas khusus. Seorang wanita yang menjadi target untuknya adalah wanita yang sangat menyukai tidur dengan pr

    Last Updated : 2024-11-12
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   114. Bukti Baru Telah Terkirim

    “Iya, Tuan muda. Nyonya besar sedang berbicara dengan pemilik brand ternama di dunia untuk mewujudkan keinginan Tuan muda, tapi tidak hanya itu, mereka juga membicarakan tentang investor.”“Syukurlah.”Kebisuan seorang ibu ternyata memiliki makna yang berarti. Ibu tidak akan pernah mengatakan iya sebelum mendapatkan kepastian dari penyelenggara acara sehingga mengeluarkan kalimat penegasan untuknya.“Saya pamit menjemput ibu dulu, Tuan muda.”“Silakan, Pak.”Hans mengunci pintu kamarnya. Ia makan makanan yang telah disiapkan di dalam kamarnya sembari membuka laptop untuk membaca informasi yang didapatkan oleh Haedar terkait masa lalu dari pemilik dan pejabat tinggi di berbagai perusahaan media yang memblokir akses ibu untuk meminta keadilan.Ia membuka pintu kaca yang menampakkan pemandangan kota Paris dengan menara Eiffel yang bisa dilihat dari kamarnya. Langit kota yang cerah dengan udara yang sejuk dan dingin membuat suasana kamarnya semakin lengkap karena ia rindu dengan masa kul

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   115. Notifikasi yang Mencengangkan

    Sandria berada di seberang Hans sambil berjalan bersama dengan keluarga dan suaminya yang baru. Mereka terlihat bahagia dan kedinginan bak tidak memiliki beban hidup sama sekali.“Nyonya Sandria cantik sekali, Tuan muda.”Hans hanya terdiam dan melanjutkan langkahnya sambil memasukkan kedua tangan di kantong jaket tebalnya. Hans dan Arman berbelok ke arah kiri untuk menghindari berpapasan dengannya dan perselisihan di antara mereka.“Kenapa Tuan muda diam saja?” “Jika kamu sudah melihatnya maka ubahlah senyuman itu menjadi banyak kalimat dan tangisan,” jawab Hans ketus.“Baik, Tuan muda,” balas Arman sambil menatap Hans bingung.Arman hanya menuruti perintah dari majikannya tanpa banyak bicara. “Saya boleh tanya satu hal, Tuan muda?”Hans terus melangkah seraya menikmati bangunan tinggi dengan desain klasik di sekitarnya dan dipenuhi oleh banyak orang berjalan kaki dan bersepeda.Ia disuguhkan pemandangan sepasang kekasih sedang berkecupan di pinggir jalan hingga bagian tepi Menara

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   116. Malam Kenikmatan Dunia

    Hans penasaran dengan isi handphone Adnan karena melihat notifikasi dari sebuah nomor yang memberitahu posisinya dalam penanaman saham di perusahaan ayahnya. Apakah keinginan Adnan yang sesungguhnya adalah menguasai saham perusahaan pangan ayah dan merebutnya dari itu?Jika memang benar itu keinginannya maka uang yang diambil olehnya dialihkan ke sana semua.Artinya, uang perusahaan kembali ke perusahaan, tetapi menggunakan nama Hans. Hans memiliki ide untuk menghilangkan nama Adnan dari daftar yang memiliki saham tertinggi di perusahaan ayahnya. Hans mengambil handphone lalu membeli saham di perusahaan pangan ayahnya menggunakan singkatan namanya yaitu RLH. Hans menunggu hasil dari penanaman saham di perusahaan pangan ayahnya. Hans membuka pesan pada handphone Adnan. Ia melihat nama pemilik dan pejabat tinggi tiga perusahaan media untuk meliput dan menyebarkan berita palsu yang tidak dialami olehnya.Hans mengambil bukti dari percakapan di handphone lalu mencatat semua nomor pemi

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status