Share

3. Perintah Widi

Author: Jenjen
last update Last Updated: 2021-07-17 16:03:17

Sesampainya di rumah, Saskia langsung mendudukkan pantatnya di kursi sofa yang ada di ruang tamu. Wajahnya kusut, akibat masih kesal dengan hukuman yang tadi siang baru saja dijalankan bersama sahabat-sahabatnya. Saskia masih tidak terima, karena sebenarnya yang bersalah Yesaya dan sahabat-sahabatnya.

Rumah bernuansa putih itu tampak sepi, karena Saskia hanya hidup berdua bersama Mamanya, yaitu Widi. Papanya sudah meninggal sejak tiga tahun yang lalu. Semenjak meninggalnya Sang Papa, Saskia menjadi terpuruk. Saat itu dirinya baru duduk di bangku kelas delapan SMP.

Tapi, setelah bertemu dengan sahabat-sahabatnya saat kelas sepuluh SMK. Keterpurukan itu hilang karena canda tawa yang sering sahabat-sahabatnya berikan agar seulas senyuman terbit di wajah Saskia. Dan, kebahagiaan Saskia menjadi bertambah. Karena Rey yang sering memberinya perhatian.

Widi, ternyata sudah ada di rumah. Saat melihat Saskia sedang duduk dengan wajah murung di ruang tamu. Widi menghentikan aktivitas memasaknya terlebih dahulu, dan memilih untuk menghampiri anak gadis satu-satunya itu.

"Hai sayang, kamu udah pulang?" sapa Widi.

Saskia menatap ke arah sumber suara. "Iya Ma, tapi aku kesel," jawab Saskia kesal.

Widi mulai mendudukkan pantatnya di samping Saskia, dan membawa anak gadisnya ke dalam dekapan hangatnya. Widi tahu, apa penyebab Saskia murung seperti ini. Sebab tadi saat di kantor, dirinya mendapat pesan dari wali kelas Saskia bahwa Saskia dan sahabat-sahabatnya kembali membuat ulah.

Marah? Tentu sebagai orang tua yang mengetahui anaknya membuat ulah di sekolah, Widi akan marah. Tapi sebisa mungkin wanita berusia sekitar empat puluh lima tahun tersebut menahan emosinya agar tidak pecah, karena tidak ingin membuat anaknya tertekan.

"Mama tahu, pasti kamu kesel karena dihukum sama Bu Natalie 'kan?" tebak Widi.

Kedua bola mata Saskia seketika membulat, dari mana Widi tahu hal itu?Tetapi, kenapa Widi tidak memarahinya? Padahal sebelum-sebelumnya jika Saskia berbuat ulah di sekolah, pasti Widi selalu memarahinya.

"Kamu gak usah kaget, Mama tahu dari Bu Natalie," jelas Widi.

Dalam dekapan Widi, Saskia menengadahkan kepalanya. "M-Mama gak marah?" tanya Saskia terbata.

Senyuman hangat terbit di wajah manis Widi, seorang anak tidak baik jika terus-terusan dimarahi. Karena sifat seorang anak dapat berubah dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Sebagai orang tua yang paham dengan masa muda, Widi pun tahu bagaimana bahagianya jika ada di masa-masa SMK.

Masa SMK adalah masa yang paling indah, di mana anak-anak remaja sedang menikmati masa mudanya. Namun, emosi seorang anak ketika memasuki masa remaja masih labil. Mereka sulit untuk mengendalikan emosinya, dan berakhir dengan keributan.

"Mama gak marah sama kamu, tapi boleh gak Mama kasih perintah sama kamu?" Salah satu alis Widi terangkat.

Anggukan kepala, hanya itu yang dapat Saskia berikan sebagai jawaban. Saat ini gadis berusia tujuh belas tahun itu sedang fokus menunggu, perintah apa yang akan diberikan oleh Widi kepadanya.

Widi mengusap kepala Saskia lembut, kemudian menjawab, "Tolong, kamu berdamai dengan Yesaya dan sahabat-sahabatnya," perintah Widi.

Berdamai, adalah hal yang sulit. Apa lagi jika harus berdamai dengan orang yang statusnya sebagai musuh bebuyutan. Rasanya mustahil jika antara Yesaya dan sahabat-sahabatnya juga Saskia dan sahabat-sahabatnya berdamai. Karena di antara dua kelompok tersebut, pasti tidak akan ada yang mau mengalah.

Raut wajah Saskia terlihat semakin kusut, untuk perintah Widi kali ini tak akan bisa dirinya laksanakan. Sebab jika sudah berdamai, namun di hati masih menyimpan dendam. Itu sama saja dengan bohong, lebih baik tidak usah berdamai.

Perlahan, Saskia melepaskan pelukannya dari tubuh Widi. Lalu, melipat kedua tangannya di depan dada, menghembuskan napasnya secara kasar dan memutar kedua bola matanya malas.

"Ma, aku gak bisa berdamai sama mereka. Karena kalau kita berdamai, pasti aku sama temen-temen aku bakal di injek-injek sama mereka," tolak Saskia.

Widi mengusap punggung Saskia. "Dicoba dulu sayang, pasti kamu bisa berdamai sama mereka. Plis, Mama mohon sama kamu," pinta Widi.

Satu hal yang berat dan tak mungkin bisa Saskia lakukan, kecuali sahabat-sahabatnya sudah setuju, pasti Saskia akan turut setuju. Saat ini dirinya butuh ketenangan untuk mengembalikan moodnya. Masalah yang terjadi sepanjang hari ini, benar-benar membuat Saskia tak bisa mengontrol emosinya.

"Ma, maaf ya. Aku pengen sendiri dulu," ucap Saskia, dengan raut wajah merasa tak enaknya.

Seolah tahu dengan apa yang diucapkan Saskia, Widi pun langsung meninggalkan ruang tamu itu dan melanjutkan kembali aktivitas memasaknya. Sekarang, hanya ada keheningan yang meliputi Saskia. Hanya satu yang dirinya inginkan, yaitu hiburan dan ketenangan.

Entah kenapa satu hari saja tidak ribut dengan Yesaya dan sahabat-sahabatnya tidak bisa. Mengontrol emosi agar tidak meledak, rasanya sesulit melepas kepergian yang kita sayangi. Mungkin, ini salah satu faktor juga karena mereka masih berusia remaja.

"Gue heran deh sama Mama, kenapa si Mama paksa gue untuk berdamai sama kelompok sahabat si cowo nyebelin itu? Padahal, Mama udah tahu sendiri kalo gue benci banget sama mereka," monolog Saskia.

Saskia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa berwarna hitam yang ada di ruang tamu rumahnya. Beberapa kali gadis berusia tujuh belas tahun itu menarik dan menghembuskan napasnya berulang-ulang. Meredam emosinya agar berkurang.

Ketukan pintu utama terdengar, membuat Saskia dengan terpaksa harus membukakan pintu itu. Dengan langkah yang malas dan raut wajah yang semakin kusut. Saskia membukakan pintu itu, dan ternyata sosok Kiesha adalah orang yang datang.

Kedua bola mata Saskia terputar malas. "Apa lo? Mau cari ribut?" kesal Saskia.

"Eh, tenang dulu dong Neng. Aa ke sini, mau balikin pulpen. Tadi kan di sekolah Aa pinjem pulpen Neng Saski." Kemudian, Kiesha menyodorkan sebuah pulpen berwarna hitam berkarakter mickey mouse kepada Saskia.

Saskia menerima pulpen itu secara kasar. "Makasih," ucapnya datar.

Kecantikan Saskia, benar-benar membuat Kiesha terpanah. Lihatlah, saat ini Kiesha malah memandangi wajah Saskia lekat, dan masih berdiam diri tepat di hadapan Saskia. Hal itu tentu saja membuat Saskia merasa sedikit risih.

Tangan Saskia bergerak untuk menoyor kepala Kiesha. "Apa sih lo? Liatin gue mulu, tau lagi badmood," kesal Saskia.

"Badmood kenapa sih Neng?" tanya Kiesha penasaran.

Tidak mungkin jika Saskia harus mengatakan perintah Sang Mama kepada Kiesha. Sebab, dirinya tak mau membuat sahabat-sahabatnya merasa kesal hanya karena perintah Widi. Mungkin, untuk sementara waktu akan dirahasiakan terlebih dahulu oleh Saskia, semua perintah Widi.

Saskia menggelengkan kepalanya. "Gak, gapapa. Udah sana lo pulang ih, rese," geram Saskia.

Cengiran khas tampak di wajah Kiesha, seperti orang yang tak memiliki malu. "Oke, gue balik ya. Sampai ketemu besok di sekolah." Lalu, Kiesha pergi meninggalkan kediaman Saskia.

Hai gaes, apa kabar?

Cerita ini aku buat bukan untuk menjelek-jelekkan atau membandingkan antara dua jurusan ya

Ambil sisi positifnya dari cerita ini ๐Ÿ’

Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian๐Ÿงก

Supaya ramai โค

See you next part ๐Ÿ’œ

Salam literasi ๐Ÿ’™

Related chapters

  • Memories in High Schoolย ย ย 4. Balapan Liar

    Tepat pukul sepuluh malam, Kiesha sampai di rumahnya dengan keadaan selamat. Seperti biasa, Pasha, Papa Kiesha. Sudah menunggu kedatangannya di ambang pintu utama rumah bernuansa abu-abu tersebut. Dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada, Pasha menatap Kiesha dari atas sampai bawah.Melihat ekspresi wajah Pasha yang sudah tidak bersahabat, Kiesha berdecak kesal. Rasanya begitu malas jika harus memasukki rumah rasa neraka di dunia itu, pasti lagi-lagi sebelum memasukki kamar, Kiesha harus melakukan perdebatan dengan Pasha.Dulu, hubungan Pasha dan Kiesha memang baik-baik saja. Tapi semenjak kedatangan Ibu Tiri Kiesha, yaitu Ira. Maka sifat Pasha berubah drastis, jarang memperhatikan sekolah Kiesha, selalu membandingkan Kiesha dengan anak tirinya, yaitu Yesaya. Dan apa yang Kiesha lakukan, di matanya selalu salah.Kiesha berjalan perlahan dengan wajah tak berdosa, menghampiri Pasha. Dan hendak menyalami punggung tangan

    Last Updated : 2021-07-17
  • Memories in High Schoolย ย ย 5. Tantangan Untuk MMA

    Parkiran SMK Angkasa sudah tampak dipenuhi oleh motor, mobil ataupun sepeda milik siswa-siswi yang bersekolah di sana, ataupun milik guru-guru yang mengajar di sana. Sekolah sudah tampak ramai sejak pagi, itulah kebiasaan siswa-siswi SMK Angkasa untuk menghindari pemeriksaan yang dilaksanakan setiap pagi oleh para guru, maupun oleh anggota OSIS.Kebanyakan, siswi yang berangkat lebih pagi. Karena pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan kuku, rok, dan alat make up. Tapi, Kiesha dan sahabat-sahabatnya tidak termasuk ke dalam tipe murid seperti itu. Yesaya dan sahabat-sahabatnya pun sama, mereka berusaha untuk bersikap baik. Agar nama geng mereka dapat terkenal karena sikap baiknya.Saat ini, Yesaya dan sahabat-sahabatnya tengah berkumpul di kantin sekolah. Jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, jadi masih banyak waktu untuk mengobrol dan berbincang-bincang ringan di kantin. Kantin SMK Angkasa bisa dibilang kecil, hanya

    Last Updated : 2021-07-17
  • Memories in High Schoolย ย ย 6. LDK

    Jam istirahat pertama akhirnya telah tiba, bel telah dibunyikan dengan nyaring oleh salah satu guru SMK Angkasa. Para murid menyambut dengan antusias saat mendengar bel tersebut. Di kelas sebelas akuntansi tiga, Kiesha dan sahabat-sahabatnya membentuk sebuah lingkaran besar, dan memakan bekal mereka bersama.Kepala sekolah SMK Angkasa, mewajibkan para muridnya untuk membawa bekal dari rumah. Karena di sekolah ini tidak difasilitasi kantin yang besar, dan banyak pilihan jajanan untuk para muridnya. Selain itu, SMK Angkasa juga menerapkan sistem mengurangi penggunaan sampah plastik.Sehingga para murid dan para guru diwajibkan untuk membawa bekal sendiri dari rumah, tempat makan dan botol minum masing-masing. Lingkungan sekolah SMK Angkasa tampak selalu bersih, bebas dari sampah, dan banyak pepohonan hijau yang tertanam di pinggir-pinggirnya.Kembali lagi kepada Kiesha dan sahabat-sahabatnya, mereka saat ini sedang menghabis

    Last Updated : 2021-07-17
  • Memories in High Schoolย ย ย 7. Ulangan Harian

    Bu Nani, selaku guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas sebelas akuntansi tiga mengadakan ulangan harian mendadak hari Selasa ini. Murid-murid yang mendengar kabar itu sangat shock, bagaimana tidak? Mereka sama sekali belum ada modal untuk mengisi soal ulangan yang akan diberikan nanti. Hanya pasrahlah yang bisa mereka lakukan.Ulangan dibagi menjadi dua sesi, yaitu siswa yang duduknya di meja pertama dan kedua dari pintu terlebih dahulu yang melakukan ulangan. Sementara siswa yang duduk di bangku ketiga dan keempat dipersilahkan agar keluar dari kelas dan diberi kesempatan untuk belajar terlebih dahulu.Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabat mereka mendapat sesi kedua. Senang rasanya, setidaknya masih ada kesempatan agar mereka bisa mendapat nilai yang baik. Lumayan, sebagai pembantu penambah nilai untuk rapot kenaikan kelas nanti.Meskipun Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabatnya dikenal oleh guru karena sering keluar masu

    Last Updated : 2021-07-17
  • Memories in High Schoolย ย ย 8. Cemburu

    Tepat pukul sepuluh malam, Saskia terbangun dari tidurnya karena mendapat telepon dari Jenifer, yang mengatakan bahwa pertandingan MMA antara Rey dan Angga sudah berlangsung. Namun hal yang membuat Saskia panik yaitu karena Jenifer mengatakan bahwa kondisi Rey sudah tidak bisa dikatakan baik lagi.Wajah Rey sangat babak belur, matanya bengkak dan hidungnya mulai mengeluarkan darah, akibat pukulan keras yang terus Angga berikan. Sepertinya Rey tak akan bisa melakukan pertandingan tersebut sampai di ronde dua belas. Sebab kondisinya sangat tak memungkinan agar Rey dapat menyelesaikan pertandingan itu.Doa-doa terus mengalir untuk Rey dari sahabat-sahabatnya. Tapi tetap saja, percuma. Karena jika seseorang yang tak pandai dalam pertandingan MMA, maka bisa habis dipukuli oleh lawannya.Saskia menuruni anak tangga satu persatu dengan cepat, khawatir jika Rey tak akan bisa bangun lagi. Akan tetapi, saat baru saja dirinya sampai

    Last Updated : 2021-07-18
  • Memories in High Schoolย ย ย 9. Kejujuran Saskia

    Mobil ambulans berhenti tepat di depan rumah sakit Citra Medika dengan keadaan selamat. Dua orang suster lelaki dan dua orang suster perempuan mendorong brankar yang di atasnya terdapat tubuh lemah Rey dengan cepat. Brankar itu dimasukkan ke dalam ruang IGD. Tidak ada satupun sahabat Rey yang diijinkan masuk ke dalam ruangan itu, hanya Dokter dan Suster saja yang boleh masuk.Saskia dan ketiga sahabat laki-lakinya duduk di kursi yang tersedia tepat di depan ruang IGD. Mereka semua terus merapalkan doa untuk keselamatan Rey. Air mata Saskia mengalir semakin deras saat pikiran negative kembali menyerang kepalanya. Kiesha yang melihat Saskia menangis, rasanya tak tega.Ingin sekali Kiesha menenangkan Saskia dan membawanya ke dalam dekapan hangatnya. Tapi, Kiesha sekarang sudah tahu bahwa Saskia tidak menyukainya. Dari sikap peduli Saskia kepada Rey, sudah dapat membuktikan bahwa Saskia suka kepada Rey. Walaupun Kiesha belum mendengarnya secar

    Last Updated : 2021-07-18
  • Memories in High Schoolย ย ย 10. Penghapusan Bukti Rekaman CCTV

    Hari Rabu ini, SMK Angkasa diliburkan sebab para guru sedang mengadakan rapat untuk kegiatan LDK nanti. Hal tersebut disambut keantusiasan oleh para murid SMK Angkasa, dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas. Jarang-jarang ada libur dadakan yang diberikan oleh guru, kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk mengistirahatkan otak dari pelajaran yang memusingkan.Sekolah tampak sepi, hanya ada beberapa siswa yang datang ke sekolah, itupun karena membayar iuran bulanan sekolah. Pos satpam tampak sepi, tidak ada yang menunggu. Biasanya ada Pak Mario yang berjaga di sana, tapi mungkin karena hari ini diliburkan. Jadi, Pak Mario dijadwalkan berjaga di pos satpam siang hari.Suasana sekolah yang sepi, dimanfaatkan oleh Yesaya dan sahabat-sahabatnya untuk menjalankan rencana mereka. Yaitu menghapus bukti rekaman CCTV kemarin, saat Pangeran dan Axel memasukkan minuman ke dalam tas Rey. Untung saja mereka ingat dengan CCTV tersebut, coba kalau tida

    Last Updated : 2021-07-19
  • Memories in High Schoolย ย ย 11. Day One LDK (Menangkap Belut)

    Waktu demi waktu berlalu, tanpa terasa kini waktunya bagi para murid kelas sebelas dari jurusan akuntansi dan teater untuk melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Tepat pukul sembilan pagi, enam bus asal SMK Angkasa telah tiba di tempat tujuan, yaitu di Puncak.Hawa dingin menyambut para murid, jaket tebal, sarung tangan juga topi senantiasa mereka pakai. Embun masih tampak menutupi langit pagi, sebab kemarin malam hujan baru saja mengguyur kawasan Puncak. Sehingga tak heran suasana pagi ini di Puncak tertutupi oleh kabut.Para guru mengumpulkan para murid terlebih dahulu di sebuah lapangan berumput hijau, dengan ukuran yang cukup luas. Di sana para murid membentuk beberapa barisan sesuai kelas masing-masing. Ada murid yang menyambut kegiatan LDK ini dengan senang hati, tapi ada juga yang malas.Merasa murid-murid sudah lengkap berkumpul di lapangan, Pak Gino mulai berdiri di depan para murid. Dengan sebuah mick yan

    Last Updated : 2021-07-19

Latest chapter

  • Memories in High Schoolย ย ย 26. Kiesha Meninggal (E N D)

    Kabar duka datang menyelimuti SMK ke kediaman orang tua Kiesha. Para guru mengikuti prosesi pemakaman Kiesha, suasana pemakaman terasa haru, Ira beberapa kali pingsan dan berteriak histeris. Membuat orang-orang sekitar merasa tidak tega melihatnya.Kiesha, sosok yang dikenal sebagai anak baik. Banyak orang yang merasa kehilangan Kiesha, kenapa umur Kiesha harus pendek seperti ini. Padahal, seharusnya remaja seusia Kiesha masih butuh masa depan yang panjang untuk meraih cita-cita mereka kelak.Pemakaman Kiesha telah selesai, kini geng Stranger bersama geng Alastar berkumpul di sebuah cafe. Suasana sedih masih mereka rasakan, sosok yang biasanya selalu ada untuk menengahi keributan, sosok yang selalu membuat suasana cerita. Ke depannya tidak akan mereka lihat lagi, berat rasanya kehilangan orang yang disayangi."Cepet banget ya, Kiesha pergi. Padahal gue masih butuh dia," ucap Ratu dengan intonasi bicara

  • Memories in High Schoolย ย ย 25. Perdamaian

    Di kelas sebelas akuntansi tiga, sedang dilaksanakan ulangan harian matematika. Rumus-rumus tercoret di buku tulis masing-masing siswa, di papan tulis juga berjejeran angka demi angka yang telah ditulis oleh Bu Vani, guru matematika kelas sebelas akuntansi di SMK Angkasa.Ulangan harian di bagi menjadi dua sesi, tadi sesi pertama sudah selesai dilaksanakan. Dan sekarang giliran murid-murid yang mendapat bagian sesi kedua. Ada beberapa siswa yang belum mengerjakan soal sama sekali, padahal waktu tersisa kira-kira lima belas menit lagi. Seperti halnya Gema Valeron, lelaki bertubuh gemuk itu belum mengisi soal ulangan dari nomor satu sampai lima.Berkali-kali Gema menggaruk kepalanya yang tak gatal karena pusing mengingat rumus-rumus matematika. Tapi hasilnya nihil, tidak ada satupun rumus matematika yang diingatnya karena dirinya jarang sekali belajar. Gema belajar ketika hanya hendak ulangan saja, jika tidak ulangan? Gema membantu Ibunya yang berjualan. 

  • Memories in High Schoolย ย ย 24. Anggota Baru Alastar

    Murid-murid SMK Angkasa sudah kembali bersekolah seperti biasa di hari Senin ini. Lapangan sudah dipenuhi oleh para murid sejak pukul setengah tujuh pagi, karena hari ini mereka harus kembali melaksanakan kewajiban mereka, yaitu upacara bendera. Para murid mulai dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas mulai berbaris membentuk barisan perkelas yang rapih.Upacara dilaksanakan selama kurang lebih satu jam pelajaran, yaitu empat puluh lima menit. Setelah upacara selesai dilaksanakan, para murid kembali dibubarkan dan diberi ijin untuk masuk ke kelas masing-masing. Karena hari ini guru akan melaksanakan rapat terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai, maka para murid diberi kebebasan.Ada yang berdiam di kelas, ada juga yang ke kantin dan menongkrong bersama teman segengnya. Seperti Yesaya dan sahabat-sahabatnya. Saat ini mereka sedang berada di kantin, menunggu kedatangan seorang lelaki dan seorang perempuan yang sudah janjian dengan mereka

  • Memories in High Schoolย ย ย 23 Cerai

    Hari ini adalah hari Minggu, waktunya bagi para anak sekolah sekaligus pekerja untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, yaitu beristirahat. Sama halnya seperti seorang gadis berusia enam belas tahun yang sampai pukul sembilan pagi ini tidak kunjung bangun dari tidur nyenyaknya, kedua matanya masih tertutup dengan rapat. Dan tubuhnya terbungkus dengan selimut berwarna merah muda bergambar hello kitty.Ini adalah kebiasaan Jenifer, setiap malam minggu gadis tersebut memanfaatkan waktunya untuk menonton sinetron kesayangannya yang saat ini sedang tayang di televisi. Karena sudah kurang lebih satu minggu, gadis itu tak sempat menonton sinetron kesukaannya itu. Entah karena terhalang karena ada masalah, atau karena ketiduran.Sayangnya, saat sedang tidur dengan nyenyak. Terdengar suara teriakan dari arah bawah, juga kedengaran di indera pendengarannya suara lemparan dari barang-barang berbahan kaca. Jenifer membuka kedua matanya cepat, lalu terduduk di atas kasu

  • Memories in High Schoolย ย ย 22. Bicara Empat Mata

    Arena lokasi balapan antara Rey dan Yesaya sudah dipenuhi oleh banyak penonton. Dari laki-laki, sampai perempuan memeriahkan acara balapan tersebut. Teriakan-teriakan dari penonton terdengar begitu ramai, membuat kedua orang yang mendapat banyak dukungan itu menjadi lebih semangat ketika hendak melaksanakan balapan.Sahabat-sahabat Rey dan Yesaya sudah berkumpul di arena, mereka sengaja mengumpulkan banyak orang untuk memeriahkan aksi balapan liar tersebut. Hari sudah sangat larut, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tepat. Itu tandanya, balapan akan segera dimulai.Ini adalah kali pertama bagi para cewek dari geng Alastar dan geng Stranger menyaksikan aksi balapan liar malam-malam seperti ini. Karena aura balapan kali ini terasa berbeda. Hawanya terasa lebih panas, dua geng yang sudah bermusuhan sejak lama itu memiliki emosi yang membara.Seorang gadis berusia kira-kira sembilan belas tahun sudah berdiri di tengah-tengah motor ninja Rey

  • Memories in High Schoolย ย ย 21. Perjodohan

    Sejak tadi siang, Saskia belum juga keluar dari kamarnya. Setelah pulang dari rumah sakit, gadis berusia tujuh belas tahun tersebut langsung memasukki kamarnya dan sampai pukul tujuh malam ini, belum juga keluar kamar. Hal itu membuat Widi merasa khawatir, apa lagi pintu kamar Saskia dikunci.Mungkin sudah selama kurang lebih setengah jam Widi tidak kunjung pergi dari tempatnya berdiri saat ini. Berulang-ulang Widi mengetuk pintu kamar Saskia, mengajak anak gadis semata wayangnya untuk melaksanakan makan malam. Tapi, berulang kali pula Saskia menolak ajakan Widi.Tidak ada selera makan sama sekali dalam diri Saskia. Sama seperti Rey, semenjak tahu bahwa Kiesha kecelakaan dan mengalami koma. Sifat Saskia benar-benar berubah, Saskia berubah menjadi gadis pendiam, jarang makan dan sering melamun.Kedengaran suara bel rumah yang menjadi tempat tinggalnya itu berbunyi, dengan terpaksa Widi harus melihat siapa orang yang bertamu ke rumahnya itu. Widi

  • Memories in High Schoolย ย ย 20. Satu Syarat

    Benar apa kata Dokter Ariana, kondisi Kiesha tadi tiba-tiba drop dan hampir saja nyawa Kiesha melayang, kalau para tim medis tidak dengan cepat menanganinya. Saat ini, keenam sahabat Kiesha tengah menunggu kabar baik tepat di depan ruang ICU. Hanya Saskia saja yang masuk ke dalam ruangan berbau obat-obatan itu.Selama menunggu Saskia selesai menjenguk Kiesha, keenam sahabat Kiesha memainkan ponsel milik mereka masing-masing. Hanya Rey saja yang tidak memainkan ponsel, lelaki berusia tujuh belas tahun itu sedari tadi melamun dan menatap kosong ke arah depannya. Memikirkan bagaimana nasib Kiesha jika sudah sadar nanti.Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Dan sampai saat ini dari antara enam orang sahabat itu, tidak ada yang niat mengajak untuk makan siang. Tidak nafsu makan memang, jika sedang panik seperti ini. Apa lagi kondisi Kiesha sempat memburuk, takut sesuatu yang lebih parah akan terjadi lagi.Callista melirik kelima sah

  • Memories in High Schoolย ย ย 19. Mabal

    Saat ini kelas sebelas akuntansi tiga sedang jam kosong, sebab guru yang mengajar matematika dikabarkan oleh ketua murid tidak masuk. Sontak saja hal itu menjadi kebahagiaan bagi mereka semua yang ada di kelas tersebut. Di jam kosong seperti ini, banyak kegiatan positif yang bisa mereka lakukan.Misalnya, ada murid yang bernyanyi-nyanyi di kelas, ada yang menonton youtube, ada yang mengobrol, tidur, tapi ada juga yang malah ke kantin. Padahal sudah diperingatkan oleh Albiero, ketua kelas sebelas akuntansi tiga. Albie mengatakan bahwa tidak ada yang boleh keluar kelas.Namun, tetap saja ada beberapa murid yang keluar kelas. Untung saja Rey, Saskia dan sahabat-sahabat mereka tetap patuh dengan perkataan sang ketua murid, walaupun awalnya ada niat untuk mabal, ingin menjenguk Kiesha saja. Tapi hal itu mereka urungkan dan lebih memilih untuk tetap diam di kelas.Rey, Saskia dan sahabat-sahabat mereka yang lain duduk di lantai kelas. Membentuk sebua

  • Memories in High Schoolย ย ย 18. Emosi

    Dua hari berlalu, hari ini adalah hari Jumat. Itu artinya para murid SMK Angkasa yang telah melaksanakan LDK harus kembali bersekolah. Seperti biasa, sejak pagi lapangan sekolah sudah tampak dipenuhi oleh siswa-siswi. Satu persatu mereka berdatangan dan mulai memenuhi area sekolah. Walau bisa dikatakan sangat tanggung sekali sekolah hanya satu hari, tapi tetap saja para murid yang telah melaksanakan LDK harus tetap sekolah.Kabar tentang kecelakaannya Kiesha telah sampai ke telinga para guru. Mereka merasakan sedih, saat tahu bagaimana kondisi Kiesha saat ini. Termasuk sahabat-sahabat Kiesha, mereka juga merasa sepi tanpa hadirnya sosok yang selalu menceriakan suasana.Di kantin, ketujuh sahabat Kiesha sedang berkumpul bersama. Tapi raut wajah mereka semua tampak kusut, tidak ada gairah semangat. Bahkan sedari tadi mereka hanya saling diam, tidak ada yang membuka percakapan di antara mereka semua. Rasanya malas jika harus mengikuti pelajaran hari ini, tapi

DMCA.com Protection Status