Bu Nani, selaku guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas sebelas akuntansi tiga mengadakan ulangan harian mendadak hari Selasa ini. Murid-murid yang mendengar kabar itu sangat shock, bagaimana tidak? Mereka sama sekali belum ada modal untuk mengisi soal ulangan yang akan diberikan nanti. Hanya pasrahlah yang bisa mereka lakukan.
Ulangan dibagi menjadi dua sesi, yaitu siswa yang duduknya di meja pertama dan kedua dari pintu terlebih dahulu yang melakukan ulangan. Sementara siswa yang duduk di bangku ketiga dan keempat dipersilahkan agar keluar dari kelas dan diberi kesempatan untuk belajar terlebih dahulu.
Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabat mereka mendapat sesi kedua. Senang rasanya, setidaknya masih ada kesempatan agar mereka bisa mendapat nilai yang baik. Lumayan, sebagai pembantu penambah nilai untuk rapot kenaikan kelas nanti.
Meskipun Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabatnya dikenal oleh guru karena sering keluar masuk BK. Tapi sebenarnya mereka adalah murid yang pintar di kelas, maka dari itu delapan orang remaja dengan jenis kelamin yang berbeda-beda tersebut bisa masuk ke jurusan akuntansi.
Di luar kelas, Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabatnya fokus menghapal setiap materi demi materi yang pernah dipelajari oleh mereka pada pertemuan sebelumnya. Bab yang akan diulangankan nanti adalah bab lima, yaitu bab tentang kas kecil.
"Aduh, pala gue puyeng belajar ini. Kenapa si, akuntansi keuangan paling susah. Raih nilai seratus pelajaran ini tuh kayak ambil hati doi, harus sabar," keluh Ratu.
Jenifer memutar kedua bola matanya malas saat mendengar keluh kesah Ratu. "Mengeluh mulu lo, emang ada faedahnya? Udah deh ngapalin aja ribet amat," cibir Jenifer dan mendapat satu toyoran di kepalanya oleh Kiesha.
"Huu, so bijak lo Je. Padahal aslinya pasti nanti dapet nilai di bawah KKM, mampus kan tuh," ejek Kiesha.
Akuntansi keuangan adalah pelajaran utama dalam jurusan akuntansi. Akan tetapi, tak mudah untuk meraih nilai di atas KKM dalam pelajaran tersebut. Sebab, cukup banyak soal-soal yang bisa membuat siswa merasa terkecoh. Apa lagi ketika melakukan proses penjurnalan, terkadang siswa-siswi mengeluh saat mengerjakan soal tersebut.
Namun, sebagai seorang siswa kita wajib untuk belajar. Baik mudah ataupun susah soalnya, kewajiban kita adalah berusaha agar bisa meraih nilai terbaik. Karena pendidikan adalah hal yang utama, percuma memiliki wajah cantik tapi tidak berpendidikan.
"Oh iya, ini ada yang ngerti gak sih? Gimana cara ngebuat laporan keuangan? Jujur gue bingung banget sama soal ini." Saskia menunjukkan sebuah soal kepada sahabat-sahabatnya, berharap dari antara ketujuh sahabatnya ada yang mengerti.
Rey, segera membantu Saskia untuk menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soal tersebut. Dengan teliti, Saskia memperhatikan setiap penjelasan yang diucapkan oleh Rey. Setiap ucapan yang keluar dari mulut Rey, terdengar begitu lembut di telinga Saskia.
Sehingga semakin lama, Saskia menjadi tidak fokus dan malah memperhatikan ketampanan wajah Rey. Siapa sangka, di antara mereka semua ada yang cemburu melihat kedekatan Saskia dan Rey. Siapa lagi jika bukan Kiesha, lelaki yang selama ini sudah menyukai bahkan mencintai Saskia.
Rey mengangkat kepalanya untuk menatap Saskia, cepat-cepat Saskia mengalihkan pandangannya ke segala arah, agar tidak kelihatan gugup. "Gimana? Lo paham gak?" tanya Rey, dan dibalas anggukan kepala oleh Saskia.
"Makasih ya, Rey. Sekarang gue udah paham," ucap Saskia penuh dengan rasa terima kasih.
Waktu terus berputar, tibalah waktunya bagi Kiesha, Saskia dan sahabat-sahabatnya untuk melaksanakan ulangan harian. Satu lembar soal dan satu lembar jawaban sudah berada di atas meja mereka masing-masing.
Waktu yang diberikan oleh Bu Nani adalah empat puluh lima menit, karena pelajaran akuntansi keuangan hampir sama dengan matematika. Jadi, waktu untuk mengerjakan soal ulangan tersebut harus lebih lama, agar murid-murid bisa mendapatkan nilai terbaik.
Beberapa kali Kiesha menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia tidak bisa mengerjakan soal-soal yang ada di hadapannya. Memang, sejak kelas sepuluh nilai akuntansi keuangan Kiesha selalu berada di angka tujuh puluh lima saja. Tapi itu bukan berarti Kiesha anak bodoh.
"Aca! Syut, lihat cara penjurnalan tanggal enam dong!" seru Kiesha dari tempat duduknya.
Sial, Callista tidak merespon panggilan Kiesha sama sekali. Padahal sebenarnya Callista mendengar suara tersebut, akan tetapi Callista takut. Dirinya tak ingin dihukum oleh Bu Nani, karena memberikan jawaban kepada Kiesha.
"Pelit lo, dasar," cibir Kiesha, tentu intonasi bicaranya pelan.
Soal demi soal sudah dikerjakan oleh murid-murid yang melaksanakan ulangan harian sesi dua. Sekarang seluruh soal sudah dikumpulkan kepada Bu Nani. Dan waktunya bagi Bu Nani untuk memeriksa soal-soal tersebut.
Jantung para murid berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Menanti nama mereka disebutkan oleh Bu Nani, bahwa mereka bisa meraih nilai tertinggi di kelas tersebut. Bahkan sudah ada beberapa murid yang sampai mengeluarkan keringat dingin dari tubuhnya, akibat cemas menunggu nilai.
Tepat pukul dua belas siang, terdengar suara bel pertanda istirahat kedua berbunyi dengan nyaring. Para murid di kelas sebelas akuntansi tiga menghembuskan napasnya lega saat mendengar suara tersebut. Syukurlah, setidaknya hari ini mereka tidak mendapat omelan dari Bu Nani, juga orang tua di rumah karena nilai ulangan jelek.
"Yuhu! Akhirnya istirahat juga, rasanya deg-degan banget gila," pekik Clay kegirangan.
"Suer, gue juga sama. Mana tadi pas ulangan si Kiesha nanya-nanya mulu. Takut banget," sambung Callista.
Rassya terkekeh pelan melihat raut wajah sahabat-sahabatnya yang tampak lesu. Jalan satu-satunya untuk mengembalikan semangat lagi, adalah dengan mentraktirnya di kantin. Ini sudah kebiasaan mereka semua, saling mentraktir satu sama lain secara bergantian.
"Udah, ayo ke kantin. Kalian kelihatannya lesu banget, gue traktir deh," ajak Rassya.
Saskia meloncat-loncat kegirangan saat mendengar kabar tersebut. "Yeay! Ayo-ayo ke kantin!" pekik Saskia.
Secara beriringan Keisha, Saskia dan sahabat-sahabatnya berjalan menuju kantin. Ruangan kelas sebelas akuntansi tiga kosong, tidak ada satupun murid di dalam kelas tersebut. Karena para murid kebanyakan jika istirahat kedua melakukan ibadah, atau menongkrong di taman belakang sekolah yang kelihatannya seperti suasana di pegunungan.
Merasa kelas tersebut sudah sangat sepi dan memastikan bahwa tidak ada orang di dalam kelas itu. Pangeran, dan Axel memasukki ruang kelas tersebut dengan mengendap-endap layaknya seorang maling dan membawa sebuah minuman dalam botol plastik, kemudian memasukkannya ke dalam tas Rey.
"Cepetan, nanti ada yang lihat," bisik Axel.
Pangeran memutar kedua bola matanya malas, kemudian menjawab, "Iya sih, tunggu dulu," jawabnya kesal.
Senyuman licik terukir di wajah Pangeran dan Axel, saat mereka merasa lega karena aksinya berhasil. Nanti malam, pasti Angga yang menang dan Rey sudah dapat dipastikan kalah.
Tanpa rasa takut, keduanya keluar dari kelas sebelas akuntansi tiga dengan santai. Dan mungkin keduanya melupakan, bahwa di setiap kelas ada CCTV. Yang bisa kapan saja dilihat untuk menjadi bukti kejahatan mereka berdua.
Pangeran melipat kedua tangannya di depan dada. "Kita lihat nanti malam, siapa yang bakalan menang," gumamnya.
Hai gaes, apa kabar?
Cerita ini aku buat bukan untuk menjelek-jelekkan atau membandingkan antara dua jurusan ya
Ambil sisi positifnya dari cerita ini 💝
Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian🧡
Supaya ramai ❤
See you next part 💜
Salam literasi 💙
Tepat pukul sepuluh malam, Saskia terbangun dari tidurnya karena mendapat telepon dari Jenifer, yang mengatakan bahwa pertandingan MMA antara Rey dan Angga sudah berlangsung. Namun hal yang membuat Saskia panik yaitu karena Jenifer mengatakan bahwa kondisi Rey sudah tidak bisa dikatakan baik lagi.Wajah Rey sangat babak belur, matanya bengkak dan hidungnya mulai mengeluarkan darah, akibat pukulan keras yang terus Angga berikan. Sepertinya Rey tak akan bisa melakukan pertandingan tersebut sampai di ronde dua belas. Sebab kondisinya sangat tak memungkinan agar Rey dapat menyelesaikan pertandingan itu.Doa-doa terus mengalir untuk Rey dari sahabat-sahabatnya. Tapi tetap saja, percuma. Karena jika seseorang yang tak pandai dalam pertandingan MMA, maka bisa habis dipukuli oleh lawannya.Saskia menuruni anak tangga satu persatu dengan cepat, khawatir jika Rey tak akan bisa bangun lagi. Akan tetapi, saat baru saja dirinya sampai
Mobil ambulans berhenti tepat di depan rumah sakit Citra Medika dengan keadaan selamat. Dua orang suster lelaki dan dua orang suster perempuan mendorong brankar yang di atasnya terdapat tubuh lemah Rey dengan cepat. Brankar itu dimasukkan ke dalam ruang IGD. Tidak ada satupun sahabat Rey yang diijinkan masuk ke dalam ruangan itu, hanya Dokter dan Suster saja yang boleh masuk.Saskia dan ketiga sahabat laki-lakinya duduk di kursi yang tersedia tepat di depan ruang IGD. Mereka semua terus merapalkan doa untuk keselamatan Rey. Air mata Saskia mengalir semakin deras saat pikiran negative kembali menyerang kepalanya. Kiesha yang melihat Saskia menangis, rasanya tak tega.Ingin sekali Kiesha menenangkan Saskia dan membawanya ke dalam dekapan hangatnya. Tapi, Kiesha sekarang sudah tahu bahwa Saskia tidak menyukainya. Dari sikap peduli Saskia kepada Rey, sudah dapat membuktikan bahwa Saskia suka kepada Rey. Walaupun Kiesha belum mendengarnya secar
Hari Rabu ini, SMK Angkasa diliburkan sebab para guru sedang mengadakan rapat untuk kegiatan LDK nanti. Hal tersebut disambut keantusiasan oleh para murid SMK Angkasa, dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas. Jarang-jarang ada libur dadakan yang diberikan oleh guru, kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk mengistirahatkan otak dari pelajaran yang memusingkan.Sekolah tampak sepi, hanya ada beberapa siswa yang datang ke sekolah, itupun karena membayar iuran bulanan sekolah. Pos satpam tampak sepi, tidak ada yang menunggu. Biasanya ada Pak Mario yang berjaga di sana, tapi mungkin karena hari ini diliburkan. Jadi, Pak Mario dijadwalkan berjaga di pos satpam siang hari.Suasana sekolah yang sepi, dimanfaatkan oleh Yesaya dan sahabat-sahabatnya untuk menjalankan rencana mereka. Yaitu menghapus bukti rekaman CCTV kemarin, saat Pangeran dan Axel memasukkan minuman ke dalam tas Rey. Untung saja mereka ingat dengan CCTV tersebut, coba kalau tida
Waktu demi waktu berlalu, tanpa terasa kini waktunya bagi para murid kelas sebelas dari jurusan akuntansi dan teater untuk melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Tepat pukul sembilan pagi, enam bus asal SMK Angkasa telah tiba di tempat tujuan, yaitu di Puncak.Hawa dingin menyambut para murid, jaket tebal, sarung tangan juga topi senantiasa mereka pakai. Embun masih tampak menutupi langit pagi, sebab kemarin malam hujan baru saja mengguyur kawasan Puncak. Sehingga tak heran suasana pagi ini di Puncak tertutupi oleh kabut.Para guru mengumpulkan para murid terlebih dahulu di sebuah lapangan berumput hijau, dengan ukuran yang cukup luas. Di sana para murid membentuk beberapa barisan sesuai kelas masing-masing. Ada murid yang menyambut kegiatan LDK ini dengan senang hati, tapi ada juga yang malas.Merasa murid-murid sudah lengkap berkumpul di lapangan, Pak Gino mulai berdiri di depan para murid. Dengan sebuah mick yan
Sesudah beristirahat selama kurang lebih lima belas menit, akhirnya para siswa kembali dikumpulkan di lapangan berumput hijau. Mereka tak langsung dibariskan seperti pada saat pertama sampai di Puncak ini. Para guru memberikan kesempatan bagi para siswa, untuk duduk terlebih dahulu di lapangan.Para siswa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, mereka mengobrol dengan teman masing-masing. Merencakan bagaimana cara agar pada tantangan berikutnya, kelompok dari kelas akuntansi yang menang. Kegiatan LDK ini memang dilaksanakan hanya untuk melihat kekompakkan siswa saja. Tapi, sebagai bentuk kebangaan. Para guru sudah menyiapkan sebuah piala.Tentu piala tersebut nantinya akan diberikan kepada kelompok kelas yang menang. Dan untuk yang kalah, sudah dipersiapkan hukuman sederhana. Akan tetapi, walaupun pemenangnya nanti akan mendapat piala. Dalam permainan atau perlombaan kita tetap harus sportif dan bisa menerima kekalahan dengan lapang dada.
Tanpa terasa, setelah satu hari penuh menjalani empat tantangan LDK yang diberikan oleh guru-guru. Akhirnya para siswa mendapatkan waktu untuk istirahat juga. Mereka membersihkan diri, dan mulai menyiapkan makan malam dengan memasak sesuai bahan yang ada.Suasana malam hari ini cukup dingin, sehingga jaket tebal perlu para murid gunakan untuk melindungi tubuh dari dinginnya udara Puncak. Tapi, walaupun mereka kedinginan. Hawa dingin itu tak membuat semangat mereka memasak bersama teman menjadi luntur.Seulas senyuman senantiasa mengembang di wajah para murid, baik lelaki maupun perempuan. Beragam makanan mereka masak, mulai dari mie kuah sampai nasi goreng. Seperti Kiara dan ketiga sahabat perempuannya. Mereka memilih untuk memasak makanan yang sederhana, yaitu mie kuah dengan toping sosis juga baso di atasnya.Dengan lahap mereka memakan makanan tersebut. Bintang dan bulan menemani keindahan malam ini. Tak hanya benda langit itu saja, sebelas
Burung-burung sudah bernyanyi dengan merdu, menandakan hari sudah pagi. Matahari mulai menampakkan cahayanya, namun masih dengan malu-malu. Para murid SMK Angkasa yang melaksanakan LDK sudah dibangunkan sejak hari masih subuh oleh para guru dengan menggunakkan sebuah alarm yang dibunyikan cukup keras.Di hari kedua LDK ini, tantangan yang diberikan oleh para guru adalah lomba memasak. Nantinya kelompok para murid akan diwajibkan memasak makanan sesuai keinginan guru-guru yang menjadi juri. Tentu masakan yang mereka buat harus dibuat secantik mungkin, karena penilaian diambil dari kreativitas, juga bagaimana rasa hasil masakan yang dibuat.Alat dan bahan untuk lomba memasak sudah siap, lapangan berumput hijau tampak dipenuhi oleh para murid dan para guru. Di pinggir lapangan, terdapat meja-meja khusus kelompok yang melakukan lomba. Sementara di tengah-tengah lapangan, ada meja khusus untuk guru yang menjadi juri.Terdengar suara sorak-sorai teri
Pengumuman pemenang lomba memasak, sudah disampaikan. Tak disangka-sangka ternyata perlombaan memasak dimenangkan oleh kelas sebelas akuntansi tiga. Kabar tersebut menjadi kebahagiaan bagi para murid kelas sebelas akuntansi tiga. Mereka melompat-lompat kegirangan saat mendapat kabar tersebut.Setelah pengumuman disampaikan, seperti biasa mereka diberi waktu untuk beristirahat terlebih dahulu. Selama lima belas menit mereka beristirahat, setelah habis waktu istirahat tersebut. Kini perlombaan kedua kembali dilaksanakan. Perlombaan terakhir yang akan dilaksanakan adalah beternak sapi.Respon para murid berbeda-beda saat tahu perlombaan terakhir ini. Ada yang sudah merasa jijik duluan, ada yang biasa saja, ada juga yang justru semangat. Karena beternak sapi akan menjadi peristiwa pertama kali yang mereka lakukan. Apa lagi beternak sapi bersama sahabat-sahabat tersayang, LDK rasa liburan namanya.Para murid sudah berkumpul tepat di depan kandang sa