Mobil ambulans berhenti tepat di depan rumah sakit Citra Medika dengan keadaan selamat. Dua orang suster lelaki dan dua orang suster perempuan mendorong brankar yang di atasnya terdapat tubuh lemah Rey dengan cepat. Brankar itu dimasukkan ke dalam ruang IGD. Tidak ada satupun sahabat Rey yang diijinkan masuk ke dalam ruangan itu, hanya Dokter dan Suster saja yang boleh masuk.
Saskia dan ketiga sahabat laki-lakinya duduk di kursi yang tersedia tepat di depan ruang IGD. Mereka semua terus merapalkan doa untuk keselamatan Rey. Air mata Saskia mengalir semakin deras saat pikiran negative kembali menyerang kepalanya. Kiesha yang melihat Saskia menangis, rasanya tak tega.
Ingin sekali Kiesha menenangkan Saskia dan membawanya ke dalam dekapan hangatnya. Tapi, Kiesha sekarang sudah tahu bahwa Saskia tidak menyukainya. Dari sikap peduli Saskia kepada Rey, sudah dapat membuktikan bahwa Saskia suka kepada Rey. Walaupun Kiesha belum mendengarnya secara langsung dari mulut Saskia, tapi dirinya yakin bahwa Saskia menyukai Rey.
Memang, Rey lebih tampan dibandingkan dirinya. Makanya, mulai sekarang Kiesha akan sadar diri. Tetapi, berjuang untuk mendapatkan Saskia akan tetap Kiesha lakukan, sebab Kiesha yakin usaha tak akan mengkhianati hasil.
"Saski, lo tenang ya. Gue yakin Rey itu kuat, dia pasti sadar kok," ucap Clay lembut.
Saskia menoleh ke arah sumber suara, tepatnya menatap Clay yang sedang duduk tepat di depannya. Mata Saskia masih berkaca-kaca, tak sanggup membayangkan bagaimana sakitnya tubuh Rey saat dipukuli oleh Angga saat berada di atas ring tadi.
"Pasti, gue yakin Rey kuat kok ..." lirih Saskia.
Pintu ruang IGD terdengar berdecit, seorang Dokter pria keluar dari ruangan tersebut bersama dua orang Suster di sampingnya. Wajahnya menampilkan raut ketenangan, sebab kondisi Rey baik-baik saja. Tidak ada luka dalam yang serius.
"Dengan keluarga pasien?" tanya Dokter wanita yang dikenal dengan nama Aulia itu.
Secara kompak, Kiesha, Saskia, Clay, dan Rassya menganggukkan kepala mereka. Dokter Aulia tersenyum saat melihat kekompakan Kiesha dan sahabat-sahabatnya. Jaman sekarang, persahabatan anak remaja jarang sekali memiliki kekompakan yang kuat seperti Kiesha dan sahabat-sahabatnya.
Rassya menatap Dokter Aulia serius. "Gimana keadaan Rey sahabat kita, Dok? Baik-baik aja 'kan?" tanyanya penasaran.
Dokter Aulia menganggukkan kepalanya. "Kondisi sahabat kalian baik-baik aja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jelas Dokter Aulia, disertai senyuman tulus di wajahnya.
Hembusan napas lega keluar dengan mulus dari indera penciuman Rassya. Entah harus mengucapkan apa lagi selain berterima kasih kepada Sang Maha Kuasa. Karena semua keselamatan yang sudah terjadi kepada Rey hari ini, itu karena doa-doa yang telah mereka panjatkan.
"Apa sekarang Rey udah boleh dijenguk, Dok?" tanya Saskia, dengan hati yang bahagia.
"Silahkan," jawab Dokter Aulia.
"Kalo gitu, saya permisi." Lalu, Dokter Aulia meninggalkan ruangan IGD tersebut, diikuti oleh dua orang suster di belakangnya.Tangisan sedih Saskia, berubah menjadi tangis kebahagiaan. Lega rasanya mendengar kabar bahwa Rey baik-baik saja. Itu berarti, Rey bisa mengikuti kegiatan LDK nanti. Tapi, hal ini benar-benar membuat Saskia curiga. Kenapa Rey bisa sampai babak belur dan tak berdaya seperti itu? Padahal, dalam bela diri Rey cukup mampu.
Sebelum memasukki ruang IGD, Saskia terlebih dahulu menghapus air matanya. Setelah merasa bahwa cairan bening itu tidak mengalir lagi, tangan Saskia bergerak untuk membuka pintu IGD tersebut. Namun, sebuah tangan kekar menahan pergerakannya. Sehingga dengan malas Saskia harus memutar tubuhnya ke belakang.
Kedua bola mata Saskia terputar malas, saat melihat siapa orang yang menahan pergelangan tangannya. "Apa sih, Kiesha? Lepasin, gue mau lihat Rey!" kesal Saskia.
"Ikut gue." Tidak ingin membuang waktu lagi, Kiesha langsung menarik Saskia secara paksa dan membawanya menuju taman rumah sakit.
Di taman itu, hanya keheningan saja yang mereka berdua rasakan. Udara malam terasa begitu menusuk di kulit, untung saja Saskia sudah memakai jaket tebal. Sehingga kehangatanlah yang dirinya rasakan, berbeda dengan Kiesha yang tak henti-hentinya menggosokkan kedua tangan agar mendapat rasa hangat.
Hening melanda keduanya selama beberapa menit, hanya suara jangkrik saja yang terdengar di indera pendengaran mereka berdua. Beberapa kali Saskia berdecak sebal, melampiaskan kekesalannya, juga rasa bosan. Entah apa tujuan Kiesha mengajaknya ke taman.
"Lo mau apa si, cepetan kek ngomong. Gue mau lihat Rey nih," paksa Saskia.
Kiesha menatap Saskia lamat, yang duduk tepat di samping kirinya. "Aa boleh minta Neng jujur, gak? Sebenernya, Neng Saski lagi suka sama siapa sih?" Salah satu alis Kiesha terangkat.
"Selama ini, gue sebenernya suka sama Rey. Tapi kayaknya Rey gak suka sama gue, iya sih gue sadar diri. Rey ganteng, gak mungkin mau sama cewek jelek kayak gue," ungkap Saskia.
Hati Kiesha rasanya seperti dihujani ribuan batu. Sakit sekali, dugaannya selama ini memang benar. Kisah percintaan Kiesha selalu saja kandas, entah itu karena dirinya tak berani mengungkapkan perasaan. Atau karena gadis yang disukainya tidak menyukai dirinya.
Kiesha menghembuskan napasnya berat, lidahnya mendadak kaku dan tak bisa digunakan untuk menjawab ungkapan Saskia. Sudah hampir setengah tahun Kiesha menyukai dan mencintai Saskia, namun ternyata cintanya tak terbalaskan.
Kening Saskia berkerut saat melihat Kiesha yang malah terdiam. "Kenapa emang? Kok lo jadi diem?" tanya Saskia heran.
Beberapa detik Saskia menatap Kiesha lamat, sampai akhirnya Saskia sadar. Bahwa ungkapannya pasti membuat Kiesha sakit hati, karena selama ini Saskia tahu bahwa Kiesha menyukai dirinya. Bodoh, Saskia merutuki dirinya sendiri berulang-ulang.
Refleks, Saskia memeluk tubuh Kiesha. Dan hal itu membuat Kiesha mematung. Tangan lembut Saskia mengusap-ngusap punggung Kiesha, memberikan kekuatan kepada lelaki berusia tujuh belas tahun itu, agar tidak sakit hati lagi.
"Eum, Ki. Lo kenapa peluk gue?" tanya Kiesha dalam pelukan Saskia.
Cepat-cepat Saskia melepas pelukannya dari tubuh Kiesha. "Eh, maap ya. Gue tadi niatnya cuma mau tenangin lo. Jangan geer lo," jawab Saskia ketus.
Wajah Saskia tampak memerah akibat menahan malu, sementara Kiesha mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah. Hanya mendapat pelukan sebentar saja dari Saskia bahagia bukan main. Lantas, bagaimana jika bisa mendapatkan hati Saskia? Mungkin saja Kiesha bisa loncat-loncat bahkan berguling di jalanan.
Saskia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Astaga, udah jam dua belas!" pekiknya.
"Terus, kenapa? Mau gue anter pulang Neng cantik?" goda Kiesha.
Sepertinya ini bisa menjadi kesempatan emas bagi Saskia. Lumayan juga, agar bisa menghemat ongkos. Daripada harus mencari taksi malam-malam seperti ini. Lagi pula, hari sudah malam tak baik jika Saskia harus pulang sendirian. Takutnya ada orang berniat jahat.
Saskia menganggukkan kepalanya semangat. "Oke, ayok. Tapi kita sebentar ke ruang Rey dulu, ya. Mau lihat kondisi dia," jawab Saskia disertai senyuman yang mengembang di wajah cantiknya.
Rey lagi, gue cuma bisa diam aja. Mungkin saat ini belum waktunya mendapatkan hati Neng Saskia, batin Kiesha.
Hai gaes, apa kabar?
Cerita ini aku buat bukan untuk menjelek-jelekkan atau membandingkan antara dua jurusan ya
Ambil sisi positifnya dari cerita ini 💝
Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian🧡
Supaya ramai ❤
See you next part 💜
Salam literasi 💙
Hari Rabu ini, SMK Angkasa diliburkan sebab para guru sedang mengadakan rapat untuk kegiatan LDK nanti. Hal tersebut disambut keantusiasan oleh para murid SMK Angkasa, dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas. Jarang-jarang ada libur dadakan yang diberikan oleh guru, kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk mengistirahatkan otak dari pelajaran yang memusingkan.Sekolah tampak sepi, hanya ada beberapa siswa yang datang ke sekolah, itupun karena membayar iuran bulanan sekolah. Pos satpam tampak sepi, tidak ada yang menunggu. Biasanya ada Pak Mario yang berjaga di sana, tapi mungkin karena hari ini diliburkan. Jadi, Pak Mario dijadwalkan berjaga di pos satpam siang hari.Suasana sekolah yang sepi, dimanfaatkan oleh Yesaya dan sahabat-sahabatnya untuk menjalankan rencana mereka. Yaitu menghapus bukti rekaman CCTV kemarin, saat Pangeran dan Axel memasukkan minuman ke dalam tas Rey. Untung saja mereka ingat dengan CCTV tersebut, coba kalau tida
Waktu demi waktu berlalu, tanpa terasa kini waktunya bagi para murid kelas sebelas dari jurusan akuntansi dan teater untuk melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Tepat pukul sembilan pagi, enam bus asal SMK Angkasa telah tiba di tempat tujuan, yaitu di Puncak.Hawa dingin menyambut para murid, jaket tebal, sarung tangan juga topi senantiasa mereka pakai. Embun masih tampak menutupi langit pagi, sebab kemarin malam hujan baru saja mengguyur kawasan Puncak. Sehingga tak heran suasana pagi ini di Puncak tertutupi oleh kabut.Para guru mengumpulkan para murid terlebih dahulu di sebuah lapangan berumput hijau, dengan ukuran yang cukup luas. Di sana para murid membentuk beberapa barisan sesuai kelas masing-masing. Ada murid yang menyambut kegiatan LDK ini dengan senang hati, tapi ada juga yang malas.Merasa murid-murid sudah lengkap berkumpul di lapangan, Pak Gino mulai berdiri di depan para murid. Dengan sebuah mick yan
Sesudah beristirahat selama kurang lebih lima belas menit, akhirnya para siswa kembali dikumpulkan di lapangan berumput hijau. Mereka tak langsung dibariskan seperti pada saat pertama sampai di Puncak ini. Para guru memberikan kesempatan bagi para siswa, untuk duduk terlebih dahulu di lapangan.Para siswa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, mereka mengobrol dengan teman masing-masing. Merencakan bagaimana cara agar pada tantangan berikutnya, kelompok dari kelas akuntansi yang menang. Kegiatan LDK ini memang dilaksanakan hanya untuk melihat kekompakkan siswa saja. Tapi, sebagai bentuk kebangaan. Para guru sudah menyiapkan sebuah piala.Tentu piala tersebut nantinya akan diberikan kepada kelompok kelas yang menang. Dan untuk yang kalah, sudah dipersiapkan hukuman sederhana. Akan tetapi, walaupun pemenangnya nanti akan mendapat piala. Dalam permainan atau perlombaan kita tetap harus sportif dan bisa menerima kekalahan dengan lapang dada.
Tanpa terasa, setelah satu hari penuh menjalani empat tantangan LDK yang diberikan oleh guru-guru. Akhirnya para siswa mendapatkan waktu untuk istirahat juga. Mereka membersihkan diri, dan mulai menyiapkan makan malam dengan memasak sesuai bahan yang ada.Suasana malam hari ini cukup dingin, sehingga jaket tebal perlu para murid gunakan untuk melindungi tubuh dari dinginnya udara Puncak. Tapi, walaupun mereka kedinginan. Hawa dingin itu tak membuat semangat mereka memasak bersama teman menjadi luntur.Seulas senyuman senantiasa mengembang di wajah para murid, baik lelaki maupun perempuan. Beragam makanan mereka masak, mulai dari mie kuah sampai nasi goreng. Seperti Kiara dan ketiga sahabat perempuannya. Mereka memilih untuk memasak makanan yang sederhana, yaitu mie kuah dengan toping sosis juga baso di atasnya.Dengan lahap mereka memakan makanan tersebut. Bintang dan bulan menemani keindahan malam ini. Tak hanya benda langit itu saja, sebelas
Burung-burung sudah bernyanyi dengan merdu, menandakan hari sudah pagi. Matahari mulai menampakkan cahayanya, namun masih dengan malu-malu. Para murid SMK Angkasa yang melaksanakan LDK sudah dibangunkan sejak hari masih subuh oleh para guru dengan menggunakkan sebuah alarm yang dibunyikan cukup keras.Di hari kedua LDK ini, tantangan yang diberikan oleh para guru adalah lomba memasak. Nantinya kelompok para murid akan diwajibkan memasak makanan sesuai keinginan guru-guru yang menjadi juri. Tentu masakan yang mereka buat harus dibuat secantik mungkin, karena penilaian diambil dari kreativitas, juga bagaimana rasa hasil masakan yang dibuat.Alat dan bahan untuk lomba memasak sudah siap, lapangan berumput hijau tampak dipenuhi oleh para murid dan para guru. Di pinggir lapangan, terdapat meja-meja khusus kelompok yang melakukan lomba. Sementara di tengah-tengah lapangan, ada meja khusus untuk guru yang menjadi juri.Terdengar suara sorak-sorai teri
Pengumuman pemenang lomba memasak, sudah disampaikan. Tak disangka-sangka ternyata perlombaan memasak dimenangkan oleh kelas sebelas akuntansi tiga. Kabar tersebut menjadi kebahagiaan bagi para murid kelas sebelas akuntansi tiga. Mereka melompat-lompat kegirangan saat mendapat kabar tersebut.Setelah pengumuman disampaikan, seperti biasa mereka diberi waktu untuk beristirahat terlebih dahulu. Selama lima belas menit mereka beristirahat, setelah habis waktu istirahat tersebut. Kini perlombaan kedua kembali dilaksanakan. Perlombaan terakhir yang akan dilaksanakan adalah beternak sapi.Respon para murid berbeda-beda saat tahu perlombaan terakhir ini. Ada yang sudah merasa jijik duluan, ada yang biasa saja, ada juga yang justru semangat. Karena beternak sapi akan menjadi peristiwa pertama kali yang mereka lakukan. Apa lagi beternak sapi bersama sahabat-sahabat tersayang, LDK rasa liburan namanya.Para murid sudah berkumpul tepat di depan kandang sa
Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan yang diadakan oleh SMK Angkasa sudah selesai, hari ini para murid sudah dipulangkan. Hal tersebut menjadi kebahagiaan bagi para murid, sebab mereka bisa kembali berkumpul bersama keluarga, juga tidur di atas kasur kesayangan mereka.Tapi, lain halnya dengan Kiesha. Lelaki berusia tujuh belas tahun tersebut justru merasa malas pulang ke rumah, menurutnya lebih nyaman tinggal bersama sahabat-sahabatnya daripada harus tinggal bersama keluarganya sendiri. Sebab tak akan menutup kemungkinan bagi Pasha, untuk membandingkan Kiesha dan Yesaya lagi.Banyak hal yang bisa membuat Pasha terus membanding-bandingkan Kiesha dan Yesaya. Padahal, itu semua bukan murni karena kesalahan Kiesha. Akan tetapi Pasha yang selalu melihat Kiesha dengan sebelah mata saja, pria berusia empat puluh tahun tersebut selalu saja melihat apa yang dilakukan Kiesha salah, itu yang membuat Kiesha menjadi malas ketika berada di rumah.Tepat pukul
Seluruh sahabat Kiesha bersama sahabat-sahabat Yesaya sedang berkumpul tepat di depan ruang ICU. Menantikan kabar dari Dokter tentang bagaimana kondisi Kiesha. Sebenarnya yang menunggu kabar hanyalah ketujuh sahabat Kiesha, sementara Yesaya dan sahabat-sahabatnya datang hanya karena dihubungi Gaby.Saat tahu kabar itu, ada rasa sedikit kaget di hati Yesaya dan merasa bahwa semua ini terjadi karena dirinya. Tapi, karena rasa egois yang lebih mendominasi dalam dirinya, maka dari itu Yesaya memutuskan untuk tidak merasa bahwa kejadian ini terjadi karena dirinya, melainkan karena sudah takdir Kiesha.Lima belas menit berlalu, tapi tanda-tanda akan keluarnya Dokter dari ruang ICU tak kunjung ada. Rasa panik semakin dirasakan oleh ketujuh sahabat Kiesha. Mereka takut, jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Kiesha. Lihatlah, Saskia tidak henti-hentinya menangis karena mengkhawatirkan kondisi Kiesha."Oh iya, kok ada Yesaya sama temen-temennya sih di s
Kabar duka datang menyelimuti SMK ke kediaman orang tua Kiesha. Para guru mengikuti prosesi pemakaman Kiesha, suasana pemakaman terasa haru, Ira beberapa kali pingsan dan berteriak histeris. Membuat orang-orang sekitar merasa tidak tega melihatnya.Kiesha, sosok yang dikenal sebagai anak baik. Banyak orang yang merasa kehilangan Kiesha, kenapa umur Kiesha harus pendek seperti ini. Padahal, seharusnya remaja seusia Kiesha masih butuh masa depan yang panjang untuk meraih cita-cita mereka kelak.Pemakaman Kiesha telah selesai, kini geng Stranger bersama geng Alastar berkumpul di sebuah cafe. Suasana sedih masih mereka rasakan, sosok yang biasanya selalu ada untuk menengahi keributan, sosok yang selalu membuat suasana cerita. Ke depannya tidak akan mereka lihat lagi, berat rasanya kehilangan orang yang disayangi."Cepet banget ya, Kiesha pergi. Padahal gue masih butuh dia," ucap Ratu dengan intonasi bicara
Di kelas sebelas akuntansi tiga, sedang dilaksanakan ulangan harian matematika. Rumus-rumus tercoret di buku tulis masing-masing siswa, di papan tulis juga berjejeran angka demi angka yang telah ditulis oleh Bu Vani, guru matematika kelas sebelas akuntansi di SMK Angkasa.Ulangan harian di bagi menjadi dua sesi, tadi sesi pertama sudah selesai dilaksanakan. Dan sekarang giliran murid-murid yang mendapat bagian sesi kedua. Ada beberapa siswa yang belum mengerjakan soal sama sekali, padahal waktu tersisa kira-kira lima belas menit lagi. Seperti halnya Gema Valeron, lelaki bertubuh gemuk itu belum mengisi soal ulangan dari nomor satu sampai lima.Berkali-kali Gema menggaruk kepalanya yang tak gatal karena pusing mengingat rumus-rumus matematika. Tapi hasilnya nihil, tidak ada satupun rumus matematika yang diingatnya karena dirinya jarang sekali belajar. Gema belajar ketika hanya hendak ulangan saja, jika tidak ulangan? Gema membantu Ibunya yang berjualan. 
Murid-murid SMK Angkasa sudah kembali bersekolah seperti biasa di hari Senin ini. Lapangan sudah dipenuhi oleh para murid sejak pukul setengah tujuh pagi, karena hari ini mereka harus kembali melaksanakan kewajiban mereka, yaitu upacara bendera. Para murid mulai dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas mulai berbaris membentuk barisan perkelas yang rapih.Upacara dilaksanakan selama kurang lebih satu jam pelajaran, yaitu empat puluh lima menit. Setelah upacara selesai dilaksanakan, para murid kembali dibubarkan dan diberi ijin untuk masuk ke kelas masing-masing. Karena hari ini guru akan melaksanakan rapat terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai, maka para murid diberi kebebasan.Ada yang berdiam di kelas, ada juga yang ke kantin dan menongkrong bersama teman segengnya. Seperti Yesaya dan sahabat-sahabatnya. Saat ini mereka sedang berada di kantin, menunggu kedatangan seorang lelaki dan seorang perempuan yang sudah janjian dengan mereka
Hari ini adalah hari Minggu, waktunya bagi para anak sekolah sekaligus pekerja untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, yaitu beristirahat. Sama halnya seperti seorang gadis berusia enam belas tahun yang sampai pukul sembilan pagi ini tidak kunjung bangun dari tidur nyenyaknya, kedua matanya masih tertutup dengan rapat. Dan tubuhnya terbungkus dengan selimut berwarna merah muda bergambar hello kitty.Ini adalah kebiasaan Jenifer, setiap malam minggu gadis tersebut memanfaatkan waktunya untuk menonton sinetron kesayangannya yang saat ini sedang tayang di televisi. Karena sudah kurang lebih satu minggu, gadis itu tak sempat menonton sinetron kesukaannya itu. Entah karena terhalang karena ada masalah, atau karena ketiduran.Sayangnya, saat sedang tidur dengan nyenyak. Terdengar suara teriakan dari arah bawah, juga kedengaran di indera pendengarannya suara lemparan dari barang-barang berbahan kaca. Jenifer membuka kedua matanya cepat, lalu terduduk di atas kasu
Arena lokasi balapan antara Rey dan Yesaya sudah dipenuhi oleh banyak penonton. Dari laki-laki, sampai perempuan memeriahkan acara balapan tersebut. Teriakan-teriakan dari penonton terdengar begitu ramai, membuat kedua orang yang mendapat banyak dukungan itu menjadi lebih semangat ketika hendak melaksanakan balapan.Sahabat-sahabat Rey dan Yesaya sudah berkumpul di arena, mereka sengaja mengumpulkan banyak orang untuk memeriahkan aksi balapan liar tersebut. Hari sudah sangat larut, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tepat. Itu tandanya, balapan akan segera dimulai.Ini adalah kali pertama bagi para cewek dari geng Alastar dan geng Stranger menyaksikan aksi balapan liar malam-malam seperti ini. Karena aura balapan kali ini terasa berbeda. Hawanya terasa lebih panas, dua geng yang sudah bermusuhan sejak lama itu memiliki emosi yang membara.Seorang gadis berusia kira-kira sembilan belas tahun sudah berdiri di tengah-tengah motor ninja Rey
Sejak tadi siang, Saskia belum juga keluar dari kamarnya. Setelah pulang dari rumah sakit, gadis berusia tujuh belas tahun tersebut langsung memasukki kamarnya dan sampai pukul tujuh malam ini, belum juga keluar kamar. Hal itu membuat Widi merasa khawatir, apa lagi pintu kamar Saskia dikunci.Mungkin sudah selama kurang lebih setengah jam Widi tidak kunjung pergi dari tempatnya berdiri saat ini. Berulang-ulang Widi mengetuk pintu kamar Saskia, mengajak anak gadis semata wayangnya untuk melaksanakan makan malam. Tapi, berulang kali pula Saskia menolak ajakan Widi.Tidak ada selera makan sama sekali dalam diri Saskia. Sama seperti Rey, semenjak tahu bahwa Kiesha kecelakaan dan mengalami koma. Sifat Saskia benar-benar berubah, Saskia berubah menjadi gadis pendiam, jarang makan dan sering melamun.Kedengaran suara bel rumah yang menjadi tempat tinggalnya itu berbunyi, dengan terpaksa Widi harus melihat siapa orang yang bertamu ke rumahnya itu. Widi
Benar apa kata Dokter Ariana, kondisi Kiesha tadi tiba-tiba drop dan hampir saja nyawa Kiesha melayang, kalau para tim medis tidak dengan cepat menanganinya. Saat ini, keenam sahabat Kiesha tengah menunggu kabar baik tepat di depan ruang ICU. Hanya Saskia saja yang masuk ke dalam ruangan berbau obat-obatan itu.Selama menunggu Saskia selesai menjenguk Kiesha, keenam sahabat Kiesha memainkan ponsel milik mereka masing-masing. Hanya Rey saja yang tidak memainkan ponsel, lelaki berusia tujuh belas tahun itu sedari tadi melamun dan menatap kosong ke arah depannya. Memikirkan bagaimana nasib Kiesha jika sudah sadar nanti.Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Dan sampai saat ini dari antara enam orang sahabat itu, tidak ada yang niat mengajak untuk makan siang. Tidak nafsu makan memang, jika sedang panik seperti ini. Apa lagi kondisi Kiesha sempat memburuk, takut sesuatu yang lebih parah akan terjadi lagi.Callista melirik kelima sah
Saat ini kelas sebelas akuntansi tiga sedang jam kosong, sebab guru yang mengajar matematika dikabarkan oleh ketua murid tidak masuk. Sontak saja hal itu menjadi kebahagiaan bagi mereka semua yang ada di kelas tersebut. Di jam kosong seperti ini, banyak kegiatan positif yang bisa mereka lakukan.Misalnya, ada murid yang bernyanyi-nyanyi di kelas, ada yang menonton youtube, ada yang mengobrol, tidur, tapi ada juga yang malah ke kantin. Padahal sudah diperingatkan oleh Albiero, ketua kelas sebelas akuntansi tiga. Albie mengatakan bahwa tidak ada yang boleh keluar kelas.Namun, tetap saja ada beberapa murid yang keluar kelas. Untung saja Rey, Saskia dan sahabat-sahabat mereka tetap patuh dengan perkataan sang ketua murid, walaupun awalnya ada niat untuk mabal, ingin menjenguk Kiesha saja. Tapi hal itu mereka urungkan dan lebih memilih untuk tetap diam di kelas.Rey, Saskia dan sahabat-sahabat mereka yang lain duduk di lantai kelas. Membentuk sebua
Dua hari berlalu, hari ini adalah hari Jumat. Itu artinya para murid SMK Angkasa yang telah melaksanakan LDK harus kembali bersekolah. Seperti biasa, sejak pagi lapangan sekolah sudah tampak dipenuhi oleh siswa-siswi. Satu persatu mereka berdatangan dan mulai memenuhi area sekolah. Walau bisa dikatakan sangat tanggung sekali sekolah hanya satu hari, tapi tetap saja para murid yang telah melaksanakan LDK harus tetap sekolah.Kabar tentang kecelakaannya Kiesha telah sampai ke telinga para guru. Mereka merasakan sedih, saat tahu bagaimana kondisi Kiesha saat ini. Termasuk sahabat-sahabat Kiesha, mereka juga merasa sepi tanpa hadirnya sosok yang selalu menceriakan suasana.Di kantin, ketujuh sahabat Kiesha sedang berkumpul bersama. Tapi raut wajah mereka semua tampak kusut, tidak ada gairah semangat. Bahkan sedari tadi mereka hanya saling diam, tidak ada yang membuka percakapan di antara mereka semua. Rasanya malas jika harus mengikuti pelajaran hari ini, tapi