Share

Bab 17: Takut Terjadi Sesuatu pada Dara

Dara pun mengulas senyum tipisnya. "Mas. Daripada marah-marah, lebih baik carikan aku makan. Lapar soalnya."

Pria itu lantas menelan salivanya. Bisa-bisanya Dara minta makan di saat Daffa berbicara serius dan sedikit emosi.

"Ya sudah. Aku juga sama, lapar. Mau aku belikan apa?"

"Ayam goreng. Minumnya terserah apa saja. Yang manis dan dingin. Sama air mineralnya juga."

Yang tadinya menahan marah, Daffa malah tertawa. Ia pun mengusap rambut perempuan itu lalu beranjak dari duduknya.

"Aku beli makan dulu."

Dara hanya mengangguk. Lalu, Daffa pergi keluar untuk mencari makan.

Di dalam ruang rawat. Kini, Dara hanya sendirian. Menatap kosong dinding berwarna putih itu kemudian menghela napas lelah.

"Kenapa aku tidak yakin, jika Mas Daffa benar-benar ingin menikahiku? Ada apa denganku? Bukankah aku sangat mencintai Mas Daffa. Kenapa sekarang malah bimbang begini saat pria itu hadir dan menyatakan cinta padaku."

Dara mengembungkan pipinya. Lalu menunduk dan mengembuskan napasnya.

"Permisi. Sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status