Share

Bab 331 bernostalgia

Kepala masih terasa berat ketika aku membuka mata. Kulirik ke samping, ada Aldi yang setia menemani.

"Hey, sudah bangun? Mana yang sakit?" tanya suamiku.

"Hanya pusing, Bang. Aduh, aku kenapa, ya? Apa karena kurang tidur, ya Bang?" kataku seraya beringsut duduk.

Aldi membantuku, kemudian mengambilkan air minum untukku.

"Aku tidak tahu, Run. Tunggu dokter untuk memeriksamu lagi, ya?"

Aku mengangguk. Sedangkan Aldi, dia keluar dari ruangan di mana aku berada, untuk memanggil dokter.

"Masih pusing?" tanya seorang dokter wanita yang usianya terlihat sudah matang.

"Masih, Dok. Saya kenapa, ya?"

"Saya belum tahu. Tadi waktu Ibu datang, saya hanya memeriksa bagian vital Ibu saja. Dan semuanya normal. Sekarang, saya mau Ibu Aruna ke kamar mandi, dan isi tabung ini dengan urin, ya?"

"Urin?" ucapku mengulang kata penting yang barusan keluar dari bibir dokter itu.

"Iya. Suaminya boleh bantu."

Aku melihat ke arah Aldi, lalu dia mengangguk dan membantuku untuk turun dari ranjang.

Diliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status