Share

Bab 73. Bukti

“Mas … mas gak rindu Kinar apa? Kinar rindu Mas ,” rengek Kinara pada Aarav. Perempuan itu menarik punggung tangan Aarav agar ia kecup, kemudian beralih mengelus-elus kannya ke pipi. Rasa hangat, nyaman dan lembut dari tangan Aarav mampu membuatnya merasa sedikit tenang, walau di sisi lain ia tahu bahwa sang suami tak kunjung membuka mata.

“Mas gak rindu ciuman kita apa?” ujarnya gemblang. “Mas gak mau bikin anak?” tanyanya lagi semakin gemblang. “Kinar udah umur 32 tahun lho sayang, mau sampai kapan keperawanan Kinar belum mas musnahkan?” Semakin melantur. Kinara benar-benar ingin Aarav membuka matanya, tapi tak urung pria itu hanya diam dan tidur.

“Burung Mas juga masa Mas gak kasihan?”

Tidak tahu malu. Kinara bahkan sampai menyebutkannya tanpa rasa malu. “Pasti tersiksa karena belum menemui sarangnya.” Bercelote sendiri dijawab sendiri, Kinara lagi-lagi hanya bisa menghela nafas kemudian menghembuskannya.

“Aku penasaran malam pertama lho, sayang.” Tiba-tiba pikiran Kinara berpus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status