Share

50 - Terkenang

Kiman masih duduk di lantai memeluk lutut. Dia berupaya menenangkan diri setelah kehilangan Suster Indri. Sendirian di dalam kamar jenazah benar-benar membuatnya tak lagi takut akan mayat. Pasalnya, justru di luar ruangan itu yang makin tidak aman. Dalam telinganya terus terngiang-ngiang teriak Suster Indri saat kesakitan diserang para zombi. Sementara dalam kepalanya membayang bagaimana wajah Suster Indri saat menyuruhnya menyelamatkan diri.

Dengan gelisah Kiman mengusap wajah. Dia mendesah lelah karena masih dikuasai resah. Ketenangan hati sepertinya sudah jauh pergi. Ketentraman jiwa pun barangkali telah mati. Dia benar-benar tidak pecaya tengah mengalami hal buruk. Dia kembali berharap bahwa seluruh kejadian adalah mimpi. Dia ingin terbangun di atas kasur, atau tak mengapa jika terjaga di dalam tenda. Dia kembali teringat pada pendakian petaka itu. Bencana iu berawal dari hilangnya Anja.

Dia menegakkan kepala sambil mengembuskan napas panjang. Dilihatnya jam dinding, waktu menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status