Share

49 - Ke Pengungsian

Hani dan Mak Ijun menunggu Candra dan Siti dengan cemas. Hani kembali menelepon Candra, tetapi tetap tidak diangkat. Dia dan Mak Ijun makin khawatir karena tidak tahu kabar terkini Candra dan Siti.

“Gimana, sih, abangmu malah gak bisa dihubungin?” Mak Ijun kesal pada keadaan. Dia menatap Hani yang mondar-mandir di ruang depan. Dia mendekati anak gadisnya seraya menyibakkan gorden, berharap mendapati Candra dan Siti di depan rumah.

“Bukan gak bisa dihubungin, Mak, tapi enggak diangkat sama dia,” jelas Hani.

“Perasaan Emak jadi gak enak, Han.” Mak Ijun mengelus dada. Tak sampai hati rasanya jika Candra telah tiada, terlebih dibunuh para zombi. Tidak sanggup dia membayangkan hidup tanpa anak lelakinya. Baginya, Candra adalah tiang penopang keluarga, sementara Hani adalah atapnya. Kacau sekali hidupnya jika tidak ada Candra. Segalanya runtuh seketika.

Hani tidak menyahut. Dia pun merasakan hal yang sama. Sedari tadi dia juga berpikir yang tidak-tidak terkait keselamatan Candra dan Si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status