Share

42 - Salah Prediksi

Kiman masuk ke kamar jenazah dengan panik. Dia lantas mengunci pintu kaca itu dengan tangan gemetar. Dia tidak menyangka baru saja melihat Suster Indri dihabisi oleh para zombi. Rasa lapar dan dahaganya mendadak digantikan kengerian. Dia melangkah terhuyung ke sudut ruangan. Dengan lunglai dia mendaratkan bokongnya ke lantai yang dingin. Dia duduk memeluk lutut dengan perasaan kalut.

Dia berupaya melawan ketakutannya. Sebisa mungkin dia menghentikan gemetar tubuhnya. Menyaksikan bagaimana Suster Indri dihabisi zombi membuatnya syok berat. Tanpa suara tangis air matanya mulai meleleh. Dengan tangan gemetar dia menyeka air mata. Sementara degup jantungnya masih tak keruan.

Tangan kanannya tiba-tiba mengepal keras. Dia memukul-mukul lantai sambil terus berurai air mata. Ada sesal yang menohok dadanya mengingat tidak bisa menyelamatkan Suster Indri, bahkan dia merasa Suster Indri telah berkorban untuknya agar selamat. Dia jadi terbayang-bayang semua percakapan dengan suster itu. Dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status