Share

35 - Berdebar-debar Gusar

Kiman dan Suster Indri mengembuskan napas lega setelah berhasil mengeluarkan Pak Diko dari kamar jenazah. Meski Pak Diko berupaya masuk dengan menabrakkan diri ke pintu kayu, paling tidak dia tak bisa menyerang Kiman dan Suster Indri secara langsung. Keadaan itu yang membuat Kiman dan Suster Indri bisa terlepas dari ancaman Pak Diko meski harus tetap waspada.

Keduanya lalu duduk di lantai bersandar pada tembok. Kiman memeriksa ponselnya yang ternyata sudah tidak aktif. “Hapeku baterenya udah abis,” tandasnya kemudian seraya menoleh ke Suster Indri di sebelah kiri. “Hape kamu gimana?”

Suster Indri menggeleng. “Aku gak tahu hapeku di mana. Entah tertinggal di meja area suster atau malah jatuh saat aku lari pas dikejar zombi,” tuturnya kemudian. Dia mengembuskan napas panjang melalui mulut.

Kiman kembali menyimpan ponselnya ke saku celana. “Mudah-mudahan bapak, ibu, dan adikku udah ngungsi ke rumah abangku.” Dia tampak khawatir. “Kayaknya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status