Share

38 - Berkorban

Gugun dan Suster Ana bergegas meninggalkan kantin. Keduanya menenteng kantong plastik berisi roti dan minuman. Dengan langkah hati-hati mereka kembali ke ruang rawat inap setelah berhasil mengelabui tiga zombi laki-laki.

Muncul Kiman dan Suster Indri dari koridor lain. Keduanya mengamati seisi kantin yang berantakan. Meja dan kursi bergelimpangan, darah berceceran di lantai, warung-warung rusak.

“Dari tadi kita gak lihat ada zombi. Apa jangan-jangan mereka udah gak ada di sini?” kata Suster Indri dengan suara pelan.

“Entahlah,” sahut Kiman. “Tapi itu ada darah.” Dia menunjuk ceceran darah di lantai.

“Mungkin darah itu udah ada sejak siang atau sore.” Suster Indri memperhatikan ceceran darah tersebut.

“Kemungkinan masih belum lama. Itu darahnya masih basah.” Kiman kembali memperhatikan sekeliling.

“Kalo gitu mendingan kita langsung ke warung. Kita ambil aja apa yang bisa kita makan dan minum.” Suster Indri masuk ke salah satu warung.

Kiman mengikut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status