Share

Bab 82

Setelah mengantongi izin dari suaminya. Namira masuk mobil dan duduk di kursi belakang bersama Elio. Mereka akan pergi untuk berbelanja bahan masakan dan mengisi kulkas yang kosong.

Selama dalam perjalanan, tak ada yang bicara. Namira tengah harap-harap cemas untuk membicarakan hal yang serupa dengan Bi Ida kepada Pak Marwan. Ia takut jika sebuah penolakan yang diterima karena laki-laki paruh baya itu sangat setia kepada suaminya, ditambah sopir pribadi Arhan itu seorang laki-laki. Apa bisa masalah ini sampai membuat hatinya terenyuh sehingga bersedia membantunya?

Ketika Wanita yang duduk bersebelahan dengan Elio itu tengah dilanda kebingungan serta kecemasan, Bi Ida yang duduk di kursi depan samping Pak Marwan berbalik badan menatapnya. “Mbak Nami katanya mau ngobrol sama Pak marwan.”

Namira memelototkan matanya. Bagaimana mungkin Bi Ida bisa dengan ringan mengucapkan itu, padahal ia masih dalam tahap menimang kata yang harus disampaikan supaya bisa menyentuh hati laki-laki paruh bay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status