Share

Bab 43

“Bi Ida. Pak Marwan. Sini ikut makan kue.”

Namira berteriak kala netranya tak menemukan dua orang tua yang bekerja di rumahnya. Beruntung sebelum lapisan krim kue itu hampir hilang, Namira sudah menyisihkan dua potong yang cukup besar.

Sejak tadi Elio tak hentinya mengambil adonan berwarna putih manis yang menutupi permukaan tidak rata dari kue yang ia beli. Bahkan coklat dan buah cherry sebagai hiasan di atasnya pun sudah hilang dilahap habis bayi yang berdiri dengan bantuan Arhan itu.

“Nih, makan kue-nya juga.” Namira menyodorkan potongan kecil dari kue coklat di depannya kepada Elio. Bayi itu tak menolak, justru semakin sibuk mengambil satu persatu kue yang sudah ibunya siapkan. Sementara sisa kue itu sengaja ia jauhkan dari tangan jahil Elio yang akan menghancurkannya.

“Mas juga makan. Jangan sampai ada yang dibuang.” Kali ini Namira menyuapi suaminya yang tak bisa menggerakkan tangan ke tempat lain sebab menahan tubuh Elio yang tak bisa diam. Takut anaknya akan terjatuh karena ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status