Share

9. Tangisan

Author: Miafily
last update Last Updated: 2020-12-25 10:19:42

Tiara membuka matanya dan terpesona saat melihat pantulan dirinya pada cermin. Bagaimana bisa Tiara tidak terkejut, saat melihat wajahnya yang ia nilai biasa-biasa saja, kini berubah begitu cantik dengan riasan yang memang terlihat anggun. Tiara lalu dibantu oleh para perias untuk bangikit dan memakai set kebaya putih yang didesain khusus oleh Puti untuk Tiara. Setelah mengenakan kebaya dengan benar, riasan Tiara pun kembali dilanjutkan dan diperbaiki. Tiara tidak bisa bergerak dengan bebas, dan hanya bisa menerima perlakuan para perias padanya. Tiara berharap jika akhirnya penampilannya tidak terlihat memalukan.

Setelah mengenakan kebaya dan siger dengan benar, saat itulah Tiara kembali tidak bisa menahan diri untuk terkagum. Bukan kagum pada dirinya, tetapi kagum pada semua hal yang melekat pada tubuhnya. Tentu saja, tanpa mereka, rasanya Tiara tidak mungkin bisa terlihat secantik ini. Tiara merasa jika dirinya tidak memiliki kecantikan yang berlebih seperti wanita lainnya, hanya saja Tiara merasa bersyukur dengan kesempurnaan yang telah diberikan Tuhan padanya. Tiara merona saat mendapatkan pujian atas penampilannya saat ini.

“Nona benar-benar cantik dan elegan. Pantas saja, Nyonya Puti dan Tuan Nazhan sangat menyayangi Nona,” ucap salah satu perias dengan antusiasnya pada Tiara. Selain cantik, Tiara juga memiliki peringai yang baik dan manis. Rasanya, jika latar belakangnya dikesampingkan, Tiara adalah menantu yang sempurna dan didambakan oleh orang-orang.

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang perias, Tiara jatuh ke dalam lamunannya dan tidak mempedulikan para perias yang memang undur diri serta meninggalkan Tiara di dalam ruang rias sendiria. Hari ini, adalah hari di mana Tiara akan menikah dengan Darka. Semuanya memang sudah dipersiapkan dengan cepat dan sempurna sesuai dengan standar Puti selaku ibu mertua yang memang memegang kendali untuk semua urusan serta acara yang akan dilangsungkan. Tiara menatap pantulan dirinya sendiri. Kini Tiara bertanya, apakah dirinya pantas untuk berbahagia? Meskipun ini adalah pernikahannya, tetapi ini bukan pernikahan normal seperti pada umumnya. Ini pernikahan yang tidak berlandaskan cinta.

Pernikahan Tiara dan Darka adalah pernikahan yang dilandasi syarat dan motif. Tiara dengan motifnya yang ingin membalas budi terhadap kebaikan yang telah diberikan oleh kedua orang tua Darka, sementara Darka yang menikah dengan mengajukan syarat menginginkan kebebasan yang absolut. Dengan semua hal yang menjadi dasarnya, Tiara merasa tidak yakin jika dirinya memang bisa bahagia sebagai seorang istri. Tiara bahkan tidak yakin, jika hubungannya dengan Darka seiring berjalannya waktu bisa seperti pasangan suami istri pada umumnya. Karena Tiara tahu, jika Darka tidak memandangnya sebagai perempuan. Semua hal yang dipikirkan oleh Tiara tersebut, membuat Tiara berpikir apa keputusannya menerima perjodohan yang diajukan oleh Puti memang benar?

Rasanya, sudah sangat terlambat jika Tiara menyesali keputusannya untuk menikah dengan Darka, karena beberapa saat lagi, Darka akan mengucapkan ijab kobul yang tentu saja akan mengikat dirinya dan Darka sebagai pasangan sehidup semati di hadapan Tuhan. Tiara tidak berencana untuk mempermainkan ikatan suci dan janji yang sudah ia ucapkan di hadapan Tuhan. Tiara terkejut saat mendengar suara pintu yang terbuka. Tiara melihat dari pantulan cermin jika Sekar yang tengah memasuki ruang rias. Tiara menarik sebuah senyum canggung. Sekar menyentuh kedua bahu Tiara. Sebagai seseorang yang sudah merawat Tiara sejak kecil, tentu saja Sekar mengenal karakter putri asuhnya. Saat ini, Tiara pasti merasa sangat gugup.

“Tidak perlu cemas, Sayang. Ini adalah niatan baik, pasti Tuhan juga akan memberikan akhir yang baik atas semua hal yang tengah kamu jalani ini,” ucap Sekar mencoba untuk menenangkan putrinya itu. Tiara yang mendengar hal tersebut mencoba untuk menenangkan diri. Ya, Tiara tahu jika apa yang dikatakan oleh Sekar benar adanya. Tidak perlu ada yang dicemaskan.

“Nah, sekarang ayo kita turun. Semua orang sudah menunggu. Akad akan segera dimulai,” ucap Sekar.

Tiara kembali menatap pantulan dirinya pada cermin sebelum tersenyum manis dan berkata, “Tiara siap, Bu.”

Setelah itu, Sekar pun membantu Tiara untuk bangkit dan mengantarkan Tiara ke tempat di mana akad nikah akan berlangsung. Sekar memang sudah tahu perihal situasi di aula pernikahan yang memang sangat ramai, dengan beberapa media yang memang secara khusus meliput akad nikah antara Darka serta Tiara. Tentu saja, pada media tersebut mendapatkan izin khusus untuk meliput, walaupun gerak mereka tetap dibatasi serta hanya bisa meliput di tempat yang sudah disediakan oleh pihak WO.

Tiara segera dibantu untuk duduk di samping Darka yang juga tampak memukau dengan setelan jas yang serasi dengan kebaya yang dikenakan oleh Tiara. Tentu saja, setelah keduanya bersanding, semua tamu undangan tidak bisa menahan diri untuk menilai jika keduanya adalah pasangan yang sangat serasi dan memesona. Jadilah, para tamu undangan kembali memperbincangkan jika rasanya sangat tidak rugi bagi pihak Darka menyiapkan pernikahan semewah ini, serta mas kawin yang terasa begitu besar.

Mas kawin yang dibicarakan oleh para tamu undangan adalah, mas batangan seberat tiga kilo gram, seperangkat alat solat, satu set perhiasan berlian, serta perintilan lainnya yang jelas membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk membelinya. Para ibu yang menjadi tamu undangan merasa sangat sayang karena Puti dan Nazhan hanya memiliki Darka sebagai putra mereka. Jika saja Darka memiliki adik, dan adiknya adalah laki-laki, mereka tidak akan berpikir dua kali untuk menjodohkan putri mereka dengannya. Kenapa? Karena mereka yakin jika putri mereka juga akan sebahagia Tiara saat ini, dipersunting oleh putra dari keluarga konglomerat.

Tiara sendiri diam-diam merasa begitu terpukau dan memuji tampilan Darka yang memang berbeda dari biasanya. Darka mengenakan peci yang menurut Tiara sangat cocok dengan Darka. Saat ini, Tiara malah membayangkan jika nantinya Darka akan menjadi imam bagi dirinya. Namun lamunan tersebut terpotong karena akad nikah akan dimulai. Tiara fokus dengan apa yang tengah dikatakan oleh penghulu yang memang akan menikahkan dirinya dengan Darka. Tak lama, proses ijab kobul pun dimulai. Perasaan hangat saat jantungnya berdegup dengan kencang, membuat Tiara merasakan sebuah kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kegugupan Tiara terbayar lunas saat dirinya mendengar Darka mengucapkan ijab kobul dengan lugas dan dalam satu tarikan napas.

“Saya terima nikahnya, Tiara Alvia binti Sarandi Almarhum, dengan mas kawin tersebut tunai,” ucap Darka sembari menjambat tangan wali hakim yang memang menjadi pengganti wali Tiara yang sudah tidak lagi memiliki keluarga satu pun yang bisa menjadi walinya.

Setelah mendengar kata sah dari para saksi, semua orang mengucapkan syukur dan doa pun dipanjatkan oleh sang penghulu. Tiara merasakan haru biru memenuhi hatinya. Doa selesai, Sekar dan Puti bangkit untuk membantu prosesi tukar cincin. Puti tersenyum manis dan mencium kening putranya yang sudah menyandang status suami seseorang. Puti juga mencium kening Tiara yang sudah resmi menjadi menantunya. “Selamat, Sayang. Semoga kamu bahagia dengan pernikahan ini,” ucap Puti pada menantunya.

Lalu Puti dan Sekar membuat Darka serta Tiara menghadap para tamu undangan termasuk pada para media yang kini tengah mengambil potret mereka. Tentu saja Puti dan Sekar segera minggir, agar Darka dan Tiara bisa diambil potretnya tampa ada gangguan. Keduanya dengan kompak menunjukkan buku nikah serta cincin nikah mereka. Tentunya Darka dan Tiara berusaha untuk menampilkan senyum yang paling bahagia yang bisa mereka tunjukkan. Tiara sendiri tidak bisa menahan diri untuk meneteskan air mata haru, ternyata dirinya saat ini sudah resmi menjadi istri dari pria bernama Darka di sampingnya ini.

Melihat jika Tiara meneteskan air mata, Darka dengan lembut mengambilkan tisu untuk Tiara. Para tamu undangan tidak ingin kehilangan momen tersebut dan memotret apa yang dilakukan oleh pasangan paling memukau dan populer tahun ini. Apalagi saat Darka memberikan kecupan tepat pada pelipis Tiara, beberapa wanita bahkan tidak bisa menahan diri untuk memekik senang karena tindakan Darka yang sangat manis. Hanya saja, tidak ada yang tahu apa yang saat ini Darka bisikkan pada Tiara. Darka berbisik, “Jangan terlalu larut daam kebahagiaan, Tiara. Ingat apa yang sudah kita sepakati. Kita bukan pasangan suami istri normal seperti pada umumnya.”

Tiara meremat tangannya meskipun dirinya berusaha untuk memasang senyum manis yang masih ia suguhkan untuk para tamu undangan. Tiara merasa tertampar dengan apa yang sudah dikatakan oleh Darka padanya. Ya, Tiara tidak bisa melupakan apa yang sudah disepakati olehnya dengan Darka. Tiara tidak boleh terlarut dalam kebahagiaan yang semu ini. Tiara harus terus mengingat kesepakatannya dengan Darka. Ia juga harus mengingat hutang budinya pada Puti dan Nazhan, ia tidak boleh melupakan hal itu lalu melakukan kesalahan fatal yang merusak segala hal yang sudah berjalan sejauh ini.

***

Di sisi lain, Vania tengah melangsungkan pemotretan untuk sebuah brand busana yang memang Vanesa. Sebagai seorang model profesional yang sudah dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar, tentu saja Vanesa tahu jika dirinya tidak boleh mencampur adukkan masalah pribadinya dengan maslaah pekerjaan. Karena itulah, Vanesa berusaha untuk menutupi suasana hatinya yang sangat buruk saat ini. Bagaimana mungkin suasanan hati Vanesa tidak buruk, jika hari ini adalah hari di mana Darka akan menyandang status sebagai suami perempuan lain. “Wah, kamu benar-benar hebat Vanesa!” seru fotografer yang selesai mengambil potretnya.

Vanesa mendekat padanya dan bertanya, “Apa semuanya sudah oke?”

Sang fotografer mengangguk dan menunjukkan semua foto Vanesa yang sukses ia ambil tadi. “Semuanya sempurna. Aku rasa sesi pemotretan hari ini selesai. Kamu bisa beristirahat untuk sesi pemotretan selanjutnya. Tentu saja, kamu harus menyiapkan energimu sebaik mungkin, mengingat jika kita memang akan launching koleksi pakaian baru untuk musim kedua ini,” ucap sang fotografer. Tentu saja Fotografer tersebut tidak ragu untuk memberikan pujian pada Vanesa yang memang sudah memberikan kerja yang sangat bagus, serta hasil yang sangat memuaskan.

Vanesa selalu memuaskan dengan kemampuannya dalam berpose di hadapan kamera, dan bisa bertindak profesional. Vanesa adalah model yang banyak diincar oleh para fotografer untuk bekerja sama dalam mengerjakan sebuah proyek, baik itu proyek besar atau proyek kecil karena apa pun proyeknya, selalu berhasil dengan manis jika Vanesa yang menjadi modelnya. Tentu saja, Vanesa tahu hal itu dan mempertahankan cara kerjanya yang profesionalnya, meskipun suasana hatinya sangat buruk sekali pun. Vanesa mengangguk mengerti dengan apa yang dikatakan olehnya. “Kalau begitu, aku permisi dulu,” ucap Vanesa lalu melenggang menuju ruang rias yang disediakan khusus  untuknya.

Tentu saja, para perias dan penata rambut yang menjadi tim kerja Vanesa terus mengikuti Vanesa yang mereka pikir akan segera membersihkan make up untuk segera pulang. Namun, Vanesa menoleh dan berkata, “Aku ingin beristirahat sendirian, jika aku butuh bantuan kalian, aku akan memanggil kalian secepatnya. Jadi, kalian bisa mengambil waktu istirahat kalian.” Ucapan Vanesa tersebut tentu saja disambut dengan baik oleh para rekannya.

Masuk ke dalam ruang rias, Vanesa segera mengunci pintu. Ia lalu duduk di sofa dan mengeluarkan ponselnya dari tas jinjing mewah yang memang menjadi salah satu hadiah dari Darka. Benar, salah satu. Karena Darka selalu memberikan hadiah mewah yang kini sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Semuanya Vanesa rawat dengan baik. Vanesa menonton acara akad nikah Darka dan Tiara yang ditayangkan secara resmi. Vanesa tidak bisa menahan diri untuk menggigit bibir bawahnya dengan keras. Tentu saja, Vanesa tahu jika menonton hal ini akan membuat dirinya merasa sakit. Namun, Vanesa tidak bisa menahan diri untuk melihatnya.

Walaupun pada akhirnya Vanesa kembali melemparkan ponsel mahalnya tersebut tepat pada cermin. Vanesa menatap cermin yang sudah hancur tersebut dengan penuh kegeraman. Namun, tak lama Vanesa tidak bisa menahan diri untuk meneteskan air mata. Vanesa merasa begitu kalah. Darka jadi milik perempuan lain yang bahkan tidak selevel dengannya. Bagi Vanesa dirinya jelas lebih pantas bersanding dengan Darka. Berbeda hal dengan Darka yang memang menjadikan hubungannya dengan Vanesa sebagai hubungan untuk mendapatkan pelampiasan nafsu, Vanesa merasa jika hubungan ini lebih daripada itu. Vanesa mencintai Darka, sangat. Karena rasa cintanya yang besar itu, sudah jelas jika Vanesa merasa begitu terluka saat Darka sudah resmi menjadi milik perempuan lain.

Vanesa menangkup wajahnya dan tidak memedulika make up yang rusak. Hal yang saat ini tengah Vanesa pikirkan adalah bagaimana dirinya bisa membuat Darka lepas dari ikatan itu. Tentu saja, Vanesa tahu jika Darka tidak berharap terikat dengan perempuan mana pun, sama seperti yang diharapkan oleh Vanesa. Hanya saja, Vanesa ingin suatu saat nanti Darka melihat dirinya dan mau menjalin hubungan serius dengannya. Vanesa melepas tangkupan di wajahnya dan bangkit untuk mendekati cermin yang masih utuh. Ia mengambil beberapa lembar tisu dan mengusap wajahnya yang riasannya sudah berantakkan. Vanesa menatap tajam pantulan dirinya di sana. “Aku mengaku, jika saat ini aku kalah telak dengan apa yang sudah terjadi. Tapi, namaku bukan Vania jika aku mundur saat ini juga,” ucap Vanesa dengan penuh percaya diri.

Dengan terampil, Vanesa memperbaiki make up nya dan memakai lipstick merah yang terlihat paling menggoda di antara deretan lipstick yang berada di sana. Vanesa menyeringai saat melihat pantulan dirinya yang

kembali sempurna. “Warna merah tentu saja sangat cocok untuk pemenang seperti diriku, bukan?” tanya Vanesa pada pantulan dirinya sendiri. Vanesa memang sudah merencanakan sesuatu yang sangat jahat untuk mencapai apa yang ia inginkan. Tentunya, rencana tersebut melibatkan Darka dan Tiara.

Vanesa terkekeh keras dan melihat sosoknya yang terpantul dalam cermin. Vanesa saat ini memang merasa puas dengan apa yang ia rencanakan. Ia berhenti tertawa dan berkata, “Aku Vanesa, dan aku tidak akan melepas apa yang memang sejak awal sudah menjadi milikku. Dengan cara apa pun, aku akan kembali mendapatkan Darka. Tenang saja, aku akan membuat sebuah pertunjukkan menyakitkan yang khusus kupersembahkan untukmu. Neraka batin yang akan terus kamu rasakan, saat masih berstatus sebagai istri dari Darka.”

Related chapters

  • Marrying the Young Master   10. Perhatian

    “Nikmati waktu kalian,” ucap Puti lalu ke luar dari kamar hotel yang akan ditinggali oleh Darka dan Tiara untuk menghabiskan malam pertama mereka. Puti dan Nazhan sendiri tinggal di salah satu kamar hotel yang tak kalah mewahnya. Mereka menikmati waktu istirahat setelah seharian harus menyambut tamu yang datang menghadiri acara pernikahan dan resepsi. Tentu saja, Puti dan Nazhan sudah menyiapkan kamar yang pantas untuk ditinggali oleh pasangan suami istri baru yang akan menjalani momen paling penting dalam kehidupan mereka. Puti dan Nazhan tahu jika ini bukan pengalaman pertama bagi Darka, tetapi ini adalah pengalama pertama bagi Tiara. Setidaknya, mereka harus menyiapkan suasana nyaman untuk pengalaman pertama Tiara tersebut.Namun, suasana yang dipersiapkan oleh kedua orang tuanya itu malah membuat Darka merasa jengkel. Ia mengh

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   11. Tugas Istri

    Tiara tampak menyukai rumah baru yang dihadiahkan oleh mertuanya, berbeda dengan Darka yang tampak jengkel. Kedua orang tuanya tidak mengizinkan Darka dan Tiara tinggal di apartemen atau rumah yang dimiliki Darka, dengan alasan semua tempat itu pernah disinggahi oleh wanita-wanita murahan saat Darka membujang. Puti dan Nahan memilih untuk membelikan sebuah rumah di salah satu perumahan mewah. Darka sendiri cukup tahu mengenai kompleks perumahan ini. Karena pengelola utamanya adalah Theo, saudara dari sang ayah. Darka mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Apa Mama dan Papa memiliki investasi atau saham dalam pembangunan perumahan mewah ini?”Puti balik bertanya, “Memangnya kenapa?”“Aneh saja. Kenapa Mama dan Papa malah membelikan sebuah r

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   12. Tamu

    Tepat di hari kelima, Darka memerintahkah para pelayan untuk kembali ke kediaman utama di mana Puti dan Nazhan tinggal. Tentu saja, Puti dan Nazhan segera menghubungi Tiara menanyakan mengapa dirinya mengembalikan para pelayan yang sudah diperintahkan oleh mereka untuk membantu tugas Tiara mengurus rumah. Karena sebelumnya Tiara sudah berjanji pada Darka, Tiara pun menjawab jika dirinya bisa mengurus rumah dengan kemampuannya sendiri. Atas jawaban yang sudah diberikan oleh Tiara, Puti dan Nazhan sama sekali tidak bisa mengatakan apa pun lagi. “Bagus,” puji Darka saat Tiara selesai menelepon dengan kedua orang tuanya.Karena Darka memang mendapatkan cuti selama dua minggu dari pekerjaannya, jadi Darka bisa bersantai di rumahnya. Walaupun, Darka sendiri merasa sangat gatal dan ingin segera ke luar dari rumah untuk bersenang-senang m

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   13. Godaan

    Darka berusaha mengabaikan Tiara yang sejak tadi sibuk merapikan pakaian yang sudah ia setrika dan lipat dengan begitu rapi. Begitu Tiara ke luar dari kamar, saat itulah Darka menutup majalah dewasa yang ia baca. Bagaimana mungkin dirinya tidak kesal dengan tingkah Tiara yang memperlakukannya sebagai seorang pria tanpa gairah. Darka memang sudah mengatakan berulang kali jika dirinya tidak mungkin tergoda oleh Tiara yang menurutnya tidak menggairahkan. Meskipun berusaha untuk menganggapnya tidak menggairahkan, naluri Darka sebagai pria tidak bisa diajak bekerjasama. Terkadang, saat tidur Darka bersentuhan dengan Tiara, yang memang terlelap dan biasanya melewati batas yang sudah ditetapkan oleh Darka di atas ranjang. Kulit lembut itu membuat bulu kuduk Darka meremang. Mungkin, itu dikarenakan Darka yang sudah berhari-hari tidak bisa melepaskan gairahnya yang memang terhitung lebih tinggi daripada pria lain.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   14. Perkataan Tajam

    Darka tampak menggebu berharap untuk segera mendapatkan pelepasannya dengan bantuan Vanesa yang mengerang di bawah tindihannya. Namun, pikiran Darka terasa tidak nyawan. Rasanya, ada sesuatu yang salah di sini. Darka baru saja akan mendapatkan pelepasannya, saat dirinya melirik pada ponselnya yang tergeletak di atas nakas dan melihat nama sang ibu di sana. Seketika, gairah Darka padam. Darka melepaskan diri dari Vanesa begitu saja membuat Vanesa mengeluh kesal. Namun, saat melihat raut wajah Darka yang serius, Vanesa membungkam bibirnya rapat-rapat, sadar jika ada hal serius yang tengah terjadi.Vanesa tentu saja harus menyadari batasan dan memahami situasi serta kondisi yang tengah berlangsung. Itu juga adalah nilai tambah bagi Vanesa sehingga dirinya bisa bertahan begitu lama di sisi Darka, dan berakhir menjadi wanita yang paling dipercaya

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   15. Tamu Tak Diundang

    Hari ini, Darka sudah berangkat bekerja seperti biasa. Sementara Tiara masih berkutat sibuk dengan pekerjaan ibu rumah tangganya. Jika dibandingkan dengan pekerjaan Tiara di rumah ini dengan pekerjaan Tiara di panti asuhan jelas pekerjaan di panti asuhan lebih banyak dan lebih berat. Namun, entah kenapa Tiara merasa lebih lelah mengurus pekerjaan rumah ini daripada mengurus pekerjaan di panti. Tiara berpikir, jika mungkin ini ada kaitannya dengan masalah hubungannya dengan Darka yang bukannya semakin membaik seiring waktu berjalan, malah Darka semakin menekan dirinya seolah-olah tidak mau membuat Tiara merasa tenang hidup dengan berstatuskan istri darinya. Tiara pun menghela napas dan melangkah menuju area belakang kediaman minimalis yang terasa mewah bagi Tiara tersebut. Di sana, ad ataman kecil dan sebuah kolam renang. Kali ini, Tiara akan membersihkan kolam renang dari dedaunan kering yang jatuh ke dalamnya.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   16. Tetangga Baru

    “Aku tidak mau melakukan pertemuan di hari liburku. Jika dia masih memaksa, batalkan saja kerja samanya,” ucap Darka pada Bayu yang tengah berbicara dengan sambungan telepon.Pagi-pagi, Darka sudah menerima telepon dari Bayu. Bawahannya itu mengatakan jika seorang klien memaksa untuk makan siang bersama sembari membicarakan pekerjaan. Sayangnya, Darka tidak ingin melakukan hal itu. Karena bagi Darka, waktu liburnya tidak boleh diganggu. Apalagi oleh masalah yang sama sekali tidak mendesak seperti itu. Darka rasa pembicaraan mengenai pekerjaan yang tidak mendesak itu, bisa ditunda hingga waktu kerja datang kembali. Bayu sebenarnya sudah mengerti masalah ini. Namun, orang yang dihadapi oleh Bayu sangat sulit. Jadi, pada akhirnya Bayu memilih untuk meminta jawaban dari Darka secara langsung.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   17. Api

    Tiara mengatur napasnya. Jelas, saat ini Tiara merasa sangat gugup. Tadi pagi, Puti tibia-tiba datang ke rumahnya. Puti menghabiskan cukup banyak waktu untuk berbincang ringan. Lalu tak lama mengajak untuk memasak. Ternyat Puti mengajak Tiara untuk membuat menu makan siang bagi Darka dan Nazhan. Namun, Tiara tidak tahu jika selanjutnya Puti meminta Tiara untuk mengantarkan makan siang tersebut secara langsung kepada Darka. Tentu saja, Puti meminta seseorang untuk mengantar Tiara menggunakan mobilnya.Tiara menghela napas sebelum turun dari mobil yang mengantarnya dengan sopir pribadi yang membukakan pintu. Ia benar-benar tidak menyangka jika dirinya berada di perusahaan Darka seperti ini. Jika saja Puti tidak memerintahkan

    Last Updated : 2021-01-24

Latest chapter

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 3 : Adik untuk Si Kembar

    “Bunda!” seru Alana sembari berlari membuat rok yang ia kenakan bergoyang seiring langkah yang ia ambil. Alan tentu saja mengikuti, tetapi dengan langkahnya yang tenang. Darka yang bertugas menjemput kedua buah hatinya sepulang sekolah, melangkah di belakang dengan kedua tangan yang membawa tas serta botol minum milik Alan dan Alana.Tiara yang semula sibuk di dapur dengan para pelayan, segera ke luar dari dapur dan menghampir putra dan putrinya. Tiara tidak memperbolehkan Alana dan Alan masuk ke dalam dapur, karena sangat berbahaya. Apalagi untuk Alana, yang dulu sempat membuat ulah dan hampir saja celaka serta membuat rumah ini hampir kebakaran. Tiara tersenyum dan menerima pelukan dari putra dan putrinya dengan senang hati. “Apa hari kalian

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 2 : Kenangan Manis

    Beberapa bulan kemudian“Cantiknya putri Ayah!” seru Darka saat melihat Alana mengenakan gaun cantik yang seragam dengan gaun Tiara. Darka pun menciumi Alana yang tertawa renyah saat mendapatkan kecupan tersebut. Sementara itu, Alan berada dalam gendongan Tiara. Ia juga mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Darka. Mereka tampil dengan menakjubkan. Alan dan Alana, memiliki tampilan menggemaskan yang rasanya diwariskan dari kedua orang tuanya. Siapa pun yang melihat si kembar, akan yakin jika keduanya akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dewasa nanti.

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 1 : Berpuasa

    Tiara sibuk menyusui kedua anaknya yang ternyata menolak untuk menyusu menggunakan dot berisi ASI yang sebelumnya sudah Tiara pompa. Keduanya lebih senang menyusu secara langsung pada Tiara. Tentu saja tingkah putra dan putrinya ini membuat Tiara sulit untuk bergerak. Keduanya benar-benar menempel pada Tiara dan tidak mau disentuh oleh siapa pun termasuk oleh opa serta omanya. Tiara memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa malas yang selalu ia gunakan saat menyusui kedua buah hatinya yang selalu ingin disusui bersama-sama. Ini masih siang, tetapi Tiara sudah sangat lelah.Kini, Tiara dan Darka tinggal di kediaman utama. Sementara Puti dan Nazhan resmi kembali ke Kuwait serta fokus untuk mengurus semua perusahaan mereka di sana. Darka sendiri dipercaya

  • Marrying the Young Master   42. Akhir Bahagia

    Vanesa terlihat bersebunyi di balik sebuah pohon di seberang kediaman Risaldi yang tengah cukup ramai karena persiapan acara akikahan kembar calon penerus keluarga Al Kharafi dan Risaldi ini. Vanesa melihat rumah itu dengan penuh kebencian karena semua usahanya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga itu gagal total. Semua informasi yang Vanesa bocorkan pada pihak yang memang mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga AR tersebut, pada akhirnya menjadi senjata yang berbalik menyerangnya. Kini, karir Vanesa benar-benar hancur karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan dirinya. Bahkan, agensinya memutuskan kontrak secara sepihak dengannya.Hal itu terjadi karena Puti dan Nazhan turun tangan langsung. Keduanya melakukan sesuatu yang

  • Marrying the Young Master   41. Malaikat Kecil

    Pagi ini, Darka mengumumkan kelahiran sepasang anak kembarnya melalui media sosial. Lalu esok hari, aka nada acara akikahan lalu berlanjut dengan acara pesta yang dilangsungkan di kediaman Risaldi. Tentu saja, kabar tersebut disambut gembira oleh orang-orang, kecuali Vanesa yang merasa begitu marah karena Darka sudah benar-benar membuangnya. Vanesa tidak lagi bisa menghubungi atau bahkan menemui Darka. Vanesa dibuang karena dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pria itu. Kemarahan Vanesa semakin menjadi karena dirinya merasa dikalahkan oleh Tiara yang menurutnya tidak bisa dibandingkan dengannya. “Aku tidak akan menerima penghinaan ini,” ucap Vanesa.Ya, Vanesa tidak akan hancur sendirian. Jika dirinya harus hancur dan kehilangan segalanya, maka D

  • Marrying the Young Master   40. Cerai

    “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka

  • Marrying the Young Master   39. Penyesalan Darka

    “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt

  • Marrying the Young Master   38. Usaha Darka

    Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”

  • Marrying the Young Master   37. Karma

    “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status