Share

8. Karma

Author: Miafily
last update Last Updated: 2020-12-25 10:19:12

Darka tampak berkonsentrasi dengan semua pekerjaannya. Kini ia harus benar-benar fokus mengerjakan semua tugasnya, karena perusahaan memang akan membuat sebuah proyek baru yang tentu saja berskala besar. Ia sebagai seorang pemimpin perusahaan harus ekstra mencurahkan perhatian dan konsentrasinya. Namun, tiba-tiba seseorang membuka pintu dan masuk begitu saja ke dalam ruangan presdir yang tak lain adalah ruang kerja pribadi Darka. Jika saja hubungannya dengan orang itu tidak dekat, sudah dipastikan jika asbak yang berada di sudut meja kerjanya sudah melayang saat itu juga. Darka menghela napas dan mengendorkan simpul dasi yang ia kenakan. Pria itu bersandar dengan nyaman pada sandaran kursi kerjanya sembari menatap sosok pria yang kini duduk di sofa yang tepat berhadapan dengannya.

“Ada apa tiba-tiba datang ke mari, Jarvis?” tanya Darka pada sosok pria yang juga mengenakan setelan jas kerja mewah tersebut.

Jarvis mencibir pertanyaan yang ia terima dari Darka sebelum menjawab, “Ei, aku datang untuk mengucapkan selamat atas pertunanganmu. Selain itu, aku juga ingin melayangkan protes. Kenapa aku tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri acara itu?”

Jarvis sendiri adalah sahabat dekat Darka. Bisa dibilang, Darka, Bayu dan Jarvis adalah tiga sekawan. Mereka terus bersama-sama dari masa kuliah hingga saat ini sudah bekerja dan memiliki kehidupan yang mapan. Ketiganya memiliki banyak kemiripan hingga membuat mereka bisa berteman cukup lama. Mungkin, hanya Bayu saja yang agak berbeda. Sejak dulu, Bayu tidak senang bermain dengan wanita. Ia tidak mudah tergoda. Bahkan jika ada wanita yang telanjang bulat di hadapannya sekali pun, Bayu tidak akan dengan tergoda untuk menyerang perempuan itu.

Bayu tipe orang yang setia. Bahkan, Bayu saat ini sudah bertunangan dengan gadis yang menjadi cinta pertamanya. Ya, wanita itu tak lain adalah Sulis. Jarvis dan Darka sendiri tidak menyangka jika Bayu dengan begitu mudahnya jatuh cinta pada Sulis dan dengan mantap menyatakan jika dirinya serius pada Sulis. Bayu bahkan tidak membuang waktu untuk mengikat Sulis sebagai tunangannya. Hanya saja, karena Sulis yang masih kuliah, Bayu tidak bisa segera menikah gadis itu. Bayu harus bersabar hingga ssatu tahun lagi, untuk meminang sang pujaan hati yang sudah lulus dan mendapatkan gelarnya sebagai seorang desainer.

“Aku tidak mengundangmu, karena acara itu tidak perlu kamu hadiri. Toh, saat itu kau tengah di luar kota,” jawab Darka setengah kesal dengan apa yang tengah ia pikirkan saat ini.

Jarvis yang mendengar hal tersebut spontan saja mengernyitkan keningnya dalam-dalam. Ia memikirkan sesuatu sebelum menyimpulkan, “Jangan bilang jika kau di—”

“Benar, aku dijodohkan oleh orangtuaku,” potong Darka cepat dan membuat Jarvis yang mendengarnya dengan spontan tertawa terbahak-bahak.

Bayu yang masuk dengan membawa minuman, melirik Jarvis dan berkomentar, “Jangan tertawa seperti itu, atau yang lain akan berpikir jika ada orang gila yang masuk ke dalam perusahaan ini.”

Jarvis yang mendengar komentar tersebut barang tentu menghentikan tawanya dan menatap kesal pada Bayu. “Sebaiknya perbaiki dulu ekspresi wajahmu, sebelum mengomentari orang lain,” ucap Jarvis sinis.

“Memangnya ada apa dengan wajahku? Aku rasa wajahku masih tampan seperti biasanya,” jawab Bayu dengan nada menjengkelkan.

Rasanya, Bayu tidak merasa jika ada masalah pada. Ia juga tidak mengatakan sesuatu yang menjengkelkan atau menyinggung, jadi rasanya ia tidak perlu merasa rendah hati ata merasa buruk atas apa yang sudah ia katakan. Sayangnya, apa yang dirasakan oleh Darka dan Jarvis sebaliknya. Apa yang dikatakan dan ekspresi yang diperlihatkan oleh Bayu saat ini benar-benar menjengkelkan. Rasanya, Jarvis dan Darka ingin membuat Bayu tenggelam di lautan, atau membuat Bayu digoda oleh para waria yang memang banyak menggandrungi Bayu. Sepertinya, ide itu sungguh menarik. Mungkin, Jarvis dan Darka bisa melakukan hal itu di waktu luang nanti.

“Apa kauu tidak tahu? Wajahmu itu seperti tembok, selalu saja tanpa ekspresi. Jangan pasang wajah seperti itu lagi. Bisa-bisa ada orang yang menganggap perusahaan ini aneh, karena ada tembok yang bisa berjalan,” cemooh Jarvis dengan nada yang tak kalah menjengkelkan.

Saat itulah, Darka tidak menahan diri untuk masuk ke dalam pembicaraan dan berkomentar, “Ayolah, sesama orang aneh jangan saling mencela. Atau kalian akan membuat solidaritas sesama orang aneh akan menjadi retak.”

Jarvis yang mendengar hal tersebut tidak terima. “Siapa yang lebih aneh, aku yang tertawa seperti orang gila, atau pria yang takut untuk menikah?” tanya Jarvis sangat mengena bagi Darka.

“Hei, memangnya siapa yang mengatakan jika aku takut menikah? Aku hanya mencintai kebebasan. Karena itulah, aku tidak suka terikat dengan seorang wanita saja. Bukankah kau sendiri tau seberapa menyenangkannya berganti-ganti wanita ketika dirimu merasa bosan?” tanya Darka sengit.

“Ya, ya aku memang tidak bisa mengelak dengan apa yang kau katakan itu. Aku memang merasakan kesenangan yang sama dengan apa yang kau rasakan. Hanya saja, aku penasaran, bukankah kedua orangtuamu sudah mengetahui tingkah busukmu itu sejak lama? Lalu kenapa mereka baru melakukan hal ini?” tanya Jarvis pada akhirnya.

“Aku tidak mengerti. Mungkin, mereka sudah tidak tahan dengan apa yang aku lakukan. Masalah aku yang menerima pertunangan ini, tentu saja aku tidak menerimanya dengan senang hati. Aku melakukannya secara terpaksa karena mereka memblokir semua fasilitas yang kumiliki. Namun, setelah ini aku tidak akan lagi bisa diancam mengenai masalah itu lagi. Aku sudah mengalihkan beberapa kartu debit dan kartu atm untuk sepenuhnya hanya bisa aku akses,” ucap Darka dengan penuh percaya diri.

Jarvis yang mendengarnya mengernyitkan keningnya dalam-dalam. “Bukankah calon istrimu itu sangat manis? Jika aku jadi dirimu, pasti aku merasa sangat beruntung karena kedua orang tuaku memilihkan perempuan seperti itu untukku,” ucap Jarvis jujur. Sebelumnya, Jarvis tentu saja sudah mengetahu rupa dari tunangan sahabatnya ini melalui media sosial, dan menurut Jarvis sendiri sosok Tiara manis serta cantik dengan pesona lembut yang ia miliki.

Darka mendengkus kasar dan berkata, “Dia sama sekalibukan seleraku. Tentu saja, aku tidak senang dengan pertunangan ini. Namun, rasanya tidak rugi juga aku terikat dengannya, toh aka nada hal bisa aku terima saat aku berhasil menikah dengannya.”

Bayu yang mendengar hal tersebut dan menoleh pada Jarvis. “Sepertinya, aku salah. Kamu bukan orang paling aneh yang aku kenal. Pria di sana itu yang paling aneh,” ucap Bayu.

Jarvis yang mendengarnya tentu saja ikut mengangguk. “Aneh dan bodoh. Bagaimana mungkin ia tidak senang jika akan menikah dengan wanita manis seperti tunangannya itu?” tanya Jarvis menambahkan.

Darka yang mendengar hal tersebut menipiskan bibirnya. “Apa kalian ingin mendapatkan pengalaman dihantam oleh sebuah asbak? Aku yakin, itu akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan oleh kalian. Jika ingin, aku dengan senang hati akan memberikan pengalaman itu untuk kalian tanpa meminta imbalan apa pun,” ucap Darka sinis.

Namun, Bayu dan Jarvis tampak tidak peduli dengan apa yang diancamkan oleh Darka. Keduanya masih saja sibuk mengomentari tingkah Darka, yang tentu saja membuat telinga Darka yang mendengarnya panas bukan main. Ayolah, keduanya membicarakan keburukan Darka tepat di hadapannya. Jika saja, keduanya memang bukan sahabatnya dan tidak memiliki hubungan sedekat ini dengannya, Darka tidak akan berpikir dua kali untuk mematahkan leher mereka satu persatu. Untung saja, mereka memang mendapatkan label sahabat darinya. Darka menghela napas panjang. “Karena kamu sebentar lagi akan menikah, bagaimana kalau kita membuat pesta bujang? Ya, mungkin pesta itu bisa kamu laksanakan ketika sudah dekat pernikahanmu,” ucap Jarvis.

Darka menyeringai dan menggeleng. Ia mendapatkan ide cemerlang Darka akan melakukan sesuatu yang sangat menarik, untuk menggant hari-harinya yang sebelumnya sangat tersiksa karena kekangan kedua orang tuanya yang membuatnya tidak bisa menggunakan banyak fasilitas mewah. “Pesta bujang kedengarannya tidak buruk. Setiap malam, hingga nanti aku menikah, mari kita buat pesta bujang yang menyenangkan di club malam langganan kita!” seru Darka antusias.

Bayu menghela napas panjang sebelum menatap Jarvis dan berkata, “Padahal, orang lain sudah susah payah mengunci buaya di kandangnya. Tapi kamu? Kau malah mengeluarkan buaya itu lagi.”

***

Musik yang berdentum kuat menyambut Darka dan kedua sahabatnya. Ketiganya memang baru saja tiba di sebuah club malam mewah yang tersedia secara terbatas. Hanya ada beberapa orang saja yang memang memiliki akses bebas untuk datang kapan pun ke sana. Selebihnya siapa pun yang ingin menikmati waktu mereka di sana, walaupun hanya sekedar minum segelas bir, mereka harus mendaftar dan menyewa kursi. Ada sebuah kepuasan bagi para orang itu ketika menikmati waktu di tempat yang berkelas seperti itu. Walaupun terasa merepotkan, tetapi mereka tetap menikmati sensasi membuang-buang uang tersebut dengan senang hati. Untuk Darka sendiri, ia memiliki akses tanpa batas untuk berkunjung ke club malam tersebut. Pemilik club juga sudah sangat mengenal Darka yang menjadi pelanggan nomor satu yang sangat loyal dalam menghabiskan uangnya di club tersebut. Kini, Darka dan yang lainnya segera melangkah menuju ruangan VIP yang memungkinkan mereka bisa menikmati waktu tanpa terganggung oleh siapa pun. Ketiganya memang pria populer, jika mereka menikmati waktu di area bebas, sudah dipastikan jika para wanita malam akan mengerubuti mereka seperti semut yang menemukan gula.

Tak berapa lama, beberapa wanita datang dan menyajikan minuman serta camilan yang memang menjadi salah satu service bagi pelanggan VIP. Setelah itu, semua wanita yang berpakaian seksi itu segera ke luar. Namun, tak lama ada dua orang wanita yang datang. Keduanya tidak kalah seksi dengan para wanita yang sebelumnya datang. Keduanya tak lain adalah Vanesa dan yang satunya lagi Amel, kekasih dari Jarvis. Kedua wanita tersebut segera beranjak pada kekasih masing-masing mereka dan memberikan kecupan pada para pria. Sayangnya, kecupan singkat tersebut malah disambut dengan ganas oleh Darka dan Jarvis.

Namun, Bayu sendiri tidak terganggu. Sejak awal, Bayu memang sudah mengetahui watak kedua sahabatnya ini. Karena itulah Bayu memang sengaja untuk ikut. Ia harus bertugas untuk menjaga Darka tidak lagi melanggar batasan yang sudah ditetapkan oleh kedua orang tuanya. Jika sampai Darka melewati batas itu, sudah dipastikan jika hal itu akan berimbas juga pada Bayu sebagai bawahannya. Bisa-bisa, Puti dan Nazhan akan memecat Bayu, karena tidak senang dan puas dengan kinerjanya sebagai asisten pribadi Darka. Setidaknya, saat ini Bayu bisa menikmati waktu istirahatnya dengan meminum alkohol yang sudah lama tidak dinikmati olehnya. Lagi pula, Bayu sendiri bukan pria yang mudah terpantik gairahnya. Jadi, baginya sangat aman bahwa dirinya datang ke club untuk mengawasi tindakan Darka dan Jarvis yang biasanya sering ke luar batas.

“Kamu terlihat sangat seksi daripada sebelumnya. Aku jadi penasaran apa yang kamu lakukan, sampai berubah seperti ini,” puji Jarvis pada wanita yang kini duduk di atas pahanya itu. Jarvis mengerling penuh goda pada wanita yang terkekeh dengan manjanya dan segera mengalungkan kedua tangannya yang lembut pada leher Jarvis. Jangan heran dengan tingkah Jarvis itu. Jarvis dan Darka memang sebelas dua belas.

“Tentu saja karena kamu memanjakanku dengan semua hadiah yang kamu berikan. Mana mungkin, setelah semua hadiah yang kamu berikan itu, aku tidak berusaha untuk semakin seksi untukmu?” tanya Amel dengan nada genit.

Sementara itu, Darka dan Vanesa masih saja berciuman. Mungkin, beberapa menit lagi, ciuman itu akan berubah menjadi aksi saling membuka baju, dan lebih dari itu. Untungnya, sebelum hal itu terjadi, suara pintu yang terbuka dengan kasar, mengejutkan semua orang termasuk bagi Darka dan Vanesa. Semua orang mengarahkan pandangannya pada sumber suara dan melihat sosok perempuan anggun yang tampak menyipitkan matanya tajam pada Bayu. “Kak Bayu, Kakak melupakan janji Kakak pada Sulis, ya?” tanya perempuan yang memang bernama Sulis tersebut dengan mata memicing tajam.

Bayu yang mendengar pertanyaan tersebut kesulitan menelan ludahnya. Ini bencana baginya. Sulis adalah kekasih Bayu. Keduanya sudah berpacaran sekitar tiga tahun, dan kini keduanya sudah sepakat untuk melangkah pada jenjang yang lebih serius. Tinggal menunggu waktu satu tahun lagi, di mana Sulis mendapatkan gelar dan dirinya bisa menikah dengan Bayu sang kekasih. Bayu berdeham dan baru saja akan menjawab pertanyaan kekasihnya, sebelum Sulis mengangkat tangannya memberikan isyarat pada Bayu untuk tidak mengatakan apa pun padanya. “Diam!”

“Kak Bayu, aku benar-benar tidak suka kalau Kakak bergaul dengan mereka. Apalagi sampai Kakak datang ke tempat seperti ini. Lihatlah, seberapa tidak tahu malu mereka,” ucap Sulis tajam yang jelas membuat Vania dan Amel yang mendengarnya merasa begitu tersinggung. Sementara itu, Darka dan Jarvis sendiri sudah tidak merasa aneh dengan apa yang dikatakan oleh Sulis tersebut. Mereka sangat mengenal Sulis.

“Apa hakmu mengatakan hal seperti itu pada kami?” tanya Amel.

“Kamu bukan siapa-siapa dan kamu tidak berhak berkomentar seperti itu,” tambah Vania dengan nada tajam.

Sulis menatap Vania dan Amel. “Maaf, aku tidak berbicara dengan sembarang orang,” ucap Sulis sukses membuat Vania dan Amel semakin geram saja.

Merasa jika situasi sudah memanas, saat itulah Darka berkata, “Sudahlah, Sulis. Kenapa kau malah mengacaukan acara menyenangkan ini. Lebih baik kau duduk dan mengikuti pesta bujang ini. Aku yang membayar, jadi kau tidak perlu cemas.”

Sulis melipat kedua tangannya di depan dada dan sepenuhnya menatap Darka. “Sayangnya, aku tidak berniat untuk menghabiskan waktu dengan para wanita tidak tahu malu ini. Aku akan segera pergi, setelah aku mengatakan hal penting padamu,” ucap Sulis.

Darka mengernyitkan keningnya. Ia penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Sulis padanya. “Memangnya, apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya Darka.

“Aku hanya ingin mengingatkan, sebentar lagi kau akan menikah. Kau akan memiliki istri yang harus kau jaga perasaan dan hidupnya. Karena itulah, seharusnya sejak saat ini kamu meninggalkan semua gaya hidup tidak sehatmu. Tentu saja juga harus meninggalkan para wanita tidak tahu malu yang selama ini merongrong seperti lintah padamu.”

Darka yang mendengar hal tersebut tertawa keras. “Untuk apa aku melakukan semua hal itu? Aku akan melakukan apa pun yang aku suka, karena aku adalah pecinta kebebasan. Aku tidak peduli dengan apa pun itu,” ucap Darka.

Sulis mengangguk singkat sebelum berkata, “Lakukan saja. Tapi ingat, jika di dunia ini ada yang namanya karma. Mungkin saja, jika kamu terus melakukan hal ini dan melukai hati istrimu, ada hal besar yang perlu kau bayar.”

Darka terlihat menampilkan ekspresi konyol dan bertanya, “Contohnya?”

Sulis melirik pada selangkahanya Darka dan dengan ringan menjawab, “Mungkin saja, adikmu itu tidak akan bisa terbangun kecuali saat berhadapan dengan istrimu.”

Ucapan Sulis tersebut sungguh membuat Darka jengkel. Darka berniat untuk mengungkapkan kekesalannya, tetapi Sulis sudah lebih dulu berpaling dan menatap Bayu. “Kakak masih mau di sana?” tanya Sulis.

Tentu saja Bayu dengan cepat menggeleng, karena tahu jika kekasihnya itu sudah sangat marah saat ini. “Kalau begitu, ayo pulang,” ucap Sulis sembari berbalik pergi meninggalkan semua orang yang tercengang dengan semua yang telah ia katakan.

Related chapters

  • Marrying the Young Master   9. Tangisan

    Tiara membuka matanya dan terpesona saat melihat pantulan dirinya pada cermin. Bagaimana bisa Tiara tidak terkejut, saat melihat wajahnya yang ia nilai biasa-biasa saja, kini berubah begitu cantik dengan riasan yang memang terlihat anggun. Tiara lalu dibantu oleh para perias untuk bangikit dan memakai set kebaya putih yang didesain khusus oleh Puti untuk Tiara. Setelah mengenakan kebaya dengan benar, riasan Tiara pun kembali dilanjutkan dan diperbaiki. Tiara tidak bisa bergerak dengan bebas, dan hanya bisa menerima perlakuan para perias padanya. Tiara berharap jika akhirnya penampilannya tidak terlihat memalukan.Setelah mengenakan kebaya dan siger dengan benar, saat itulah Tiara kembali tidak bisa menahan diri untuk terkagum. Bukan

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   10. Perhatian

    “Nikmati waktu kalian,” ucap Puti lalu ke luar dari kamar hotel yang akan ditinggali oleh Darka dan Tiara untuk menghabiskan malam pertama mereka. Puti dan Nazhan sendiri tinggal di salah satu kamar hotel yang tak kalah mewahnya. Mereka menikmati waktu istirahat setelah seharian harus menyambut tamu yang datang menghadiri acara pernikahan dan resepsi. Tentu saja, Puti dan Nazhan sudah menyiapkan kamar yang pantas untuk ditinggali oleh pasangan suami istri baru yang akan menjalani momen paling penting dalam kehidupan mereka. Puti dan Nazhan tahu jika ini bukan pengalaman pertama bagi Darka, tetapi ini adalah pengalama pertama bagi Tiara. Setidaknya, mereka harus menyiapkan suasana nyaman untuk pengalaman pertama Tiara tersebut.Namun, suasana yang dipersiapkan oleh kedua orang tuanya itu malah membuat Darka merasa jengkel. Ia mengh

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   11. Tugas Istri

    Tiara tampak menyukai rumah baru yang dihadiahkan oleh mertuanya, berbeda dengan Darka yang tampak jengkel. Kedua orang tuanya tidak mengizinkan Darka dan Tiara tinggal di apartemen atau rumah yang dimiliki Darka, dengan alasan semua tempat itu pernah disinggahi oleh wanita-wanita murahan saat Darka membujang. Puti dan Nahan memilih untuk membelikan sebuah rumah di salah satu perumahan mewah. Darka sendiri cukup tahu mengenai kompleks perumahan ini. Karena pengelola utamanya adalah Theo, saudara dari sang ayah. Darka mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Apa Mama dan Papa memiliki investasi atau saham dalam pembangunan perumahan mewah ini?”Puti balik bertanya, “Memangnya kenapa?”“Aneh saja. Kenapa Mama dan Papa malah membelikan sebuah r

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   12. Tamu

    Tepat di hari kelima, Darka memerintahkah para pelayan untuk kembali ke kediaman utama di mana Puti dan Nazhan tinggal. Tentu saja, Puti dan Nazhan segera menghubungi Tiara menanyakan mengapa dirinya mengembalikan para pelayan yang sudah diperintahkan oleh mereka untuk membantu tugas Tiara mengurus rumah. Karena sebelumnya Tiara sudah berjanji pada Darka, Tiara pun menjawab jika dirinya bisa mengurus rumah dengan kemampuannya sendiri. Atas jawaban yang sudah diberikan oleh Tiara, Puti dan Nazhan sama sekali tidak bisa mengatakan apa pun lagi. “Bagus,” puji Darka saat Tiara selesai menelepon dengan kedua orang tuanya.Karena Darka memang mendapatkan cuti selama dua minggu dari pekerjaannya, jadi Darka bisa bersantai di rumahnya. Walaupun, Darka sendiri merasa sangat gatal dan ingin segera ke luar dari rumah untuk bersenang-senang m

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   13. Godaan

    Darka berusaha mengabaikan Tiara yang sejak tadi sibuk merapikan pakaian yang sudah ia setrika dan lipat dengan begitu rapi. Begitu Tiara ke luar dari kamar, saat itulah Darka menutup majalah dewasa yang ia baca. Bagaimana mungkin dirinya tidak kesal dengan tingkah Tiara yang memperlakukannya sebagai seorang pria tanpa gairah. Darka memang sudah mengatakan berulang kali jika dirinya tidak mungkin tergoda oleh Tiara yang menurutnya tidak menggairahkan. Meskipun berusaha untuk menganggapnya tidak menggairahkan, naluri Darka sebagai pria tidak bisa diajak bekerjasama. Terkadang, saat tidur Darka bersentuhan dengan Tiara, yang memang terlelap dan biasanya melewati batas yang sudah ditetapkan oleh Darka di atas ranjang. Kulit lembut itu membuat bulu kuduk Darka meremang. Mungkin, itu dikarenakan Darka yang sudah berhari-hari tidak bisa melepaskan gairahnya yang memang terhitung lebih tinggi daripada pria lain.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   14. Perkataan Tajam

    Darka tampak menggebu berharap untuk segera mendapatkan pelepasannya dengan bantuan Vanesa yang mengerang di bawah tindihannya. Namun, pikiran Darka terasa tidak nyawan. Rasanya, ada sesuatu yang salah di sini. Darka baru saja akan mendapatkan pelepasannya, saat dirinya melirik pada ponselnya yang tergeletak di atas nakas dan melihat nama sang ibu di sana. Seketika, gairah Darka padam. Darka melepaskan diri dari Vanesa begitu saja membuat Vanesa mengeluh kesal. Namun, saat melihat raut wajah Darka yang serius, Vanesa membungkam bibirnya rapat-rapat, sadar jika ada hal serius yang tengah terjadi.Vanesa tentu saja harus menyadari batasan dan memahami situasi serta kondisi yang tengah berlangsung. Itu juga adalah nilai tambah bagi Vanesa sehingga dirinya bisa bertahan begitu lama di sisi Darka, dan berakhir menjadi wanita yang paling dipercaya

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   15. Tamu Tak Diundang

    Hari ini, Darka sudah berangkat bekerja seperti biasa. Sementara Tiara masih berkutat sibuk dengan pekerjaan ibu rumah tangganya. Jika dibandingkan dengan pekerjaan Tiara di rumah ini dengan pekerjaan Tiara di panti asuhan jelas pekerjaan di panti asuhan lebih banyak dan lebih berat. Namun, entah kenapa Tiara merasa lebih lelah mengurus pekerjaan rumah ini daripada mengurus pekerjaan di panti. Tiara berpikir, jika mungkin ini ada kaitannya dengan masalah hubungannya dengan Darka yang bukannya semakin membaik seiring waktu berjalan, malah Darka semakin menekan dirinya seolah-olah tidak mau membuat Tiara merasa tenang hidup dengan berstatuskan istri darinya. Tiara pun menghela napas dan melangkah menuju area belakang kediaman minimalis yang terasa mewah bagi Tiara tersebut. Di sana, ad ataman kecil dan sebuah kolam renang. Kali ini, Tiara akan membersihkan kolam renang dari dedaunan kering yang jatuh ke dalamnya.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   16. Tetangga Baru

    “Aku tidak mau melakukan pertemuan di hari liburku. Jika dia masih memaksa, batalkan saja kerja samanya,” ucap Darka pada Bayu yang tengah berbicara dengan sambungan telepon.Pagi-pagi, Darka sudah menerima telepon dari Bayu. Bawahannya itu mengatakan jika seorang klien memaksa untuk makan siang bersama sembari membicarakan pekerjaan. Sayangnya, Darka tidak ingin melakukan hal itu. Karena bagi Darka, waktu liburnya tidak boleh diganggu. Apalagi oleh masalah yang sama sekali tidak mendesak seperti itu. Darka rasa pembicaraan mengenai pekerjaan yang tidak mendesak itu, bisa ditunda hingga waktu kerja datang kembali. Bayu sebenarnya sudah mengerti masalah ini. Namun, orang yang dihadapi oleh Bayu sangat sulit. Jadi, pada akhirnya Bayu memilih untuk meminta jawaban dari Darka secara langsung.

    Last Updated : 2021-01-11

Latest chapter

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 3 : Adik untuk Si Kembar

    “Bunda!” seru Alana sembari berlari membuat rok yang ia kenakan bergoyang seiring langkah yang ia ambil. Alan tentu saja mengikuti, tetapi dengan langkahnya yang tenang. Darka yang bertugas menjemput kedua buah hatinya sepulang sekolah, melangkah di belakang dengan kedua tangan yang membawa tas serta botol minum milik Alan dan Alana.Tiara yang semula sibuk di dapur dengan para pelayan, segera ke luar dari dapur dan menghampir putra dan putrinya. Tiara tidak memperbolehkan Alana dan Alan masuk ke dalam dapur, karena sangat berbahaya. Apalagi untuk Alana, yang dulu sempat membuat ulah dan hampir saja celaka serta membuat rumah ini hampir kebakaran. Tiara tersenyum dan menerima pelukan dari putra dan putrinya dengan senang hati. “Apa hari kalian

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 2 : Kenangan Manis

    Beberapa bulan kemudian“Cantiknya putri Ayah!” seru Darka saat melihat Alana mengenakan gaun cantik yang seragam dengan gaun Tiara. Darka pun menciumi Alana yang tertawa renyah saat mendapatkan kecupan tersebut. Sementara itu, Alan berada dalam gendongan Tiara. Ia juga mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Darka. Mereka tampil dengan menakjubkan. Alan dan Alana, memiliki tampilan menggemaskan yang rasanya diwariskan dari kedua orang tuanya. Siapa pun yang melihat si kembar, akan yakin jika keduanya akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dewasa nanti.

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 1 : Berpuasa

    Tiara sibuk menyusui kedua anaknya yang ternyata menolak untuk menyusu menggunakan dot berisi ASI yang sebelumnya sudah Tiara pompa. Keduanya lebih senang menyusu secara langsung pada Tiara. Tentu saja tingkah putra dan putrinya ini membuat Tiara sulit untuk bergerak. Keduanya benar-benar menempel pada Tiara dan tidak mau disentuh oleh siapa pun termasuk oleh opa serta omanya. Tiara memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa malas yang selalu ia gunakan saat menyusui kedua buah hatinya yang selalu ingin disusui bersama-sama. Ini masih siang, tetapi Tiara sudah sangat lelah.Kini, Tiara dan Darka tinggal di kediaman utama. Sementara Puti dan Nazhan resmi kembali ke Kuwait serta fokus untuk mengurus semua perusahaan mereka di sana. Darka sendiri dipercaya

  • Marrying the Young Master   42. Akhir Bahagia

    Vanesa terlihat bersebunyi di balik sebuah pohon di seberang kediaman Risaldi yang tengah cukup ramai karena persiapan acara akikahan kembar calon penerus keluarga Al Kharafi dan Risaldi ini. Vanesa melihat rumah itu dengan penuh kebencian karena semua usahanya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga itu gagal total. Semua informasi yang Vanesa bocorkan pada pihak yang memang mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga AR tersebut, pada akhirnya menjadi senjata yang berbalik menyerangnya. Kini, karir Vanesa benar-benar hancur karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan dirinya. Bahkan, agensinya memutuskan kontrak secara sepihak dengannya.Hal itu terjadi karena Puti dan Nazhan turun tangan langsung. Keduanya melakukan sesuatu yang

  • Marrying the Young Master   41. Malaikat Kecil

    Pagi ini, Darka mengumumkan kelahiran sepasang anak kembarnya melalui media sosial. Lalu esok hari, aka nada acara akikahan lalu berlanjut dengan acara pesta yang dilangsungkan di kediaman Risaldi. Tentu saja, kabar tersebut disambut gembira oleh orang-orang, kecuali Vanesa yang merasa begitu marah karena Darka sudah benar-benar membuangnya. Vanesa tidak lagi bisa menghubungi atau bahkan menemui Darka. Vanesa dibuang karena dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pria itu. Kemarahan Vanesa semakin menjadi karena dirinya merasa dikalahkan oleh Tiara yang menurutnya tidak bisa dibandingkan dengannya. “Aku tidak akan menerima penghinaan ini,” ucap Vanesa.Ya, Vanesa tidak akan hancur sendirian. Jika dirinya harus hancur dan kehilangan segalanya, maka D

  • Marrying the Young Master   40. Cerai

    “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka

  • Marrying the Young Master   39. Penyesalan Darka

    “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt

  • Marrying the Young Master   38. Usaha Darka

    Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”

  • Marrying the Young Master   37. Karma

    “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit

DMCA.com Protection Status