Share

11. Tugas Istri

Author: Miafily
last update Last Updated: 2021-01-11 21:27:22

Tiara tampak menyukai rumah baru yang dihadiahkan oleh mertuanya, berbeda dengan Darka yang tampak jengkel. Kedua orang tuanya tidak mengizinkan Darka dan Tiara tinggal di apartemen atau rumah yang dimiliki Darka, dengan alasan semua tempat itu pernah disinggahi oleh wanita-wanita murahan saat Darka membujang. Puti dan Nahan memilih untuk membelikan sebuah rumah di salah satu perumahan mewah. Darka sendiri cukup tahu mengenai kompleks perumahan ini. Karena pengelola utamanya adalah Theo, saudara dari sang ayah. Darka mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Apa Mama dan Papa memiliki investasi atau saham dalam pembangunan perumahan mewah ini?”

Puti balik bertanya, “Memangnya kenapa?”

“Aneh saja. Kenapa Mama dan Papa malah membelikan sebuah rumah seperti ini, alih-alih membuatkan sebuah rumah di salah satu lahan yang kalian miliki,” ucap Darka.

“Karena kalian lebih cocok tinggal di perumahan seperti ini. Kalian pasangan muda, rasanya lebih baik tinggal di tempat yang bisa membuat hubungan rumah tangga kalian lebih berkembang,” jawab Nazhan sembari menunjuk kediaman indah dengan halaman yang cantik hadiahnya untuk sang menantu.

“Ayo lihat rumah baru kalian,” ucap Puti. Nazhan membuka gerbang dan mempersilakan ketiganya masuk. Tiara sendiri sibuk mengamati setiap sudut kediaman yang menurutnya cantik tersebut. Kedatangan mereka rupanya sudah ditunggu oleh empat pelayan yang memang dipekerjakan oleh Puti untuk membantu tugas Tiara mengurus rumah nantinya. Mengetahui hal itu, Tiara pun merasa kaget. Setelah para pelayan menyajika kudapan lezat dan minuman yang sudah mereka persiapkan sebelunya, Tiara tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan apa yang mengganggunya. “Mama tidak perlu menyiapkan orang untuk membantu Tiara seperti ini,” ucap Tiara.

Puti menatap menantunya dan menariknya untuk duduk di sofa sembari menggenggam tangan menantunya yang cantik itu. “Kenapa tidak perlu? Ini malah sangat perlu Mama lakukan. Mama tidak mungkin membiarkanmu sendiri membersihkan dan merawat rumah.” Nazhan yang mendengar hal itu mengangguk setuju. Mereka tidak mungkin membiarkan menantu mereka kelelahan dengan mengurus keperluan rumah tangga. Meskipun rumah yang akan ditinggali oleh Darka dan Puti ini tidak bisa dibandingkan besarnya dengan kediaman Risaldi sendiri, tetapi tetap saja, akan sangat melelahkan bagi Tiara untuk mengurusnya sendiri.

Darka tidak terlibat dalam pembicaraan tersebut dan hanya diam untuk mengamati. Tiara sendiri segera berkata, “Tiara sudah terbiasa mengurus panti dan anak-anak. Meskipun memang akan terasa sulit di awal karena tidak ada yang membantu, tetapi rasanya lebih baik Tiara saja yang mengurus rumah. Maaf, bukannya Tiara menolak kebaikan Mama dan Papa.”

“Jika kamu melakukan hal itu, jelas Mama akan merasa sangat marah,” ucap Puti.

Tiara terkejut. Ia tidak menyangka jika penolakannya bisa membuat ibu mertuanya marah. Nazhan yang melihat hal itu terlihat geli sendiri. Istrinya jsangat keras kepala, dan menantunya yang manis adalah perempuan lembut hatinya hingga sangat mudah untuk dibuat tergerak karena suatu hal. “Tiara, jangan menolak perminta Mama dan Papa ya. Biarkan para pelayan ini membantumu untuk beberapa hari. Jika kamu masih tidak merasa nyaman dengan kehadiran mereka yang membantu tugasmu, kamu bisa mengembalikan mereke ke kediaman utama. Kami tidak akan memaksamu untuk menerima mereka,” ucap Nazhan.

Setelah mendengar hal itu, Tiara pun tidak berkeras untuk memulangkan para pelayan. “Baik, Papa,” ucap Tiara menurut.

Nazhan dan Puti mengangguk puas atas apa yang sudah dikatakan oleh Tiara. Sementara itu, Darka dengan mudah bisa membaca apa yang sudah direncanakan oleh kedua orang tuanya. Namun, Darka memilih berpura-pura tidak mengetahuinya. Ia masih tetap bungkam, hingga kedua orang tuanya bangkit untuk pulang ke kediaman utaman Risaldi yang letaknya memang cukup jauh dari perumahan tersebut. Sebelum melepaskan kedua orang tuanya pergi, Darka bertanya, “Lalu bagaimana dengan barang-barangku, Ma?”

“Tenang. Semuanya sudah ada di kamar kalian. Baik baju hingga perabotan lainnya. Kalian tidak perlu mencemaskan apa pun. Hal yang perlu kalian lakukan adalah hidup dengan baik,” ucap Puti sembari masuk ke dalam mobil.

Sementara itu, Nazhan menutup pintu mobil sebelum menghadap Darka dan Tiara yang berdiri di dekat pintu rumah. “Jaga Tiara dengan baik, Darka. Dan untuk Tiara, Papa titip Darka ya. Jika dia bertingkah tidak-tidak, jangan sungkan untuk menghubungi Papa serta Mama. Kami akan membantumu,” ucap Nazhan.

“Memangnya apa yang akan aku lakukan hingga Papa dan Mama perlu membantunya,” gerutu Darka kesal.

Nazhan mengendikkan bahunya sembari berkata, “Ya siapa yang tau.”

Setelah mengatakan hal itu, Nazhan masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediaman baru outranya begitu saja. Sementara itu, Darka yang melihat hal itu mendengkus dan masuk ke dalam rumah diikuti oleh Tiara. Darka dengan lantang memanggil keempat pelayan yang segera datang memenuhi panggilan sang tuan muda. Beberapa saat kemudian, Darka bertanya pada Tiara, “Apa kau ingin mengembalikan mereka ke kediaman utaman?”

“Iya, tapi itu nanti,” jawab Tiara.

“Kenapa nanti? Kau bisa membuat mereka kembali sekarang juga. Kau tidak berencana hidup nyaman dan membiarkan mereka mengurus suamimu, bukan?” tanya Darka dengan memicingkan matanya.

Perempuan itu menatap Darka tepat pada matanya sebelum berkata, “Kenapa berpikir seperti itu? Di sini, aku yang menjadi istrimu. Jadi, sudah pasti aku yang akan mengurus semua keperluanmu. Jadi, tidak perlu khawatir. Aku akan menjalankan tugasku sebagai istrimu dengan baik.”

Darka yang mendengar hal itu merasakan pelipisnya berkedut dengan hebat. Ia menatap tajam pada Tiara yang tampaknya tidak menyadari jika apa yang dikatakannya barusan terasa cukup mengganggu bagi Darka. Namun, Darka pun mendapatkan ide brilian saat dirinya mengingat apa yang dikatakan oleh Tiara. Darka bersidekap setelah melambaikan tangan memerintahkan para pelayan kembali ke tempat mereka. Kini, hanya tinggal Darka dan Tiara di dalam ruang tamu. Tiara menatap Darka dengan seksama, saat tahu jika pembicaraannya dengan Darka belum selesai. Darka bertanya, “Kau mengatakan akan menjalankan tugasmu sebagai istri dengan baik?”

Tiara mengangguk. “Benar, seperti yang sudah kita sepakati bersama. Aku akan menjalankan tugasku sebagai istri, tanpa menuntut apa pun terhadapmu. Aku harus patuh atas apa yang kamu perintahkan dan tidak membangkang,” ucap Tiara.

“Kalau begitu, aku perintahkan untuk mengembalikan para pelayan itu untuk kembali ke kediaman utama,” putus Darka sama sekali tidak berbasa-basi.

Tiara yang mendengar hal itu mengernyitkan keningnya. “Tapi itu tidak bisa dilakukan sekarang juga,” ucap Tiara agak cemas dengan situasi yang tengah terjadi.

Darka yang mendengar hal itu terlihat semakin tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh Tiara. “Kenapa tidak bisa? Bukankah kau sendiri yang mengatakan apa menjalankan tugasmu sebagai istri dengan baik, dan mematuhi apa yang aku katakan?” tanya Darka mencoba untuk mendesak Tiara.

Darka tentu saja tidak bisa membiarkan para pelayan itu untuk tetap tinggal di sana. Selain karena Darka  tidak mau Tiara mendapatkan kemudahan, Darka juga tidak mau sampai ada mata-mata yang ditempatkan oleh kedua orang tuanya berada di rumah. Karena itu artinya, Darka tidak akan bebas memperlakukan Tiara sesuka hatinya. Para pelayan itu jelas adalah telinga dan mata dari kedua orang tuanya, yang akan melaporkan setiap hal yang Darka lakukan pada Tiara. Membayangkan hal itu saja sudah membuat Darka muak. Jadi, pilihan terbaik bagi Darka untuk menendang mereka semua sebelum terlambat. Meskipun Darka sudah membuat kesepakatan dengan kedua orang tuanya mengenai pernikahan dan kebebasannya, tetapi Darka sendiri sudah mendapatkan firasat jika kedua orang tuanya sama sekali tidak akan melepaskannya begitu saja.

“Karena tadi, Mama dan Papa meminta untuk mempekerjakan para pelayan selama beberapa hari. Jika memang nantinya aku tidak nyaman, aku bisa mengembalikan mereka ke kediaman utama. Jadi, setidaknya kita harus membiarkan mereka untuk tetap bekerja di rumah ini selama beberapa hari,” ucap Tiara.

Tentu saja Tiara bisa melupakan apa yang sudah ia setujui tadi. Ia tidak ingin sampai kedua mertuanya merasa kecewa. Jadi, Tiara harus memberikan pengertian pada Darka dan membuatnya tidak mengusir para pelayan. Jika sampai itu terjadi, selain merasa bersalah karena tidak menepati apa yang sudah ia katakan sebelumnya, Tiara juga akan merasa tidak enak pada para pelayan yang diusir begitu saja. Darka yang mendengar perkataan Tiara pun mendengkus kesal. Darka menatap Tiara dengan tajam dan berkata, “Hanya lima hari. Setelah itu, aku tidak mau lagi melihat mereka. Kau harus memikirkan cara apa pun itu, untuk meyakinkan Papa dan Mama, jika kau tidak perlu bantuan mereka untuk mengurus rumah.”

Darka tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan oleh Tiara. Hal yang terpikirkan oleh Darka adalah segera tidur. Ia merasa lelah, selain itu, Darka tidak bisa pergi ke mana-mana. Selain karena mobilnya belum di kirimkan ke rumah barunya ini, Darka sendiri tahu jika kedua orang tuanya masih mengawasinya dengan ketat. Para pelayan juga masih berada di kediamannya, pasti mereka akan diam-diam melaporkan apa pun yang ia lakukan. Jadi, lebih baik Darka tidur saja. Sementara itu, Tiara rupanya masuk ke dalam dapur dan melihat para pelayan yang ternyata tengah membereskan peralatan serta bahan-bahan makanan di dapur. Tiara tersenyum pada mereka semua dan berkata, “Salam kenal semuanya.”

Keempat pelayan itu berbaris dengan rapi, memberikan hormat sembari berkata, “Salam kenal Nyonya.”

“Apa aku bisa ikut membereskan bahan makanan? Sepertinya, ini juga waktunya untuk memasak makan malam,” ucap Tiara membuat para pelayan ragu dengan jawaban seperti apa yang akan mereka berikan pada Tiara.

“Tapi Nyonya, itu tugas kami,” ucap salah satu dari keempat pelayan tersebut.

“Tidak perlu memanggilku seperti itu. Kalian lebih tua dariku, rasanya tidak nyaman jika kalian memanggilku dengan panggilan yang kalian gunakan. Selain itu, aku rasa memasak untuk suamiku sendiri adalah tugas seorang istri. Jadi tidak perlu merasa canggung. Kalian juga boleh membantuku. Aku pasti membutuhkan kalian yang lebih berpengalaman dalam masalah ini.”

Keramahan Tiara jelas-jelas menyentuh hati para pelayan. Mereka memang sudah mendengar penilaian para pelayan

mengenai karakter Tiara yang sangat ramah. Namun, mereka tidak menyangka jika Tiara bisa seramah ini pada mereka. Tidak membutuhkan waktu terlalu lama, hingga Tiara dengan mudah mengakrabkan diri dengan para pelayan. Kelimanya memasak dengan canda tawa dan gerakan tangan mereka terlihat begitu terlatih. Saat mereka begitu larut dalam kegiatan memasak dan canda tawa mereka, Darka yang merasa kehausan turun untuk mengambil air di dapur. Darka tadinya malas turun dan ke luar dari kamarnya.

Namun, begitu akan masuk ke dalam dapur, ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara tawa Tiara yang begitu jernih. Suara tawa yang membuat sesuatu bangkit di dalam diri Darka. Dalam hati, Darka mengerang. Sepertinya, ia benar-benar gila. Darka pun mengintip, lalu melihat Tiara yang tersenyum lebar dengan tangannya yang bergerak lincah menumis sesuatu. Rasanya, Darka belum pernah melihat Tiara tersenyum selebar itu selama ini. Darka pun mengedarkan pandangannya melalui celah pintu, dan bisa melihat apa yang terjadi di sana. Darka bisa melihat para pelayan terlihat berbicara dengan akrab dengan Tiara. Kening Darkan mengernyit. Ia pun memilih untuk berbalik pergi sembari berkata, “Orang-orang selevel memang selalu berkumpul bersama. Dasar orang rendahan.”

.

.

.

Sayang-sayangku, jangan lupa tinggalin jejak ya

Jangan lupa pula untuk kasih bintang lima, biar Mimi updatenya makin rajinnn

Related chapters

  • Marrying the Young Master   12. Tamu

    Tepat di hari kelima, Darka memerintahkah para pelayan untuk kembali ke kediaman utama di mana Puti dan Nazhan tinggal. Tentu saja, Puti dan Nazhan segera menghubungi Tiara menanyakan mengapa dirinya mengembalikan para pelayan yang sudah diperintahkan oleh mereka untuk membantu tugas Tiara mengurus rumah. Karena sebelumnya Tiara sudah berjanji pada Darka, Tiara pun menjawab jika dirinya bisa mengurus rumah dengan kemampuannya sendiri. Atas jawaban yang sudah diberikan oleh Tiara, Puti dan Nazhan sama sekali tidak bisa mengatakan apa pun lagi. “Bagus,” puji Darka saat Tiara selesai menelepon dengan kedua orang tuanya.Karena Darka memang mendapatkan cuti selama dua minggu dari pekerjaannya, jadi Darka bisa bersantai di rumahnya. Walaupun, Darka sendiri merasa sangat gatal dan ingin segera ke luar dari rumah untuk bersenang-senang m

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   13. Godaan

    Darka berusaha mengabaikan Tiara yang sejak tadi sibuk merapikan pakaian yang sudah ia setrika dan lipat dengan begitu rapi. Begitu Tiara ke luar dari kamar, saat itulah Darka menutup majalah dewasa yang ia baca. Bagaimana mungkin dirinya tidak kesal dengan tingkah Tiara yang memperlakukannya sebagai seorang pria tanpa gairah. Darka memang sudah mengatakan berulang kali jika dirinya tidak mungkin tergoda oleh Tiara yang menurutnya tidak menggairahkan. Meskipun berusaha untuk menganggapnya tidak menggairahkan, naluri Darka sebagai pria tidak bisa diajak bekerjasama. Terkadang, saat tidur Darka bersentuhan dengan Tiara, yang memang terlelap dan biasanya melewati batas yang sudah ditetapkan oleh Darka di atas ranjang. Kulit lembut itu membuat bulu kuduk Darka meremang. Mungkin, itu dikarenakan Darka yang sudah berhari-hari tidak bisa melepaskan gairahnya yang memang terhitung lebih tinggi daripada pria lain.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   14. Perkataan Tajam

    Darka tampak menggebu berharap untuk segera mendapatkan pelepasannya dengan bantuan Vanesa yang mengerang di bawah tindihannya. Namun, pikiran Darka terasa tidak nyawan. Rasanya, ada sesuatu yang salah di sini. Darka baru saja akan mendapatkan pelepasannya, saat dirinya melirik pada ponselnya yang tergeletak di atas nakas dan melihat nama sang ibu di sana. Seketika, gairah Darka padam. Darka melepaskan diri dari Vanesa begitu saja membuat Vanesa mengeluh kesal. Namun, saat melihat raut wajah Darka yang serius, Vanesa membungkam bibirnya rapat-rapat, sadar jika ada hal serius yang tengah terjadi.Vanesa tentu saja harus menyadari batasan dan memahami situasi serta kondisi yang tengah berlangsung. Itu juga adalah nilai tambah bagi Vanesa sehingga dirinya bisa bertahan begitu lama di sisi Darka, dan berakhir menjadi wanita yang paling dipercaya

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   15. Tamu Tak Diundang

    Hari ini, Darka sudah berangkat bekerja seperti biasa. Sementara Tiara masih berkutat sibuk dengan pekerjaan ibu rumah tangganya. Jika dibandingkan dengan pekerjaan Tiara di rumah ini dengan pekerjaan Tiara di panti asuhan jelas pekerjaan di panti asuhan lebih banyak dan lebih berat. Namun, entah kenapa Tiara merasa lebih lelah mengurus pekerjaan rumah ini daripada mengurus pekerjaan di panti. Tiara berpikir, jika mungkin ini ada kaitannya dengan masalah hubungannya dengan Darka yang bukannya semakin membaik seiring waktu berjalan, malah Darka semakin menekan dirinya seolah-olah tidak mau membuat Tiara merasa tenang hidup dengan berstatuskan istri darinya. Tiara pun menghela napas dan melangkah menuju area belakang kediaman minimalis yang terasa mewah bagi Tiara tersebut. Di sana, ad ataman kecil dan sebuah kolam renang. Kali ini, Tiara akan membersihkan kolam renang dari dedaunan kering yang jatuh ke dalamnya.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   16. Tetangga Baru

    “Aku tidak mau melakukan pertemuan di hari liburku. Jika dia masih memaksa, batalkan saja kerja samanya,” ucap Darka pada Bayu yang tengah berbicara dengan sambungan telepon.Pagi-pagi, Darka sudah menerima telepon dari Bayu. Bawahannya itu mengatakan jika seorang klien memaksa untuk makan siang bersama sembari membicarakan pekerjaan. Sayangnya, Darka tidak ingin melakukan hal itu. Karena bagi Darka, waktu liburnya tidak boleh diganggu. Apalagi oleh masalah yang sama sekali tidak mendesak seperti itu. Darka rasa pembicaraan mengenai pekerjaan yang tidak mendesak itu, bisa ditunda hingga waktu kerja datang kembali. Bayu sebenarnya sudah mengerti masalah ini. Namun, orang yang dihadapi oleh Bayu sangat sulit. Jadi, pada akhirnya Bayu memilih untuk meminta jawaban dari Darka secara langsung.

    Last Updated : 2021-01-11
  • Marrying the Young Master   17. Api

    Tiara mengatur napasnya. Jelas, saat ini Tiara merasa sangat gugup. Tadi pagi, Puti tibia-tiba datang ke rumahnya. Puti menghabiskan cukup banyak waktu untuk berbincang ringan. Lalu tak lama mengajak untuk memasak. Ternyat Puti mengajak Tiara untuk membuat menu makan siang bagi Darka dan Nazhan. Namun, Tiara tidak tahu jika selanjutnya Puti meminta Tiara untuk mengantarkan makan siang tersebut secara langsung kepada Darka. Tentu saja, Puti meminta seseorang untuk mengantar Tiara menggunakan mobilnya.Tiara menghela napas sebelum turun dari mobil yang mengantarnya dengan sopir pribadi yang membukakan pintu. Ia benar-benar tidak menyangka jika dirinya berada di perusahaan Darka seperti ini. Jika saja Puti tidak memerintahkan

    Last Updated : 2021-01-24
  • Marrying the Young Master   18. Kejujuran Jarvis

    Darka terkejut bukan main, saat dirinya selesai berpakaian, ia melihat Tiara masuk ke dalam ruang kerjanya. Tiara meletakkan kotak makan siang di atas meja yang berada di hadapan Darka. “Mama datang dan memintaku untuk mengantarkan bekal makan siang untukmu, sementara Mama sendiri pergi untuk mengirimkan makanan untuk Papa,” ucap Tiara menjelaskan.Darka melirik kotak makan siang tersebut. Kebetulan, setelah melakukan olahraga ranjang dengan Vanesa, Darka merasa lapar. Darka terdiam saat menyadari hal itu. “Apa kau berpapasan dengan Vanesa?” tanya Darka sembari menatap tajam pada Tiara yang kini sudah duduk.Tiara berkata, “Tentu saja. Aku bahkan berbincang beberapa saat dengannya. Ia bahkan dengan bangganya menceritakan apa saja yang suda

    Last Updated : 2021-01-24
  • Marrying the Young Master   19. Sulis

    Hari ini adalah jadwal bagi Tiara untuk berbelanja bulanan. Karena ada beberapa barang yang tidak bisa ia dapatkan di pasar tadisional, pada akhirnya Tiara pun harus pergi ke super market untuk berbelanja. Tiara dengan lincah memilah barang yang akan ia beli. Saat Tiara memilih lemon untuk salad yang selalu diminta oleh Darka setiap pagi, Tiara dikejutkan oleh seorang gadis yang tiba-tiba menepuk bahunya dan menyapanya dengan begitu akrab. Tiara mengerutkan keningnya. Gadis ini tampak familiar baginya, tetapi Tiara tidak bisa mengingat di mana mereka bertemu. “Kakak melupakanku?” tanya gadis itu dengan nada sedih yang dibuat-buat.“Ah, maafkan aku. Bukan

    Last Updated : 2021-01-24

Latest chapter

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 3 : Adik untuk Si Kembar

    “Bunda!” seru Alana sembari berlari membuat rok yang ia kenakan bergoyang seiring langkah yang ia ambil. Alan tentu saja mengikuti, tetapi dengan langkahnya yang tenang. Darka yang bertugas menjemput kedua buah hatinya sepulang sekolah, melangkah di belakang dengan kedua tangan yang membawa tas serta botol minum milik Alan dan Alana.Tiara yang semula sibuk di dapur dengan para pelayan, segera ke luar dari dapur dan menghampir putra dan putrinya. Tiara tidak memperbolehkan Alana dan Alan masuk ke dalam dapur, karena sangat berbahaya. Apalagi untuk Alana, yang dulu sempat membuat ulah dan hampir saja celaka serta membuat rumah ini hampir kebakaran. Tiara tersenyum dan menerima pelukan dari putra dan putrinya dengan senang hati. “Apa hari kalian

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 2 : Kenangan Manis

    Beberapa bulan kemudian“Cantiknya putri Ayah!” seru Darka saat melihat Alana mengenakan gaun cantik yang seragam dengan gaun Tiara. Darka pun menciumi Alana yang tertawa renyah saat mendapatkan kecupan tersebut. Sementara itu, Alan berada dalam gendongan Tiara. Ia juga mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Darka. Mereka tampil dengan menakjubkan. Alan dan Alana, memiliki tampilan menggemaskan yang rasanya diwariskan dari kedua orang tuanya. Siapa pun yang melihat si kembar, akan yakin jika keduanya akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dewasa nanti.

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 1 : Berpuasa

    Tiara sibuk menyusui kedua anaknya yang ternyata menolak untuk menyusu menggunakan dot berisi ASI yang sebelumnya sudah Tiara pompa. Keduanya lebih senang menyusu secara langsung pada Tiara. Tentu saja tingkah putra dan putrinya ini membuat Tiara sulit untuk bergerak. Keduanya benar-benar menempel pada Tiara dan tidak mau disentuh oleh siapa pun termasuk oleh opa serta omanya. Tiara memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa malas yang selalu ia gunakan saat menyusui kedua buah hatinya yang selalu ingin disusui bersama-sama. Ini masih siang, tetapi Tiara sudah sangat lelah.Kini, Tiara dan Darka tinggal di kediaman utama. Sementara Puti dan Nazhan resmi kembali ke Kuwait serta fokus untuk mengurus semua perusahaan mereka di sana. Darka sendiri dipercaya

  • Marrying the Young Master   42. Akhir Bahagia

    Vanesa terlihat bersebunyi di balik sebuah pohon di seberang kediaman Risaldi yang tengah cukup ramai karena persiapan acara akikahan kembar calon penerus keluarga Al Kharafi dan Risaldi ini. Vanesa melihat rumah itu dengan penuh kebencian karena semua usahanya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga itu gagal total. Semua informasi yang Vanesa bocorkan pada pihak yang memang mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga AR tersebut, pada akhirnya menjadi senjata yang berbalik menyerangnya. Kini, karir Vanesa benar-benar hancur karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan dirinya. Bahkan, agensinya memutuskan kontrak secara sepihak dengannya.Hal itu terjadi karena Puti dan Nazhan turun tangan langsung. Keduanya melakukan sesuatu yang

  • Marrying the Young Master   41. Malaikat Kecil

    Pagi ini, Darka mengumumkan kelahiran sepasang anak kembarnya melalui media sosial. Lalu esok hari, aka nada acara akikahan lalu berlanjut dengan acara pesta yang dilangsungkan di kediaman Risaldi. Tentu saja, kabar tersebut disambut gembira oleh orang-orang, kecuali Vanesa yang merasa begitu marah karena Darka sudah benar-benar membuangnya. Vanesa tidak lagi bisa menghubungi atau bahkan menemui Darka. Vanesa dibuang karena dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pria itu. Kemarahan Vanesa semakin menjadi karena dirinya merasa dikalahkan oleh Tiara yang menurutnya tidak bisa dibandingkan dengannya. “Aku tidak akan menerima penghinaan ini,” ucap Vanesa.Ya, Vanesa tidak akan hancur sendirian. Jika dirinya harus hancur dan kehilangan segalanya, maka D

  • Marrying the Young Master   40. Cerai

    “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka

  • Marrying the Young Master   39. Penyesalan Darka

    “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt

  • Marrying the Young Master   38. Usaha Darka

    Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”

  • Marrying the Young Master   37. Karma

    “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status