Share

2. Mau Tidak Mau

Author: Miafily
last update Last Updated: 2020-12-25 10:07:48

Darka menatap tajam Bayu—bahawan setianya yang iris berekspresi. Pria itu baru saja meletakkan setumpuk pekerjaan di atas meja Darka, tanpa memperhatikan ekspresi yang terpasang pada wajah Darlka. Pria berkacamata itu malah balas menatap Darka. “Apa Anda tidak melihat semua berkas itu? Kenapa Tuan malah menatap saya? Hari ini, kita benar-benar sibuk, Tuan,” ucap Bayu dengan nada datar dan ekspresi datar yang membuat Darka ingin menyemburnya dengan vodka kesukaannya. Bayu sepertinya sudah terlalu lama hidup di jalan yang lurus.

Darka benar-benar heran dengan Bayu, pria itu sangat minim berekspresi. Sepertinya, Bayu berpikir jika berkespresi sedikit saja, bisa membuatnya bangkrut dan tidak lagi bisa mengemudikan mobil mewah kesayangannya. Darka yang mendengar semua perkataan Bayu tidak bisa menahan diri untuk mendengkus. “Ayolah, apa kau tidak melihat ekspresiku saat ini? Apa suasana hatiku tidak tercerminkan dengan baik oleh ekspresiku ini?” tanya Darka.

“Saya masih bisa menggunakan penglihatan saya dengan baik. Namun, saya rasa ekspresi itu tidak ada hubungannya dengan kerja otak, Tuan. Bukankah Tuan masih bisa berpikir dengan baik, walaupun suasana hati Tuan tengah buruk?” tanya Bayu masih dengan nada datar yang terdengar menjengkelkan ditelinga Darka. Jika Bayu sudah bertingkah seperti ini, Darka sangat ingin memecat Bayu saat ini juga. Sayangnya, Darka tidak bisa melakukan hal itu. Bayu sudah menemaninya sejak dirinya turun langsung untuk mengurus perusahaan. Jadi, sudah bisa dibayangkan seberapa lama, dan seberapa setia Bayu selama ini menemani dirinya. Jika mengenyampingkan sikapnya yang terkadang menjengkelkan, Bayu memang sangat bisa diandalkan.

Saat Darka akan membalas perkataan Bayu, saat itu pula Bayu membungkuk dan berkata, “Kalau begitu, silakan kerjakan tugas Tuan. Saya undur diri dulu, untuk mengerjakan tugas saya sendiri.” Tanpa menunggu jawaban Darka, Bayu bangkit dan berbalik.

Meskipun bukan kali pertama melihat tingkah kurang ajar Bayu, Darka tidak bisa menahan diri untuk merasa begitu syok dan kesal atas apa yang ia terima. Darka menunjuk Bayu dan berseru, “Hei, aku bahkan belum selesai berbicara padamu! Apa kau ingin aku pecat?!”

Bayu menghentikan langkahnya. Darka pikir, Bayu akan berbalik dan meminta maaf. Darka sudah menyeringai dan berpikir jika anacaman pemecatan berhasil membuat Bayu berpikir dengan baik. Namun, Bayu ternyata berhenti untuk mengangkat telepon. “Halo, Sayang? Apa, pembalut tanpa sayap milikmu? Oh, carilah di laci ketiga,” ucap Bayu sembari melangkah pergi meninggalkan Darka yang semakin syok. Jadi, Bayu tetap mengabaikannya walau sudah mendengar ancaman pemecatannya dan hanya fokus pada telepon sang kekasih.

Darka menghela napas panjang sebelum bersandar pada sandaran kursi kerjanya. Darka mendongak dan menatap langit-langit ruang kerjanya tersebut. Darka benar-benar tidak berminat untuk bekerja saat ini. Penyebab utama dari suasana hati buruk Darka ini tak lain adalah hukuman yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Tadi malam, Darka menghabiskan semalaman tidur di atas bangku taman. Untung saja, malam itu tidak hujan, dan menambah penderitaannya. Jangan pikir, Darka mau-mau saja tidur di bangku taman, sementara sebelumnya ia juga datang ke rumah tersebut menggunakan mobil. Ya, Darka memang bisa tidur di dalam mobil. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan oleh Darka ketika mama dan papanya memang sudah berniat untuk memberikan hukuman. Jika Darka masih saja mencari jalan untuk melarikan diri dari hukuman tersebut, sudah dipastikan jika Darka akan mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada tidur di bangku taman.

Darka tahu jika kedua orangtuanya tengah berusaha membuat mengubah gaya hidupnya yang terlalu bebas. Darka memang mencintai kebebasan. Darka tidak senang terikat. Contohnya saja, Darka tidak mau terikat dengan seorang wanita saja. Dalam sehari, Darka bahkan bisa berganti wanita sampai tiga kali. Jika bosan, Darka akan mencari yang baru, yang tentunya lebih menarik dan bisa membuatnya terbakar oleh gairah. Jika malas mencari wanita yang sesuai dengan seleranya, Darka akan kembali pada seorang wanita yang memang menjadi favoritnya. Wanita yang rela menjadi simpanannya dan menjadi tempat kembali Darka, setelah Darka bosan berkelana mencari wanita yang bisa memuaskan hasratnya.

Wanita itulah yang paling setia pada Darka selama ini. Darka sendiri tidak keberatan mengeluarkan uang yang begitu banyak untuk wanita simpanannya itu. Baik untuk memanjakannya dengan barang-barang mewah, hingga menyediakan tempat tinggal yang nyaman. Selain merasa puas dengan pelayanannya, wanita itu juga tidak pernah menuntut perihal cinta atau hal yang sejenisnya. Karena itulah, Darka bisa merasa sangat nyaman dengan wanita satu ini dan tidak membuangnya setelah bertahun-tahun berhubungan. Kapan pun itu, wanita ini akan datang dan membuat Darka terpuaskan oleh gairah yang tersalurkan dengan tepat.

Jadi, salahkah Darka karena enggan untuk melepaskan kesenangannya ini? Darka tidak memiliki niatan sedikit pun untuk meninggalkan dunia yang penuh gelora ini. Sebab bagi Darka, hidup ini hanya sekali. Bukankah akan sangat sayang jika hanya dihabiskan dengan menjalani kehidupan yang lurus-lurus saja? Setidaknya, untuk saat ini Darka tidak akan mau melepaskan kesenangannya. Darka akan mencari cara untuk ke luar dari rencana yang saat ini tengah dibuat oleh kedua orang tuanya.

***

Darka membanting pintu mobilnya dengan keras. Semua pekerja di kediaman Risaldi,

berusaha untuk menciutkan diri dan tidak mencuri perhatian Darka. Tentu saja semua orang sudah bisa melihat betapa suasana hati Darka sama sekali tidak baik. Cari mati namanya jika saat ini mereka berhadapan atau mencuri perhatian Darka. Bisa-bisa mereka masuk rumah sakit atau kamar mayat karena menjadi bulan-bulanan Darka. Percayalah, Darka memiliki tenaga dan kemampuan bela diri yang tidak main-main.

Hal itu memang tidak terlepas dari gen dan pelatihan yang ia terima sejak kecil. Sebagai seorang penerus satu-satunya dari dua keluarga konglomerat—keluarga Risaldi dan keluarga Al Kharafi, tentu saja Darka harus memiliki kemampuan bela diri yang membuatnya bisa melindungi dirinya sendiri saat waktu terdesak. Karena itulah, sejak kecil Puti dan Nazhan secara pribadi memberikan pelatihan pada putra mereka tersebut, hingga membentuknya menjadi pria gagah yang handal dalam bela diri. Namun sampai sebesar ini, sepertinya tidak ada satu pun kesempatan bagi Darka untuk menggunakan kemampuan bela dirinya tersebut.

Darka memasuki ruang keluarga. Puti tengah berbaring di atas sofa dengan kepala yang dipangku oleh Nazhan. Tentu saja Nazhan mengelusi rambut halus Puti dengan penuh kasih. Betapa hangatnya suasana tersebut, dan betapa romantisnya interaksi pasangan yang sudah tidak lagi muda itu. Darka mencibir dan merasa heran. Apa keduanya tidak pernah merasa bosan untuk bertingkah seperti itu selama puluhan tahun? Darka sendiri merasa sangat bosan bertemu dengan wanita yang sama dalam waktu beberapa hari. Darka melangkah masuk dan duduk di atas lantai yang berada di dekat sofa yang diduduki kedua orang tuanya tersebut. “Ma, Pa, kok semua kartu debit Darka diblokir sih?” tanya Darka jengkel.

Puti yang mendengarnya melirik tajam pada Darka dan bertanya balik, “Apa saat ini kamu tengah merasa jengkel pada Papa dan Mama?”

Mendengar pertanyaan itu, seketika Darka memasang senyum manis dan mengulang pertanyaannya dengan nada yang penuh kesopanan. “Mama, Papa, kenapa semua kartu debit Darka diblokir? Memangnya, Darka salah apa lagi kali ini?” tanya Darka dengan tersenyum manis dan manja. Nazhan yang melihat hal itu mengernyit.

Dengan wajah tegas Darka dan perawakannya yang tegap bukankah sangat menggelikan jika dirinya bertingkah manja seperti itu? Nazhan mencibir dan membuat Darka yang melihatnya tidak bisa menahan diri untuk mengerucutkan bibirnya. Tentu saka Darka jengkel dengan tingkah Nazhan tersebut. Kini, Darka masih saja menatap Nazhan dan Puti dengan penuh harap. Namun, keduanya sama sekali tidak tergerak untuk menanggapi permohonan Darka. Nazhan dan Puti sudah mengambil keputusan bulat yang tentu saja tidak bisa diganggu gugat. “Itu hukuman tambahan untukmu. Dengan begini, kamu tidak akan bisa membelikan apa pun untuk para wanita mata duitan itu, bukan?” tanya Puti membuat Darka semakin kesal saja. Ternyata, sang mama juga memantau penggunakan kartu debit miliknya itu. Padahal itu adalah kartu pribadi yang dibuat atas nama Darka sendiri. Darka sendiri pula yang membayar tagihannya. Namun, kenapa sang mama masih memiliki akses untuk memeriksa penggunaan bahkan memblokirnya seperti ini?

“Kenapa Mama dan Papa masih bertindak seperti ini? Aku ini sudah dewasa. Usiaku bahkan sudah dua puluh tujuh tahun. Kenapa Mama dan Papa masih saja memperlakukanku seperti remaja yang bahkan belum bisa membedakan hal yang buruk dan benar?” tanya balik Darka.

Nazhan pun menjawab, “Karena kamu sama sekali tidak terlihat dewasa di mata kami.”

Darka yang mendengar hal tersebut tentu saja tidak terima. Ayolah, Darka sudah sebesar ini. Bahkan Darka sudah bekerja dan mengurus sebuah perusahaan besar yang memang menjadi perusahaan utama AR di Indonesia. Tentu saja, Darka yang sudah melakukan semua itu merasa jika dirinya sudah bersikap lebih dari cukup sebagai seorang pria dewasa. Siapa pun pasti akan sependapat dengan Darka. Ia sudah lebih dari cukup bertindak bertanggung jawab dengan mengurus pekerjaan dan membawahi ribuan orang yang bekerja di perusahaannya. Lalu, di mana letak dirinya tidak terlihat dewasa?

“Memangnya kenapa aku terlihat belum dewasa? Aku benar-benar tidak terima jika disebut seperti itu oleh Mama dan Papa. Bukankah aku sudah melakukan semua yang dilakukan oleh orang dewasa? Aku bahkan sudah berhasil memimpin ribuan pekerja sebagai seorang presdir. Bukankah semua itu sudah menunjukkan jika diriku ini lebih dari cukup untuk disebut sebagai pria dewasa yang bertanggung jawab?” tanya Darka masih tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh mama dan papanya.

Puti pun mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap Darka. “Kamu menyebut dirimu bertanggung jawab, dengan tingkahmu yang setiap hari berganti perempuan? Apa tindakan main perempuan seperti itu bisa disebut sebagai tindakan yang dilakukan oleh pria dewasa yang bertanggung jawab?” tanya balik Puti membuat Darka bungkam seketika.

Melihat Darka yang terdiam, Puti pn memberikan kode pada Nazhan untuk mengatakan apa yang sudah mereka sepakati sebelumnya. Tentu saja, Nazhan dan Puti sudah memperkirakan apa yang akan dikatakan oleh Darka, serta apa yang akan dilakukan oleh Darka demi mendapatkan semua fasilitas keuangan yang memang sudah diblokir sepenuhnya oleh Nazhan dan Puti. Hal ini terjadi, karena selama ini Darka memang tidak memiliki fasilitas keuangan secara pribadi, dikarenakan semua keuangannya selaku seorang presdir memang diatur secara langsung oleh pihak keuangan yang dipercaya oleh perusahaan AR.

“Ya, kami akui jika semua yang kamu lakukan sebagai seorang presdir memang bisa dijadikan bukti bahwa kamu sudah dewasa. Hanya saja, hal itu tidak cukup untuk kami hingga bisa menilaimu sebagai pria dewasa yang bertanggung jawab, dan tidak lagi membutuhkan pengawasan dari kami,” ucap Nazhan lancar seakan-akan dirinya memang mengatakan hal itu dari lubuk hatinya, bukan sekadar menghafal apa yang sudah ia diskusikan dengan Puti sebelumnya.

Darka menghela napas panjang. “Jadi, harus bagaimana aku membuktikannya pada Papa dan Mama?” tanya Darka. Sebenarnya, Darka sudah tahu jika hal ini sama dengan dirinya bunuh diri. Hanya saja, Darka tidak memiliki pilihan selain harus melakukan hal yang seperti ini.

“Hanya saja, jika aku sudah terbukti aku memang bisa memenuhi standar bertanggung jawab yang ditetapkan oleh Papa dan Mama, saat itulah Papa dan Mama harus lepas tangan dari kehidupanku. Kalian tidak boleh turut campur dalam kehidupanku lagi. Papa dan Mama juga tidak mengawasi setiap hal yang aku lakukan. Setuju?” tanya Darka mencoba untuk bernegosiasi dengan kedua orang tuanya tersebut. Darka tentu tidak bisa hidup seperti ini terus. Ia ingin kedua orang tuanya mengerti dan menghentikan pengawasan yang membuatnya sakit kepala.

Nazhan dan Puti saling berpandangan. Keduanya berkomunikasi tanpa kata, sebelum mengangguk dengan kompak. Melihat hal itu, dalam hati Darka bersorak senang, karena berpikir jika dirinya memang akan lepas dari semua pengawasan kedua orang tuanya itu. Namun, Darka tidak tahu jika apa yang akan dijadikan syarat oleh kedua orang tuanya, malah akan terdengar lebih buruk daripada ancaman pengawasan tiap saat yang selama ini dilakukan oleh Nazhan serta Puti. Karena sebenarnya, semua hal yang sudah terjadi, adalah perangkap agar Darka mau tidak mau masuk ke dalam rencana yang sudah dibuat secara matang oleh Nazhan dan Puti.

“Ya, kami setuju. Tapi, kamu harus ingat. Jika kamu tidak menepati perjanjian ini, serta tidak memenuhi standar yang sudah kami tetapkan, kami tidak akan mengembalikan semua fasilitas keuangan yang kamu dapatkan. Selain itu, pengawasan kami terhadap dirimu akan lebih ketat lagi. Jadi, kamu setuju?” tanya Puti. Diam-diam, Puti menahan diri untuk menyeringai. Jika sampai putranya ini setuju, maka rencana yang sesungguhnya akan dimulai saat itu juga.

“Tentu. Lalu, apa yang ingin Papa dan Mama inginkan dariku?” tanya Darka tidak sabar.

Puti yang mendengar pertanyaan putranya yang tidak sabaran itu, menyunggingkan senyum manis yang membuat perasaan Darka seketika terasa tidak enak. Puti mengulurkan tangannya dan mengusap kening Darka dengan lembut. Sentuhan penuh kasih tersebut membuat Darka terbuai. “Syaratnya tidaklah sulit. Mama dan Papa hanya ingin kamu menikah,” ucap Puti.

Darka yang mendengar hal tersebut mengangguk, terlalu larut dalam sentuhan lembut yang diberikan oleh mamanya, hingga tidak sadar dengan apa yang ia dengar. Darka malah berkata, “Ah, itu hal yang sangat mudah. Aku hanya tinggal menikahi seorang pe—tunggu, menikah?!” tanya Darka sembari melotot.

“Ya, kamu hanya perlu menikah. Tenang saja, masalah mempelai perempuan, hingga semua urusan pesta, Mama dan Papa sudah mengurusnya. Kamu hanya perlu setuju dan pernikahan pun akan berlangsung secepatnya,” jawab Puti.

“Tapi Ma, menikah? Astaga, aku bahkan tidak pernah memikirkan hal itu,” ucap Darka masih berusah bernegosiasi.

Puti dan Nazhan dengan kompak menggeleng. “Tidak ada negosiasi. Jika ingin mendapatkan apa yang kamu inginkan, maka kamu harus melaksanakan apa yang Mama dan Papa inginkan,” ucap Puti.

“Bukankah permintaan Papa dan Mama tidak sulit? Kami hanya kamu menikah. Bukankah itu sangat mudah?” tanya Nazhan.

Darka menggerutu. “Nikah itu susah, Ma. Kalau kawin, baru mudah. Darka bahkan melakukannya tiap malam,” ucap Darka dan sukses mendapatkan tamparan pedas pada bibirnya. Puti memberikan hadiah yang jelas membuat Darka bungkam karena sadar sudah mengatakan sesuatu yang tidak disukai oleh sang mama.

“Mau tidak mau, kamu harus menikah,” putus Puti tegas dan membuat Darka mengerang kesal.

Related chapters

  • Marrying the Young Master   3. Penolakan Kasar

    Darka benar-benar dongkol. Darka tidak pernah berpikir jika kedua orangtuanya bisa bertindak hingga sejauh ini. Darka tidak bisa mengakses satu pun fasilitas keuangan yang ia miliki. Mau itu kartu debit, hingga akun rekening yang bahkan atas namanya sendiri tidak bisa diakses. Tentu saja, hal itu sangat menyulitkan Darka. Hanya untuk membeli secangkir kopi saja dirinya kesulitan, lalu bagaimana Darka bisa bersenang-sengan dengan para wanita jika dirinya bahkan tidak memiliki uang sepeser pun. Apakah begini rasanya jatuh miskin?Darka mendengkus dan membuat Bayu yang tengah membereskan semua berkas yang sudah selesai dibaca dan disetujui oleh Darka, hanya bisa melirik singkat. Bayu sendiri, sudah memiliki banyak masalah, dan ia tidak

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   4. Batalkan

    “Jangan bermain air, nanti kalian sakit. Kalian tidak mau sampai Ibu Sekar kerepotan atau merasa sedih, bukan?” tanya Tiara pada lima anak kecil yang tengah ia mandikan. Tiara memang mendapatkan tugas untuk mengurus keperluan mereka.Saat mendengar apa yang ditanyakan oleh Tiara, kelima anak itu dengan kompak menghentikan permainan mereka dan menatap Tiara sebelum menggeleng dengan kompaknya. “Nala tidak mau Ibu Sekar sampai sedih,” ucap salah satu anak yang tengah dimandikan oleh Tiara.“Kalau begitu, kalian harus menurut pada Kak Tiara. Sekarang, gosok gigi yang benar, d

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   5. Negosiasi

    Aura gelap terlihat menyelubungi Darka yang kin tengah memimpin rapat dewan direksi. Meskipun Darka masih tergolong muda sebagai seorang pemimpin sebuah perusahaan sebesar persuhaan AR ini, tetapi kemampuan Darka tidak bisa dianggap remeh. Darka mewarisi kecerdasan kedua orangtuanya. Jika mengenyampingkan sifatnya yang senang berfoya-foya dan bermain wanita, Darka bisa dinobatkan sebagai seorang calon menantu yang akan sangat diminati oleh para ibu seantero negeri ini. Meskipun Darka dicap sebagai berengsek atau bajingan, Darka tetap saja digandrungi oleh para wanita dari berbagai kalangan. Selain tampan, dan kaya raya, kabarnya Darka juga sangat memuaskan saat berada di atas ranjang. Karena itulah, para wanita yang sudah mengetahui jika Darka senang bermain wanita, merasa tertantang untuk menaklukan Darka. Sayangnya hingga saat ini tidak ada satu pun wanita yang b

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   6. Pertunangan

    “Kamu benar-benar mau menerima perjodohan ini?” tanya Puti dengan antusias. Puti dan Nazhan pun seketika mendapatkan harapan. Meskipun keduanya tahu jika Darka menerima pernikahan ini hanya untuk mendapatkan kembali semua fasilitasnya, tetapi keduanya tahu jika ini adalah awal yang baik. Setidaknya, jika Darka sudah menikah nanti, Darka pasti akan sedikit demi sedikit berubah. Ikatan suci pernikahan pasti bisa membuat Darka lebih baik dan mengerti jika apa yang sudah ia lakukan selama ini adalah kesalahan dan harus segera tinggalkan.Darka menghela napas dan mau tidak mau mengangguk menjawab pertanyaan Puti. Ya, Darka memang sudah mengatakan pada kedua orang tuanya jika dirinya mau menikahi Tiara. Darka bahkan meminta unt

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   7. Kebebasan

    Vanesa menghindar saat Darka akan menciumnya dengan penuh nafsu. Tentu saja, Darka yang mendapatkan penolakan seperti itu menggeram penuh dengan kemarahan. Ia datang menemui Vanesa, bukan untuk mendapatkan penolakan seperti ini, melainkan untuk mendapatkan service memuaskan. Kini, Darka memaksa Vanesa untuk tidak menghindari dirinya. Namun, Vanesa tetap mencoba untuk menahan Darka agar tidak mendekati dirinya. Gerakannya jelas membuat Darka merasa semakin frustasi saja. Setelah melihat Tiara saat pertunangan, Darka selalu merasa jika tubuhnya aneh. Darka terangsang hebat. Hal itu semakin menjadi, saat Darka tidur. Ia selalu memimpikan Tiara, dan membuatnya tak berdaya di bawah tindihannya. Darka merasa geram pada dirinya sendiri karena mengalami mimpi yang tidak masuk akal seperti itu. Bagaimana mungkin dirinya bisa bergairah karena gadis yang tumbuh besar di panti

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   8. Karma

    Darka tampak berkonsentrasi dengan semua pekerjaannya. Kini ia harus benar-benar fokus mengerjakan semua tugasnya, karena perusahaan memang akan membuat sebuah proyek baru yang tentu saja berskala besar. Ia sebagai seorang pemimpin perusahaan harus ekstra mencurahkan perhatian dan konsentrasinya. Namun, tiba-tiba seseorang membuka pintu dan masuk begitu saja ke dalam ruangan presdir yang tak lain adalah ruang kerja pribadi Darka. Jika saja hubungannya dengan orang itu tidak dekat, sudah dipastikan jika asbak yang berada di sudut meja kerjanya sudah melayang saat itu juga. Darka menghela napas dan mengendorkan simpul dasi yang ia kenakan. Pria itu bersandar dengan nyaman pada sandaran kursi kerjanya sembari menatap sosok pria yang kini duduk di sofa yang tepat berhadapan dengannya.

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   9. Tangisan

    Tiara membuka matanya dan terpesona saat melihat pantulan dirinya pada cermin. Bagaimana bisa Tiara tidak terkejut, saat melihat wajahnya yang ia nilai biasa-biasa saja, kini berubah begitu cantik dengan riasan yang memang terlihat anggun. Tiara lalu dibantu oleh para perias untuk bangikit dan memakai set kebaya putih yang didesain khusus oleh Puti untuk Tiara. Setelah mengenakan kebaya dengan benar, riasan Tiara pun kembali dilanjutkan dan diperbaiki. Tiara tidak bisa bergerak dengan bebas, dan hanya bisa menerima perlakuan para perias padanya. Tiara berharap jika akhirnya penampilannya tidak terlihat memalukan.Setelah mengenakan kebaya dan siger dengan benar, saat itulah Tiara kembali tidak bisa menahan diri untuk terkagum. Bukan

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   10. Perhatian

    “Nikmati waktu kalian,” ucap Puti lalu ke luar dari kamar hotel yang akan ditinggali oleh Darka dan Tiara untuk menghabiskan malam pertama mereka. Puti dan Nazhan sendiri tinggal di salah satu kamar hotel yang tak kalah mewahnya. Mereka menikmati waktu istirahat setelah seharian harus menyambut tamu yang datang menghadiri acara pernikahan dan resepsi. Tentu saja, Puti dan Nazhan sudah menyiapkan kamar yang pantas untuk ditinggali oleh pasangan suami istri baru yang akan menjalani momen paling penting dalam kehidupan mereka. Puti dan Nazhan tahu jika ini bukan pengalaman pertama bagi Darka, tetapi ini adalah pengalama pertama bagi Tiara. Setidaknya, mereka harus menyiapkan suasana nyaman untuk pengalaman pertama Tiara tersebut.Namun, suasana yang dipersiapkan oleh kedua orang tuanya itu malah membuat Darka merasa jengkel. Ia mengh

    Last Updated : 2020-12-25

Latest chapter

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 3 : Adik untuk Si Kembar

    “Bunda!” seru Alana sembari berlari membuat rok yang ia kenakan bergoyang seiring langkah yang ia ambil. Alan tentu saja mengikuti, tetapi dengan langkahnya yang tenang. Darka yang bertugas menjemput kedua buah hatinya sepulang sekolah, melangkah di belakang dengan kedua tangan yang membawa tas serta botol minum milik Alan dan Alana.Tiara yang semula sibuk di dapur dengan para pelayan, segera ke luar dari dapur dan menghampir putra dan putrinya. Tiara tidak memperbolehkan Alana dan Alan masuk ke dalam dapur, karena sangat berbahaya. Apalagi untuk Alana, yang dulu sempat membuat ulah dan hampir saja celaka serta membuat rumah ini hampir kebakaran. Tiara tersenyum dan menerima pelukan dari putra dan putrinya dengan senang hati. “Apa hari kalian

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 2 : Kenangan Manis

    Beberapa bulan kemudian“Cantiknya putri Ayah!” seru Darka saat melihat Alana mengenakan gaun cantik yang seragam dengan gaun Tiara. Darka pun menciumi Alana yang tertawa renyah saat mendapatkan kecupan tersebut. Sementara itu, Alan berada dalam gendongan Tiara. Ia juga mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Darka. Mereka tampil dengan menakjubkan. Alan dan Alana, memiliki tampilan menggemaskan yang rasanya diwariskan dari kedua orang tuanya. Siapa pun yang melihat si kembar, akan yakin jika keduanya akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dewasa nanti.

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 1 : Berpuasa

    Tiara sibuk menyusui kedua anaknya yang ternyata menolak untuk menyusu menggunakan dot berisi ASI yang sebelumnya sudah Tiara pompa. Keduanya lebih senang menyusu secara langsung pada Tiara. Tentu saja tingkah putra dan putrinya ini membuat Tiara sulit untuk bergerak. Keduanya benar-benar menempel pada Tiara dan tidak mau disentuh oleh siapa pun termasuk oleh opa serta omanya. Tiara memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa malas yang selalu ia gunakan saat menyusui kedua buah hatinya yang selalu ingin disusui bersama-sama. Ini masih siang, tetapi Tiara sudah sangat lelah.Kini, Tiara dan Darka tinggal di kediaman utama. Sementara Puti dan Nazhan resmi kembali ke Kuwait serta fokus untuk mengurus semua perusahaan mereka di sana. Darka sendiri dipercaya

  • Marrying the Young Master   42. Akhir Bahagia

    Vanesa terlihat bersebunyi di balik sebuah pohon di seberang kediaman Risaldi yang tengah cukup ramai karena persiapan acara akikahan kembar calon penerus keluarga Al Kharafi dan Risaldi ini. Vanesa melihat rumah itu dengan penuh kebencian karena semua usahanya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga itu gagal total. Semua informasi yang Vanesa bocorkan pada pihak yang memang mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga AR tersebut, pada akhirnya menjadi senjata yang berbalik menyerangnya. Kini, karir Vanesa benar-benar hancur karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan dirinya. Bahkan, agensinya memutuskan kontrak secara sepihak dengannya.Hal itu terjadi karena Puti dan Nazhan turun tangan langsung. Keduanya melakukan sesuatu yang

  • Marrying the Young Master   41. Malaikat Kecil

    Pagi ini, Darka mengumumkan kelahiran sepasang anak kembarnya melalui media sosial. Lalu esok hari, aka nada acara akikahan lalu berlanjut dengan acara pesta yang dilangsungkan di kediaman Risaldi. Tentu saja, kabar tersebut disambut gembira oleh orang-orang, kecuali Vanesa yang merasa begitu marah karena Darka sudah benar-benar membuangnya. Vanesa tidak lagi bisa menghubungi atau bahkan menemui Darka. Vanesa dibuang karena dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pria itu. Kemarahan Vanesa semakin menjadi karena dirinya merasa dikalahkan oleh Tiara yang menurutnya tidak bisa dibandingkan dengannya. “Aku tidak akan menerima penghinaan ini,” ucap Vanesa.Ya, Vanesa tidak akan hancur sendirian. Jika dirinya harus hancur dan kehilangan segalanya, maka D

  • Marrying the Young Master   40. Cerai

    “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka

  • Marrying the Young Master   39. Penyesalan Darka

    “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt

  • Marrying the Young Master   38. Usaha Darka

    Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”

  • Marrying the Young Master   37. Karma

    “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit

DMCA.com Protection Status