Share

3. Penolakan Kasar

Author: Miafily
last update Last Updated: 2020-12-25 10:13:24

Darka benar-benar dongkol. Darka tidak pernah berpikir jika kedua orangtuanya bisa bertindak hingga sejauh ini. Darka tidak bisa mengakses satu pun fasilitas keuangan yang ia miliki. Mau itu kartu debit, hingga akun rekening yang bahkan atas namanya sendiri tidak bisa diakses. Tentu saja, hal itu sangat menyulitkan Darka. Hanya untuk membeli secangkir kopi saja dirinya kesulitan, lalu bagaimana Darka bisa bersenang-sengan dengan para wanita jika dirinya bahkan tidak memiliki uang sepeser pun. Apakah begini rasanya jatuh miskin?

Darka mendengkus dan membuat Bayu yang tengah membereskan semua berkas yang sudah selesai dibaca dan disetujui oleh Darka, hanya bisa melirik singkat. Bayu sendiri, sudah memiliki banyak masalah, dan ia tidak memiliki niatan untuk menambah beban pikirannya dengan menanyakan masalah sang tuan. Bayu yakin, saat ini Darka tengah mendapatkan hukuman dari tuan dan nyonya besar. Karena pagi tadi, sang tuan besar memperingatkan Bayu untuk tidak meminjamkan uang sepeser pun pada Darka. Jika sampai Bayu meminjamkan uang untuk Darka barang sedikit saja, maka Bayu pun akan mendapatkan hukuman atas kelalaiannya. Tentunya Bayu akan dengan patuh mengikuti arahan tuan dan nyonya besarnya.

Darka yang sebelumnya masih berkeluh kesah karena masalah keuangannya, tiba-tiba mendapatkan ide saat Bayu menyajikan kopi untuknya. Darka berkata, “Bayu, aku pinjam kartu debitmu untuk beberapa hari. Nanti, aku akan mengganti semua pengeluaran bulananmu. Bahkan, untuk pengeluaran bulan depan, aku yang akan menanggungnya. Jadi, berikan kartu debitmu.”

Tentu saja, penawaran Darka tersebut sangat menggiurkan. Bayu tidak perlu memikirkan pembayaran tagihan kartu debitnya. Namun, Bayu tidak tergoda. Ia masih ingat apa yang sudah diperingatkan oleh Nazhan sebelumnya. Bayu berdiri dengan tegap di hadapan Darka, dan menggeleng tegas. “Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa meminjamkan kartu debit, kartu atm, atau bahkan uang tunai pada Anda,” ucap Bayu tidak sungkan memberikan penolakan pada tuannya tersebut.

Darka yang mendengarnya jelas terkejut. Padahal, ia sudah memberikan penawaran menggiurkan. Lalu kenapa Bayu sama sekali tidak merasa tergiur dan malah memberikan penolakan tegas seperti itu? Karena itulah, Darka sama sekali tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Memangnya kenapa tidak bisa? Aku benar-benar akan memenuhi janji yang aku ucapkan. Tidak perlu cemas, kau bisa memegang janjiku.” Darka tentu saja mencoba untuk meyakinkan Bayu. Saat ini, hanya Bayu yang bisa ia

mintai bantuan.

Bayu memberikan tatapan seolah-olah dirinya baru saja mendengar hal terkonyol seumur hidupnya. “Saya tidak mungkin meminjamkan apa yang Anda minta. Karena saya tidak mungkin meminjamkan uang pada seseorang yang bahkan  tidak memiliki uang untuk membayar wc umum. Tuan saat ini tengah dalam kondisi sangat miskin, bukan? Saya tidak mungkin meminjamkan uang pada orang yang tidak memiliki jaminan. Bank saja tidak bisa memberikan pinjaman pada orang yang tidak memiliki jaminan, apalagi saya,” jawab Bayu membuat Darka hampir saja muntah darah.

Melihat jika Darka masih saja berniat untuk meyakinkan dirinya mengenai apa yang ia minta. Bayu pun tidak tinggal diam. Tentu saja, Bayu sudah memikirkan cara ampuh yang bisa membuat Darka tidak akan lagi meminta hal tersebut padanya. “Jika Tuan memang sangat membutuhkan uang dan kartu debit, saya tidak bisa menolak untuk membantu Tuan lagi,” ucap Bayu seakan-akan membawa angin segar bagi Darka yang memang sangat membutuhkan uang saat ini.

“Nah, ini baru Bayu yang sangat bisa diandalkan. Jadi, mana kartu debitmu?” tanya Darka sembari mengulurkan tangan kanannya dengan penuh antusias. Ia sudah haus akan minuman keras berkualitas tinggi dan belayan wanita bayaran kelas kakap.

Melihat jika Darka terlihat sangat bersemangat, Bayu tersenyum manis dan agam membuat Darka merinding karena tidak biasanya Bayu berekspresi seperti itu. Bayu pun mengangguk dan berkata, “Tuan bisa memintanya dari Sulis. Karena keuangan saya saat ini secara resmi diatur olehnya.”

Saat itulah Darka ingin sekali memukul kepala Bayu. Ayolah, apa Bayu tengah memintanya bunuh diri? Menghubungi Sulis yang tak lain adalah kekasih Bayu, untuk meminjam kartu debit, sama saja dengan cari mati. Sulis itu sangat pandai bicara dan suaranya itu sering kali melengking tinggi dan menusuk telinga siapa pun yang medengarnya. Selain itu, Darka dan Sulis tidak memiliki hubungan baik. Setiap kali bertemu, Sulis selalu memberikan tatapan tajam pada Darka, seolah-olah mereka memiliki masalah besar yang belum terselesaikan. Sulis memperingatkan Darka  agar jangan sampai menularkan gaya hidupnya yang bebas dan tidak tahu batasan itu pada kekasihnya, Bayu.

Darka lebih memilih menjadi orang miskin sementara waktu, seperti saat ini daripada harus menghubungi Sulis. Pria tampan itu menghela napas dan melambaikan tangannya pada Bayu. “Aku berubah pikiran. Aku sama sekali tidak membutuhkan uangmu. Lebih baik aku menjadi orang miskin daripada harus menghubungi kekasihmu yang gila itu,” ucap Darka.

Bayu mengangguk dan berkata, “Kalau begitu syukurlah. Karena Sulis pasti tidak akan membiarkan saya begitu saja saat tahu jika saya berniat meminjamkan uang pada orang miskin yang tidak memiliki jaminan apa pun. Saya undur diri.”

Bayu membungkuk memberi hormat sebelum beranjak meninggalkan ruangan Darka tersebut. Darka menatap tidak percaya dengan ucapan sopan Bayu yang jelas-jelas melemparkan cemoohan atas kondisi Darka saat ini. “Dasar kurang ajar!”

Setelah kepergian Bayu, Darka pun memilih untuk mengeluarkan ponsel mahalnya dan menghubungi seseorang. “Apa kamu tidak memiliki jadwal hari ini?” tanya Darka tanpa basa-basi pada seseorang yang berada di ujung sambungan telepon.

“Kalau begitu, aku akan ke apartemenmu. Aku akan berkunjung, jadi bersiaplah,” ucap Darka penuh arti sebelum bangkit dari duduknya. Ya, Darka berniat

untuk mencari kesenangan pribadinya. Toh, semua pekerjaannya sudah selesai, dan dirinya sudah tidak lagi memiliki janji temu atau rapat dengan direksi hari ini.

Darka memilih untuk ke luar dari kantor begitu saja. Darka segera menuju basement dan mengendarai mobil mewahnya secara pribadi. Darka memang tipe orang yang tidak senang saat mobil pribadinya disentuh oleh orang lain, karena itulah jika situasi dan kondisi memungkin, Darka selalu saja berusaha untuk mengendari mobil pribadinya secara pribadi. Tak berapa lama, kini mobil Darka sudah memasuki area apartemen mewah yang dikenal memiliki harga sewa dan harga jual yang sangat tinggi. Hingga hanya orang-orang dari kalangan atas, seperti artis atau pengusaha yang bisa tinggal di sana.

Darka naik lift menuju lantai dan apartemen yang memang ia tuju. Darka melenggang dengan gagahnya menyusuri lorong apartemen hingga berhenti di hadapan sebuah pintu. Belum juga Darka mengetuk pintu, pintu tersebut sudah terbuka dan seorang wanita cantik yang berusia sekitar dua puluh lima tahun terlihat menyambut kedatangan Darka dengan sepasang bikini merah darah yang ia kenakan. Tentu saja Darka yang melihatnya bersiul penuh goda. Darka tidak membuang waktu untuk melangkah masuk dan menutup pintu apartemen dengan rapat-rapat. Darka menatap tubuh wanita di hadapannya dengan penuh gairah, dan hal tersebut membuat sang wanita cantik yang memiliki rambut kemerahan tersebut tertawa dengan senangnya.

“Apa kamu menyukainya, Darka?” tanya wanita itu dengan nada genit.

“Tentu saja. Siap atau tidak, aku akan melumatmu habis-habisan di atas ranjang, Vanesa,” ucap Darka lalu menyerang wanita bernama Vanesa itu dengan serangan bertubi-tubi dan agresif.

Darka mengulum bibir Vanesa dengan nafsu yang mulai merangkak meninggi, tangan Darka juga bergerak dengan lihai melepaskan lembar demi lembar pakaiannya sendiri, sebelum melepaskan pakaian Vanesa yang hanya terdiri dari dua carik kain yang sangat mudah dilepaskan. Darka menyeringai dan berkata, “Aku akan memulainya.”

“Aku menantikan seranganmu, Sayang,” balas Vanesa menggoda dan mengerlingkan matanya dengan penuh gairah.

Lalu kegiatan penuh gairah dan dosa pun terjadi. Vanesa memang adalah wanita simpanan Darka. Vanesa adalah seorang model dewasa yang menjadi model iklan beberapa perusahaan AR. Karena itulah, Vanesa dan Darka sering bertemu, sebelum keduanya terikat dalam sebuah hubungan yang tidak jelas judulnya. Hal yang sangat jelas adalah, Darka bisa melampiaskan nafsunya kapan pun dan di mana pun pada Vanesa. Tentu saja, Vanesa sangat rela, bahkan tidak perlu diminta oleh Darka pun, Vanesa rela untuk menyerahkan tubuhnya pada Darka setiap harinya.

Karena itulah, saat Darka berada dalam situasi suliy, Darka tidak pusing saat nafsunya sudah mencapai ubun-ubun. Darka hanya perlu menghubungi dan menemui Vanesa. Darka sendiri sadar, jika Vanesa sudah menyukainya sejak lama. Namun, Darka memilih untuk mengabaikan perasaan tersebut. Sebelumnya, Darka sudah mengatakan dengan tegas pada Vanesa, jika Vanesa tidak boleh berharap lebih dari apa yang mereka lakukan. Hubungan mereka hanya sebatas saling memuaskan nafsu, dan Darka yang akan menyokong masalah finansial Vanesa. Vanesa sendiri tidak bisa melakukan apa pun selain menuruti apa yang diinginkan oleh Darka, termasuk untuk memendam perasaannya sendiri. Darka adalah seekor elang yang bebas. Darka senang terbang ke sana ke mari, mencari hal yang baru dan singgah di tempat yang menurutnya menarik. Darka mencintai kebebasan daripada apa pun, karena itulah terikat dalam sebuah perasaan cinta atau pernikahan sangat bertentangan dengan apa yang ia minati selama ini.

***

Darka mengernyitkan keningnya saat melihat meja makan panjang dan besar di kediaman Risaldi tampak sudah dipenuhi oleh berbagai menu makan malam. Hal itu memang terasa wajar. Puti dan semua staf dapur, lebih dari mampu untuk menyediakan makanan yang setara dengan sajian hotel bintang lima. Hanya saja, Darka merasa jika jamuan ini terasa sangat berlebihan hanya untuk menyambut dan menjamu kedatangan tamu yang tak lain adalah calon istrinya dan keluarganya. Ya, malam ini Darka memang akan bertemu dengan calon istrinya dan makan malam dengannya. Jujur saja, Darka merasa sangat penasaran dengan calon istrinya itu. Sampai saat ini, Darkan bahkan belum mengetahui nama perempuan yang dipilihkan oleh sang mama untuk menjadi istrinya. Kedua orangtuanya sepakat merahasiakan itu.

Merasa sangat penasaran, Darka pun mencondongkan tubuhnya pada Nazhan yang memang duduk di sampingnya. Darka bertanya, “Pa, apa perempuan pilihan Mama sangat cantik?”

Nazhan menoleh dan menatap putranya dengan datar. “Kamu pasti sangat penasaran dengan calon istrimu bukan?”

Darka tidak menahan diri untuk mengangguk. “Tenang saja. Ingat standar yang Mama miliki. Sangat tidak mungkin, dengan standarnya yang tinggi itu, ia akan memilih perempuan yang tidak bisa mengimbangimu,” ucap Nazhan yang tentu saja tidak bisa ditampik oleh Darka.

Apa yang dikatakan oleh Nazhan memang ada benarnya. Darka tahu, seberapa tinggi standar Puti dalam memandang hal apa pun itu. Mamanya memang orang yang perfeksionis, jadi rasanya tidak mungkin jika mamanya memilihkan perempuan yang biasa-biasa saja untuknya yang sempurna ini. Karena itulah, rasanya sangat tidak mungkin jika Puti memilihkan wanita sembarangan untuknya. Kini, suasana hati Darka melambung dengan baik.

Diam-diam Darka menerka. Apa mungkin dirinya akan dijodohkan dengan seorang model?

Namun sepertinya, Puti akan lebih memilih putri dari kalangan keluarga konglomerat yang memang memiliki pendidikan dasar tentang etika yang ketat sedari kecil. Mau dari kalangan apa pun, Darka yakin jika kualitasnya terbaik. Mulai dari rupa, latar belakang, hingga pendidikannya, pasti akan bisa mengimbangi level Darka. Hei, Darka sangat tampan, latar belakangnya kuat, dan pendidikannya yang menunjang. Tentu saja, Darka mengharapkan sosok istri yang setidaknya bisa berada satu level dengan dirinya.

Suara deru mobil terdengar, dan saat itulah Puti tersenyum tipis dan menatap pintu ruang makan yang terbuka lebar. Darka yang melihatnya tentu saja tidak bisa menahan diri untuk menatap pintu masuk. Darka ingi segera melihat calon istrinya yang cantik dan berkelas. Namun, kening Darka mengernyit dalam saat mendengar suara tawa khas anak-anak kecil, disusul dengan puluhan anak kecil dari rentang usia tujuh sampai sepuluh tahun muncul dengan berlari-larian. Darka membulatkan matanya. Tentu saja, Darka bisa mengenali mereka, karena mereka adalah anak-anak yang tinggal di panti asuhan di bawah naungan yayasan AR. Namun kenapa mereka yang muncul? Bukankah kali ini Puti dan Nazhan ingin mengenalkan dirinya dengan calon istrinya? Lalu kenapa Nazhan dan Puti juga mengundang para anak panti untuk makan malam bersama di kediaman Risaldi?

Belum sempat Darka menyuarakan pertanyaannya, Darka lebih dulu melihat seorang gadis berperawakan mungil yang masuk ke dalam ruang makan dengan rona merah tipis yang menghiasi pipi putihnya. Gadis tersebut tampak hadir dengan aura manis dan anggun yang membuat siapa pun yang melihatnya berpikir untuk terus memberikan perlindungan padanya. Darka sendiri terpaku, sebelum keningnya semakin mengernyit dalam saat melihat Puti memeluk si gadis manis tersebut dan menariknya mendekat pada meja makan yang kini sudah dipenuhi oleh anak panti yang sudah duduk dengan tenang di kursi masing-masing. Darka masih menatap gadis tampak malu-malu itu.

Darka mengenal gadis itu, tetapi sudah sangat lama ia tidak melihatnya. Puti tersenyum pada Darka yang masih menatapnya penuh tanya. “Darka, kamu pasti sudah megenalnya, bukan?” tanya Puti lembut.

Darka tidak menjawab apa pun, ia menunggu ibunya melanjutkan apa yang ia katakan. Puti pun melanjutkan perkataannya sembari tersenyum lembut khas seorang ibu. “Tapi rasanya Mama perlu mengenalkannya lagi. Perkenalkan, dia Tiara Alvira. Calon istrimu,” ucap Puti dengan nada antusias yang terdengar menggelikan bagi Darka. Ya, menggelikan karena Darka sama sekali tidak pernah membayangkan jika Tiara yang menjadi perempuan pilihan dari ibunya. Saking menggelikannya, Darka bahkan kesulitan untuk menahan emosinya. Bagaimana bisa, Tiara menjadi calon istri dari Darka sang putra konglomerat yang menjadi incaran banyak orang?

Darka menggebrak meja dengan kasar, membuat anak-anak merasa ketakutan. Darka menatap Tiara dengan tajam, seolah-olah Tiara tidak seharusnya berada di sana. Belum lagi dengan ekspresi jijik yang jelas terlihat pada wajah tampan Darka yang terlihat menyeramkan di mata anak-anak panti. Tentu saja Tiara yang melihat rekasi Darka tersebut merasa begitu terkejut. Ia tidak menyangka jika Darka akan menunjukkan reaksi keras seperti ini. Tiara memang tahu ini adalah hal yang mengejutkan, Tiara pun merasakan hal yang sama saat Puti memilihnya untuk menjadi calon istri Darka. Namun, tetap saja, Tiara tidak menyangka jika Darka bereaksi hingga seperti ini.

Sayangnya, keterkejutan Tiara tersebut rasanya terlalu awal. Darka yang melihat keterkejutan di wajah Tiara tidak peduli dengan hal ini. Darka pun berkata, “Jangan pernah berpimpi untuk menjadi istriku. Kamu bahkan tidak pantas untuk menjadi pembantuku. Dasar tidak tahu diri! Apa kamu tidak tau malu dengan bermimpi menikahi Tuan Muda sepertiku? Sepertinya, urat malumu memang sudah putus. Aku tidak akan pernah sudi menikah denganmu!”

Darka salah. Urat malunya sama sekali tidak putus. Karena saat ini, Tiara merasa sangat malu. Darka sudah benar-benar membuatnya malu dengan merendahkannya seperti itu di hadapan semua orang. Pada akhirnya, Tiara pun ragu. Apakah keputusannya untuk menerima tawaran Puti sebagai rasa balas budinya, adalah keputusan yang salah? Karena ternyata, penolakan sekasar ini sudah membuat hati Tiara goyah. Ia tidak yakin, jika mereka benar-benar menikah, akankah sikap kasar Darka ini akan melembut atau malah semakin menjadi hingga membuat Tiara tidak bisa membalas budinya dengan benar.

Related chapters

  • Marrying the Young Master   4. Batalkan

    “Jangan bermain air, nanti kalian sakit. Kalian tidak mau sampai Ibu Sekar kerepotan atau merasa sedih, bukan?” tanya Tiara pada lima anak kecil yang tengah ia mandikan. Tiara memang mendapatkan tugas untuk mengurus keperluan mereka.Saat mendengar apa yang ditanyakan oleh Tiara, kelima anak itu dengan kompak menghentikan permainan mereka dan menatap Tiara sebelum menggeleng dengan kompaknya. “Nala tidak mau Ibu Sekar sampai sedih,” ucap salah satu anak yang tengah dimandikan oleh Tiara.“Kalau begitu, kalian harus menurut pada Kak Tiara. Sekarang, gosok gigi yang benar, d

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   5. Negosiasi

    Aura gelap terlihat menyelubungi Darka yang kin tengah memimpin rapat dewan direksi. Meskipun Darka masih tergolong muda sebagai seorang pemimpin sebuah perusahaan sebesar persuhaan AR ini, tetapi kemampuan Darka tidak bisa dianggap remeh. Darka mewarisi kecerdasan kedua orangtuanya. Jika mengenyampingkan sifatnya yang senang berfoya-foya dan bermain wanita, Darka bisa dinobatkan sebagai seorang calon menantu yang akan sangat diminati oleh para ibu seantero negeri ini. Meskipun Darka dicap sebagai berengsek atau bajingan, Darka tetap saja digandrungi oleh para wanita dari berbagai kalangan. Selain tampan, dan kaya raya, kabarnya Darka juga sangat memuaskan saat berada di atas ranjang. Karena itulah, para wanita yang sudah mengetahui jika Darka senang bermain wanita, merasa tertantang untuk menaklukan Darka. Sayangnya hingga saat ini tidak ada satu pun wanita yang b

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   6. Pertunangan

    “Kamu benar-benar mau menerima perjodohan ini?” tanya Puti dengan antusias. Puti dan Nazhan pun seketika mendapatkan harapan. Meskipun keduanya tahu jika Darka menerima pernikahan ini hanya untuk mendapatkan kembali semua fasilitasnya, tetapi keduanya tahu jika ini adalah awal yang baik. Setidaknya, jika Darka sudah menikah nanti, Darka pasti akan sedikit demi sedikit berubah. Ikatan suci pernikahan pasti bisa membuat Darka lebih baik dan mengerti jika apa yang sudah ia lakukan selama ini adalah kesalahan dan harus segera tinggalkan.Darka menghela napas dan mau tidak mau mengangguk menjawab pertanyaan Puti. Ya, Darka memang sudah mengatakan pada kedua orang tuanya jika dirinya mau menikahi Tiara. Darka bahkan meminta unt

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   7. Kebebasan

    Vanesa menghindar saat Darka akan menciumnya dengan penuh nafsu. Tentu saja, Darka yang mendapatkan penolakan seperti itu menggeram penuh dengan kemarahan. Ia datang menemui Vanesa, bukan untuk mendapatkan penolakan seperti ini, melainkan untuk mendapatkan service memuaskan. Kini, Darka memaksa Vanesa untuk tidak menghindari dirinya. Namun, Vanesa tetap mencoba untuk menahan Darka agar tidak mendekati dirinya. Gerakannya jelas membuat Darka merasa semakin frustasi saja. Setelah melihat Tiara saat pertunangan, Darka selalu merasa jika tubuhnya aneh. Darka terangsang hebat. Hal itu semakin menjadi, saat Darka tidur. Ia selalu memimpikan Tiara, dan membuatnya tak berdaya di bawah tindihannya. Darka merasa geram pada dirinya sendiri karena mengalami mimpi yang tidak masuk akal seperti itu. Bagaimana mungkin dirinya bisa bergairah karena gadis yang tumbuh besar di panti

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   8. Karma

    Darka tampak berkonsentrasi dengan semua pekerjaannya. Kini ia harus benar-benar fokus mengerjakan semua tugasnya, karena perusahaan memang akan membuat sebuah proyek baru yang tentu saja berskala besar. Ia sebagai seorang pemimpin perusahaan harus ekstra mencurahkan perhatian dan konsentrasinya. Namun, tiba-tiba seseorang membuka pintu dan masuk begitu saja ke dalam ruangan presdir yang tak lain adalah ruang kerja pribadi Darka. Jika saja hubungannya dengan orang itu tidak dekat, sudah dipastikan jika asbak yang berada di sudut meja kerjanya sudah melayang saat itu juga. Darka menghela napas dan mengendorkan simpul dasi yang ia kenakan. Pria itu bersandar dengan nyaman pada sandaran kursi kerjanya sembari menatap sosok pria yang kini duduk di sofa yang tepat berhadapan dengannya.

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   9. Tangisan

    Tiara membuka matanya dan terpesona saat melihat pantulan dirinya pada cermin. Bagaimana bisa Tiara tidak terkejut, saat melihat wajahnya yang ia nilai biasa-biasa saja, kini berubah begitu cantik dengan riasan yang memang terlihat anggun. Tiara lalu dibantu oleh para perias untuk bangikit dan memakai set kebaya putih yang didesain khusus oleh Puti untuk Tiara. Setelah mengenakan kebaya dengan benar, riasan Tiara pun kembali dilanjutkan dan diperbaiki. Tiara tidak bisa bergerak dengan bebas, dan hanya bisa menerima perlakuan para perias padanya. Tiara berharap jika akhirnya penampilannya tidak terlihat memalukan.Setelah mengenakan kebaya dan siger dengan benar, saat itulah Tiara kembali tidak bisa menahan diri untuk terkagum. Bukan

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   10. Perhatian

    “Nikmati waktu kalian,” ucap Puti lalu ke luar dari kamar hotel yang akan ditinggali oleh Darka dan Tiara untuk menghabiskan malam pertama mereka. Puti dan Nazhan sendiri tinggal di salah satu kamar hotel yang tak kalah mewahnya. Mereka menikmati waktu istirahat setelah seharian harus menyambut tamu yang datang menghadiri acara pernikahan dan resepsi. Tentu saja, Puti dan Nazhan sudah menyiapkan kamar yang pantas untuk ditinggali oleh pasangan suami istri baru yang akan menjalani momen paling penting dalam kehidupan mereka. Puti dan Nazhan tahu jika ini bukan pengalaman pertama bagi Darka, tetapi ini adalah pengalama pertama bagi Tiara. Setidaknya, mereka harus menyiapkan suasana nyaman untuk pengalaman pertama Tiara tersebut.Namun, suasana yang dipersiapkan oleh kedua orang tuanya itu malah membuat Darka merasa jengkel. Ia mengh

    Last Updated : 2020-12-25
  • Marrying the Young Master   11. Tugas Istri

    Tiara tampak menyukai rumah baru yang dihadiahkan oleh mertuanya, berbeda dengan Darka yang tampak jengkel. Kedua orang tuanya tidak mengizinkan Darka dan Tiara tinggal di apartemen atau rumah yang dimiliki Darka, dengan alasan semua tempat itu pernah disinggahi oleh wanita-wanita murahan saat Darka membujang. Puti dan Nahan memilih untuk membelikan sebuah rumah di salah satu perumahan mewah. Darka sendiri cukup tahu mengenai kompleks perumahan ini. Karena pengelola utamanya adalah Theo, saudara dari sang ayah. Darka mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Apa Mama dan Papa memiliki investasi atau saham dalam pembangunan perumahan mewah ini?”Puti balik bertanya, “Memangnya kenapa?”“Aneh saja. Kenapa Mama dan Papa malah membelikan sebuah r

    Last Updated : 2021-01-11

Latest chapter

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 3 : Adik untuk Si Kembar

    “Bunda!” seru Alana sembari berlari membuat rok yang ia kenakan bergoyang seiring langkah yang ia ambil. Alan tentu saja mengikuti, tetapi dengan langkahnya yang tenang. Darka yang bertugas menjemput kedua buah hatinya sepulang sekolah, melangkah di belakang dengan kedua tangan yang membawa tas serta botol minum milik Alan dan Alana.Tiara yang semula sibuk di dapur dengan para pelayan, segera ke luar dari dapur dan menghampir putra dan putrinya. Tiara tidak memperbolehkan Alana dan Alan masuk ke dalam dapur, karena sangat berbahaya. Apalagi untuk Alana, yang dulu sempat membuat ulah dan hampir saja celaka serta membuat rumah ini hampir kebakaran. Tiara tersenyum dan menerima pelukan dari putra dan putrinya dengan senang hati. “Apa hari kalian

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 2 : Kenangan Manis

    Beberapa bulan kemudian“Cantiknya putri Ayah!” seru Darka saat melihat Alana mengenakan gaun cantik yang seragam dengan gaun Tiara. Darka pun menciumi Alana yang tertawa renyah saat mendapatkan kecupan tersebut. Sementara itu, Alan berada dalam gendongan Tiara. Ia juga mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Darka. Mereka tampil dengan menakjubkan. Alan dan Alana, memiliki tampilan menggemaskan yang rasanya diwariskan dari kedua orang tuanya. Siapa pun yang melihat si kembar, akan yakin jika keduanya akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dewasa nanti.

  • Marrying the Young Master   Ekstra Part 1 : Berpuasa

    Tiara sibuk menyusui kedua anaknya yang ternyata menolak untuk menyusu menggunakan dot berisi ASI yang sebelumnya sudah Tiara pompa. Keduanya lebih senang menyusu secara langsung pada Tiara. Tentu saja tingkah putra dan putrinya ini membuat Tiara sulit untuk bergerak. Keduanya benar-benar menempel pada Tiara dan tidak mau disentuh oleh siapa pun termasuk oleh opa serta omanya. Tiara memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa malas yang selalu ia gunakan saat menyusui kedua buah hatinya yang selalu ingin disusui bersama-sama. Ini masih siang, tetapi Tiara sudah sangat lelah.Kini, Tiara dan Darka tinggal di kediaman utama. Sementara Puti dan Nazhan resmi kembali ke Kuwait serta fokus untuk mengurus semua perusahaan mereka di sana. Darka sendiri dipercaya

  • Marrying the Young Master   42. Akhir Bahagia

    Vanesa terlihat bersebunyi di balik sebuah pohon di seberang kediaman Risaldi yang tengah cukup ramai karena persiapan acara akikahan kembar calon penerus keluarga Al Kharafi dan Risaldi ini. Vanesa melihat rumah itu dengan penuh kebencian karena semua usahanya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga itu gagal total. Semua informasi yang Vanesa bocorkan pada pihak yang memang mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga AR tersebut, pada akhirnya menjadi senjata yang berbalik menyerangnya. Kini, karir Vanesa benar-benar hancur karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan dirinya. Bahkan, agensinya memutuskan kontrak secara sepihak dengannya.Hal itu terjadi karena Puti dan Nazhan turun tangan langsung. Keduanya melakukan sesuatu yang

  • Marrying the Young Master   41. Malaikat Kecil

    Pagi ini, Darka mengumumkan kelahiran sepasang anak kembarnya melalui media sosial. Lalu esok hari, aka nada acara akikahan lalu berlanjut dengan acara pesta yang dilangsungkan di kediaman Risaldi. Tentu saja, kabar tersebut disambut gembira oleh orang-orang, kecuali Vanesa yang merasa begitu marah karena Darka sudah benar-benar membuangnya. Vanesa tidak lagi bisa menghubungi atau bahkan menemui Darka. Vanesa dibuang karena dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan oleh pria itu. Kemarahan Vanesa semakin menjadi karena dirinya merasa dikalahkan oleh Tiara yang menurutnya tidak bisa dibandingkan dengannya. “Aku tidak akan menerima penghinaan ini,” ucap Vanesa.Ya, Vanesa tidak akan hancur sendirian. Jika dirinya harus hancur dan kehilangan segalanya, maka D

  • Marrying the Young Master   40. Cerai

    “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka

  • Marrying the Young Master   39. Penyesalan Darka

    “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt

  • Marrying the Young Master   38. Usaha Darka

    Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”

  • Marrying the Young Master   37. Karma

    “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit

DMCA.com Protection Status