Share

DELAPAN PULUH LIMA

Attar bisa memberikannya sebuah buku kecil yang harganya tak sebanding dengan perhiasan yang ada di depannya, dan ia akan menganggap itu sebuah benda yang paling berharga.

“Aku tidak pernah memintamu…”

“Sssst, biarkan aku melihat kalung ini tergantung di lehermu yang jenjang, Sayangku. ” Attar mengalungkan berlian itu pada leher istrinya. Selama suaminya melakukannya dengan ia membelakanginya, ia berusaha untuk mengatur napasnya yang mulai sesak karena terharu.

Suaminya membalikkan tubuhnya. “Kamu terlihat mengagumkan, dengan atau tanpa kalung itu di lehermu.” Kemudian suaminya mengecup bibirnya dalam-dalam—penuh cinta. “I love you, Sweetheart,” bisik Attar tepat di depan bibir istrinya. Dihapusnya air mata istrinya dengan lidahnya. “Menangislah, untuk kebahagiaan yang kita miliki sekarang dan nanti.”

Cinta yang hinggap di hati sanubari keduanya membawa mereka pada pintu keb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status