Share

78. Asumsi Tentang Lora

Arvan memegang dagunya sambil berpikir. “Hm… sepertinya ada konspirasi di sini. Apa kamu nggak curiga?”

Dhafin menghela napas panjang masih dengan posisi yang bersandar di kursi. Benar, ia juga sempat curiga kalau orang tuanya sengaja membuat siasat itu.

Namun kembali lagi, dirinya terus didesak dan tidak mempunyai waktu banyak. Ia hanya tidak ingin Naina kenapa-kenapa di manapun istrinya berada. Itu saja.

“Entahlah…. Setahuku, Papa nggak pernah berbohong dengan ucapannya,” jawabnya.

“Ya, terserah sih. Aku cuma mengingatkan aja,” balas Arvan seraya mengedikkan bahu.

Untuk sejenak, suasana menjadi hening. Arvan sibuk dengan iPadnya sedang membuat dan mengirim undangan rapat untuk tim pemasaran.

Sedangkan Dhafin sibuk dengan pikirannya sendiri sembari mengetukkan jari-jarinya di atas meja. Ia menegakkan tubuhnya lalu menatap Arvan.

“Ngomong-ngomong, semalam Lora datang ke acara pertunanganku,” katanya.

Sontak, Arvan langsung mendongak. “Lah, kenapa tiba-tiba jadi membahas Lora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status