Share

122. Surat Undangan

Tok tok tok

Dhafin yang sedang bercengkrama–lebih tepatnya mendengarkan semua keluhan Freya menoleh ke arah pintu utama yang sengaja dibuka agar tidak menimbulkan praduga negatif.

Orang tuanya sedang ada acara di luar sehingga hanya dirinya dan Freya yang berada di rumah ini bersama dengan ART.

Ia beranjak dari duduknya menghampiri satpam rumah yang berdiri di ambang pintu. “Ada apa?” tanyanya.

“Ini, Den, ada kiriman untuk Aden.” Satpam itu menyerahkan sebuah amplop coklat kepada Dhafin.

“Dari siapa?”

“Dari asistennya Pak Ridwan, Den. Beliau hanya menitipkan surat itu karena ada urusan lain yang mendesak.”

Dhafin sedikit mengernyitkan kening. Pak Ridwan adalah pengacara keluarganya. Asisten beliau mengirimkan sebuah surat yang pastinya bukan surat sembarangan. Satu yang terlintas dalam benaknya.

Tentang perceraiannya dengan Naina.

“Kalau gitu saya permisi kembali ke depan, Den,” pamit sang satpam.

Dhafin mengangguk singkat. “Terima kasih.”

Ia balik badan setelah satpam it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status