Tamara dengan cepat melangkah menuju kamar Cassandra, kegelisahan tergambar jelas di wajahnya. “Cassandra! Kita harus ke rumah sakit sekarang juga! Kendrick berada di rumah sakit!” ucapnya dengan suara yang penuh dengan kecemasan.Cassandra, yang sedang duduk di meja belajar di kamarnya, mengerutkan kening. “Rumah sakit? Apa yang sedang dia lakukan di sana, Ibu?” tanyanya dengan suara datar, mencoba memahami situasi yang tak terduga ini.“Kau tahu? Jovan telah memukul Kendrick sampai pingsan dan babak belur, Cassandra. Benar apa kataku, bukan? Pasti tidak ada yang beres. Aku sangat mengenal Kendrick. Mana mungkin lelaki itu mengkhianatimu,” jelas Tamara dengan nada yang penuh keyakinan, berharap bahwa putrinya akan mengerti bahwa Kendrick tidak bersalah.Cassandra terdiam sejenak, pikirannya terasa kacau oleh berbagai informasi yang baru saja didengarnya. Namun, akhirnya dia mengangguk, setuju untuk pergi ke rumah sakit
"Sebelumnya aku meminta maaf karena langsung percaya pada Helena begitu dia memberi tahu diriku saat dia sedang di apartemenmu," ucap Cassandra dengan suara yang penuh penyesalan, mencoba membersihkan kesalahpahaman di antara mereka.Kendrick mengerutkan keningnya, ekspresi bingung tergambar jelas di wajahnya. “Apa? Dia … di apartemenku? Apa yang sedang dia lakukan di sana?” tanyanya, mencoba memahami kejadian yang terjadi di apartemennya saat dia sedang dirawat di rumah sakit.“Entahlah, Kendrick. Sepertinya posisimu saat itu sudah di rumah sakit. Namun, Helena masih di apartemenmu. Dan aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana,” jelas Cassandra dengan suara yang penuh dengan ketidakpastian, merasa bingung dengan kehadiran Helena di tempat yang seharusnya tidak dia kunjungi.Kendrick menghela napasnya, mencoba meredakan kebingungannya. Ia semakin tidak mengerti mengapa Helena ada di apartemennya sementara dirinya berada di rumah
Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan di rumah sakit, Kendrick akhirnya mendapatkan izin pulang dari dokter setelah kondisinya membaik. Saat hendak pulang, Serly, asisten pribadinya, menawarkan untuk mengantarnya."Tuan Kendrick. Bolehkah saya mengantar Anda?" tawar Serly sambil mengurus biaya administrasi.Kendrick menggeleng lembut, "Tidak perlu. Cassandra dalam perjalanan menuju kemari. Jadi, sebaiknya kau pulang saja. Terima kasih telah membantuku.""Dengan senang hati, Tuan Kendrick. Kalau begitu, saya akan menunggu Nona Cassandra tiba, setelah itu saya kembali ke kantor."Kendrick mengangguk pelan, "Ya, terserah kau saja. Bagaimana baiknya menurutmu."Serly tersenyum lebar berdiri di depan Kendrick, "Maaf sebelumnya, Tuan Kendrick. Apakah Anda perlu sesuatu, untuk pernikahan kalian nanti?""Hm! Sepertinya tidak. Semuanya sudah diurus. Kau tahu? Aku sudah tidak sabar ingin menikah dengan Cassandra. Dia adalah wanita yang selalu aku rindukan setiap harinya," kata Kendrick
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Kendrick dan Cassandra akhirnya tiba. Keduanya akan melangsungkan pernikahan di hari ini.Cassandra, dengan gaun yang indah nan anggun, duduk menghadap cermin yang baru saja dirias secantik mungkin.“Oh my God. Kau sangat cantik sekali, Cassandra. Aku tak pernah melihatmu secantik ini,” ucap Emme, sahabat dekat Cassandra, sambil menghampiri wanita itu.Cassandra mengulas senyum. “Hm! Mengapa kau baru tiba, huh? Aku sudah menghubungimu sejak satu minggu yang lalu, kau tahu!”Emme menghela napasnya. “Cassandra. Aku sangat sibuk, maka dari itu aku baru bisa datang sekarang. Apa kau sangat merindukanku, hm?”Cassandra menyunggingkan bibirnya. Ia menoleh ke arah pintu masuk di mana sang ibu datang menghampirinya.“Ibu ….”“Cassandra. Kau sangat cantik sekali. Selamat untuk pernikahanmu. Semoga kali ini pernikahanmu membuatmu bahagia.”“Terima kasih untuk doanya, Ibu. Aku pun berharap begitu,” ucap Cassandra dengan mata berkaca-kaca. Sorot matanya penuh dengan
Pesta pernikahan berlangsung meriah di rumah Tamara, diiringi dengan tawa, nyanyian, dan aroma harum makanan yang menggoda. Tamu-tamu berkumpul, bersuka cita menyaksikan hari bahagia Cassandra dan Kendrick yang baru saja mengikat janji suci.“Ke mana kalian akan pergi bulan madu?” tanya Emme kepada pasangan pengantin, Cassandra dan Kendrick, yang sedang menikmati momen bahagia bersama keluarga besar dan kerabat yang hadir.Cassandra menoleh ke arah Kendrick dengan senyum ceria. “Ke mana kita akan pergi, Kendrick?” tanyanya penuh antusias.Kendrick membalas dengan senyum misterius. “Hm! Itu rahasia. Aku ingin memberikan sebuah kejutan untuk istriku. Maka, aku tidak akan memberi tahu kalian semua yang menanyakan ke mana aku akan membawa Cassandra bulan madu.”Cassandra hanya tertawa lembut. “Kau memiliki banyak kejutan sepertinya.”“Tentu saja, Sayang. Karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk memberikan banyak kejutan dalam hidupmu setelah kau menjadi milikku,” ujar Kendrick d
Malam itu, Kendrick dan Cassandra akan menikmati bulan madu sebagai pasangan pengantin baru. Mereka tiba di sebuah lapangan yang cukup luas, di mana terdapat dua pesawat pribadi yang terparkir dengan megah di sana.“Ready?” tanya Kendrick dengan senyuman penuh kegembiraan, matanya berbinar menantikan reaksi Cassandra.Cassandra memandang sekeliling dengan heran. “Kendrick. Apakah kita akan menaiki pesawat ini?” tanyanya dengan sedikit ragu, namun juga penuh kekaguman.“Tentu saja, Sayang. Aku baru saja membelinya untukmu. Satu bulan yang lalu baru mendarat di sini. Ini, adalah hadiah pernikahan pertama yang aku berikan untukmu,” ungkap Kendrick dengan bangga, senyumnya merekah.Cassandra menganga, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Hadiah yang diberikan Kendrick sungguh tak terduga—sebuah jet pribadi sebagai hadiah pernikahan pertama.“Kendrick! Kau benar-benar … aku tak bisa berkata-kata. Anyway, aku sangat berterima kasih padamu. Ini sangat mengagumkan,” ucap Cassandra dengan s
Matahari mengambang rendah di ufuk barat, memancarkan warna oranye yang memukau, saat Kendrick dan Cassandra tiba di Maui, Hawaii.Mereka melangkah keluar dari mobil yang mengantar mereka ke villa mewah tempat mereka akan berbulan madu selama empat belas hari. Sebuah senyum tak terelakkan melintas di wajah Kendrick ketika dia memandang Cassandra."Selamat datang di pulau Maui, Sayang," sambut Kendrick dengan suara hangat, menggandeng tangan Cassandra. "Inilah tempat yang akan menjadi bulan madu kita selama empat belas hari di sini. Bagaimana menurutmu, Sayang? Apakah kau menyukainya?"Cassandra tersenyum lebar, matanya bersinar kagum saat melihat sekeliling. "Ya. Aku sangat menyukai tempat ini. Kau membuatku terkagum-kagum, Kendrick. Tempat ini … sungguh luar biasa."Kendrick membalas senyumnya dengan penuh kebahagiaan. "Syukurlah jika kau menyukai tempat ini, Sayang. Dan villa ini, adalah hadiah kedua dariku untukmu."Cassandra mengangkat alisnya dengan keterkejutan yang jelas terpanc
Pertanyaan Cassandra menciptakan keheningan yang memenuhi ruangan di antara keduanya. Kendrick menatap Cassandra dengan ekspresi yang campur aduk, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja didengarnya.Di dalam hatinya, ia merasakan kepedihan karena melihat Cassandra meragukan dirinya sendiri. Namun, dia juga memahami bahwa kecurigaan itu mungkin muncul karena ketidakpastian yang terpendam dalam hati Cassandra.Setelah beberapa saat terdiam, Kendrick memutuskan untuk menjawab dengan jujur. Suaranya tenang saat dia berkata, "Sayang, aku mengerti bahwa kau mungkin memiliki keraguan tentang dirimu sendiri saat melihatku dan Helena bersama-sama. Tapi, percayalah padaku, tidak ada yang bisa menandingimu dalam hatiku."Cassandra menatap Kendrick dengan penuh harap, mencari kepastian dari jawaban yang diberikan oleh suaminya. "Apakah kau yakin, Kendrick? Aku tidak ingin merasa rendah di hadapan Helena. Aku ingin tahu di mana posisiku dalam hatimu."Kendrick mendekatkan dirinya pada Cassandra,
Cassandra duduk di sofa ruang tamu dengan tangan mengusap lembut perutnya yang membesar.Usia kandungannya sudah memasuki sembilan bulan, dan setiap gerakan bayi di dalam rahimnya membuatnya semakin bersemangat dan penuh harapan.Matahari pagi yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan yang menyenangkan, namun Cassandra tetap merasa sedikit cemas menghadapi persalinan yang tinggal menghitung hari.Di dapur, Kendrick sedang mempersiapkan sarapan. Aroma roti panggang dan telur mengisi udara, menciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenang.Dia terlihat sibuk, namun tetap berusaha agar tidak menimbulkan kebisingan yang bisa mengganggu istrinya.Setelah selesai, Kendrick membawa nampan sarapan ke ruang tamu dan meletakkannya di meja di depan Cassandra. "Sayang, ini sarapan untukmu," katanya dengan senyum hangat. "Kamu harus tetap makan yang cukup untuk menjaga stamina."Cassandra tersenyum, merasakan cinta dan perhatian dari suaminya. "Te
Satu bulan kemudian, suasana di rumah Kendrick dan Cassandra jauh lebih tenang. Namun, berita tentang Jovan dan Luna masih menjadi topik yang hangat dibicarakan di media. Sidang mereka telah selesai, dan keputusan hakim memberikan kelegaan bagi banyak pihak.Jovan dijatuhi hukuman dua puluh tahun penjara, sementara Luna mendapat hukuman lima belas tahun. Keputusan ini berdasarkan bukti yang kuat dan tak terbantahkan yang dikumpulkan selama penyelidikan.Di ruang keluarga yang nyaman, Kendrick dan Cassandra duduk bersama menikmati pagi yang tenang. Di layar televisi, berita tentang kasus Jovan dan Luna kembali muncul. Kendrick memegang remote dan memperbesar volume sedikit, memperhatikan laporan yang tengah disampaikan."Aku dengar, kuasa hukum Jovan mengundurkan diri karena bukti yang pengadilan pegang sangat kuat," kata Kendrick sambil memandang ke layar.Cassandra menoleh pelan ke arah Kendrick, alisnya sedikit terangkat. "Oh, ya? Aku baru tahu. Aku tid
Di sebuah kantor mewah dengan pemandangan kota yang menakjubkan, Rebeca berdiri memandangi layar laptop di hadapannya.Senyumnya tipis, namun matanya berbinar penuh kepuasan. Di sebelahnya, Serly berdiri dengan map berisi dokumen yang baru saja diperoleh dari Kendrick dan timnya."Woah! Ternyata benar. Wanita ini yang telah memanipulasi data kita," ucap Rebeca sembari menggeleng-gelengkan kepalanya saat Serly memperlihatkan data yang berhasil Kendrick dan Arch dapatkan. Wajahnya menunjukkan rasa tidak percaya sekaligus kemarahan yang tertahan.Di depan mereka, Kendrick duduk dengan tenang, senyumnya penuh keyakinan. "Terima kasih, karena telah membantu kami mencari tahu orang yang telah mencuri karya kami, Tuan Kendrick. Aku benar-benar berutang budi pada Anda," ucap Rebeca dengan tulus, matanya tak lepas dari Kendrick.Kendrick mengulas senyumnya. "Senang bekerja sama dengan Anda, Nyonya Rebeca. Aku tahu, ini sangat berarti untukmu. Aku harap kau memberi
Di sebuah gedung perkantoran yang megah, Jovan sedang duduk di meja kerjanya yang luas, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan peralatan teknologi canggih.Pikirannya masih dipenuhi oleh kemarahan dan dendam terhadap Kendrick. Namun, suasana yang semula tenang tiba-tiba berubah ketika pintu kantornya didobrak oleh beberapa petugas kepolisian yang berpakaian seragam lengkap."Saudara Jovan. Anda ditahan karena telah melakukan tindakan korupsi sebesar lima puluh juta dollar sehingga merugikan banyak perusahaan dan juga pemerintah. Anda bisa memanggil kuasa hukum Anda setelah pemeriksaan selama dua puluh empat jam!" salah satu petugas polisi, seorang perwira berwajah tegas, mengumumkan dengan suara keras dan jelas.Jovan terperangah, wajahnya berubah pucat. "Tidak, tidak. Aku tidak melakukan itu. Kalian salah tangkap!" teriak Jovan, suaranya menggema di ruangan yang besar itu. Ia berusaha berdiri, tetapi tangannya segera diborgol oleh salah satu petugas."Seb
Luna dan Jovan bertemu di apartemen Jovan. Raut wajah Luna penuh kepanikan, sementara Jovan terlihat frustrasi dan bingung.Mereka berdiri di ruang tamu yang remang-remang, cahayanya hanya berasal dari lampu meja di sudut ruangan.“Jovan. Ada apa ini? Kenapa percakapan kita jadi tersebar ke mana-mana?” tanya Luna, suaranya penuh kekhawatiran.Jovan menggelengkan kepalanya dengan keras, menatap Luna dengan mata yang penuh kemarahan dan ketidakmengertian.“Aku pun tidak tahu, Luna. Sungguh. Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Atau kau, yang telah melakukan ini?” tuduhnya akhirnya, matanya menyala-nyala dengan kecurigaan.“Apa? Kau menuduhku? Untuk apa aku melakukan hal gila itu, Jovan? Itu sama saja dengan bunuh diri!” ucap Luna dengan suara tinggi, tidak terima dituduh seperti itu. Matanya berkilat dengan kemarahan yang sama.Jovan menjambak rambutnya frustasi, menarik napas panjang dan berat. “Ak
Detik itu juga, rekaman yang menampilkan Luna dan Jovan tersebar ke seluruh media setelah Arch berhasil merekam momen tersebut.Dengan berpura-pura menjadi pramusaji, ia berhasil merekam adegan mereka di ruang VIP restoran yang telah dipesan oleh Jovan.Ketika Jovan telah pergi dan Luna tersisa sendirian, Arch dengan cepat mengambil botol anggur yang telah kosong, memastikan bahwa semua terdokumentasi.Di ruangan kontrol, Arch menyaksikan rekaman tersebut sambil menahan napas. Hatinya berdegup kencang ketika ia menyadari bahwa ini adalah bukti yang sangat penting untuk membongkar tipu daya Jovan dan Luna.‘Oh! Astaga. Ternyata itu semua hanya permainan Jovan agar bisa mengambil Cassandra kembali.’‘Aku tidak menyangka jika kita baru saja dibohongi oleh pria itu. Itu sangat menyebalkan!’‘Sejak awal pun aku sudah curiga pada pria itu. Dan ternyata benar. Ini semua hanya jebakan saja!’
Di dalam ruang rapat yang hening, Arch mendekati Kendrick dengan sebuah laporan yang dia terima."Permisi, Tuan. Saya menerima banyak laporan dari orang ini. Konon, dia merupakan orang kepercayaan Jovan. Namun, dia dikhianati oleh orang itu karena lebih percaya pada orang lain," ungkapnya dengan serius.Kendrick mengangkat alisnya, menunjukkan ketertarikannya. "Apakah kau percaya padanya?" tanya Kendrick, matanya memandang tajam ke arah Arch, mencari kepastian.Arch mengangguk mantap. "Ya. Jacob punya urusan yang cukup penting dan membutuhkan uang banyak. Anda bisa mencari tahu tentang Jovan setelah bernegosiasi dengannya," jelasnya dengan yakin, percaya pada kemampuan Jacob untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.Kendrick menunjukkan ketertarikannya yang nyata untuk menggali lebih dalam tentang Jovan dari Jacob. Dia mengangguk singkat, menunjukkan persetujuannya.Tak lama kemudian, Arch membawa masuk Jacob, mantan kepercayaan Jovan yang diyakini bisa menjadi sumber informasi yang
Di tengah keriuhan kantor, seorang staf mendekati Emme yang terlihat tengah tersesat dalam pikiran yang penuh dengan kekhawatiran.“Permisi, Nona. Saya ingin menyampaikan sesuatu pada Anda,” ucapnya dengan hati-hati.Emme mengangkat kepalanya dengan ekspresi cemas. “Apa?” tanyanya dengan suara pelan, matanya mencari jawaban atas semua kekacauan yang sedang terjadi.Staf tersebut menyerahkan sebuah laporan yang isinya cukup membuat Emme terkejut. “Sebanyak dua puluh persen konsumen telah membatalkan pemesanan untuk produk terbaru yang akan diluncurkan minggu ini, Nona. Kami baru saja menerima data ini untuk dua hari terakhir.”Emme memejamkan matanya sejenak, mencoba meredakan gejolak emosinya. “Launching pun ditahan dulu sampai semuanya sudah kondusif. Jangan dulu beri tahu Cassandra mengenai penurunan penjualan ini. Bagaimana dengan data lama?” tanyanya dengan suara yang terdengar tegang.“Untuk data lama, kami baru menerima hasilnya lima puluh persen saja, Nona. Namun, dari lima pul
Kendrick kembali mendekati Cassandra yang masih terisak di sampingnya, mencoba memberinya dukungan lebih lanjut."Sayang, jangan menangis lagi. Kita akan selesaikan ini sama-sama. Aku tahu, ini sangat mengejutkan, dan aku juga tidak menyangka jika Jovan berani melakukan hal gila ini di depan umum," ucapnya dengan suara yang penuh dengan perhatian.Cassandra menutup matanya, mencoba mengatasi gelombang emosi yang menderanya. Kenangan akan kejadian tadi terus menghantui pikirannya."Ini benar-benar gila. Pria itu benar-benar membuatku geram," ucapnya lirih, suaranya gemetar oleh kebencian yang mendalam.Kendrick merasakan keputusasaan Cassandra, dan dia tidak bisa tidak merasa marah pada Jovan. Dia memeluk Cassandra dengan erat, mencoba memberinya sedikit ketenangan."Orang itu memang gila, Sayang. Kalau tidak gila, mana mungkin dia melakukan hal itu padamu," ucapnya dengan suara yang bergetar oleh kemarahan.Cassandra mengangguk lemah di dalam pelukan Kendrick, merasa lega memiliki sese